Anda di halaman 1dari 6

KONSEP DAN TEORI MODAL SOSIAL DALAM PERSPEKTIF

JAMES S.COLEMAN

Disusun Oleh:

Asima Pane (195120100111015)

Ho Se Dwi Andika (195120100111018)

Raihan Hikmatullah Adizah (195120100111021)

Yeni Lusiana (195120100111014)

JURUSAN SOSIOLOGI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2020
Biografi

James Coleman lahir pada 1926 di Bedford, US. Beliau merupakan mendapatkan
gelar Bachelor Of Science dari Universitas Purdue tahun 1949 dan juga menerima gelar
Ph.D, dari Universitas Columbia pada tahun 1955. Setahun setelah mendapatkan gelar Ph.D
kemudian beliau memulai karirnya dengan berprofesi sebagai seorang assiten professor di
Universitas Chicago tahun 1973. Ketika memulai karirnya di Universitas Chicago, Coleman
sudah mulai melakukan analisis terhadap beberapa permasalahan dalam Union Democracy.
Langkah pertama itulah yang membuat beliau menjadi sosiolog yang cukup berpengaruh.
Salah satu studinya membuat perubahan kebijakan yang cukup kontroversial, dari studinya
tersebut beliau beralih kepada kehidupan praktis murni Sosiologi matematika. Bidang yang
ditekuni beliau dalam Sosiologi adalah Sosiologi matematika terutama Introduction to
Mathematical Sociolog dan The Mathematics of Chollective Action. Coleman pada
matakuliah yang membahas actor social sebagai penentu perilaku indvidu. Selain Sosiologi
Metematika Coleman juga berfokus pada pendidikan yang mana hal terebut membuat
perubahan terhadap beberpa kebijakan mengenai pendidikan. Yang mana kebijakan tersebut
juga mewujudkan sebuah masyarakat yang adil. Visi Coleman untuk Sosiologi adalah
Sosiologi harus digunakan sebagai salah satu ilmu yang menjadi patokan sebuah rumusan
kebijakan public.

Modal Sosial

Coleman merupakan salah satu tokoh yang diperbincangkan ketika membahas kapital sosial.
Melalui tulisannya yang berjudul “Social Capital in The Creation of Human Capital” (1988),
Coleman menganggap bahwa modal sosial merupakan sarana konseptual untuk memahami
tindakan sosial dengan menggabungkan persfektif sosiologi dan ekonomi. Mengenai modal
sosial ini, Coleman menganggap modal sosial ini dapat difenisikan melalui fungsinya.
Pertama, modal sosial dapat menghimpun beberapa aspek dari struktur sosial. Kedua, modal
sosial dapat mempermudah seseorang untuk menjalankan peran atau menjalankan sesuatu hal
yang ada pada struktur sosial tersebut. Unsur utama pembentuk modal sosial ini menurut
Coleman, setidaknya memiliki tiga pilar utama. Pertama adalah munculnya kewajiban dan
harapan dari rasa kepercayaan yang ada pada lingkungan sosial. Kedua, tingkat kelancaran
arus informasi di dalam struktur sosial yang dapat mempermudah kegiatan di dalam
masyarakat. Terakhir atau yang ketiga adalah adanya aturan atau norma yang harus ditaati
dengan sanksi yang jelas dan efektif.
Selanjutnya, Coleman pada tahun 1990an mengembangkan idenya tentang modal
sosial di tulisannya yang berjudul “Foundation of Social Theory”. Coleman menganggap
bahwa modal sosial berbentuk sama seperti halnya modal pada ekonomi, besifat produktif.
Bagai dua mata pisau, terkadang modal sosial ini menurut Coleman tidak memberikan efek
apapun di beberapa situasi bahkan berpontensi merugikan, tetapi di beberapa situasi juga
modal sosial ini memberikan keuntungan. Sebagai contoh dari pemikiran Coleman ini adalah
ketika individu memiliki hubungan atau relasi dengan pejabat di pemerintahan tertentu dapat
memungkinan dirinya memiliki kemudahan akses baik secara materi ataupun perlindungan
yang lebih dari kebanyakan orang yang tidak memiliki relasi tersebut. Namun, ketika situasi
politik berubah, masyarakat yang berseberangan paham politik biasanya enggan memberikan
kesempatan yang sama kepada pemilik modal sosial seperti demikian. Kedua karya dari
Coleman ini merupakan dua karya penting yang kemudian banyak dijadikan rujukan atau
tolak ukur para pakar lain untuk mengembangkan teori modal sosial di berbagai aspek
kehidupan bermasyarakat sekarang ini.

Contoh Penggunaan Teori Modal Sosial James Coleman Dalam Penelitian

ANALISIS JURNAL BUMDes AL-MADINA DALAM PERSPEKTIF MODAL


SOSIAL JAMES S. COLEMAN

Teori modal sosial dalam jurnal ini digunakan untuk menggali dan memahami bagaimana
cara mengembangkan perekonomian desa yang diakomodir oleh BUMDes di Desa Temurejo
menggunakan perspektif modal sosial.

Terdapat elemen pembentuk pilar modal sosial yang tidak berperan dalam pengembangan
perekonomian desa khususnya di Desa Temurejo, diantaranya:

1. Nilai dan Norma Yang Dijunjung Tinggi


Nilai dan norma yang dijunjung tinggi dalam sebuah struktur sosial merupakan salah
satu syarat terbentukinya modal sosial. Keberadaan nilai dan norma menurut James
Coleman juga dijelaskan sebagai penangkal akan adanya pengaruh negatif yang bisa
merusak tatanan struktur sosial.
2. Jaringan Informasi Dalam struktur Kemasyarakatan Desa Temurejo
Sebagai salah satu unsur pembentuk modal sosial, jaringan informasi memiliki peran
yang sangat penting. Jaringan informasi berfungsi untuk mengumpulkan banyak
informasi dari berbagai elemen yang saling berhubungan dalam sebuah struktur
sosial.
3. Jaringan sosial
Jaringan sosial dibutuhkan agar dapat memberikan manfaat bagi rencana
pengembangan ekonomi desa.
4. Kewajiban dan Harapan
Kepercayaan muncul sebagai reaksi akan adanya manfaat, timbal balik, keakraban,
serta kedekatan emosional dalam sebuah hubungan. Hal ini juga berlaku pada struktur
sosial manapun yang didalamnya memiliki berbagai jaringan hubungan yang lebih
rumit. Adanya kepercayaan sebagai pilar penting modal sosial menimbulkan
konsekuensi logis bahwa hal tersebut tidak akan muncul secara spontan jika belum
didukung dengan kondisi tertentu.

Berdasarkan analisis pada jurnal ini, modal sosial James Coleman tidak berperan dalam
pengembangan perekonomian Desa Temurejo oleh BUMDes Al-Madina terutama pada
struktur sosial kemasyarakatan desa. Jaringan sosial yang dibangun oleh BUMDes Al-
Madina dengan pihak lain yang berkompeten berperan menciptakan jaringan sosial dalam
bentuk kerjasama.

Modal sosial yang tercipta menjembatani terbentuknya modal sosial yang penting dalam
proses pemberdayaam. Jaringan sosial memberikan manfaat bagi terbukanya arus
pengetahuan, informasi, pengalaman dan akses kekuasaan bagi terbentuknya sumberdaya
manusia yang berkualitas.

Modal sosial memfasilitas tujuan dalam hal peningkatan sektor ekonomi desa melalui
penciptaan inovasi. Hasil yang didapatkan dari adanya jaringan sosial difokuskan pada upaya
pengembangan potensi lokal pertanian hortikultural dalam kegiatan ekonomi dan bisnis.

Kelebihan :

Kelebihan dalam jurnal yang berjudul BUMDes Al-Madina Dalam Perspektif Modal Sosial
James S. Coleman (Penelitian Tentang Pengembangan Perekonomian Desa) yang ditulis
oleh Brian Syah Putra merupakan peneliti mencoba untuk menghubungkan hal-hal yang
sedang happening dan berkaitan dengan perekonomian suatu wilayah dengan teori dari tokoh
sosiologi yaitu BUMDes (Badan Usaha Milik Desa) dengan modal sosial James Coleman.
Terdapat penjelasan yang cukup rinci mengenai definisi dari BUMDes, serta penjabaran
mengenai teori James Coleman mengenai modal sosial. Asumsi yang dibangun pada awalnya
di jurnal ini adalah peneliti yakin bahwa BUMDes Al-Madina memiliki modal sosial yang
kuat berupa jaringan, nilai, serta kepercayaan dengan tujuan mencapai masyarakat desa
sejahtera yang dikolaborasikan dengan modal ekonomi, modal fisik, dan sumber daya yang
lainnya. Peneliti menggunakan tiga pilar pembentuk modal sosial menurut James Coleman
sebagai tolak ukur pengujian asumsi awal peneliti serta tetap memerhatikan relasi antar
elemen dalam struktur. Hal tersebut merupakan hal yang sederhana, namun sangat efektif
dalam kegiatan penelitian sehingga peneliti memiliki ruang yang cukup untuk tetap berada
pada ranah yang seharusnya serta dapat mengeksplorasi cakupan penelitian sehingga
mendapatkan jawaban atas teori yang telah diujikan. Selain itu, peneliti melakukan penelitian
tentang modal sosial tidak menargetkan seorang individu, melainkan BUMDes yang dimana
terdiri dari sebuah kelompok sosial yang terdapat pada sebuah desa, lebih tepatnya di Desa
Temurejo, Kecamatan Bangorejo, Kabupaten Banyuwangi.

Kekurangan :

Kekurangan dari jurnal tersebut yaitu peneliti tidak mencoba untuk mengembangkan teori
James Coleman dengan temuan yang berbeda dari asumsi, namun peneliti hanya menguji
teori yang ada dengan realitas sosial yang terdapat di BUMDes Al-Madina Desa Temurejo.

Kesimpulan

Modal social merupakan sebuah sarana dasar dalam mendapatkan tujuan, yang mana tujuan
tersebut dapat tercapai salah satu faktornya adanya keteraturan sosial. Namun modal sosial
juga mempunyai potensi merugikan dan menguntungkan, hal tersebut dapat terjadi
dikarenakan modal social memiliki kesamaan dengan modal ekonomi. Seberapa luas
pengaruh individu terhadap lingkungan sosial merupakan salah satu modal social yang paling
terlihat dampaknya untuk mewujudkan tujuan ataupun memudahkan individu menjalankan
perannya. Berdasarkan analisis pada jurnal ini, modal sosial James Coleman tidak berperan
dalam pengembangan perekonomian Desa Temurejo oleh BUMDes Al-Madina terutama
pada struktur sosial kemasyarakatan desa. Jaringan sosial yang dibangun oleh BUMDes Al-
Madina dengan pihak lain yang berkompeten berperan menciptakan jaringan sosial dalam
bentuk kerjasama. Modal sosial yang tercipta menjembatani terbentuknya modal sosial yang
penting dalam proses pemberdayaam. Jaringan sosial memberikan manfaat bagi terbukanya
arus pengetahuan, informasi, pengalaman dan akses kekuasaan bagi terbentuknya
sumberdaya manusia yang berkualitas. Modal sosial memfasilitas tujuan dalam hal
peningkatan sektor ekonomi desa melalui penciptaan inovasi. Hasil yang didapatkan dari
adanya jaringan sosial difokuskan pada upaya pengembangan potensi lokal pertanian
hortikultural dalam kegiatan ekonomi dan bisnis. Namun dengan kurangnya pengujian teori
sebelum melakukan penelitian di Desa Temurejo oleh BUMDes Al-Madina tersebut,
sehingga hanya mendapatkan hasil yang monoton, yaitu hanya mendapatkan hasil realita
positive. Tetapi tidak dapat melihat dari beberapa pandangan selain perkembangan yang
terjadi di Desa Temurejo tersebut.

REFERENSI

Adi Susanto, Wahyuni, Mirawati, DKK. 2020. BIOGRAFI TOKOH-TOKOH SOSIOLOGI


Klasik Sampai Postmodern. Parepare: IAIN Parepare Nusantara Press.

Sosiologis.com. 2018. “Tokoh Sosiologi Modern.” 3 Januari 2018, 1.

Syah Putra, Brian.2017. Bumdes AL-Madina dalam perspektif James S. Coleman (penelitian
tentang pengembangan perekonomian desa).
http://repository.unair.ac.id/70892/3/JURNAL_TSO.01%2018%20Put%20b.pdf
(online) diakses tanggal 24 oktober 2020.

Anda mungkin juga menyukai