Anda di halaman 1dari 34

BAB.

1 PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Saat ini, dunia tengah menghadapi era baru yang ditandai dengan kecenderungan
globalisasi. Ada beberapa faktor yang menjadi pendorong terjadinya globaisasi, yaitu market
drivers, cost drivers, government drivers, dan competitive drivers. Selain itu masih ada faktor
lain yang menjadi pendorong terjadinya globalisasi, diantaranya revolusi dalam teknologi
informasi dan komunikasi, globalisasi pasar-pasar finansial, dan penyempurnaan dalam bisnis
travel. Pemasaran global adalah kegiatan pemasaran oleh perusahaan (global) yang
mempunyai bisnis (global) dengan strategi pemasaran, pasar, maupun produk yang sama di
berbagai negara.

Sekarang ini, pemasaran global sudah meluas ke seluruh negara. Banyak barang atau
produk luar negeri yang dijual dipasaran. Dilain pihak, dengan adanya pemasaran global ini
banyak negara yang merasa diuntungkan tetapi ada beberapa negara pula yang merasa
dirugikan. Diuntungkan dalam hal ini adalah mendapatkan penghasilan tambahan sebagai
devisa negara. Suatu negara yang tidak dapat mengimbangi adanya globalisasi ini akan
berakibat minus dalam berbagai bidang.

B. Tujuan

Tujuan pembuatan makalah ini adalah menambah pengetahuan kita mengenai


pemasaran global, sehingga kita tidak hanya sekedar membacanya, tetapi bisa kita
implementasikan dalam dunia bisnis yang akan kita rintis. Selain itu juga, tujuan pembuatan
makalah ini adalah untuk melengkapi nilai tugas dalam mata kuliah Pemasaran Internasional.

C. Rumusan Masalah

1) Dinamika Kultur Budaya dalam Pemasaran Global,

2) Budaya,Gaya Manajemen, dan Sistem Bisnis,

3) Lingkungan Pemasaran,

4) Visi Global dalam Riset Pemasaran,

1
5) Segmentasi, Targeting, Positioning, dan Branding Global,

6) Strategi Pemasaran Kompetitif Internasional,

7) Distribusi Global,

8) Manajemen Produk dan Jasa Global,

9) Komunikasi Pemasaran Global,

10) Perencanaan, Pengorganisasian, dan Pengendalian Pemasaran Global.

D. Studi Kepustakaan

Pembuatan makalah ini mengambil sumber dari perpustakaan dan internet.

2
BAB 2. PEMBAHASAN

A. DINAMIKA KULTUR BUDAYA DALAM PEMASARAN

Budaya didefenisikan sebagai total jumlah pengetahuan tentang kepercayaan, nilai-


nilai dan kebiasaan untuk melayani secara langsung perilaku consumer dari anggota
masyarakat khusus.

Komponent kepercayaan dan nilai-nilai pada defenisi di atas berhubungan dengan


akumulasi perasaan dan prioritas yang dimiliki individu tentang sesuatu dan miliknya.

A.1. Elemen-elemen Kultural

Terdapat empat komponen dalam budaya, yaitu:


1. Konsep menyeluruh, budaya terdiri dari hampir semua hal yang mempengaruhi proses
pemikiran individu dan perilakunya. Budaya tidak hanya mempengaruhi preferensi
seorang konsumen, akan tetapi bagaimana konsumen membuat keputusan dan bahkan
bagaimana konsumen memahami dunia sekeliling.
2. Budaya diperoleh, budaya tidak meliputi respon dan predisposisi yang diwariskan.
Namun demikian oleh karena sebagian besar perilaku manusia dipelajari dari pada
pembawaan sejak lahir, maka budaya benar-benar mempengaruhi perilaku
3. Kekompakan masyarakat modern sedemikian rupa sehingga budaya jarang
memberikan resep yang rinci untuk perilaku yang tepat. Sebagai gantinya didalam
masyarakat industry budaya memberikan batas kepada setiap individu dalam berpikir
atau bertindak.

Ciri pengaruh budaya, adalah bahwa kita jarang menyadarinya. Seseorang berperilaku,
berpikir dan merasa konsisten dengan anggota lainnya dari budaya yang sama, sebab
kelihatannya memang alamiah atau memang sudah benar apa yang dia lakukan.

Gaya hidup konsumen dipengaruhi oleh keanggotaannya dalam kelompok masyarakat


yang lebih besar, kelompok ini disebut subkultur. Dimana orang yang menjadi anggota
kelompok membagi kepercayaan dan pengalaman biasa kemudian menjadi ketentuan bagi
anggota kelompok lainnya. Setiap konsumen termasuk ke beberapa subkultur.

Keanggotaan dari suatu kelompok subkultur bisa didasarkan pada :

3
1. Persamaan umur.

2. Kesamaan latar belakang ras atau etnik atau suku.

3. Atau kesamaan tempat tinggal.

A.2. Perubahan Kultural

Tidak seperti karakteristik biologis yang merupakan pembawaan dari lahir (seperti
seks, kulit, warna rambut atau kecerdasan), budaya dipelajari. Pada awal usia, kita mulai
memperolehnya dari lingkungan sosial kita sebagai sebuah penetapan kepercayaan, nilai-nilai
dan kebiasaan yang merupakan budaya kita. Untuk anak-anak, pembelajaran untuk menerima
nilai-nilai budaya dan adat adalah diperkuat melalui proses memainkan permainan mereka.
Proses pembelajaran budaya ini mempersiapkan mereka untuk kehidupan nyata dalam
lingkaran kehidupannya.

Pembelajaran Budaya

1. Bagaimana budaya dipelajari

a. Pembelajaran formal

b. Pembelajaran informal

c. Pembelajaran teknis

2. Enculturasi dan akulturasi

3. Bahasa dan symbol

4. Ritual

5. Pembagian budaya

A.3.Dampak Kultural dalam Perdagangan

1. Kesamaan dan perbedaan antara masyarakat,

2. Pertumbuhan kelas menengah global,

3. Akulturasi merupakan sebuah kebutuhan sudut pandang pemasaran,

4. Menerapkan teknik riset,

4
Terdapat empat dimensi budaya untuk menjelaskan variabilitas,yaitu :

1. Power distance, pengaruh perbedaan kekuasaan ketika terjadi hubungan antar


pribadi.

2. Uncertainty avoidance, persetujuan masyarakat terhadap ancaman, situasi ragu-ragu


dan dan kepercayaan pada institusi yang membantu mereka menghindari ketidak
pastian.

3. Masculinity / feminimity, peran jenis kelamin sangat menentukan tentang perilaku


pria dan wanita yang dapat diterima.

4. Individualism, nilai-nilai budaya sejahtera individu versus kelompok. Terdiri atas dua
yaitu :

a.Collectivism culture, orang-orang yang menjadi anggota kelompok


bekerjasama untuk mencapai tujuan.

b.Individualism culture, tujuan individu lebih penting.

Analisis konsumen lintas budaya banyak dilakukan dengan semakin maraknya


globalisasi, antara lain untuk mengetahui apa kesamaan dan perbedaan antara dua atau lebih
budaya. Sehubungan dengan kesamaan standarisasi produk lebih dimungkinkan, sedangkan
perbedaan selera dan pilihan produk antara konsumen lintas budaya mengharuskan pemasar
mencari cara beradaptasi supaya produknya diterima dinegara sasaran.

Ada kemungkinan standarisasi produk diikuti dengan cara-cara berbisnis dan


pemasaran yang berbeda antara negara yang satu dengan negara yang lainnya. Banyak ahli
beranggapan bahwa dalam pemasaran global, akulturasi sangat dibutuhkan. Dan akulturasi
harus dilakukan oleh pemasar terhadap budaya lokal dan sebaliknya agar produk bisa
diterima dipasar sasaran konsumen juga harus dipengaruhi untuk menerima nilai-nilai baru.

B. BUDAYA, GAYA MANAJEMEN DAN SISTEM

B.1. Budaya

Budaya adalah kumpulan nilai-nilai, ritual, simbol, kepercayaan dan proses berpikir yang
dipelajari, dimiliki bersama oleh sekelompok orang dan diturunkan dari generasi ke generasi.

5
• Budaya yang mencakup semua elemennya, sangat
mempengaruhi gaya manajemen dan seluruh
sistem bisnisnya.

• Pelaku pemasaran internasional tidak hanya perlu


menghargai perbedaan kultural yang berhubungan
dengan bisnis mereka, mereka juga harus
memahami asal-usul perbedaan tersebut.

Di setiap negara berbeda tentunya memiliki budaya


yang berbeda beda pula. Oleh karena itu pelaku bisnis internasional perlu menyadari dan
menyesuaikan diri dengan budaya-budaya lain jika ingin memasarkan suatu produk di negara
lain yang memiliki budaya berbeda.

B.2. Pengaruh Budaya dalam Sistem Bisnis

Dalam kenyataannya budaya sangat berpengaruh terhadap kelancaran dalam dunia


bisnis baik dalam perkembangan dalam bisnis skala nasional maupun skala internasional.
Sesuatu hal baru yang tidak sesuai dengan kebudayaan suatu bangsa akan sulit diterima atau
berkembang didalam negara tersebut.

Budaya merupakan faktor penting dalam pemasaran internasional, namun sering kali
budaya dilupakan ketika sebuah perusahaan berekspansi ke pasar internasional.

Banyak perusahaan begitu yakin bahwa produk, manajemen, dan harga yang lebih
baik dari produk lokal akan diterima oleh konsumen. Tetapi, mereka lupa bahwa hal yang
dianggap baik oleh perusahaan belum tentu sama dengan harapan masyarakat.

Karena itulah sering kali kegagalan ekspansi suatu perusahaan ke negara lain
disebabkan arogansi perusahaan untuk memaksa konsumen lokal menerima produk yang
mereka tawarkan dan minimnya riset pasar terhadap budaya.

CONTOH PENTINGNYA BERADAPTASI DENGAN BUDAYA

Kellogg's CORN FLAKES

Kellogg's adalah produsen susu sereal yang sangat terkenal dan menguasai hampir
40% pangsa pasar sereal di dunia. Perusahaan ini mengalami kegagalan saat mereka
memasarkan produk ke India. Ekspansi dengan nilai jutaan dolar terancam merugi.

6
Kegagalan Kellogg’s bukan karena kualitas produk, manajemen, ataupun jalur
distribusi, namun karena mereka kurang memahami budaya masyarakat India dalam
mengonsumsi sereal.

Konsumen di India terbiasa menggunakan susu yang hangat dan menambah gula ke
dalamnya, sehingga ketika mereka menuangkan susu panas ke Kellogg’s crispy flakes
membuat sereal tersebut menjadi lunak dan tidak gurih.

Hal ini menyebabkan konsumen di India tidak menyukai Kellogg’s sereal.

Kellogg’s berusaha mendidik konsumen di India untuk mengonsumsi produk mereka dengan
cara orang Amerika yaitu dengan menuangkan susu dingin ke crispy flakes.Cara seperti ini
gencar diiklankan di televisi, dan Kellogg’s pun
melakukan kunjungan ke konsumen.

Namun, hal ini tidak berhasil. Budaya orang India


mengonsumsi sereal sebagai menu makan pagi tidaklah
mudah diubah.

7
B.3.Gaya Manajemen dalam Sistem Bisnis

• Gaya manajemen adalah hal yang berhubungan dengan individu-individu yang


menjadi manajer dalam suatu perusahaan, dimana gaya dari seorang manajer
ditentukan oleh sifat dari individu manajer itu sendiri.

• Dengan kebudayaan yang beragam dan terus berubah di setiap negara di perlukan
pula gaya manajemen yang berbeda-beda.

• Terdapat beberapa budaya yang lebih menekankan pentingnya informasi dan


kompetisi, sementara budaya yang lain lebih fokus pada hubungan dan pengurangan
biaya transaksi.

• Oleh karena itu di perlukan gaya manajemen yang lebih fleksibel dan mampu
beradaptasi dengan berbagai kondisi yang ditimbulkan akibat adanya perbedaan
budaya.

CONTOH PENERAPAN GAYA MANAJEMEN


YANG FLEKSIBEL PADA SISTEM BISNIS.

IKEA adalah perusahaan multinasional yang


bergerak di bidang home furnishing. Setelah membuka
toko pertama di Philadelphia pada tahun 1985, IKEA
menemukan bahwa produk yang diinginkan oleh
masyarakat di Amerika tidak seperti produk yang
ditawarkan oleh IKEA.

Hampir semua yang ditawarkan oleh IKEA tidak


sesuai dengan yang diinginkan konsumen di Amerika.Mereka melupakan perbedaan
budaya konsumen yang cukup mendasar antara Eropa dan Amerika.

Bahkan, mereka yakin produk-produk IKEA akan diterima dengan mudah. Akibatnya,
IKEA mengalami kerugian yang signifikan akibat kegagalan mereka menjual produk
yang sesuai dengan keinginan konsumen di Amerika.IKEA pun mengubah strategi
pemasaran mereka dan melakukan riset pemasaran yang mendalam mengenai konsumen
di Amerika. Kini, IKEA mempunyai 37 toko di Amerika Serikat dan mendapatkan 11%
dari seluruh penjualan dari sana, yang merupakan negara terbesar kedua, diikuti oleh
Jerman.

8
C. LINGKUNGAN POLITIK, HUKUM, DAN INFORMASI DAN TEKNOLOGI
DALAM PEMASARAN GLOBAL
Secara garis besar, lingkungan pemasaran global ditandai dengan berbagai macam
trend, yaitu:
 Berkembangnya perekonomian global dengan berbagai karakteristik,
 Kekuatan politik yang mengarah pada struktur perdagangan bebas,
 Kekuatan penawaran dan permintaan.

C.1. Lingkungan Politik dalam Pemasaran Global

Politik yang dianut oleh berbagai Negara tidaklah selalu sama dan bahkan seringkali
berubah. Perbedaan tersebut yang menyebabkan persoalan yan kompleks dalam kegiatan
bisnis. Oleh sebab itu, setiap perusahaan global perlu meningkatkan dan mengantisipasi
setiap resiko politik yang bisa mempengaruhi kelangsungan bisnisnya.

Risiko Politik

• Risiko ketidakstabilan umum: risiko yang berkaitan dengan ketidakpastian terhadap


kelangsungan hidup dari sistem politik negara tujuan.

• Risiko Eksproriasi: risiko yang berkaitan dengan kemungkinan bahwa pemerintah


negara tujuan akan mengambil tindakan tertentu, misalnya pembatalan kontrak,
konfiskasi, nasionalisasi, maupun eksproriasi.

• Risiko operasi: risiko yang muncul karena adanya ketidakpastian bahwa pemerintah
negara tujuan akan memaksa atau menghambat operasi bisnis perusahaan asing.

Strategi yang digunakan untuk meminimumkan risiko politik.

 Merangsang pertumbuhan ekonomi lokal,

 Mempekerjakan tenaga kerja lokal,

 Membagi kepemilikan,

 Menerapkan political neutrality,

 Lisensi,

 Melakukan lobbying.

9
C.2. Lingkungan Hukum dalam Pemasaran Global

Hukum merupakan aturan-aturan yang dilaksanakan dalam rangka mengatur tingkah laku
individu dalam suatu masyarakat secara keseluruhan.Secara garis besar, ada 2 macam sistem
hukum internasional, yaitu:

 Common law,

 Code law.

1. Common law

Common law yang dikembangkan di Inggris merupakan sistem hukum yang


didasarkan pada preseden, kebiasaan/konvensi masa lalu, dan interpretasi terhadap
hukum yang seharusnya diterapkan pada situasi tertentu.

2. Code law

Sistem hukum yang didasarkan pada aturan-aturan legislatif yang tertulis. Code law
dikembangkan pertama kali pada zaman kerajaan Romawi dan hingga saat ini masih
banyak diterapkan.

Hukum yang bisa menjadi penghambat untuk memasuki pasar negara tujuan
pemasaran:

 Tarif: merupakan pajak yang dikenakan oleh pemerintah sebuah negara


terhadap produk-produk ekspor dan impor
 Hukum Anti Dumping
 Lisensi Ekspor/Impor
 Insentif Legal
 Hukum pembatasan Perdagangan

4 alternatif cara pemecahan konflik dalam bisnis berskala global, yaitu:

1. Negosiasi Langsung

2. Konsiliasi

3. Arbitrasi

10
4. Proses Pengadilan

C.3.Lingkungan Informasi dan Teknologi dalam Pemasaran Global

Lingkungan teknologi merupakan salah satu faktor yang paling dramatis dalam
mempengaruhi perubahan lingkungan internasional. Berbagai inovasi teknologi telah,
sedang, dan akan terus berkembang diantaranya dalam bidang bioteknologi, teknologi
komputer, teknologi informasi dan komunikasi, transportasi, robotika,dll.

Freeman & Perez (1998) mengidentifikasikan 5 siklus bisnis yang disebut techno
economic paradigma” sbb:

1) Early Mechanization (1770an-1840an)

2) Steam Power and Railway (1830an-1890an)

3) Electrical and Heavy Engineering (1880an-1940an)

4) Fordist Mass and Production (1930an-1990an)

5) Information and Communication (1980an-2040an)

Freeman & Perez (1988) menegaskan bahwa difusi teknologi utama dan sumber daya
yang berkaitan dengan masing-masing paradigma tekno-ekonomik mengubah pasar
internasional secara radikal, baik pada level negara dan industri makro, maupun level
bisnis dan individual Mikro.

Meliputi:

1. Berkembangnya industri-industri baru berdasarkan teknologi dan sumber daya kunci.

2. Solusi efektif bagi keterbatasan paradigma tekno-ekonomik sebelumnya.

3. Infrastuktur baru pada level nasional dan internasional.

4. Sejumlah negara mendapatkan posisi kepemimpinan dalam hal teknologi dan


ekonomi berdasarkan penerapan teknologi dan sumber daya kunci yang relevan
dengan paradigma baru.

5. Perubahan dalam kepadatan penduduk dan urbanisasi.

11
6. Perubahan radikal dalam bentuk-bentuk organisasi berkaitan dengan kemunculan
perusahaan-perusahaan dalam industri baru.

7. Sistem pelatihan dan pendidikan baru.

8. Berkembangnya jasa-jasa baru yang terkait dengan paradigma tekno-ekonomik


Munculnya para wirausaha inofatif baru.

D. VISI GLOBAL MELALUI RISET PEMASARAN

D.1. Pengertian Riset Pemasaran


 Kegiatan penelitian yang dilakukan secara sistematis,mulai dari perumusan
masalah,tujuan penelitian, pengumpulan data pengolahan data dan pengintepretasian
data hasil penelitian.
 Walter B Wants dalam Basu Swastha(1998) Riset pemasaran adalah pengumpulan
dan penganalisaan informasi untuk membantu manajemen dalam mengambil
keputusan dalam bidang pemasaran.

D.2. Ruang Lingkup Pemasaran

 Mengukur pasar dan penjualan

 Riset barang

 Riset ekonomi perusahaan

 Riset periklanan

 Riset lingkungan

D.3. Proses Riset Pemasaran

 Merumuskan masalah atau mengidentifikasi kesempatan

 Menentukan sumber-sumber informasi

 Mempersiapkan formulir pengumpulan data

 Menentukan sampel

 Mengumpulkan informasi di lapangan

12
 Mengadakan pengolahan (tabulasi), dan analisa data.

 Mempersiapkan laporan penelitian

D.4. Tujuan Riset Pemasaran

 Mendapatkan informasi yang akurat sehingga dapat menjelaskan secara objektif


kenyataan yang ada

 Bebas dari pengaruh keinginan pribadi (political biases)

D.5. Variabel-variabel riset pemasaran

 Variabel yang dapat dikontrol :

a) Produk

b) Harga

c) Distribusi

d) Promosi

 Variabe – variabel yang tidak dapat di kontrol

a) Kondisi ekonomi

b) Teknologi

c) Peraturan pemerintah

d) Politik

e) Kompetisi

f) Perubahan social

D.6. Proses Pengambilan Keputusan

1) Tentukan masalah pemasaran


2) Tentukan variabel-variabel yang termasuk dalam kategori variabel yang dapat
dikontrol dan variabel yang tidak dapat di kontrol
3) Kumpulkan semua informasi yang relevan

13
4) Pilih alternatif yang terbaik
5) Kembangkan dan implementasikan rencana yang baik
6) Evaluasi keputusan yang telah diambil
E. SEGMENTING, TARGETING, AND POSITIONING
E.1. Segmentasi Pasar
Suatu proses membagi pasar ke dalam sekelompok pelangan yang memiliki
perilaku yang sama atau memiliki kebutuhan yang serupa. Dasar segmentasi yaitu
faktor2 yang mempengaruhi tuntutan atau respon pelanggan yang berbeda. Konsumen
di negara yang berbeda semakin mencari sesuatu yang variatif dan karenanya timbul
segmen baru yang sama yang ada di pasar dunia (Theodore Levitt).

Dasar Segmentasi

Faktor2 yang mempengaruhi tuntutan atau respon pelanggan yang berbeda yaitu
sebagai berikut:

 Geografis (wilayah, ukuran kota, kepadatan, iklim): Pembagian pasar dunia ke


dalam daerah geografis .
Keuntungan: Pasar dalam segmen ini lebih dekat satu dgn yg lain dan lebih
mudah untuk dikunjungi dalam perjalanan yg sama serta perbedaan waktu yg
kecil atau mungkin tidak ada
Kelemahan: Walaupun berada di wilayah yg sama tidak menjamin negara2 tsb
memiliki kesamaan. Contoh: Jepang dan Vietnam.
 Demografis (usia, kelamin, keluarga dan siklus hidup, ras, pekerjaan atau
penghasilan): Karakteristik populasi yang dapat diukur seperti usia, gender,
pendapatan, pendidikan dan pekerjaan. Contoh: Coca-Cola, Benetton, Swatch,
Sony, MTV adalah perusahaan yang target utamanya adalah para remaja.
 Psychografis (gaya hidup dan keepribadian): Melibatkan pengelompokkan
orang –orang dalam hal perilaku, nilai dan gaya hidup.

Segmentasi Psikografik

Backer Spielvogel & Bates’ Global Scan à18 negara

▫ Strivers (26%): anak muda dengan umur rata-rata 31 thn yang mengejar
kesuksesan dan mencari materi.

14
▫ Achievers (22%): lebih tua dari strivers, berlebihan secara materi, mobile,
telah menemukan kesuksesan, mementingkan kualitas.

▫ Pressured (13%): mayoritas wanita, keuangan konstan, adanya tekanan


dari keluarga, memiliki masalah kehidupan.

▫ Adapters (18%): Usia lanjut usia yang hidup dengan menjaga nilai-nilai
hidup dengan tetap terbuka dgn perubahan

▫ Traditional (16%): Mereka yang menjaga nilai-nilai sejarah, budaya, dan


warisan leluhurnya.

D’arcy Massius Benton & Bowles’ Euroconsumer Study à 15 negara di


Eropa

▫ Successful Idealistis: 5-20% dari populasi, tdd dari mereka yang telah
sukses secara profesi dan materi dengan tetap peduli dengan lingkungan
sosial.

▫ Affluent Materialistis: mayoritas pengusaha

▫ Comfortable Belongers: ¼ sd ½ dari populasi suatu negara, konservatif,


menyenangi rumah, keluarga, teman, dan komunitas.

▫ Dissafected Survivors: Tidak memiliki kekuasaan dan kekayaan, Tidak


memiliki status sosial, banyak terdapat di kota dengan tingkat kejahatan yg
tinggi

 Perilaku (kejadian, manfaat, sikap): Fokus kepada apakah seseorang membeli


atau menggunakan suatu produk tertentu, seberapa sering dan seberapa banyak
mereka menggunakannya. Dapat dibagi menjadi Usage Rates (heavy, medium,
light, nonuser) dan User Status (potensial user, nonuser, regulers, first timers,
dan user of competitor products). Contoh: Perusahaan Campbell Soup
menjadikan China sebagai target mereka mengingat China adalah
pengkonsumsi soup terkenal didunia.
 Manfaat (benefit / cost): Fokus kepada persamaan nilai dimana pendekatan ini
akan berhasil jika pemasar memiliki pemahaman yang superior terhadap
masalah yang akan dipecahkan oleh suatu produk tertentu atau oleh manfaat

15
yang ditawarkan. Contoh: Nestle menemukan bahwa dimanapun berada,
perilaku pemilik kucing dalam memberikan makan kucingnya sama. Oleh
karena itu diciptakan Friskies, makanan kucing kering.

E.2. Targeting

Suatu kegiatan dalam mengevaluasi dan membandingkan kelompok yang


sudah teridentifikasi untuk kemudian dipilih satu atau beberapa yang memiliki potensi
tertinggi.

Kriteria Dasar Targeting

 Ukuran Segmen dan Potensi Pertumbuhan

▫ Rasio pemakai komputer di AS adalah 1:4 sementara di China adalah 1:6000

 Persaingan

▫ Kodak vs Fuji

 Sesuai dan Layak


▫ Pepsi vs Coca-Cola

Tiga Kategori Dasar dalam Strategi Pasar Sasaran Global

 Standardized Global Marketing


Menciptakan bauran pemasaran yang sama bagi pasar luas yang tdd dr
pembeli potensial à distribusi ekstensif. Tujuan: volume penjualan yang besar,
biaya produksi yang lebih kecil, keuntungan yang lebih besar à Revlon
Internasional
 Concentrated Global Marketing
Menciptakan bauran pemasaran untuk meraih satu segmen di pasar global à
pasar lebih fokus (global depth rather than national breadth)
 Differentiated Global Marketing
Dua atau lebih segmen market dengan bauran pemasaran yang berbeda à
Rover dengan Range Rovernya untuk high end ($50,000+) dan Land Rover
Discover untuk low end ($35,000)

E.3. Positioning Produk Global

16
Merupakan penanaman suatu produk di benak konsumen.

Pendekatan dalam Positioning Pemasaran Global

 High Tech Positioning


 High Touch Positioning

High Tech Positioning

 Produk yang dibeli berdasarkan fitur konkrit suatu produk. Para pembeli
biasanya membutuhkan informasi teknis.
 Komputer, video, stereo, mobil
 Dibagi menjadi tiga kategori yaitu:

• Technical products: pembeli memiliki kebutuhan khusus,


membutuhkan informasi produk, memiliki bahasa yg umum à PC

• Special interest products: less technical more leisure or recreation,


berbagi pengalaman dgn keterlibatan yg tinggi diantara para pengguna,
memilki bahasa dan simbol yg diketahui scr umum à Adidas

• Products that demonstrate well: “speak for themselves” à Polaroid

High Touch Positioning

• Lebih menitikberatkan kepada citra, sangat terlibat dengan konsumen,


memiliki bahasa yang umum dan seperangkat simbol yang berhubungan
dengan kemakmuran, materi, dan romance.

• Dibagi ke dalam tiga kategori yaitu:

▫ Products that solve a common problem: menonjolkan manfaat


suatu produk à iklan minuman yang menyegarkan pada saat cuaca
sangat panas

▫ Global village products: produk yg memiliki kesan “cosmopolitan


in nature” dan memiliki “global appeal”à Levi’s, Marlboro,
Harley-Davidson (AS), Sony (Jepang, Mercedes (Jerman)

17
▫ Products that use universal themes: materialism (kemakmuran
dan sosial status), heroism (self sacrifice), play (santai, rekreasi),
procreation (citra keramahan dan percintaan)

F. STRATERGI PEMASARAN KOMPETITIF INTERNASIONAL


F.1. Model Posisi Kompetitif
Secara umum, posisi kompetitif di nilai berdasarkan sejumlah dimensi yang
berpengaruh terhadap:
 Kinerja pasar internasional.
 Kinerja laba internasional.
 
Adapun dimensi-dimensi tersebut dapat diklasifikasikan ke dalam 4 kategori yaitu:
1. Structural position,
2. Strategic position,
3. Market position dan,
4. Resources position,
F.2. Strategi Perusahaan Internasional Dominan.
Tujuan utama perusahaan dominan adalah mempertahankan dan memperkuat posisi
kompetitif dimasa depan ,baik dipasar luar negeri maupun dipasar depan yang dipilih.
Tujuan ini biasanya dicapai melalui 3 Cara yaitu:
1. Memperkuat persepsi pasar
2. Mengelola pasar.
3. Mengembangkan market sensing dan competitive
intelligence
F.3. Strategi bagi Internasional Market Leader.
Secara garis besar, strategi pemimpin pasar internasional meliputi 3 bentuk yaitu sbb:
1. Memperluas pasar keseluruhan
Yaitu dimana pemimpin pasar meraih keuntungan terbesar dari peningkatan pasar
atau permintaan total dengan cara mencari pemakai baru,mengupayakan pemanfaatan
baru, dan meningkatkan frekuensi pemakain produk.
2). Melindungi pangsa pasar

18
Yaitu pemimpin berupaya meningkatkan besarnya ukuran pasar dan berusaha
melindungi bisnis yang sudah ada di pasar luar negeri dari segala kemungkinan
serangan para pesaing.
Ada 6 strategi yang diterapkan pemimpin pasar dalam rangka melindungi pangsa
pasarnya:
1.Position defense
2.Flanking defense
3.Pre-emptive defense
4.Counter offensive defense
5.Mobile defense
6.Contraction defence

3). Meningkatkan pangsa pasar

Yaitu dimana pemimpin pasar bisa berkembang dengan cara meningkatkan pangsa
pasarnya.

F.4. Strategi bagi Internasional Challenger

Penantang pasar internasional perlu memutuskan 3 kebijakan strategic yaitu sbb:


Pertama ,tujuan strategic harus ditetapkan dengan cermat,
Kedua,penantang pasar harus memilih pesaing yang ingin ditantang,
Ketiga,penantang pasar harus memilih strategi penyerangan yang tepat.

F.5. Strategi bagi Internasional Follower

Pengikut pasar merupakan salah satu target utama serangan dari penantang.
Pengikut pasar dapat klasifikasikan ke dalam 3 jenis:
1 . Cloner meniru secara langsung produk, distribusi, periklanan, dan kebijakan pemasaran
lainnya.
2. Imitator meniru beberapa aspek dari pemimpin pasar,tetapi tetap berusaha melakukan
diferensiasi dalam hal pengemasan,penetapan periklanan.
3. Adaptor berusaha mengembangkan produk & program pemasaran pemimpim pasar.

Secara garis besar, strategi pengikut pasar internsional dikategorikan menjadi 4 macam yaitu:
1.Imitation
( Pengikut pasar menawarkan Produk yang sama dengan harga lebih murah).

19
2.Adding features
(fitur tambahan untuk diferensasi.)
3.Stripping down
(mengurangi fitur tertentu).
4.Flanking
(Perpaduan 3 dan 4 agar mengembangkan produk yang cocok bagi segmen pasar kecil).

F.6. Strategi bagi Internasional Niche Firm.

Merupakan perusahan yang produk atau jasanya secara khusus di tujukan untuk
memuaskan pasar yang spesifik.
Berikut ini adalah beberapa jenis pengkhususan yang dapat dipilih yaitu:
1.Spesialis Pemakai Akhir
2.Spesialis Tingkat Vertikal
3.Spesialis Ukuran Pelanggan
4.Spesialiis pelanggan tertentu
5.Spesialis Geografis
6.Spesialis Produk

G. DISTRIBUSI GLOBAL

G.1. Pengertian Distribusi Global

Distribusi global merupakan salah satu keputusan penting yang menentukan


keberhasilan pemasaran global.

a. Proses manajemen saluran distribusi


Keputusan distribusi merupakan keputusan strategis yang berdampak jangka panjang
jarena menyangkut komitmen dan biaya yang besar .
Saluran distribusi adalah serangkaian organisasi yang saling terkait dan terlibat
dalam proses penyampaian atau penyaluran barang dan jasa dari distribusi ke konsumen
guna memenuhi kebutuhan pelanggan secara menguntungkan.
Secara garis besar perilaku saluran distribusi tercermin dalam 3 proses interaktif yaitu :
1. Proses inisiasi
2. Proses implementasi
3. Proses rivew.

20
Dalam merancang saluran pemasaran perusahaan menerpakan sejumlah kriteria dasar
yang berlaku pada beberapa kondisi:

1. Pilihan perantara untuk pemanufaktur dan pilihan pemasok untuk perantara.

2. Jumlah besaran dan konsentrasi biografis pelanggan berdampak langsung pada


perancangan saluran pemasaran.

3. Produk-produk tidak tahan lama dan membutuhkan pemasaran langsung atau


setidaknya perantara yang bisa menjamain perputaran barang dagangan secara cepat
dan pengiriman yang terproteksi.

4. Karakteristik lingkungan yang dihadapi perantara pesaing dan perusahaan juga


mempengaruhi desain saluran distribusi.

G.2. Tujuan Saluran Distribusi.

Tujuan pokok saluran distribusi adalah menciptakan utilitas bagi para pelanggan.
Utilitas tersebut terdiri atas 5 category:

Utilitas tempat (place utility).

Utilitas waktu (time utility).

Utilitas bentuk (form utility).

Utilitas informasi (information utility).

Utilitas kepemilikan (ownership utility).

Ada 2 pilihan utama jika perusahaan ingin masuk ke pasar kompetitif:

1. Keterlibatan langsung, melalui wiraniaga atau toko ritel milik perusahaan sendiri.

2. Keterlibatan tidak langsung melalui agen distributor dan pedagang grosir independen.

Ada 4 faktor utama yang mempengaruhi proses pembentukan saluran distribusi global agar
sesuai dengan tujuan perusahaan yaitu :

1. Karakteristik pelanggan.

2. Karakteristik produk.

21
3. Karakteristi perantara.

4. Karakteristik lingkungan.

G.3. Efektivitas saluran distribusi global

Dalam rangka menetapkan strategi distribusi untuk dasar global, perusahaan harus
mempertimbangkan biaya dari berbagai alternatif yang tersedia.

Salah satu kerangka yang terbukti evektif untuk menganalisis situasi ini adalah kerangka 5c
yaitu:

1. Coverage.

2. Caracter.

3. Continuity.

4. Control.

5. Cost.

G.4. Inovasi dalam Saluran Distribusi Global

Inovasi bisa dihasilkan dari 3 sumber:

1. Perubahan teknologi yang memungkinkan perusahaan menggunakan tipe perantara


yang sebelumnya tidak tersedia.

2. Peraturan yang memungkinkan penciptaan tipe perantara tertentu.

3. Experimentasi dengan tipe perantara yang sebelumnya belum pernah di coba oleh
eksportir.

Ada 4 faktor yang mempengaruhi keputusan perusahaan untuk melakukan distribusi langsung
yaitu:

1. Sumber daya perusahaan.

22
2. Karakteristik produk atau jasa.

3. Segmentasi yang dilayani.

4. Program pemasaran yang disusun perusahaan.

H. MANAJEMEN PRODUK JASA DAN GLOBAL

H.1. Pengertian Produk

Produk dikatakan sebagai unsur program pemasaran yang paling krusial. Setiap aspek
perusahaan harus sesuai dengan kebijakan produk dimana pelanggan dan pesaing juga
ditentukan oleh produk yang ditawarkan oleh perusahaan. Tantangan bagi perusahaan yang
memasuki pasar global adalah mengembangkan kebijakan dan strategi produk terhadap
kebutuhan pasar, kompetisi, sumber daya organisasi dalam skala global.

Menurut Kotler (2000), produk didefenisikan sebagai segala sesuatu yang bisa
ditawarkan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Jadi, produk bisa
mencakup aspek fisik maupun non fisik. Produk bisa berupa barang, jasa, orang/figure
ataupun tempat.

H.2. Ruang Lingkup Produk Global

 Produk Nasional/Lokal adalah suatu perusahaan yang hanya ditawarkan

atau dijual di suatu pasar nasional atau Negara. Kadangkala produk nasional bisa

dimunculkan oleh perusahaan global yang berusaha melayani kebutuhan dan


preferensi pasar Negara tertentu.

 Produk Internasional adalah produk yang ditawarkan dalam pasar multi-nasional atau

kawasan regional.

• Produk Global dan Merek Global.

H.3. Positioning Produk

23
Positioning Produk menyangkut posisi suatu merek dalam benak konsumen sedemikian rupa.
Sehingga dipersepsikan unik dan unggul dibandingkan merek pesaing dalam hal atribut dan
manfaat produk. Ada 6 strategi positioning yaitu:

 Positioning berdasarkan atribut dan manfaat,

 Positioning berdasarkan kualitas/harga,

 Positioning berdasarkan pemakaian/aplikasi dan pemakai,

 High-Tech Positioning,

 High-Touch Positioning.

H.4. Desain Produk Global

Desain Produk merupakan faktor kunci dalam menentukan kesuksesan pemasaran global.
Dalam batas tertentu, mengubah desain dapat menaikkan penjualan. Namun, manfaat dari
peningkatan penjualan potensial ini harus lebih besar dibandingkan biaya mengubah desain
produk dan mengujinya di pasar.

Terdapat empat faktor yang harus dipertimbangkan secara cermat oleh setiap pemasar global
dalam membuat keputusan desain produk, yaitu :

 Preferensi

 Biaya

 Hukum dan peraturan

 kompatibilitas

H.5. Modifikasi Produk

Pemasar global bisa memperoleh beberapa manfaat lewat standarisasi produk di


semua pasar yang dimasukinya. Manfaat potensial dari standarisasi sangat banyak sehingga
mempermudah koordinasi dan pengendalian terhadap produk akan tetapi dalam praktiknya,
standarisasi total sulit diwujudkan. Berbagai kasus menunjukkan bahwa pemasar global harus
memodifikasi produknya agar bisa lebih sesuai dengan kondisi pemakaian dan lingkungan
yang berbeda antar Negara.

24
H.6. Efek Negara Asal

Negara asal sebuah produk juga dapat menjadi tolak ukur bagaimana penilaian
masyarakat (konsumen) terhadap produk yang di pasarkan.

Contohnya: Prancis yang terkenal dengan reputasinya terhadap busanaa wanita; Jerman
(mobil dan optik); Swiss (arloji); inggris (busana pria dll.)

H.7. Strategi Ekspansi Geografis

Strategi penting di miliki oleh tiap – tiap perusahaan untuk dapat memasarkan
produknya dan menarik perhatian konsumen.

Ada beberapa strategi yang biasa digunakan yaitu :

1. Perluasan Produk - Komunikasi

2. Perluasan Produk - Adaptasi Komunikasi

3. Adaptasi Produk - Perluasan Komunikasi

4. Adaptasi Ganda

5. Produk Invention

H.8.Produk Baru dalam Pemasaran Global

Ada 3 aspek penting yang perlu ditelaah dalam pengembangan produk baru untuk

Pasar global. Pertama, identifikasi ide produk baru, yang biasa bersumber dari pelanggan,

Pemasok, Pesaing, Wiraniaga Perusahaan, distributor dan agen, eksekutif kantor cabang,

Eksekutif kantor pusat, sumber - sumber dokumentasi dan observasi langsung di lingkungan

Pasar. Kedua, pembentukan departemen produk baru internasional yang menjalankan 4

Fungsi utama :

(1) memastikan bahwa semua sumber informasi yang relevan dimanfaatkan

secara berkesinambungan untuk ide produk baru;

25
(2) menyaring dan mengidentifikasi;

(3) Menyelidiki dan menganalisis ide tersebut;

(4) memastikan bahwa organisasi memberikan komitmen sumber dayanya. Ketiga, pengujian
produk baru di pasar nasional untuk mengantisipasi segala kemungkinan masalah yang
mungkin timbul.

Dalam hal inovasi produk baru, konsumen biasanya melewati proses adopsi yang terdiri

dari 5 tahap, yaitu :

 Kesadaran

 Minat

 Evaluasi

 Trial

 Adopsi

H.9. Jasa Global

Dalam beberapa tahun terakhir, peranan sector jasa semakin meningkat tajam.
Internasionalisasi Jasa juga mengalami pertumbuhan pesat, baik dalam bentuk jasa
professional, experiential services maupun jasa yang melekat pada produk fisik.

5 faktor utama yang menjadi pemicu internasionalisasi jasa, yaitu: persaingan, pasar
teknologi, biaya dan pemerintah.

Jasa dikelompokkan dalam 3 kategori, yaitu :

1. People – Processing Services

2. Prossession – Processing Services

3. Information – Based Services

Terdapat 4 jenis Perusahaan jasa, yaitu :

26
1. Location – Free Professional Services

2. Location – Bound Customized Projects

3. Standarized Services Packages

4. Value – Added Customized Projects

I. KOMUNIKASI PEMASARAN GLOBAL

I.1.Variabel Kunci yang mempengaruhi Pemasaran Global

Budaya

Nilai, keyakinan, gagasan, kebiasaan, tindakan dan simbol yang dipelajari oleh para
anggota masyarakat dikenal dengan istilah budaya. Budaya diturunkan dari generasi ke
generasi. Budaya memiliki berbagai aspek seperti : symbol, institusi dan kelompok dan nilai-
nilai.

 Symbol: Bahasa, baik dalam bentuk tertulis maupun lisan, memungkinkan anggota
masyarakat untuk melakukan dialog dan bertukar pikiran. Estetika, dalam bentuk
desain dan warna, membentuk bagian integral dan pengemasan, promosi penjualan,
dan periklanan. Setiap orang yang terlibat didalam personal selling harus
memperhatikan kode etik daerah setempat dan hendaknya periklanan harus berhati-
hati agar tidak menyalahi kode estetika budaya tertentu saat merancang visualisasi
iklan atau menerjemahkan copy iklan ke dalam bahasa setempat. Sebagai contoh
aspek warna kadangkala sangat sensitif untuk budaya-budaya tertentu. Misalnya :
bunga warna kuning melambangkian ketidaksetiaan di Perancis dan sikap tidak sopan
terhadap wanita di Uni Soviet.
 Institusi dan Kelompok: Berbagai institusi yang membantu pembentukan struktur
masyarakat dan budaya tertentu memberikan wahana komunikasi dan pelestarian
budaya. Tingkat melek huruf sangat berpengaruh terhadap kemampuan target
khalayak untuk memahami pesan komunikasi. Keseimbangan antara komponen visual
dan non visual dalam pesan harus dipertimbangkan sesuai tingkat pendidikan di
negara dan kawasan regional yang di masuki. Selanjutnya, agama juga memainkan

27
peran penting. Komunikasi pemasaran harus mempertimbangkan keyakinan religius
yang dipegang para pembuat keputusan pembelian
 Nilai: Pemahaman atas pesan komunikasi akan semakin kompleks karena adanya
perbedaan konteks bahasa. Dalam bahasa konteks tinggi, informasi disampaikan
melalui siapa yang berbicara dan juga perilaku individu yang bersangkutan. Konten
bersifat implisit, tidak perlu di kemukakan semuanya dan disimpulkan sendiri oleh si
penerima pesan. Hal seperti ini tidak terjadi pada bahasa konteks rendah dimana
informasi disampaikan secara rinci agar tidak terjadi kesalahpahaman.

Media

Perkembangan teknologi berdampak besar terhadap bentuk dan jenis media yang di
akses audiens. Ketersediaan media tidak sama antar negara dan rentang serta tipe media juga
bervariasi antar negara. Perkembangan media di pengaruhi oleh perubahan struktural dan
regulasi menyangkut industri media di setiap negara.

I.2. Strategi Komunikasi Pemasaran Global

Dalam banyak kasus, organisasi menyusun pesan standar secara tepusat, namun
memberikan kebebasan kepada para manajer di negara tujuan pemasaran untuk
mengadaptasinya agar bisa memenuhi kebutuhan budaya setempat dengan cara
menyesuaikan bahasa dan komponen media lainnya. Ini berarti bahwa ada unsur standarisasi
(misalnya perencanaan tema, gagasan dan kampanye/promosi yang dilakukan) dan sekaligus
ada pula unsur adaptasi (misalnya : menyangkut bahasa, model, dan adegan yang disesuaikan
dengan kebutuhan lingkungan lokal).

I.3. Isu-isu Khusus dalam Pemasaran Global

* Perbedaan Bahasa

Penerjemahan merek atau slogan kampanye iklan ke dalam bahasa setempat bisa
menimbulkan masalah besar jika ternyata makna atau artinya sama sekali berbeda dari yang
dimaksud.

* Ketersediaan Media

Ketersediaan media sangat tergantung pada regulasi pemerintah dan infrastruktur


media. Contohnya : rasio kepemilikan koran di Jepang adalah 1:2

28
* Kendali Pemerintah

Regulasi pemerintah bisa menyangkut penggunaan media, pesan yang disampaikan,


anggaran periklanan dan kepemilikan agen periklanan. Contohnya : produk rokok dan
minuman keras dilarang di beberapa negara di kawasan Eropa Barat. Iklan kedua jenis
produk ini juga sangat dibatasi di berbagi negar seperti Indonesia, China, Australi, Amerika,
dll.

* Ketersediaan Agen Periklanan

Jumlah dan kualitasn agen periklanan sangat bervariasi antar negara. Di negara maju
seperti Amerika dan Inggris, jumlahnya lebih dari 500 agen periklanan. Sedangkan di RRC
dan Rusia jumlahnya tidak lebih dari 10 agen pada tahun 1995.

* Ketentuan Mengenai Promosi Penjualan

Tidak semua aktifitas promosi penjualan bisa dilakukan di semua negara. Faktor-
faktor yang mempengaruhinya antara lain peraturan, budaya dan situasi persaingan. Hukum
di beberapa negara membatasi ukuran, bentuk, premium dan hadiah.

J. PERENCANAAN, PENGORGANISASIAN, DAN PENGENDALIAN


PEMASARAN GLOBAL

J.1. Perencanaan Pemasaran Global

 Perencanaan meliputi identifikasi langkah-langkah sistematis yang akan membantu


perusahaan merumuskan tindakan rinci dalam menerapkan strategi umum.

 Perumusan strategi harus didasarkan pada 3 faktor utama yaitu evaluasi terhadap
lingkungan global, industri, dan perusahaan sendiri.

Dalam menganalisis perusahaan kita menganalisis keunggulan kompetitif, yaitu:

1. Faktor yang menyebabkan perusahaan bisa menghasilkan laba dalam lini aktivitas
yang dipilihnya dengan mempertimbangkan tingkat persaingan yang dihadapi, dan
faktor yang mendorong, konsumen membeli produk atau jasa perusahaan dan lebih
menyukainya dibanding produk pesaing.
2. Pengaruh lingkungan global terhadap perusahaan,terutama faktor persaingan,
tindakan pemerintah, pelanggan dan pemasok.

29
3. Industri dimana lini produk bersaing. Analisis industri dasar dibutuhkan untuk
menyusun tahap pertumbuhan,prospek masa depan, dan hambatan masuk.

Perencanaan di bagi menjadi 3 jangka yaitu:


1. Jangka pendek (kurang dari 1 tahun),
2. Jangka menengah (1-5 tahun),
3. Jangka panjang (diatas 5 tahun).

Rencana jangka pendek dalam pemasaran global meliputi, beberapa elemen


diantaranya yaitu:

1. Rencana pemasaran untuk setiap pasar luar negeri ,


2. Rencana untuk lini produk individual, dan
3. Rencana untuk pengembangan produk global.

Elemen rencana pemasaran meliputi tiga aspek kunci yaitu:

 Analisis situasi,
 Tujuan,
 Strategi dan taktik

Perencanaan pemasaran global terdiri atas lima langkah utama yaitu :

1. Pengkomunikasian tujuan

2. Penyusunan rencana

3. Pengagregasian rencana

4. Penerjemahan rencana ke dalam anggaran

5. Pengambilan tindakan

J.2. Pengorganisasian Pemasaran Global

 Pertimbangan utama dalam menyususn struktur organisasi adalah apakah perusahaan


global harus menstrukturisasi dirinya berdasarkan lingkup geografis,lini produk,atau
lini fungsional.

30
 Tujuannya: Menghindari duolikasi dan mencapai sinergi dalam mengintegrasikan
operasi nasional terpisah ke dalam unit terkoordinasi.

Dua alternatif yang dipilih dalam merancang struktur organisasi pemasaran global:

1. Perusahaan menangani bisnis internasonalnya dengan cara terpisah atau tersendiri.

2. Perusahaan mengintegrasikan bisnis internasional dengan bisnis domestik melalui


pembentukan perusahaan global.

Mengintegrasikan bisnis internasional dengan bisnis domestik melalui pembentukan

perusahaan global dapat terjadi intervensi dari kantor pusat.

Bentuk intervensi yang bisa dilakukan oleh kantor pusat :

 Informing

 Persuading

 Coordinating

 Aproving

 Directing

J.3. Pengendalian Pemasaran Global

Pengendalian merupakan salah satu aspek kritis dalam pemasarn global.

 Tujuan pengendalian mengarahkan operasi bisnis dan pemasaran agar bisa


mewujudkan tujuan yang telah ditetapkan.

 Proses pengendalian pemasaran global meliputi tiga langkah utama yaitu:

 Menyusun standar,
 Mengukur kinerja dan membandingkannya dengan standar,
 Melakukan tindakan korektif.

31
BAB 3. PENUTUP

A. Kesimpulan dan Saran


Pemasaran Global diartikan sebagai proses pemusatan sumber daya dan tujuan
organisasi pada peluang pasar. Dalam melakukan sebuah bisnis atau membangun
perusahaan yang berskala internasional, masing-masing pelaku pemasaran harus
memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam kaitannya dengan Pemasaran Global.
Sehingga mampu bersaing dengan baik dan juga mampu menguasai pangsa pasar
internasional.

32
DAFTAR PUSTAKA

Chandra, Gregorius, dkk. 2004. “Pemasaran Global: Internasionalisasi dan Internetisasi”.

Jakarta: ANDI.

33
34

Anda mungkin juga menyukai