Anda di halaman 1dari 3

Kecerdasan Buatan (AI) - Memudahkan untuk Mendeteksi dan Mengukur

Perubahan Di Sekitar Gunung Api

Indonesia merupakan negara kepulauan yang mempunyai busur gunungapi terpanjang di dunia.
Indonesia memiliki 127 gunung api aktif, atau sekitar 13% gunung api aktif di dunia terletak di Indonesia,
sehingga menjadikan negara ini sebagai pemilik gunung api terbanyak di dunia. Sekitar 60% dari jumlah
tersebut adalah gunung api yang memilki potensi bahaya cukup besar bagi penduduk yang ada di
dekatnya, sehingga demi keselamatan dan kelangsungan hidupnya masyarakat perlu mewaspadai
bahaya ini.

Seperempat gunung api di Indonesia berada di utara Busur Sunda yang memanjang dari utara Pulau
Sumatera ke arah Laut Banda, dengan situasi tektonik yan rumit. Beberapa lempeng kecil mengarah ke
selatan sampai ke utara menyebabkan adanya gunung api di wilayah ini seperti, Kepulauan Sangihe,
Sulawesi Utara dan di Halmahera. Gunungapi di Laut Banda terjadi karena zona subduksi Lempeng
Pasifik di bawah Lempeng Eurasia.

Gunung api adalah lubang kepundan atau rekahan dalam kerak bumi tempat keluarnya cairan magma
atau gas atau cairan lainnya ke permukaan bumi.

Material yang dierupsikan ke permukaan bumi umumnya membentuk kerucut terpancung. Gunung api
diklasifikasikan ke dalam empat sumber erupsi, yaitu erupsi pusat, erupsi samping, erupsi celah dan
erupsi eksentrik.

Indonesia juga memiliki beberapa tipe erupsi gunung api yang didasarkan pada tinggi rendahnya derajat
fragmentasi dan luasnya, juga kuat lemahnya letusan serta tinggi tiang asap, maka erupsi gunungapi
dibagi menjadi beberapa tipe erupsi. Aktivitas gunungapi yang ada di Indonesia adalah tipe erupsi
Hawai, Stromboli, Vulkano, Plini dan Ultra Plini.

Gunung api-gunung api di Kepulauan Indonesia menunjukkan tingkat letusan yang tinggi, dicirikan
dengan material lepas yang dominan dibandingkan dengan seluruh material vulkanik yang keluar.
Ritmann menghitung angka indeks erupsi gunungapi (IEG) dari Asia sekitar 95%, Filipina-Minahasa lebih
dari 80%, Halmahera lebih dari 90%, Papua New Guinea lebih dari 90%, Busur Sunda sekitar 99%. Harga
tertinggi IEG dalam sejarah tercatat pada letusan Tambora tahun 1815. Ragam bahaya yang ada adalah:

• Awan panas dan guguran abu.

• Longsoran gunungapi.

•Aliran Lava.

• Kubah Lava.

• Lahar.

Adanya Kecerdasan Buatan (AI)


Banyak gunung berapi aktif tidak dipantau secara instrumental. Oleh karena itu, bahkan letusan yang
sangat serius terjadi tanpa peringatan untuk populasi terdekat dari bencana yang akan datang. Sebagai
langkah pertama dan awal menuju sistem peringatan dini gunung berapi yaitu pemantauan gunung
berapi dengan satelit dan menggunakan kecerdasan buatan (AI).

Satelit dapat memberikan data penting ketika pemantauan berbasis darat terbatas atau kurang
sepenuhnya. Pengamatan jangka panjang terus-menerus dari ruang angkasa adalah kunci untuk
mengenali tanda-tanda kerusuhan vulkanik dengan lebih baik.

Erupsi sering, tetapi tidak selalu didahului oleh sinyal pendahuluan yang dapat berlangsung beberapa
jam hingga beberapa tahun. Sinyal-sinyal ini dapat mencakup perubahan perilaku seismik, deformasi
tanah, emisi gas, kenaikan suhu atau beberapa hal di atas.

Dengan AI dapat mempermudah untuk mendeteksi dan mengukur perubahan di sekitar gunung api
secara otomatis dan data dari berbagai sumber seperti penginderaan jarak jauh satelit dan sensor
berbasis darat akan membantu memperingatkan orang-orang dengan cara yang lebih tepat waktu dan
kuat.

Aplikasi Pemantau Gunung Api di Indonesia


Indonesia memiliki aplikasi untuk memantau status gunung api. Diantaranya yaitu InaRisk Personal dan
MAGMA Indonesia.
InaRisk Personal adalah aplikasi yang dibangun oleh BNPB yang memberikan informasi kelas bahaya
terhadap berbagai bencana alam serta memberikan rekomendasi apa yang harus dilakukan sebelum,
saat dan sesudah terjadi bencana alam

MAGMA Indonesia adalah aplikasi multiplatform (web & mobile) dalam jaringan yang memberikan
informasi terhadap aktivitas gunung api, abu vulkanik, gempa tektonik yang terjadi, dan prakiraan
pergerakan tanah di suatu tempat serta memberikan rekomendasi yang dapat membantu memudahkan
pengguna ketika akan beraktivitas. Tersedia pula informasi dampak gerakan tanah seperti korban
meninggal, rumah hancur, longsoran yang menyebabkan jalan ditutup, dan sebagainya.

Aplikasi tersebut sangat bagus digunakan untuk masyarakat Indonesia apalagi dapat diunduh di Play
Store.

Sumber:

Amri, Mohd. Amri dkk. 2016. RBI (Resiko Bencana Indonesia). Jakarta: BNPB, InaRisk. Link:
http://inarisk.bnpb.go.id/pdf/Buku%20RBI_Final_low.pdf

Eurekalert.org. 2019. Artificial intelligence fit to monitor volcanoes. Link:


https://www.eurekalert.org/pub_releases/2019-07/ggph-if071519.php

InaRisk. InaRisk Personal. Link: http://inarisk.bnpb.go.id/inariskapps

MAGMA Indonesia. Tentang MAGMA Indonesia. Link: https://magma.vsi.esdm.go.id/#

SINYALMAGZ.com. 2018. MAGMA Indonesia, Aplikasi Untuk Pantau Status Gunung Berapi. Link:
https://www.sinyalmagz.com/magma-indonesia-aplikasi-gunung-berapi/

Anda mungkin juga menyukai