Anda di halaman 1dari 13

PENUNTUN PRAKTIKUM

MIKROBIOLOGI BLOK KEDOKTERAN TROPIS

BAGIAN MIKROBIOLOGI

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS KHAIRUN

2019
PENDAHULUAN

Dalam kehidupan kita sehari-hari selalu berhubungan dengan berbagai

macam mikroorganisme. Mikroorganisme merupakan makhluk hidup yang berukuran

sangat kecil yaitu dalam skala micrometer atau micron (μ) atau sepersejuta meter

dan tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Dalam percakapan sehari-hari atau

untuk kepentingan praktis mikroorganisme sering disebut sebagai mikroba atau

kuman.

Untuk mempermudah dan mempelajari jenis dan sifat mikroorganisme, maka

mikroorganisme tersebut diisolasi dari lingkungan dan dipelihara pada medium yang

sesuai untuk pertumbuhannya. Termasuk dalam golongan mikroorganisme adalah

bakteri, fungi (yeasts, molds), protozoa, microscopicalgae dan virus serta beberapa

macam cacing (helmints).

Ilmu yang mempelajari mikroorganisme disebut mikrobiologi. Ilmu

mikrobiologi kedokteran mempelajari mikroorganisme sebagai penyebab penyakit

infeksi, cara mendiagnosis, pengobatan, pencegahan dan pengendalian infeksi.

TUJUAN PEMBELAJARAN

Pada akhir praktikum ini diharapkan mahasiswa dapat menjelaskan tentang

beberapa bakteri penyebab infeksi tropis.

SASARAN PEMBELAJARAN

Setelah selesai melakukan praktikum ini mahasiswa diharapkan sudah dapat

menjelaskan beberapa hal tentang bakteri penyebab infeksi tropis


1. Menjelaskan tentang isolasi & identifikasi Salmonella typhi:

a. Menyebutkan bahan pemeriksaan yang dipakai untuk isolasi

Salmonella typhi,

b. Menyebutkan medium enrichment untuk amsing-masing specimen,

c. Menyebutkan medium selektif untuk Salmonella typhi.

d. Menyebutkan morfologi, cara berkelompok dan sifat pewarnaan

Salmonella typhi,

e. Menggambarkan morfologi koloni Salmonella typhi di atas medium

selektif dan di atas medium dasar,

f. Menjelaskan sifat-sifat biokimia dari Salmonella typhi,

2. Menjelaskan tentang cara identifikasi Mycobacterium leprae :

a. Menyebutkan bahan pemeriksaan yang dipakai untuk identifikasi

Mycobacterium leprae dari penderita suspek lepra,

b. Menyebutkan morfologi, cara berkelompok dan sifat pewarnaan

Mycobacterium leprae,

c. Menyebutkan cara pewarnaan yang bisa dipakai untuk identifikasi

Mycobacterium leprae.
Salmonella typhi

Salmonella typhi (S. typhi) merupakan kuman patogen penyebab demam

tifoid. Demam tifoid merupakan penyekit menular yang tersebar di seluruh dunia dan

sampa isekarang masih menjadi masalah kesehatan terbesar di Negara sedang

berkembang dan tropis seperti Asia Tenggara, Afrika dan Amerika Latin.

Bentuk dari bakteri Salmonella typhi adalah batang, tidak berspora, ukuran

103,5 μm x 0,5-0,8 μm, besarnya koloni rata-rata 2-4 mm, memiliki flagella peritrikh.

Bakteri ini memfermentasikan glukosa dan manosa tanpa membentuk gas tetapi

tidak memfermentasikan laktosa dan sukrosa. Sebagian besar isolate Salmonella

yang berasl dari bahan klinik menghasilkan H 2S. Isolat Salmonella typhi pada media

SSA (salmonella dan shigella agar) ketika suhu 37oC maka menunjukkan koloni

yang tampak cembung, transparan dan memiliki bercak hitam dibagian pusat.

Bakteri Salmonella typhi akan mati pada suhu 60oC selama 15 – 20 menit melalui

pasteurisasi, pendidihan.

Prinsip identifikasi Salmonella typhi adalah dengan melihat penampang

secara mikroskopis (pewarnaan gram), kultur bakteri, uji serologis, uji biokimia dan

biomolekuler.

Sasaran Pembelajaran:

Setelah menyelesaikan praktikum ini, diharapkan mahasiswa sudah dapat:

1. menggambarkan bentuk dan menyebutkan sifat pewarnaan dari Salmonella

species,

2. menyebutkan ciri-ciri koloni Salmonella typhi diatas medium SS agar.

3. menyebutkan reaksi biokimia dari Salmonella typhi,


Isolasi Bakteri

1. Disiapkan sampel darah

2. Sampel darah dihomoogenkan sebeluum dipindahkan ke dalam medium

pemupuk.

3. Sampel darah diisolasi ke medium BHIB.

4. Diinkubasi selama 1x24 jam pada suhu 37 oC

5. Diamatii pertumbuhan yang terjadi.

Inokulasi bakteri

1. Disiapkan isolat bakteri yang akan diinokulasi.

2. Dengan ose steril, isolat bakteri diinokulasikan ke medium SSA

3. Diinkubasi selama 1x24 jam pada suhu 37 oC

4. Diamatii pertumbuhan koloni yang terjadi.

Pewarnaan gram

1. Diambil 1 ose suspensi biakan bakteri secara asseptis, kemudian diletakkan pada

kaca objek. Difiksasi.

2. Ditambahkan 1-2 tetes Kristal violet, kemudian cuci dengan air mengalir

3. Ditambahkan 1-2 tetes lugol, dan cuci dengan air mengalir

4. Ditambahkan 1-2 tetes alkohol asam, dan cuci dengan air mengalir

5. Ditambahkan 1-2 tetes Safranin, dan cuci dengan air mengalir

6. Diamati dengan menggunakan mikroskop.


DEMONSTRASI

Disediakan

Satu seri yang terdiri dari Salmonella typhi:

1. gambaran mikroskopis,

2. biakan Salmonella typhi pada SS agar,

3. hasil tes-tes biokimia

Dikerjakan

1. Lihatlah di bawah mikroskop dan perhatikan gambaran mikroskopis dari preparat

Salmonella typhi. Gambarkan dan catatlah morfologi dan siafat pewarnaan dari

bakteri yang anda lihat.

2. Perhatikan dan catatlah gambaran koloni Salmonella typhi pada medium SS

agar

3. Perhatikan dan catatlah hasil tes-tes biokimia dari Salmonella typhi.


Hasil Pengamatan

1. Gambaran Mikroskopis Salmonella typhi

NO Gambaran Mikroskopis Salmonella typhi

Gambar

1. Morfologi .....................................

2. Sifat Gram .....................................

3. Cara ....................................

berkelompok
2. Gambaran Koloni Salmonella typhi

CIRI KOLONI SS AGAR

Bentuk

Tepi

Permukaan

Kejernihan

Elevasi
Warna

Gambar

3. Sifat-sifat Biokimia Salmonella typhi

NO. TES BIOKIMIA HASIL TES Salmonella typhi

1. Reaksi TSI : Slant

Butt

H 2S
Gas

2. Reaksi SIM : Produksi Indol

H 2S

Motility

3. Tes Methyl Red

4. Tes Voges Proskauer

5. Tes Citrat

6. Tes Urea

11. Peragian : Glukosa

Gas

Laktose

Sukrose

Maltose

Mycobacterium leprae

Mycobacterium leprae adalah penyebab dari kusta. Sebuah bakteri yang

tahan asam M. leprae juga merupakan bakteri aerob, gram positif, berbentuk batang.

Sasaran Pembelajaran

Setelah selesai melakukan praktikum ini mahsiswa diharapkan sudah dapat

menggambarkan morfologi, cara berkelompok dan sifat pewarnaan dari

Mycobacterium leprae pada gambaran mikroskopis preparat.

Cara Pembuatan Sediaan

1. Siapkan kaca objek

2. Peermukaan kulit pada bagian yang akan di ambil dibersihkan dengan kapas

alkohol
3. Jepit kulit pada bagian tersebut forcep atau jari tangan untuk menghentikan aliran

darah kebagian tersebut.

4. Dengan pisau kecil steril kulit disayat kurang lebih 5mm, kedalaman 2mm agar

mencapai dermis. Bila terjadi pendarahan, bersihkan dengan kapas.

5. Korek tepi dasar sayatan secukupnya dengan menggunakan punggung mata

pisau sepperti didapat semacam bubur jaringan dari dermis dan epidermis.

Kemudian dikumpulkan dengan skapel pada kaca objek.

6. Dilakukan fiksasi di atas nyala api

7. Sediaan diwarnai.

Prosedur Pewarnaan Metode Ziehl-Neelsen

1. Letakan sediaan dengan bagian apusan menghadap ke atas padarak yang

ditempatkan di atas bak cuci atau baskom.

2. Genangi seluruh permukaan sediaan dengan carbol fuchsin.

3. Panasi dari bawah dengan menggunakan sulut api setiap sediaan sampai keluar

uap, jangan sampai mendidih.

4. Dinginkan selama minimal 5 menit

5. Bilas sediaan dengan air mengalir secara hati-hati dari ujung kaca sediaan.

6. Miringkan sediaan menggunakan penjepit kayu atau pinset untuk membuang air.

7. Genangi dengan asam alcohol sampai tidak tampak warna merah carbol fuchsin.
8. Genangi permukaan sediaan dengan metilen biru selama 20-30 detik.

9. Bilas sediaan dengan air mengalir.

10. Miringkan sediaan untuk mengalirkan sisa metilen biru

11. Keringkan sediaan pada rak pengering. Jangan keringkan dengan kertas tissue.

DEMONSTRASI

Disediakan

Beberapa gambaran mikroskopis preparat skin smear penderita suspek lepra

yang diwarnai dengan cara Ziehl-Neelsen,

Dikerjakan
Lihatlah di bawah mikroskop dan perhatikan gambaran mikroskopis dari

preparat skin smear. Gambarkan dan catatlah morfologi, sifat pewarnaan dan cara

berkelompok dari Mycobacterium leprae yang anda lihat.

Hasil Pengamatan

a. Gambaran MikroskopisMycobacterium leprae

NO Gambaran Mikroskopis Mycobacterium leprae

Gambar

1. Morfologi ...........................................
2. Sifat ...........................................

pewarnaan

3. Cara .........................................

berkelompok

...........................................

DAFTAR PUSTAKA

1. Aldelberg s, Jawetz & Melnick. 2005. Mikrobiologi Kedokteran. Jakarta

2. Lay W. Bibiana. 1994. Analisis Mikroba di Laboratorium. PT Raja Grafindo

Persada. Jakarta

3. Kedokteran Universitas Indonesia. 1987. Buku kuliah ilmu penyakit dalam: Demam

Tifoid. Balai Penerbit Fakultas Ilmu Kedokteran Universitas Indonesia. 32-38,

Anda mungkin juga menyukai