RPP 1 OPTIMIS, IHTIAR Dan TAWAKAL
RPP 1 OPTIMIS, IHTIAR Dan TAWAKAL
1. 1. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran menggunakan model Discovery Learning, Selama dan setelah mengikuti proses
pembelajaran ini peserta didik diharapkan dapat
Terbiasa membaca al-qur’an dengan meyakini bahwa optimis, ikhtiar, dan tawakal adalah perintah agama
Menunjukkan perilaku optimis, ikhtiar, dan tawakal sebagai implementasi pemahaman q.s. az-zumar/39: 53, q.s. an-
najm/53: 39-42, q.s. ali imran/3: 159 dan hadis terkait
Memahami Q.S. az-Zumar/39: 53, Q.S. an-Najm/53: 39-42, Q.S. Áli Imrān/3: 159 serta Hadits tentang tentang optimis,
ikhtiar, dan tawakal.
Guru memberikan kesempatan untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin hal yang belum
dipahami, dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik.
Mengorganisasikan peserta
didik Pertanyaan ini harus tetap berkaitan dengan materi Pemahaman tentang Q.S. az-Zumar/39:
53, Q.S. an-Najm/53: 39-42, Q.S. Áli Imrān/3: 159 serta Hadits tentang tentang optimis, ikhtiar,
dan tawakal
Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk menjawab pertanyan yang telah
Membimbing penyelidikan diidentifikasi melalui kegiatan Mempresentasikan Pemahaman tentang Q.S. az-Zumar/39:
individu dan kelompok 53, Q.S. an-Najm/53: 39-42, Q.S. Áli Imrān/3: 159 serta Hadits tentang tentang optimis, ikhtiar,
dan tawakal
Menyelesaikan uji kompetensi yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada
Mengembangkan dan
menyajikan hasil karya lembar kerja yang telah disediakan secara individu untuk mengecek penguasaan siswa
terhadap materi pelajaran
Creativity Guru dan peserta didik membuat kesimpulan tentang hal-hal yang telah dipelajari terkait
Pemahaman tentang Q.S. az-Zumar/39: 53, Q.S. an-Najm/53: 39-42, Q.S. Áli Imrān/3: 159 serta
Hadits tentang tentang optimis, ikhtiar, dan tawakal
Peserta didik kemudian diberi kesempatan untuk menanyakan kembali hal-hal yang belum
dipahami
Kegiatan Penutup (10 Menit)
Guru Mengagendakan pekerjaan rumah
Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya
Salam penutup, doa
3. Penilaian (Asesmen)
Sikap : Observasi/Jurnal;
Pengetahuan : Tes Tulis, Penugasan;
Keterampilan : Tes Praktik, Lembar Pengamatan
1. 1. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran menggunakan model Discovery Learning, Selama dan setelah mengikuti proses
pembelajaran ini peserta didik diharapkan dapat
Mengidentifikasi lafal yang mengandung bacaan qalqalah di dalam mushaf al Qur’an yang dibagikan oleh guru via
https://web.whatsapp.com
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai pembelajaran, memeriksa kehadiran peserta
didik sebagai sikap disiplin dan mengingatkan siswa untuk tetap mamatuhi protokol kesehatan masa pandemi covid-19
selama KBM.
Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman peserta didik dengan
materi/tema/kegiatan sebelumnya serta mengajukan pertanyaan untuk mengingat dan menghubungkan dengan materi
selanjutnya.
Model Pmbelajaran Kegiatan Inti ( 60 Menit )
Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan perhatian dengan cara
Orientasi peserta didik
kepada masalah
melihat, mengamati, membaca, menyimak dan mendengar pada materi Lafal yang
mengandung bacaan qalqalah di dalam mushaf al Qur’an
Guru memberikan kesempatan untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin hal yang belum
Mengorganisasikan peserta dipahami, dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik.
didik Pertanyaan ini harus tetap berkaitan dengan materi Lafal yang mengandung bacaan qalqalah
di dalam mushaf al Qur’an
Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk menjawab pertanyan yang telah
Membimbing penyelidikan
individu dan kelompok diidentifikasi melalui kegiatan Mempresentasikan Lafal yang mengandung bacaan qalqalah
di dalam mushaf al Qur’an
Menyelesaikan uji kompetensi yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada
Mengembangkan dan lembar kerja yang telah disediakan secara individu untuk mengecek penguasaan siswa
menyajikan hasil karya terhadap materi pelajaran
Guru dan peserta didik membuat kesimpulan tentang hal-hal yang telah dipelajari terkait
Lafal yang mengandung bacaan qalqalah di dalam mushaf al Qur’an
Creativity
Peserta didik kemudian diberi kesempatan untuk menanyakan kembali hal-hal yang belum
dipahami
Kegiatan Penutup (10 Menit)
Sikap : Observasi/Jurnal;
Pengetahuan : Tes Tulis, Penugasan;
Keterampilan : Tes Praktik, Lembar Pengamatan
1. 1. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran menggunakan model Discovery Learning, Selama dan setelah mengikuti proses
pembelajaran ini peserta didik diharapkan dapat
Menyebutkan arti perkata Q.S. az-Zumar/39: 53, Q.S. an-Najm/53: 39-42, Q.S. Áli Imrān/3: 159 menjadi terjemah secara
utuh.
Menghafalkan Q.S. az-Zumar/39: 53, Q.S. an-Najm/53: 39-42, Q.S. Áli Imrān/3: 159.
Merumuskan, mengoreksi, dan memperbaiki hasil penterjemahan Q.S. az-Zumar/39: 53, Q.S. an-Najm/53: 39-42, Q.S. Áli
Imrān/3: 159.
Membaca q.s. az-zumar/39: 53, q.s. an-najm/53: 39-42, dan q.s. ali imran/3: 159 dengan tartil
Mendemonstrasikan hafalan Q.S. az-Zumar/39: 53, Q.S. an-Najm/53: 39-42, Q.S. Áli Imrān/3: 159.
Menyajikan paparan hasil pencarian hukum bacaan qalqalah dalam Q.S. az-Zumar/39: 53, Q.S. an-Najm/53: 39-42, Q.S.
Áli Imrān/3: 159.
Menunjukkan / memaparkan hasil diskusi maknaQ.S. az-Zumar/39: 53, Q.S. an-Najm/53: 39-42, Q.S. Áli Imrān/3: 159.
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai pembelajaran, memeriksa kehadiran peserta
didik sebagai sikap disiplin dan mengingatkan siswa untuk tetap mamatuhi protokol kesehatan masa pandemi covid-19
selama KBM.
Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman peserta didik dengan
materi/tema/kegiatan sebelumnya serta mengajukan pertanyaan untuk mengingat dan menghubungkan dengan materi
selanjutnya.
Model Pembelajaran Kegiatan Inti ( 60 Menit )
Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan perhatian dengan cara
Orientasi peserta didik
kepada masalah
melihat, mengamati, membaca, menyimak dan mendengar pada materi Arti dan makna
Q.S. az-Zumar/39: 53, Q.S. an-Najm/53: 39-42, Q.S. Áli Imrān/3: 159
Guru memberikan kesempatan untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin hal yang belum
Mengorganisasikan peserta dipahami, dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik.
didik Pertanyaan ini harus tetap berkaitan dengan materi Arti dan makna Q.S. az-Zumar/39: 53,
Q.S. an-Najm/53: 39-42, Q.S. Áli Imrān/3: 159
Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk menjawab pertanyan yang telah
Membimbing penyelidikan
individu dan kelompok diidentifikasi melalui kegiatan Mempresentasikan Arti dan makna Q.S. az-Zumar/39: 53,
Q.S. an-Najm/53: 39-42, Q.S. Áli Imrān/3: 159
Menyelesaikan uji kompetensi yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada
Mengembangkan dan
menyajikan hasil karya lembar kerja yang telah disediakan secara individu untuk mengecek penguasaan siswa
terhadap materi pelajaran
Guru dan peserta didik membuat kesimpulan tentang hal-hal yang telah dipelajari terkait
Arti dan makna Q.S. az-Zumar/39: 53, Q.S. an-Najm/53: 39-42, Q.S. Áli Imrān/3: 159
Creativity
Peserta didik kemudian diberi kesempatan untuk menanyakan kembali hal-hal yang belum
dipahami
Kegiatan Penutup (10 Menit)
3. Penilaian (Asesmen)
Sikap : Observasi/Jurnal;
Pengetahuan : Tes Tulis, Penugasan;
Keterampilan : Tes Praktik, Lembar Pengamatan
SOAL DAN JAWABANNYA PAIBP KELAS 9 BAB 2. MENATAP MASA DEPAN DENGAN
OPTIMIS, IKHTIAR, DAN TAWAKAL
Contoh soal Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti kelas 9 SMP/MTs Bab 2 tentang Optimis, Ikhtiar, dan
Tawakal. Sebelum masuk ke contoh-contoh soalnya, berikut ini kami sajikan beberapa ayat dan hadits yang
berkaitan dengan materi optimis, ikhtiar, dan tawakal:
Rasulullah bersabda yang Artinya: “Dari Abu Hurairah r.a., dia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Tidak
ada Tiyarah (firasat buruk dan kesialan), dan yang lebih baik dari itu adalah rasa optimis. Maka ditanyakanlah
kepada beliau: Apa yang dimaksud dengan rasa optimis?, Beliau bersabda: Yaitu kalimat baik yang sering
didengar oleh salah seorang dari kalian.” (H.R. Ahmad)
Kisah ini menceritakan tentang seorang anak yang akhirnya diberi nama Ibnu Hajar (si anak batu). Ia adalah
seorang anak yatim karena ayahnya meninggal pada saat ia masih berumur 4 tahun dan ibunya meninggal
ketika ia masih balita. Ibnu Hajar kecil diasuh oleh kakak kandungnya, ia tumbuh menjadi remaja yang cerdas
dan menjaga diri dari dosa. Ia sangat berhati-hati dalam menjalani kehidupannya serta belajar hidup mandiri.
Namanya yang dikaitkan dengan batu berawal dari kisah beliau dengan batu yang ia jadikan sebagai awal
motivasinya untuk belajar. Kisah itu bermula ketika beliau masih belajar di sebuah madrasah. Ibnu Hajar
dikenal sebagai murid yang rajin namun ia sulit menyerap pelajaran. Bahkan ia sering lupa dengan pelajaran-
pelajaran yang telah diajarkan oleh gurunya di sekolah. Hal inilah yang membuatnya patah semangat dan
frustrasi.
Pada suatu saat Ibnu Hajar meminta izin kepada gurunya untuk meninggalkan sekolahnya. Dengan langkah
yang lemah ia meninggalkan sekolahnya. Di tengah perjalanan hujan pun turun dengan sangat lebatnya, dan
memaksa dirinya untuk berteduh di dalam sebuah gua. Ketika berada di dalam gua pandangannya tertuju
pada sebuah tetesan air yang menetes sedikit demi sedikit jatuh melubangi sebuah batu, ia pun terkejut. Beliau
pun berguman dalam hati, sungguh sebuah keajaiban. Bagaimana mungkin batu itu bisa terlubangi hanya
dengan tetesan air. Ia terus mengamati tetesan air itu dan mengambil sebuah kesimpulan bahwa batu itu
berlubang karena tetesan air yang terus menerus.
Dari peristiwa itu, seketika ia tersadar bahwa betapapun kerasnya sesuatu jika ia diasah terus menerus maka ia
akan manjadi lunak. Batu yang keras saja bisa terlubangi oleh tetesan air apalagi kepala saya yang tidak
menyerupai kerasnya batu. Jadi kepala saya pasti bisa menyerap segala pelajaran jika dibarengi dengan
ketekunan, rajin, dan sabar. Sejak saat itu semangatnya pun kembali tumbuh lalu beliau kembali ke
sekolahnya dan menemui gurunya.
Beliau menceritakan peristiwa yang baru saja ia alami. Melihat semangatnya yang tinggi, gurunya pun
berkenan menerimanya kembali untuk menjadi
murid di sekolah itu.
Sejak saat itu perubahan pun terjadi dalam diri Ibnu Hajar. Beliau manjadi murid yang tercerdas dan
melampaui teman-temannya. Beliau akhirnya menjadi ulama besar dan sangat terkenal sampai sekarang.
Bahkan beliau memiliki banyak karya berupa kitab-kitab yang terkenal sampai sekarang.
Catatan:
A. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang paling tepat!
1. Sifat orang yang selalu berpandangan positif dalam menghadapi segala hal atau persoalan merupakan
pengertian ....
a. Optimis
b. Ikhtiar
c. Pesimis
d. Tawakal
Jawaban: a. optimis
2. Belum mencoba mendaftar ikut lomba tapi sudah merasa takut akan kalah padahal punya peluang menang
yang sama merupakan contoh sikap ...
a. Optimis
b. Ikhtiar
c. Pesimis
d. Tawakal
Jawaban: c.pesimis
3. Ketika seseorang yang optimis menemui kegagalan dalam usaha dan perjuangannya maka yang
terpikirkan olehnya adalah ...
a. kapok dan menyesali kegagalannya
b. merasa menyesal atas usahanya
c. berprasangka baik kepada Allah
d. menyerah sebelum berusaha lagi
Jawaban: c. berprasangka baik kepada Allah
4. Dalam kehidupan di dunia ini akan selalu ditemui permasalahan, karena hidup sendiri adalah ujian dari
Allah. Setiap rintangan kehidupan yang dialami oleh seorang muslim harus dihadapi dengan ....
a. rasa syukur dan tawakal
b. cemberut dan rasa pesimis
c. do'a terus dan tawakal
d. semangat, tabah, dan pantang menyerah
Jawaban: d
5. Berusaha dengan sungguh-sungguh untuk meraih harapan, cita-cita atau apa yang diinginkan kemudian
menyerahkan hasil usahanya kepada Allah adalah pengertian .....
a. Tawakal
b. ikhtiar
c. sabar
d. syukur
Jawaban: a. tawakal
6. Tawakal atau berserah diri kepada Allah harus didahului dengan....
a. sikap rendah hati
b. syukur nikmat
c. berprasangka baik
d. usaha yang serius
7. Membawa sepeda motor di tempat keramaian, kemudian dengan ikhlas sengaja membiarkan kunci sepeda
motornya tergantung di lubang kunci termasuk perbuatan ...
a. Tawakal
b. Keteledoran
c. tawakal tingkat tinggi
d. rasa syukur yang tidak terhingga
Jawaban: b. keteledoran
8. Ketika seseorang yang tawakal mendapatkan keberhasilan, maka ia meyakini bahwa kesuksesan itu
merupakan ....
a. pemberian orang lain
b. hasil usaha bersama
c. karunia Allah Swt.
d. suatu keberuntungan/hoki
Jawaban: c. karunia Allah Swt.
.
9. Sikap orang yang tawakal ketika usahanya tidak berhasil adalah ....
a. Pesimis
b. putus asa
c. rendah diri
d. berpikir positif
Jawaban: a. Tawakal
B. Jawablah soal-soal berikut ini dengan jawaban yang benar dan tepat!
3. Jelaskan pengertian ikhtiar!
Jawaban:
Ikhtiar adalah berusaha bersungguh-sungguh untuk mencapai harapan, keinginan, atau cita-cita. Ketika
seseorang menginginkan sesuatu maka ia harus mau berusaha atau berupaya untuk meraihnya.