Teori Perkembangan Sigmund Freud Doc
Teori Perkembangan Sigmund Freud Doc
Disusun Oleh:
Kelas: A5-14
TAHUN 2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Shalawat serta salam selalu tercurahkan
kepada junjungan kita Rasulullah SAW. Berkat limpahan rahmat dan karunia-Nya kami mampu
menyelesaikan tugas makalah ini guna memenuhi tugas psikologi perkembangan.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu serta menambah wawasan
tentang “Teori Perkembangan Menurut Sigmund Freud.” Ucapan terima kasih kami haturkan
kepada rekan-rekan dan semua pihak yang telah membantu,terutama pertolongan dari
Allah,sehingga makalah kami ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................... 2
DAFTAR ISI....................................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................ 4
A. Latar Belakang........................................................................................................ 4
B. Rumusan Masalah................................................................................................... 4
C. Tujuan...................................................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................... 5
A. Kesimpulan............................................................................................................. 15
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................... 16
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ruth berry (2001: 2) Psikoanalisa adalah sistem menyeluruh dalam psikologi
yang dikembangkan oleh freud secara berlahan ketika ia menangani orang yang
mengalami neurosis dan masalah mental lainnya. Teori Kepribadian Psikoanalisa
merupakan salah satu aliran utama dalam sejarah psikologi. Psikoanalisa adalah
sebuah model perkembangan kepribadian, filsafat tentang sifat manusia, dan
metode psikoterapi. Secara historis Psikoanalisa adalah aliran pertama dari tiga
aliran utama psikologi. Yang kedua adalah behaviorisme, sedangkan yang ketiga
adalah psikologi eksistensialhumanistik. Menurut Freud, lapisan kesadaran jiwa
itu kecil, dan analisis terhadapnya tidak dapat menerangkan masalah tingkah laku
seluruhnya. Freud juga berpendapat bahwa energi jiwa itu terdapat didalam
ketidaksadaran, yang berupa insting-insting atau dorongan dorongan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud dengan psikoanalisa atau psikoanalisis?
C. Tujuan
1. Mendefinisikan arti dari psikoanalisa.
PEMBAHASAN
A. Sadar (Conscious)
Tingkat kesadaran yang berisi semua hal yang kita cermati pada saat
tertentu. Menurut Freud, hanya sebagian kecil saja Bari kehidupan mental
Model perkembangan psikoanalisis dasar, yang terus-menerus dimodifikasi oleh Freud selama
(1) satu komponen dinamik atau ekonomik yang menggambarkan pikiran manusia sebagai
(2) satu komponen struktural atau topografik berupa sebuah sistem yang memiliki
perilaku.
(3) satu komponen sekuensial (urutan) atau tahapan yang memastikan langkah
maju dari satu tahap perkembangan menuju tahap lainnya, yang terpusat pada
daerah-daerah tubuh yang sensitif, tugas-tugas perkembangan, dan konflik-konflik
psikologis tertentu.
Komponen Dinamik (Energi Psikis)
Semangat (atau arah) perkembangan ilmiah dan intelektual pada akhir
abad ke-19 terpusat di sekitar kajian tentang energi, dan Freud menerapkan
konsep energi tersebut terhadap perilaku manusia. Ia menyebut energi ini sebagai
energi psikis (psychic energy) atau energy yang mengoperasikan berbagai
komponen sistem psikologis.Freud berpendapat bahwa insting (instincts) atau
dorongan-dorongan psikologis yang muncul tanpa dipelajari adalah sumber utama
energy psikis. Insting memiliki dua ciri khas yang sangat penting, yakni: ciri
konservatif (pelestarian) dan ciri repetitif (perulangan). Maksudnya, insting selalu
menggunakan sesedikit mungkin jumlah energi yang di perlukan untuk
melaksanakan aktivitas tertentu dan kemudian mengembalikan organisme kepada
keadaannya yang semula, dan hal itu terjadi secara berulang-ulang.
Komponen Struktural
a. Id
Id adalah sistem kepribadian yang asli, dibawa sejak lahir. Dari id ini
kemudian akan muncul ego dan superego. Saat dilahirkan, id berisi semua
aspek psikologik yang diturunkan, seperti insting, impuls dan drives. Id
berada dan beroperasi dalam daerahunansdous, mewakili subjektivitas
yang tidak pemah disadari sepanjang usia. Id berhubungan erat dengan
proses fisik untuk mendapatkan enerji psikis yang digunakan untuk
mengoperasikan sistem dari struktur kepribadian lainnya.
Id beroperasi berdasarkan prinsip kenikmatan (pleasunprinciple), yaitu:
berusaha memperoleh kenikmatan dan menghindari rasa sakit. Bagi Id,
kenikmatan adalahkeadaan yang relatif inaktif atau tingkat enerji yang
rendah, dan rasa sakit adalah tegangan atau peningkatan enerji yang
mendambakan kepuasan. Jadi ketika ada stimuli yang memicu enerji untuk
bekerja - timbul tegangan enerji - id beroperasi dengan prinsip
kenikmatan; berusaha mengurangi atau menghilangkan tegangan itu;
mengembalikan din ke tingkat enerji yang rendah. Pleasure
principle diproses dengan dua cara, tindak refleks (reflex actions) dan
proses primer (primaryprocess). Tindak refleks adalah reaksi otomatis
yang dibawa sejak lahir seperti mengejapkan mata - dipakai untuk
b. Ego
Ego berkembang dari id agar orang mampu menangani realita; sehingga
ego beroperasi mengikuti prinsip realita (realityprinciple); usaha
memperoleh kepuasan yang dituntut Id dengan mencegah terjadinya
tegangan baru atau menunda kenikmatan sampai ditemukan objek yang
nyata-nyata dapat memuaskan kebutuhan. Prinsip realita itu dikerjakan
melalui proses sekunder (secondaryprocess), yakni berfikir realistik
menyusun rencana dan menguji apakah rencana itu menghasilkan objek
utama; pertama, memilih stimuli mana yang hendak direspon dan atau
insting mana yang akan dipuaskan sesuai dengan prioritas kebutuhan.
c. Superego
Superego adalah kekuatan moral dan etik dari kepribadian, yang
beroperasi memakai prinsip idealistik (idealisticprinciple) sebagai lawan
dari prinsip kepuasan Id dan prinsip realistik dari Ego. Superego
berkembang dari ego, dan seperti ego dia tidak mempunyai energi sendiri.
Sama dengan ego, superego beroperasi di tiga daerah kesadaran. Namun
berbeda dengan ego, dia tidak mempunyai kontak dengan dunia luar (sama
dengan Id) sehingga kebutuhan kesempurnaan yang diperjuangkannya
tidak realistik (Id tidak realistik dalam memperjuangkan kenikmatan).
Bagian ketiga dan terakhir dari model Freud adalah komponen tahapan atau komponen
sekuensial (sequential or stage component). Bagian ini menekankan pola atau gerak
maju organisme melalui tahapan-tahapan perkembangan yang berbeda dan semakin lama
semakin adaptif. Menurut Freud, pintu pertama menuju kematangan adalah tahapan
perkembangan genital, dimana terbentuk hubungan yang berarti berlangsung terus menerus.
Sumber kenikmatan pokok yang berasal dari mulut adalah makan. Dua macam
aktivitas oral ini, yaitu menelan makanan dan mengigit, merupakan prototipe bagi
banyak ciri karakter yang berkembang di kemudian hari. Karena tahap oral ini
berlangsung pada saat bayi sama sekali tergantung pada ibunya untuk
mendapatkan makanan, pada saat dibuai, dirawat dan dilindungi dari perasaan
yang tidak menyenangkan, maka timbul perasaan-perasaan tergantung pada masa
ini. Frued berpendapat bahwa simtom ketergantungan yang paling ekstrem adalah
keinginan kembali ke dalam rahim.
Selama tahap perkembangan kepribadian ini yang menjadi pusat dinamika adalah
perasaan-perasaan seksual dan agresif berkaitan dengan mulai berfungsinya organ-organ
genetikal. Kenikmatan masturbasi serta kehidupan fantasi anak yang menyertai aktivitas auto-
erotik membuka jalan bagi timbulnya kompleks Oedipus. Freud memandang keberhasilan
mengidentifikasikan kompleks Oedipus sebagai salah satu temuan besarnya.
Masa ini adalah periode tertahannya dorongan-dorongan seks agresif. Selama masa ini
anak mengembangkan kemampuannya bersublimasi ( seperti mengerjakan tugas-tugas
sekolah, bermain olah raga, dan kegiatan lainya). Tahapan latensi ini antara usia 6-12 tahun
(masa sekolah dasar)
Berdasarkan konsep kunci dari teori kepribadian freud, berikut ini akan
yaitu:
Pertama, konsep kunci bahwa manusia adalah makhluk yang memiliki kebutuhan
dan keinginan. Dengan demikian, implementasi pandangan Freud dalam
pendidikan sangat memberikan kontribusi yang signifikan, terutama memberikan
panduan atau acuan pada guru dalam melakukan pembelajaran dan memberikan
bimbingan, sehingga bimbingan benar-benar efektif dan sesuai dengan tingkat
perkembangan mereka.
optimal.
Membantu individu untuk menyempurnakan setiap siswa pada saat
tertentu ketika membutuhkan pertolongan dalam menghadapi dan
menjalani keseharian mereka dan beradaptasi dengan lingkungannya.
Bimbingan dapat memberikan bantuan pada siswa untuk penanganan dan
pembimbingan dalam kegiatan pembelajaran dan membantu memberikan
pilihan yang sesuai dengan potensi dan kemampuan yang dimilikinya.
Kedua, konsep teori tentang kecemasan yang dimiliki seseorang dapat digunakan
sebagai wahana pencapaian tujuan bimbingan oleh guru, yaitu membantu individu
supaya mengerti diri dan lingkungannya, mampu memilih, memutuskan dan
merencanakan hidup secara bijaksana mampu mengembangkan kemampuan dan
kesanggupan, memecahkan masalah yang dihadapi dalam kehidupannya, mampu
mengelola aktivitas sehari-hari dengan baik dan bijaksana, mampu memahami dan
bertindak sesuai dengan norma agama, sosial dalam masyarakatnya.
Ketiga, konsep teori psikoanalisis yang menekankan pengaruh masa lalu (masa kecil) terhadap
perjalanan manusia. Dalam system pembinaan akhlak individual, islam menganjurkan agar
keluarga dapat melatih dan membiasakan anak-anknya agar dapat tumbuh kembang sesuai
dengan norma agama dan sosial. Bila sebuah keluarga mampu memberikan bimbingan yang
baik, maka kelak anak itu diharapkan akan tumbuh menjadi manusia yang baik.
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Konsep psikoanalisis yang relevan dan sangat berpengaruh dalam kehidupan
manusia. Konsep ini masih digunakan sebagai acuan dalam mengatasi gangguan kejiwaan
(neurotik). Psikoanalisis menggunakan metode menganalisis dan mengeluarkan faktor-faktor
dalam alam bawah sadar seseorang. Dengan menggunakan prinsip yang dipakainya yaitu
mencari dahulu faktor-faktor yang menyebabkan neurose melalui teknik-teknik evaluasi
kepribadian.
DAFTAR PUSTAKA
Breman, James F. 2006. Sejarah dan Sistem Psikologi. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada.
Utama.