Laporan Komprehensi Winda d4 Kebidanan Baru
Laporan Komprehensi Winda d4 Kebidanan Baru
DisusunOleh:
NIM: PO.71.24.4.17.053
2020
ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY.R UMUR 33 TAHUN
Disusun Oleh :
NIM : PO.71.24.4.17.053
ii
iii
HALAMAN PERSETUJUAN
PEMBIMBING
iii
HALAMAN PENGESAHAN
DISUSUN OLEH:
NIM.P0.71.24.4.17.053
TIM PENGUJI
2. Penguji 2 (..........................................................................)
Mengetahui,
Ruth Yogi,S.ST.,M.Kes
Siana Dondi,SKM.,S.ST.,M.Kes
NIP.19770617 200604 2 006
NIP.19691026 200012 2002
iv
Riwayat Hidup Penulis
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang selalu melindungi serta memberikan kekuatan dan
melimpahkan rahmat kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan studi kasus praktik klinik
ini dengan judul Laporan Kasus Asuhan Kebidanan Komprehensif Pada Ny. R dengan HIV Stadium II Praktek
mandiri bidan. Laporan kasus ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas dari mata kuliah Praktik Klinik
Kebidanan Komprehensif. Dengan itu penulis mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah
1.
Penulis
vi
DAFTAR ISI
HALAMAN PERSETUJUAN....................................................................................................................iii
HALAMAN PENGESAHAN.....................................................................................................................iv
Riwayat Hidup Penulis.............................................................................................................................v
KATA PENGANTAR...............................................................................................................................vi
DAFTAR ISI..........................................................................................................................................vii
BAB I.....................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.................................................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG................................................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH.............................................................................................................2
C. TUJUAN PENULISAN.............................................................................................................2
D. MANFAAT PENULISAN...........................................................................................................3
BAB II....................................................................................................................................................5
TINJAUAN PUSTAKA.........................................................................................................................5
A. Tinjauan Teori Klinis................................................................................................................5
KUNJUNGAN RUMAH (1).....................................................................................................................60
S : Subjek............................................................................................................................................60
A : Assesment......................................................................................................................................61
P : Planning.........................................................................................................................................61
vii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kehamilan dengan infeksi human immunodeficiency virus (HIV) perlu mendapat perhatian yang serius.
Penanganan yang tepat diperlukan untuk membantu ibu hamil dengan HIV positif tetap sehat selama
masa kahamilannya dan menurunkan risiko transmisi HIV ke bayi yang dikandungnya. Untuk itu
dikembangkan sebuah program yang dikenal dengan Prevention Mother to Child Transmission
(PMTCT), yang dinilai efektif dalam menurunkan transmisi HIV dari ibu ke bayi. Berdasarkan data
UNAIDS (2009), terdapat 33,3 juta kasus HIV di seluruh dunia dengan peningkatan sekitar 2,6 juta tiap
tahunnya. Sebanyak 15,9 juta (48%) dari jumlah tersebut adalah wanita dan 2,5 juta anak berusia
kurang dari 15 tahun. Lebih dari 90% dari anak-anak tersebut terinfeksi HIV melalui jalur penularan
dari ibu ke bayi. Gray and Mclntyre (2007) melaporkan bahwa 8,5% dari seluruh penderita HIV adalah
wanita hamil yang akan melahirkan bayinya setiap tahun. Pengalaman lapangan beberapa lembaga
swadaya masyarakat dan rumah sakit menunjukkan bahwa kasus penularan HIV dari ibu ke bayi
jumlahnya semakin meningkat di Indonesia (Depkes RI, 2006; Gray and Mclntyre, 2007; UNAIDS,
2009). Risiko bayi tertular HIV dari ibunya di negara maju adalah sekitar 2% karena tersedia layanan
PMTCT yang optimal. Tetapi di negara yang sedang berkembang, tanpa adanya akses intervensi,
risikonya antara 25% - 45%. Salah satu hal yang dapat dilakukan untuk menurunkan angka tersebut
adalah menilai viral load (VL) HIV dan sistem imunitas ibu hamil. VL yang tinggi (≥10.000 1 kopi/ml)
merupakan faktor risiko utama penularan tersebut baik selama kehamilan, persalinan, dan menyusui.
Sedangkan bila VL < 1000 kopi/ml, risiko transmisi perinatal sangat kecil. Bila VL < 1000 kopi/ml dan
pasien telah mendapatkan HAART, maka pilihan persalinan tidak harus dengan seksio caesarea, dan
persalinan pervaginam dapat menjadi pilihan. Dengan demikian, VL merupakan kunci utama dalam
pencegahan penularan HIV dari ibu ke bayi. Namun pemeriksaan VL memerlukan biaya yang sangat
mahal dan hanya dapat diperiksa di laboratorium yang memiliki PCR. Laboratorium dengan fasilitas
PCR hanya terdapat di kota besar terutama di Pulau Jawa sedangkan pasien hamil dengan HIV
1
jumlahnya sangat banyak di pelosok Indonesia, misalnya Papua. (De Cock, et al., 2000; Depkes RI,
2006; Prieto, et al., 2011). Cluster of differentiation 4 (CD4) T limfosit adalah sebuah subpopulasi dari
limfosit (T helper) yang mengkoordinasi respon imunitas tubuh dan merupakan target utama infeksi
HIV. CD4 digunakan untuk menilai status imunitas penderita HIV dengan menilai jumlah absolut CD4
dan persentase CD4. Semakin tinggi VL HIV semakin rendah CD4 di tubuh penderita. Dengan adanya
kehamilan, maka terjadi perubahan hormonal yang berpengaruh terhadap sistem imunitas. Respon
imun terhadap infeksi HIV pada kehamilan, belum sepenuhnya diketahui (Depkes RI, 2006; Fauci, et
al., 2008). Penilaian sistem imunitas dengan menggunakan CD4 tergolong ekonomis, cepat, dan
sudah banyak tersedia di berbagai tempat di Indonesia. Dengan adanya hubungan antara rendahnya
sistem imunitas dengan tingginya VL HIV, maka persentase CD4 dan absolut CD4 diduga dapat
memprediksi VL HIV di dalam tubuh ibu hamil. Dengan demikian, kita dapat menilai respon tubuh
terhadap pemberian ARV dengan biaya yang lebih ekonomis, menilai risiko transmisi perinatal lebih
awal dan memilih cara persalinan yang tepat sehingga risiko transmisi dapat diperkecil. Penelitian ini
dilakukan untuk menilai akurasi antara persentase CD4 dan absolut CD4 dalam memprediksi VL di
dalam darah ibu hamil terinfeksi HIV. Bila salah satu atau kedua alternatif pemeriksaan tersebut
memiliki sensitivitas dan spesifisitas yang baik untuk memprediksi VL HIV, maka pemeriksaan ini
mungkin dapat menjadi alternatif untuk penilaian VL HIV saat ante natal care (ANC) terutama di
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalahnya yaitu “Bagaimana pelaksanaan asuhan
kebidanan pada kehamilan Ny.R umur 26 Tahun, usia kehamilan 33 minggu dengan HIV di Praktek
C. TUJUAN PENULISAN
1. Tujuan umum
2
2. Tujuan Khusus
persalinan, nifas, keluarga berencana dan bayi baru lahir dengan HIV di PMB.
persalinan,nifas, keluarga berencana, dan bayi baru lahir dengan HIV di PMB.
nifas,keluarga berencana dan bayi baru lahir ibu dengan HIV di PMB.
g. Melakukan evaluasi hasil asuhan kebidanan yang diberikan pada kehamilan, persalinan,
nifas, keluarga berencana, dan bayi baru lahir dengan HIV di PMB.
D. MANFAAT PENULISAN
1. Bagi penulis
komprehensif pada kehamilan, persalinan, nifas, keluarga berencana, dan bayi baru
lahir, dengan HIV secara lengkap dan sistematis sehingga dapat meningkatkan
2. Bagi institusi
a. Pendidikan
Sebagai bahan referensi dan bacaan dalam membuat tugas dan menulis
nifas, keluarga berencana, dan bayi baru lahir ibu dengan HIV secara
b. Puskesmas Sentani
3
Sebagai bahan masukan, acuan, informasi dalam melaksanakan asuhan
berencana, dan bayi baru lahir ibu dengan sifilis secara lengkap dan
penanganan HIV.
3. Bagi pasien
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
a. Pengertian Kehamilan
Kehamilan adalah kondisi dimana seorang wanita memiliki janin yang sedang tumbuh di
dalam tubuhnya (yang pada umumnya di dalam rahim). Kehamilan pada manusia berkisar
40 minggu atau 9 bulan, dihitung dari awal periode menstruasi terakhir sampai melahirkan.
Kehamilan merupakan suatu proses reproduksi yang perlu perawatan khusus, agar dapat
berlangsung dengan baik kehamilan mengandung kehidupan ibu maupun janin. Resiko
kehamilan ini bersifat dinamis, karena ibu hamil yang pada mulanya normal, secara tiba-tiba
Kehamilan merupakan masa yang dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya
hamil normal adalah 280 hari ( 40 minggu atau 9 bulan 7 hari). Kehamilan
merupakan ini dibagi menjadi 3 semester yaitu; kehamilan trimester pertama mulai 0-14
minggu, kehamilan trimester kedua mulai 14-28 minggu, dan kehamilan trimester
Lama kehamilan berlangsung sampai pada persalinan aterm sekitar 280 sampai 300
5
hari dengan perhitungan sebagai berikut :
1) Kehamilan sampai 28 minggu dengan berat janin 1.000 gram bila berakhir di sebut
keguguran
(serotinus)
Faktor resiko ibu hamil seperti umur terlalu muda atau tua, banyak anak dan beberapa
faktor biologis lainnya adalah keadaan yang secra tidak langsung menambah resiko
kesakitan dan kematian pada ibu hamil. Resiko tinggi adalah keadaan yang berbahaya dan
mungkin terjadi penyebab langsung kematian ibu misalnya perdarahan malalui jala lahir,
eklamsi dan infeksi. Beberapa faktor resiko yang sekaligus terdapat pada seorang ibu
b. Tanda-tanda kehamilan
beberapa tanda dan gejala hamil. Tanda kehamilan menurut Astuti ( 2010: 25) dibagi
lebih lanjut.
b) Mengidam
Mengidam sering terjadi pada bulan-bulan pertama akan tetapi akan hilang seiring
semakin tuanya usia kehamilan. Tujuh puluh persen perempuan hamil mengalami
6
komplikasi mual dan muntah. Hal ini disebabkan oleh estrogen atau HCG
(Nirmala,2011:78)
c) Pingsan
Pada wanita hamil, terjadi pengenceran darah akibat proses kehamilan. Jika salah
satu organ tubuh, misalnya otak mengalami kekurangan oksigen, hal tersebut dapat
d) Sering berkemih
Desakan rahim ke depan menyebabkan kandung kemih cepat terasa penuh dan
sering berkemih. Frekuensi terjadi pada triwulan pertama akibat desakn uterus.
Pada triwulan kedua desakan ini berkurang karena uterus yang membesar keluar
dari ronnga panggul. Pada trimester ketiga gejala ini timbul kembali karena kepala
janin mulai masuk rongga panngul dan menekan kembali kandung kemih
(Yulifah,2011:73).
e) Sembelit/konstipasi
Sembelit pada ibu hamil disebabkan oleh hormon steroid yang mengikat sehingga
f) Pigmentasi kulit
Pigmentasi kulit pada wajah, payudara, perut, paha, dan ketiak biasanya bertambah.
g) Epulsi
Gusi dan mukosa menjadi mudah berdarah, sering terjadi pada triwulan
h) Varices
darah vena, terutama bagi yang mempunyai bakat. Sering terjadi pada trimester
7
Tanda mungkin hamil merupakan tanda untuk menetapkan kehamilan. Tanda-tanda
yang memungkinkan seorang wanita hamil menurut Astuti (2010:41) sebagai berikut
a) Perut membesar
Perut membesar sangat identik dengan ibu hamil. Namun, tidak semua perut
atau terdapat penyakit abdomen, misalnya tumor atau adanya cairan rongga perut
( Saifudin,2004:67).
b) Uterus membesar
Dengan kehamilan yang sehat, uterus pun akan membesar sedikit demi sedikit
sesuai dengan usia kehamilan. Namun, pembesaran uterus dapat juga terjadi akibat
c) Tanda hergar
Melunaknya segmen bawah rahim yang mempunyai kesan lebih tipis dapat
diketahui dengan pemeriksaan bimanual. Tanda ini mulai terlihat pada minggu ke-6
d) Tanda chadwikTerjadi perubahan warna pada porsio, pada awalnya berwarna merah
muda, menjadi kebiru-biruan. Selaput lendir dan vagina pun berwarna keungu-
unguan.
e) Tanda piscasek
daerah telur bernidasi lebih cepat tumbuhnya. Hal ini menyebabkan uterus
Bila uterus dirangsang, akan mudah berkontraksi. Waktu palpasi atau pemeriksaan
dalam uterus yang awalnya lunak akan menjadi keras karena berkontraksi. Tanda
g) Goodell sign
8
Di luar kehamilan konsistensi serviks keras, kerasnya seperti merasakan ujung
hidung, dalam kehamilan serviks menjadi lunak pada perabaan selunak vivir atau
h) Teraba Ballottement
Ketukan mendadak pada uterus menyebabkan janin bergerak dalam cairan ketuban
Cara khas yang dipakai dengan menentukan adanya human chorionic gonadotropin
pada kehamilan muda adalah air seni pertama pada pagi hari. Dengan tes ini, dapat
3) Tanda Pasti
Tanda pasti adalah tanda – tanda objektif yang didapatkan oleh pemeriksa yang dapat
digunakan untuk menegakkan diagnosa pada kehamilan. Yang termasuk tanda pasti
kehamilan adalah :
Gerakan janin pada primigravida dapat dirasakan oleh ibunya pada kehamilan 18
karena telah berpengalaman dari kehamilan terdahulu. Pada bulan keempat dan
kelima, janin berukuran kecil jika dibandingkan dengan banyaknya air ketuban, maka
kalau rahim didorong atau digoyangkan, maka anak melenting di dalam rahim.
Bagian – bagian janin secara objektif dapat diketahui oleh pemeriksa dengan cara
Denyut jantung janin secara objektif dapat diketahui oleh pemeriksa dengan
menggunakan :
9
3) Stetoskop laenec pada kehamilan 18 – 20 minggu.
Dengan menggunakan USG dapat terlihat gambaran janin berupa ukuran kantong
janin, panjangnya janin dan diameter bipateralis sehingga dapat diperkirakan tuanya
kehamilan.
Perubahan fisik pada ibu hamil meliputi : Kehamilan mempengaruhi tubuh ibu secara
keseluruhan dengan menimbulkan perubahan anatomi dan fisiologi ibu, agar tubuh ibu
mampu melindungi embrio/janin yang sedang berkembang dan memberikan semua yang
yang dimaksudkan untuk keperluan tumbuh dan kembang sang bayi. Perubahan
tersebut difasilitasi oleh adanya perubahan kadar hormon estrogen dan progesteron
selama kehamilan. Baik dari segi anatomis maupun fisiologis, perubahan yang
ditimbulkan terjadi secara menyeluruh pada organ tubuh ibu yang berjalan seiring
a) Sistem Reproduksi
(1) Trimester 1
Terdapat tanda Chadwick, yaitu perubahan warna pada vulva, vagina dan serviks
peningkatan dari 4 menjadi 6,5 yang membuat wanita hamil lebih rentan terhadap
infeksi vagina. Tanda Goodell yaitu perubahan konsistensi serviks menjadi lebih
10
Pembesaran dan penebalan uterus disebabkan adanya peningkatan vaskularisasi
dan dilatasi pembuluh darah, hyperplasia & hipertropi otot, dan perkembangan
desidua. Dinding-dinding otot menjadi kuat dan elastis, fundus pada serviks mudah
sebesar telur bebek dan pada kehamilan 12 minggu kira-kira sebesar telur angsa.
Pada minggu-minggu pertama, terjadi hipertrofi pada istmus uteri membuat istmus
menjadi panjang dan lebih lunak yang disebut tanda Hegar. Sejak trimester satu
kehamilan, uterus juga mengalami kontraksi yang tidak teratur dan umumnya tidak
nyeri.
Proses ovulasi pada ovarium akan terhenti selama kehamilan. Pematangan folikel
baru juga ditunda. Tetapi pada awal kehamilan, masih terdapat satu corpus luteum
gravidarum yang menghasilkan hormon estrogen dan progesteron. Folikel ini akan
terbentuk.
(2) Trimester 2
relaksasi dinding pembuluh darah dan uterus dapat menyebabkan timbulnya edema
dan varises vulva. Edema dan varises ini biasanya membaik selama periode pasca
partum.
Pada akhir minggu ke 12 uterus yang terus mengalami pembesaran tidak lagi cukup
tertampung dalam rongga pelvis sehingga uterus akan naik ke rongga abdomen.
Pada trimester kedua ini, kontraksi uterus dapat dideteksi dengan pemeriksaan
bimanual. Kontraksi yang tidak teratur dan biasanya tidak nyeri ini dikenal sebagai
kontraksi Braxton Hicks, muncul tiba-tiba secara sporadik dengan intensitas antara
5-25 mmHg.1 Pada usia kehamilan 16 minggu, plasenta mulai terbentuk dan
11
(3) Trimester 3
jaringan ikat mengendor,dan sel otot polos mengalami hipertrofi. Juga terjadi
peningkatan volume sekresi vagina yang berwarna keputihan dan lebih kental. Pada
konsentrasi serabut kolagen pada serviks. Serviks menjadi lunak dan lebih mudah
Itsmus uteri akan berkembang menjadi segmen bawah uterus pada trimester akhir.
Otot-otot uterus bagian atas akan berkontraksi sehingga segmen bawah uterus akan
melebar dan menipis, hal itu terjadi pada masa-masa akhir kehamilan menjelang
persalinan. Batas antara segmen atas yang tebal dan segmen bawah yang tipis
b) Payudara / mammae
(1) Trimester 1
dan progesteron, akan tetapi belum mengeluarkan ASI. Vena-vena di bawah kulit
juga akan lebih terlihat. Areola mammae akan bertambah besar pula dan kehitaman.
Kelenjar sebasea dari areola akan membesar dan cenderung menonjol keluar
(2) Trimester 2
Pada kehamilan 12 minggu keatas dari puting susu dapat keluar cairan kental
kekuning-kuningan yang disebut Kolustrum. Kolustrum ini berasal dari asinus yang
sangat besar, dapat timbul stria stria seperti pada abdomen. Walaupun
12
masa hamil, tetapi laktasi terlambat sampai kadar estrogen menurun, yakni setelah
(3) Trimester 3
Pembentukan lobules dan alveoli memproduksi dan mensekresi cairan yang kental
c) Kulit
(1) Trimester 1
pigmentasi pada kulit. Linea nigra adalah pigmentasi berwarna hitam kecoklatan
yang muncul pada garis tengah kulit abdomen. Bercak kecoklatan kadang muncul di
daerah wajah dan leher membentuk kloasma atau melasma gravidarum (topeng
kehamilan). Aksentuasi pigmen juga muncul pada areola dan kulit genital.
Angioma atau spider naevi berupa bintik-bintik penonjolan kecil dan merah pada
kulit wajah, leher, dada atas, dan lengan. Kondisi ini sering disebut sebagai nevus
(2) Trimester 2
(3) Trimester 3
kusam pada kulit dinding abdomen dan kadang kadang juga muncul pada daerah
payudara dan paha. Perubahan warna tersebut sering disebut sebagai striae
13
gavidarum. Pada wanita multipara, selain striae kemerahan itu seringkali ditemukan
garis garis mengkilat keperakan yang merupakan sikatrik dari striae kehamilan
sebelumnya.
(1) Trimester 1
diakibatkan oleh uterus dan isinya payudara, dan peningkatan volume darah serta
penumpukan lemak serta protein baru, yang disebut cadangan ibu. Pada awal
(2) Trimester 2
Kenaikan berat badan ibu terus bertambah terutama oleh karena perkembangan
(3) Trimester 3
Pertambahan berat badan ibu pada masa ini dapat mencapai 2 kali lipat bahkan
lebih dari berat badan pada awal kehamilan. Pitting edema dapat timbul pada
pergelangan kaki dan tungkai bawah akibat akumulasi cairan tubuh ibu. Akumulasi
cairan ini juga disebabkan oleh peningkatan tekanan vena di bagian yang lebih
rendah dari uterus akibat oklusi parsial vena kava. Penurunan tekanan osmotik
e) Perubahan hematologi
(1) Trimester 1
(2) Trimester 2
Terjadi hiperplasia eritroid sedang dalam sumsum tulang dan peningkatan ringan
pada hitung retikulosit. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya kadar eritropoetin
plasma ibu setelah usia gestasi 20 minggu, sesuai dengan saat produksi eritrosit
paling tinggi.
(3) Trimester 3
ibu terutama pada masa akhir kehamilan, bila konsentrasi Hb < 11,0 g/dl, hal itu
f) Sistem kardiovaskuler
(1) Trimester 1
kehamilan. Pada awal minggu kelima curah jantung mengalami peningkatan yang
(2) Trimester 2
Sejak pertengahan kehamilan, pembesaran uterus akan menekan vena cava inferior
dan aorta bawah saat ibu berada pada posisi terlentang. Hal itu akan berdampak
pada pengurangan darah balik vena ke jantung hingga terjadi penurunan preload
(3) Trimester 3
15
Selama trimester terakhir, kelanjutan penekanan aorta pada pembesaran uterus
juga akan mengurangi aliran darah uteroplasenta ke ginjal. Pada posisi terlentang ini
akan membuat fungsi ginjal menurun jika dibandingkan dengan posisi miring.
g) Sistem pernafasan
(1) Trimester 1
Kesadaran untuk mengambil nafas sering meningkat pada awal kehamilan yang
kelainan paru atau jantung padahal sebenarnya tidak ada apa-apa. Peningkatan
dan sisanya oleh estrogen. Usaha nafas yang meningkat tersebut mengakibatkan
(2) Trimester 2
diafragma akan naik kurang lebih 4 cm karena penekanan uterus pada rongga
abdomen. Pada kehamilan lanjut, volume tidal, volume ventilasi per menit, dan
(3) Trimester 3
rongga abdomen. Setelah minggu ke 30, peningkatan volume tidal, volume ventilasi
per menit, dan pengambilan oksigen per menit akan mencapai puncaknya pada
minggu ke 37. Wanita hamil akan bernafas lebih dalam sehingga memungkinkan
h) Sistem urinaria
(1) Trimester 1
Pada bulan-bulan awal kehamilan, vesika urinaria tertekan oleh uterus sehingga
sering timbul keinginan berkemih. Hal itu menghilang seiring usia kehamilan karena
16
uterus yang telah membesar keluar dari rongga pelvis dan naik ke abdomen. Ukuran
ginjal sedikit bertambah besar selama kehamilan. Laju filtrasi glomerulus (GFR) dan
(2) Trimester 2
Uterus yang membesar mulai keluar dari rongga pelvis sehingga penekanan pada
vesica urinaria pun berkurang. Selain itu, adanya peningkatan vaskularisasi dari
bila terluka.
(3) Trimester 3
Pada akhir kehamilan, kepala janin mulai turun ke pintu atas panggul menyebabkan
penekanan uterus pada vesica urinaria. Keluhan sering berkemih pun dapat muncul
kembali. Selain itu, terjadi peningkatan sirkulasi darah di ginjal yang kemudian
berpengaruh pada peningkatan laju filtrasi glomerulus dan renal plasma flow
sehingga timbul gejala poliuria. Pada ekskresi akan dijumpai kadar asam amino dan
i) Sistem muskuloskuletal
(1) Trimester 1
jaringan ikat, kartilago dan ligament juga meningkatkan jumlah cairan synovial.
(2) Trimester 2
17
Tidak seperti pada trimester 1, selama trimester 2 ini mobilitas persendian sedikit
berkurang. Hal ini dipicu oleh peningkatan retensi cairan pada connective tissue,
(3) Trimester 3
Akibat pembesaran uterus ke posisi anterior, umumnya wanita hamil memiliki bentuk
j) Sistem persyarafan
(1) Trimester 1
dan memori selama kehamilan dan masa nifas awal. Namun, penelitian yang
sistematis tentang memori pada kehamilan tidak terbatas dan seringkali bersifat
anekdot.
(2) Trimester 2
Sejak awal usia gestasi 12 minggu, dan terus berlanjut hingga 2 bulan pertama
pascapartum, wanita mengalami kesulitan untuk mulai tidur, sering terbangun, jam
tidur malam yang lebih sedikit serta efisiensi tidur yang berkurang.
(3) Trimester 3
kehamilan yang terbatas pada trimester tiga.12 Penurunan ini disebabkan oleh
depresi, kecemasan, kurang tidur atau perubahan fisik lain yang dikaitkan dengan
kehamilan. Penurunan memori yang diketahui hanyalah sementara dan cepat pulih
setelah kelahiran.
18
k) Sistem pencernaan
(1) Trimester 1
Timbulnya rasa tidak enak di ulu hati disebabkan karena perubahan posisi lambung
dan aliran asam lambung ke esophagus bagian bawah. Produksi asam lambung
menurun. Sering terjadi nausea dan muntah karena pengaruh human Chorionic
Gonadotropin (HCG), tonus otot-otot traktus digestivus juga berkurang. Saliva atau
pengeluaran air liur berlebihan dari biasa. Pada beberapa wanita ditemukan adanya
ngidam makanan yang mungkin berkaitan dengan persepsi individu wanita tersebut
(2) Trimester 2
Seiring dengan pembesaran uterus, lambung dan usus akan tergeser. Demikian
juga dengan organ lain seperti appendiks yang akan bergeser ke arah atas dan
(3) Trimester 3
Perubahan yang paling nyata adalah adanya penurunan motilitas otot polos pada
organ digestif dan penurunan sekresi asam lambung. Akibatnya, tonus sphincter
esofagus bagian bawah menurun dan dapat menyebabkan refluks dari lambung ke
usus juga memungkinkan penyerapan nutrisi lebih banyak, tetapi dapat muncul juga
keluhan seperti konstipasi. Sedangkan mual dapat terjadi akibat penurunan asam
lambung.
a) Timester pertama
(1) Dampak meningkatnya hormon progesteron dan estrogen dalam tubuh ibu
menyebabkan timbulnya: mual dan muntah pada pagi hari, lemah, lelah dan
19
membesarnya payudara. Ibu merasa tidak sehat dan seringkali membenci
(d) Antipati karena ada perasaan tidak nyaman terutama pada ibu yang tidak
menginginkan kehamilannya.
(f) Ada perasaan cemas karena takut akan punya tangung jawab sebagai ibu.
(2) Pada trimester pertama seorang ibu akan selalu mencari tanda-tanda untuk
lebih meyakinkan bahwa dirinya memang hamil. Setiap perubahan yang terjadi
pada tubuhnya akan selalu diperhatikan dengan seksama. Banyak ibu yang
kehamilannya.
(3) Kekhawatiran orang tua terhadap kesehatan anak berbeda-beda selama masa
hamil. Kekhawatiran pertama timbul pada trimester ini, dan berkaitan dengan
(4) Beberapa wanita mengalami gairah seks yang lebih tinggi, kebanyakan wanita
Banyak wanita merasa butuh untuk dicintai dan merasakan kuat untuk
Semua ini merupakan bagian normal dari proses kehamilan pada trimester
pertama.
(5) Dari sisi pria, biasanya pria merasa bangga ketika mengetahui bahwa dirinya
20
menjadi seorang ayah dan menjadi pencari nafkah untuk keluarganya. Seorang
calon ayah mungkin akan sangat memperhatikan keadaan ibu yang mulai
hamil, ada pula yang menghindari hubungan seks kerana takut akan
mencederai bayinya. Disamping itu ada juga pria yang hasrat seksualnya
menerimanya.
b) Trimester kedua
(1) Trimester kedua biasanya adalah saat ibu merasa sehat. Tubuh ibu sebab
terbiasa dengan kadar hormon yang tinggi dan rasa tidak nyaman sudah
berkurang. Perut ibu belum terlalu besar sehingga belum dirasakan sebagai
energi dan pikirannya secara lebih membangun. Pada trimester ini pula ibu
dapat merasakan gerakan bayinya, dan ibu mulai merasakan kehadiran bayinya
sebagai seseorang diluar dari dirinya sendiri. Banyak ibu yang merasa terlepas
dari rasa kecemasan dan rasa tidak nyaman seperti yang dirasakannya pada
Akhir dari trimester pertama dan selama prequickening dalam trimester kedua,
pengertian dan kriteria penerimaan oleh ibunya yang ia hargai dan hormati.
21
c) Trimester ketiga
(1) Trimester ketiga sering kali disebut periode penantian. Gerakan bayi dan
membesarnya perut merupakan dua hal yang mengingatkan ibu akan bayinya.
Kadang-kadang ibu merasa khawatir kalau bayinya lahir tidak sesuai dengan
akan timbulnya tanda dan gejala akan terjadinya persalinan. Ibu seringkali
merasa khawatir atau takut kalau –kalau bayinya yang akan dilahirkannya tidak
normal. Kebanyakan ibu juga akan bersikap melindungi bayinya dan akan
baayinya. Seorang ibu mungkin mulai merasa takut akan rasa sakit dan bahaya
(2) Rasa tidak nyaman akibat kehamilan timbul kembali pada trimester ketiga dan
banyak ibu yang mmerasa dirinya aneh dan jelek. Disamping itu ibu mulai
merasa sedih karena akan berpisah dari bayinya dan kehilangan perhatian
meningkat oleh karena perubahan postur tubuh atau terjadi gangguan body
perasaan takut semakin meningkat, ,merasa cemas terhadap kondisi bayi dan
dirinya, adanya perasaan tidak nyaman, sukar tidur oleh karena kondisi fisik
(3) Trimester ketiga merupakan saat persiapan aktif untuk kelahiran bagi yang
akan dilahirkan dan bagaimana rupanya. Mungkin juga nama bagi yang kan
dilahirkan juga sudah dipilih. Trimester ketiga adalah saat persiapan aktif untuk
kelahiran bayi dan menjadi orang tua. Keluarga mulai menduga-duga tentang
22
jenis kelamin bayinya ( apakah laki –laki atau perempuan ) dan akan mirip
siapa.
1) Faktor fisik
a) Status kesehatan
Ada dua klasifikasi dasar yang berkaitan dengan status kesehatan atau penyakit yang
(1) Penyakit atau komplikasi akibat langsung kehamilan. Penyakit yang termasuk
(2) Penyakit atau kelainan yang tidak langsung berhubungan dengan kehamilan.
Seperti penyakit atau kelainan alat kandunngan; varises vulva, edema vulva,
Kondisi kesehatan sangat penting dalam kehamilan, baik kondisi kesehatan sebelum
atau sesudah selama kehamilan. Kehamilan dapat lebih berbahaya lagi jika wanita
tersebut sedang sakit. Jika seorang wanita hamil memiliki status kesehatan yang tidak
baik atau sedang menderita suatu penyakit maka ia perlu mendapatkan pertolongan
medis untuk merencankan apa saja yang diperlukan dan memutuskan tempat yang
Dan jika seorang wanita yang sedang hamil pernah sebelumnya menderita suatu
penyakit seperti Hepatitis, Infeksi kandung kemih, penyakit ginjal, TBC dan lain-lain,
maka bidan perlu mengkaji kembali kondisi wanita tersebut untuk mengetahui apakah
ia masih menghadapi masalah yang berhubungan dengan penyakit tersebut. Hal ini
23
sangat penting karena beberapa penyakit yang dibawa ibu dapat berdampak pada
bayi yang dikandungnya seperti sifiis atau tokoplasmosis yang dapat menyebabkan
cacat bawaan.
b) Status Gizi
Apabila wanita hamil memiliki status gizi yang kurang selama kehamilannya maka ia
berisiko memiliki bayi dengan kondisi kesehatan yang buruk. Dan wanita dengan
status gizi baik akan melahirka bayi yang sehat. Wanita hamil dengan status gizi
kurang memiliki kategori risiko tinggi keguguran, kematian nayi dalam kandungan,
kamatian bayi baru lahir, cacat dan Berat Lahir Rendah. Selain itu umumnya pada ibu
dengan status gizi kurang tersebut dapat terjadi 2 komplikasi yang cukup berat selama
kehamilan yaitu anemia ( kekurangan sel darah merah ) dan pre eklampsia/eklampsia.
Untuk menilai status gizi pada ibu hamil umumnya dilakukan pada awal asuhan
Pengkajian yang dilakukan untuk menilai status gizi ibu dapat dilakukan melalui
wawncara meliputi kebiasaan atau pola makan, asupan makanan yang dikonsumsi,
Pengkajian status gizi ini dapat puladilakukan melalui pemeriksaan fisik yaitu
biasanya data laboratorium ini dapat memberikan informasi dasar yang vital untuk
mengkaji status gizi ibu pada awal kehamilan dan memantau status gizinya selama
kehamilan.
Pemakaian asam folat pada masa pre dan perikonsepsi menurunkan risiko
kerusakan otak, kelainan neural, spina bifida dan anensefalus. Minimal pemberian
suplemen asam folat dimulai dari 2 bulan sebelum konsepsi dan berlanjut hingga
24
3 bulan pertama kehamilan. Dosis pemberian asam folat untuk preventif adalah
(2) Energi
Kebutuhan energi ibu hamil adalah 285 kalori untuk proses tumbuh kembang janin
(3) Protein
Pembentukan jaringan baru dari janin dan tubuh ibu di butuhkan protein sebesar
Pemberian suplemen tablet tambah darah atau zat besi secara rutin adalah untuk
membangun cadangan besi, sintesa sel darah merah, dan sintesa darah otot.
(5) Kalsium
Untuk pembentukan tulang dan gigi bayi. Kebutuhan kalsium ibu hamil adalah
(6) Pemberian suplemen vitamin vitamin D terutama pada kelompok yang berisiko
a. Kenaikan berat badan trimester I lebih kurang 1 kg. Kenaikan berat badan ini
badan trimester II adalah 3 kg atau 0,3 kg/mg. Sebesar 60% kenaikan berat
b. Keniakan berat badan trimester III adalah 6 kg atau 0,5 kg/mg. Sekitar 60%
c. Gaya hidup
25
Gaya hidup sehat adalah gaya hidup yang digunakan ibu hamil. Seorang ibu
hamil sebaiknya tidak merokok, bahkan kalau perlu selalu menghindari asap
beralkohol dan obat-obatan adalah hal yang sangat berbahaya bagi ibu
dan bayinya. Semua benda tersebut dapat terserap dalam darah ibu
tersedia bagi bayi berkurang. Sianida adalah zat beracun, dan jika
itu, rokok bukan hanya berbahaya bagi ibu hamil yang merokok aktif. Ibu
26
atau lingkungan yang dipenuhi asap rokok. Bila seorang wanita
merupakan peminum berat terutama saat hamil (5-6 gelas sehari ), maka
janin (FAS). Dimana bayi lahir dengan mental terbelakang dan kelainnan
bentuk tubuh (terutama pada kepala, wajah, tangan dan kaki, jantung
tubuh buruk, daya tahan tubuh mwlawan infeksi rendah dan kurangnya
nafsu makan. Wanita hamil yang mengkonsumsi alcohol juga tidak dapat
premature atau lahir mati. Sampai saat ini memang tidak ada batas aman
sehat.
bayi dapat lahir mati atau cacat. Obat-obat yang dibeli bebas tanpa
pada ibu hamil tergantung dari factor genetic, keturunan dan lingkungan.
27
2. Terpapar zat kimia berbahaya
Diketahui bahwa beberapa zat cukup berbahaya bagi wanita hamil. Zat
yang tersebut antara lain zat fisik misalnya radiasi, vibrasi, panas dan
kebisingan. Zat kimia seperti toluene ( bahan perekat ) dan timah. Untuk
itu ibu hamil perlu melindungi dirinya dan bayinya dari zat berbahaya
menolak kehamilannya.
Sebagai seorang bidan harus percaya bahwa ibu dan anak berhak
termasuk dalam kondisi seperti ini harus lebih banyak memerlukan hak-
28
perhatian atas kehamilannya sehingga keselamatan ibu dan bayinya
dapat terjamin.
2) Faktor psikologis
Faktor psikologis yang berpengaruh dalam kehamilan dapat berasal dari dalam diri
ibu hail ( internal) dan dapat juga berasal dari faktor luar diri ibu hamil (external ).
Faktor psikologis yang mempengaruhi kehamilan berasal dari dalam diri ibu dapat
berupa latar belakang kepribadian ibu dan pengaruh perubahan hormonal yang
Ibu hamil yang memiliki kepribadian immature (kurang matang) biasanya dijumpai
pada calon ibu dengan usia yang masih sangat muda, introvert ( tidak mau berbagi
dengan orang lain ) atau tidak seimbang antara prilaku dan perasaannya, cenderung
dibandingkan dengan ibu hamil yang memiliki kepribadian yang mantap dan
dewasa.
Ibu hamil dengan kepribadian seperti ini biasanya menunjukkan kecemasan dan
ketakutan yang berlebihan terhadap dirinya dan bayi ynag dikandungnya selama
tidak menyenangkan.
kehamilan juga berperan dalam perubahan emosi, membuat perasaan jadi tidak
menentu, konsentrasi berkurang dan sering pusing. Hal ini menyebabkan ibu
merasa tidak nyaman selama kehamilan dan memicu timbulnya stress yabg ditandai
Sedangkan faktor psikologis yang berasal dari luar diri ibu dapat berupa
pengalaman ibu misalnya ibu mengalami masa anak-anak bahagia dan mendapat
cukup cinta kasih, berasal dari keluarga yang bahagia sehingga mempunyai anak
29
dianggap sesuatu yang diinginkan dan menyenangkan maka ia pun akan terdorong
secara psikologis untuk mampu memberikan kasih sayang kepada anaknya. Selain
itu pengalaman ibu yang buruk tentang proses kehamilan atau persalinan yang
meninggalkan trauma berat bagi ibu dapat juga menimbulkan gangguan emosi yang
mempengaruhi kehamilannya.
Gangguan emosi baik berupa stress atau depresi yang dialami pada trimester
pertama akan berpengaruh pada janin, karena pada saat itu janin sedang dalam
Bukan hanya itu, pada pertumbuhan anaknya nanti dapat mengalami kesulitan
belajar, sering ketakutan bahkan tidak jarang hiperaktif karena bila dalam kehamilan
meningkatkan produksi neural adrenalin, serotonin dan gotamin yang bisa masuk ke
Untuk itu dalam memberikan asuhan antenatal, bidan harus mampu memberikan
tersebut.
b) Dukungan keluarga
Ibu merupakan salah satu anggota keluarga yang sangat berpengaruh sehingga
perubahan apapun yang terjadi pada ibu akan mempengaruhi keadaan keluarga.
Bagi pasangan baru, kahamilan merupkan kondisi dari masa anak menjadi orang tua
sehingga kehamilan dianggap suatu krisis kehidupan berkeluarga yang dapat diikuti
oleh stress dan kecemasan. Jika krisis tersebut tidak dapat dipecahkan maka
memecahkan krisis dengan sukses adalah kekutan bagi keluarga untuk menciptakan
30
Tugas keluarga yang saling melengkapi sehingga dapat menghindari konflik yang
atau
Sedangkan dukungan keluarga yang dapat diberikan agar kehamilan dapat berjalan
2. Memberi dukungan pada ibu untuk menerima dan mempersiapkan peran sebagai
ibu
3. Memberi dukungan pada ibu untuk menghikangkan rasa takut dan cemas
terhadap persalinan
4. Memberi dukungan pada ibu untuk menciptakan ikatan yang kuat antara ibu dan
baik
c) Dukungan suami
Orang yang paling penting bagi seorang wanita hamil adalah suaminya. Banyak
pasangannya selama kehamilan akan menunjukkan lebih sedikit gejala emosi dan
fisik, lebih mudah melakukan penyesuaian diri selama kehamilan dan sedikit risiko
komplikasi persalinan. Hal ini diyakini karea ada dua kebutuhan utama yang
ditunjukkan wanita selama hamil yaitu menerima tanda-tanda bahwa ia dicintai dan
Ada empat jenis dukungan yang dapat diberikan suami sebagai calon ayah bagi
31
1. Dukungan emosi yaitu suami sepenuhnya memberi dukungan secara psikologis
kehamilannya serta peka terhadap kebutuhan dan perubahan emosi ibu hamil.
kehamilan istrinya.
3) Faktor lingkungan
Banyak alasan mengapa ibu mengalami kesulitan untuk menjadi sehat terutama ibu hamil,
beberapa alasan antara lain karena kemiskinan, kurangnya pelayanan medik, kurang
pendidikan dan pengtahuan, termasuk pengaruh social budaya berupa kepercayaan yang
Seorang ibu biasanya mencoba bekerja memberikan asuhan kepada ibu hamil secara
tersebut merupakan masalah yang terdapat pada masyarakat yang tidak mudah
Bidan harus dapat mengkaji apakah ibu hamil menganut atau mempunyai
berpengaruh pada keamanan atau kesehatan ), tidak jelas ( efek tidak diketahui /
tidak dipahami ) atau membahayakan. Terutama bila factor budaya tersebut dapat
menghambat pemberian asuhan yang optimal bagi ibu hamil. Bidan harus mampu
kebiasaannya dengan memberikan penjelasan yang benar. Tentu saja hal ini
32
memerlukan dukungan dari berbagai pihak yang berperan dalam keluarga dan
masyarakat.
aman. Tersedianya fasilitas kesehatan yang memadai dengan jarak yang mudah
terjangkau akan memberi kemudahan bagi ibu hamil untuk sering memeriksakan
dapat memberikan informasi atau petunjuk kepada ibu dan keluarga tentang
pemanfaatan sarana kesehatan seperti rumah bersalin, polindes, PKM dan fasilitas
kesehatan lainnya yang sangat penting dan aman bagi kehamilan dan persalinannya.
angkutan.
Masalah keuangan sering timbul didalam kehidupan keluarga. Memang dalam hal ini
bidan tidak bertanggung jawab atas pemecahan masalah keluarga tetapi hendaknya
financial yang tersedia untuk kepentingan ibu dan bayi. Sehingga bidan harus dapat
memperoleh informasi mengenai kondisi ekonomi klien apakah ibu dan keluarga tidak
1) Oksigen
33
Kebutuhan oksigen adalah kebutugzn yang utama pada manusia termasuk ibu hamil. Berbagai
gangguan pernafasan bisa terjadi saat hamil sehingga akan mengganggu pemenuhan kebutuhan
oksigen pada ibu yang akan berpengaruh pada bayi yang dikandung Untuk menyegah hal tersebut
di atas dan untuk memenuhi oksigen maka ibu hamil perlu melakukan
e) Konsul ke dokter bila ada kelainan atau gangguan pernapasan seperti asma dan lain-lain.
2) Nutrisi
Pada saat ibu hamil harus makan-makanan yang mengandung nilai gizi bermutu tinggi meskipun
tidak berarti makanan yang mahal. Gizi pada waktu hamil harus di tingkatlkan hingga 300 kalori
perhari, ibu hamil harusnya mengkonsumsi yang mengandung protein, zat besi, dan minum cukup
Selama trimester 1 (hinga minggu ke-12) ibu harus mengkonsumsi berbagai jenis makan
berkalori tinggi untuk mencukupi kebutuhan kalori yang bertambah 170mkalori 9 setara 1 porsi
nasi putih). Tujuannya agar tubuh menghasilkan cukup energi, yang diperlukan janin yang tengah
terbentuk pesar konsumsi minimal 2000 kalori perhari. Penuhui melalui aneka sumber
karbohidrat (nasi, mie, roti, sereal dan pasta), dilengkapi dengan sayuran, buah, ding-dagingan
34
Agar supan kalori terpenuhi, meski dilanda mual dan muntah, makan dalam porsi kecil tapi sering.
Konsumsi makanan selagi segar atau panas. Contoh porsi yang dapat dikonsumsi untuk
memenuhui kebutuhan zat gisi perhari pada trimester I, roti, sereal, nasi 6 porsi, buah 3-4 porsi,
sayuran 4 porsi, daging sumber protein lainnya 2-3 porsi, susu atau produk olahannya 3-4porsi,
Konsumsi aneka jenis makan sumber kalsium untuk menunjang pembentukan tulang kerangka
tubuh janin yang berlangsung saat ini. Kebutuhan kalsium 1000 miligran/hari. Didapat dari keju ¾
Jangan lupa penuhi kebutuhan asam folat 0,6 miligram per hari, di peroleh dari hati, kacang kering,
telur, brokoli, aneka produk whole grain, jeruk dan jus jeruk.
Saat makan banyak protein untuk memperoleh asam amino bagi pembentukan otak janin,
ditambah kolin dan DHA untuk membentuk otak sel otak baru.
Sejumlah vitami yang harus dipenuhi kebutuhannya adalah vitamin A, B1, B2, B3, dan B6, semua
untuk membantu proses tumbuh kembang, vitamin B12 untuk membentuk sel darah baru, vitamin
C untuk peneyerapan zat besi, vitamin D untuk pembentukan tulang dan gigi, vitamin E untuk
pembentukan metabolisme. Jangan lupa mengkonsumsi zat besi, karena volume darah akan
meningkat 50%. Zat besi berguna untuk memroduksi sel darah merah. Apa lagi jantung janin siap
berdenyut.
35
b) Kebutuhan nutrisi pada ibu hamil trimester II
Di trimester dua, ibu dan janin mengalami lebih banyak kemajuan dan perkembangan. Kebutuhan
Kurangi atau hindari minum kopi. Sebab kafeinnya (juga terdapat di teh, kolak dan cokelat)
berisiko mengganggu perkembangan sistem saraf pusat saraf janin yang mulai berkembang.
Ibu perlu menambah asupan 300 kalori per hari untuk tambahan energi yang dibutuhkan untuk
tumbuh-kembang janin. Penuhi anatara lain dari 2 cangkir nasi atau penggantinya. Juga perlu
Makan sayur buah serta cairan untuk mencegah sembelit. Penuhi kebutuhan cairan tubuh yang
meningkat.
(4) Minggu ke 24
Batasi garam, karena memicu tekanan darah tinggi dan mencetus kaki bengkak akibat
36
(5) Minggu ke-28
Konsumsi aneka jenis seafood untuk memenihi kebutuhan asam lemak omega-3 bagi
Ditrimester ke III, ibu hamil butuh bekal energi yang memadai, selain untuk mengatasi beban yang
kian berat, juga sebagai cadangan energi untuk persalinan kelak. Itulah sebabnya pemenuhan gizi
Berikut ini sederet zat gizi yang sebaiknya lebih diperhatikan pada kehamilan trimester ke III ini,
(1) Kalori
Kebutuhan kalori selama kehamilan adalah sekitar 70.000 – 80.000 kilo kalori (kkal), dengan
pertambahan berat badan sekitar 12,5 kg. Pertambahan kalori ini diperlukan terutama pada 20
minggu terakhir.
Vitamin ini dibutuhkan untuk menjalankan lebih dari 100 reaksi kimia di dalam tubuh yang
melibatkan enzin. Angka kecukupan vitamin B6 bagi ibu hamil adalah sekitar 2,2 miligram
sehari. Makanan hewani adalah sumber yang kaya akan vitamin ini.
(3) Yodium
37
Yodium dibutuhkan sebagai senyawa tiroksin yang berperan mengontrol setiap metabolisme
sel baru yang terbentuk. Bila kekurangan senyawa ini, akibatnya proses perkembangan janin,
termasuk otaknya terhambat dan terganggu. Janin akan tumbuh kecil. Sebaliknya, jika tiroksin
berlebih, sel-sel baru akan tumbuh secara berlebihan sehingga janin tumbuh melampaui
ukuran normalnya.
(4) Air
Kebutuhan ibu hamil di trimester III ini bukan hanya dari makanan tapi juga dari cairan. Air
sangat pentung untuk pertumbuhan sel-sel baru, mengatur suhu tubuh, melarutkan dan
mengatur proses metabolisme zat-zat gizi, serta mempertahankan volume darah yang
3) Personal hygiene
Personal hygiene pada ibu hamil adalah kebersihan yang dilakukan oleh ibu hamil untuk mengurangi
kemungkinan infeksi. Kebersihan harus dijaga pada masa hamil. Mandi di anjurkan setidaknya dua kali
sehari karena ibu hamil cenderung untuk mengeluarkan banyak keringat, menjaga kebersihan diri
terutama lipatan kulit (ketiak, bawah buah dada, daerah genetalia) dengan cara di bersihkan dengan
air dan dikeringkan. Kebersihan gigi dan mulut perlu mendapat perhatian karena seringkali muda
a) Pakaian
Pada dasarnya pakaian apa saja bisa dipakai, baju hendaknya yang longgar dan muda dipakai
serta bahan yang muds menyerap keringat. Pakaian yang dipakai ibu hamil harus nyaman tanpa
sabuk/pita yang menekan dibagian perut/pergelangan tangan, pakain juga tidak baik terlalu ketat
dileher, stoking tungkai yang sering digunakan sebagian wanita tidak dianjurkan karena dapat
38
b) Eliminasi
(1) Trimester I : frekuensi BAK meningkat karena kandung kencing tertekan oleh pembesaran
(2) Trimester II : frekuensi BAK normal kembali karena uterus telah keluar dari rongga panggul
(3) Trimester III : frekuensi BAK meningkat karena penurunan kepala ke PAP (Pintu Atas Panggul),
BAB seing obstipasi (sembelit) karena hormone progesteron meningkat Sering buang air kecil
merupakan keluhan yang umumnya dirasakan oleh ibu hamil, terutama pada trimester I dan II.
Hal tersebut adalah kondisi yang fisiologi. Hal ini terjadi karena awalnya kehamilan terjadi
(4) Seksual
Hubungan seksual selama kehamilan tidak di larang selama tidak asa riwayat penyakit berikut
ini :
b) Perdarahan pervaginam
c) Coitus harus dilakukan dengan hati-hati terutama pada minggu terakhir kehamilan
d) Bila ketuban sudah pecah, coitus dilarang karena dapat menyebabkan infeksi janin intra
uteri
1) Trimester pertama : minat menurun pada trimester (3 bulan) pertama, biasanya gairah
seks menurun. Jangankan kepingin bangun tidur saja sudah didera morning sickness,
muntah, malas, segala hal yang bertolak belakang dengan semangat dan libido. Fluktasi
kelelahan, dan rasa mual dapat menghisap semua keinginan untuk melakukan
hubungan seksual.
2) Trimester kedua : minat meningkat (kembali) memasuki trimester kedua, umumnya libido
timbul kemabali. Tubuh sudah dapat menerima dan terbiasa dengan kondisi kehamilan
39
sehingga ibu hamil dapat menikmati aktivitas dengan lebih leluasa dari pada trimester
pertama. Demikian pula untuk urusan ranjang. Ini akibat meningkatnya pengaliran darah
3) Trimester ke III : minat menurun lagi libido dapat turun kembali ketika kehamilan
memasuki trimester ketiga. Rasa nyaman sudah mulai berkurang. Pegel di punggung
dan dipinggu, tubuh bertambah berat dengan cepat, nafas lebih sesak (karena besarnya
janin mendesak dada dan lambung), dan kemabali merasa mual, itulah beberapa
penyebab menurunnya minat seksual. Tapi jika termasuk yang tidak mengalami
penurunan lobido di trimester ketiga, itulah hal yang noarmal apa lagi jika termasuk yang
Pada umunya coitus diperbolehkan pada masa kehamilan jika dilakukan dengan hati-
hati. Pada akhirnya kehamilan, jika kepala sudah masuk kedalam rongga panggul,
coitus sebaiknya dihentikan karena dapat menimbulkan perasaan sakit dan perdarahan
Tanda bahaya kehamilan adalah tabda-tanda yang mengindikasikan adanya bahaya yang dapat
terjadi selama kehamilan/priode anternatal, yang apabila tidak dilaporkan atau tidak di deteksi
Salah satu komplikasi terbanyak pada kehamilan ialah terjadinya perdarahan. Perdarahan
dapat terjadi pasa setiap usia kehamilan. Pada kehamilan muda serin di kaitkan dengan
kejadian abortus, misscarriage, early pregnancy loss. Perdarahan pada kehamilan muda
40
dikenal beberapa istilah sesuai dengan pertimbangan asing-masing, setiap terjadinya
perdarahan pada kehamilan maka harus selalu berfikir tentanf akibat dari perdarahan ini yang
b) Abortus
Abortus adalah berakhirnya suatu kehamilan (0leh akibat-akibat tertentu) pada atau sebelum
kehamilan tersebut berusia 22 minggu atau buah kehamilan belum mampu untuk hidup di luar
Menurut Purwoastuti, elisabeth (2015 : 29-34) abortus dibagi lagi menjadi beberapa bagian
antara lain :
1) Abortus komplet
Seluruh hasil konsepsi telah keluar dari rahim pada kehamilan kurang dari 20 minggu.
Pada penderita ditemukan perdarahan sedikit, osteum uteri telah menutup, dan uterus
sudah banyak mengecil. Selain ini, tidak ada lagi gejala kehamilan dan uji kehamilan
2) Abortus inkomplet
Sebagian hasil konsepsi telah keluar rahim dan masi ada yang tertinggal pada uasia
kehamilan sebelum 20 minggu. Pada pemeriksaan vagina, canalis servikalis terbuka dan
jaringan dapat diraba dalam cavum uteri atau kadang-kadang sudah menonjol dari
osteum uteri eksternum. Pada USG didapatkan endometrium yang tipis dan ireguler.
3) Abortus insipiens
41
Abortus yang sedang mengacam yang ditandai dengan seviks yang telah mendatar,
sedangkan hasil konsepsi masi berada lengkap di dalam rahim dan abortus yang tidak
dapat di oertahankanlagi. Pada keadaan ini didapatkan juga nyeri perut bagian bawah
atau nyeri kolek uterus yang hebat, pada pemeriksaan vagina memperlihatkan dilatasi
osteum serviks dengan bagian kantung konsepsi menonjol, hasil pemeriksaan USG
mungkin di dapatkan jantung janin masih berdenyut, kantung gestasi kosong (5-6,5
minggu), uterus kosong (3-5 minggu) atau perdarahan subkorionik banyak dibagian
bawah.
4) Abortus iminens
Abortus tingkat permulaan, terjadi perdarahan pervaginam, sedangkan jalan lahir masih
tertutup dan hasil konsepsi masih baik di dalam rahim, suatu abortus iminens dapat atau
tanpa disertai nyeri pinggang bawah. Perdarahan pada abortus imminens seringkali hanya
sedikit, namun hal tersebut berlangsung beberapa hari atau minggu. Pemeriksaan vagina
pemeriksaan dengan real time ultrasound pada panggul menunjukan ukuran kantong
amnion normal, jantung janin berdenyut dan kantong amnion kosong, serviks tertutup, dan
5) Missed abortion
Abortus yang ditandai dengan embrio atau fetus telah meninggal dalam kandungan
sebelum kehamilan 20 minggu dan hasil konsepsi seluruhnya masih dalam kandungan.
6) Abortus habitualis
Abortus yang terjadi sebanyak tiga kali berturut-turut atau lebih. Pada umumnya penderita
42
7) Abortus infeksius
8) Abortus septik
c) Kehamilan ektopik
Kehamilan ektopik adalah inplantasi pertumbuhan hasil konsepsi diluar endometrium kavum
uteri (Elisabeth, 2015 : 35). Kehamilan ektopik adalah suatu kehamilan disebut kehamilan
ektopik bila zigot terimplantasi di lokasi-lokasi selain cavum uteri, seperti di ovarium, tuba,
serviks, bahkan rongga abdomen (Sukarni, Margareth, 2013 : 135). Tanda dan gejala pada
kehamilan muda, dapat atau tidak ada perdarahan pervaginam, ada nyeri perut kanan/kiri
bawah, berat atau ringannya nyeru tergantung pada banyaknya darah yang terkumpul dalam
peritoneum. Dari pemeriksaan fisik didapatkan rahim yang juga membesar, adanya tumor
didaerah adneksa, adanya tanda-tanda syok hipovolemik yaitu hipotensi, pucat dan
ekstermitas dingin, adanya tanda-tanda abdomen akut yaitu perut tegang bagian bawah,
nyeri tekan dan nyeri lepas dinding abdomen. Dari pemeriksaan dalam serviks teraba lunak
nyeri tekan, nyeri pada uterus kanan dan kiri. (Sukarni, Margareth, 2013 : 135).
d) Mola hidatidosa
Mola hidatidosa adalah suatu kehamilan yang berkembang tidak wajar dimana tidak di
temukan janin dan hampir seluruh vili korialis mengalami perubahan berupa degenerasi
hidropik. Secara makroskopik, mola hidatidosa mudah dikenal yaitu berupa gelembung-
43
gelembung putih, tembus pandang, berisi cairan jernih, denag ukuran bervariasi dari bebrapa
Gejala perdarahan ini biasanya terjadi antara antara antara bulan pertama sampai ketujuh
dengan rata-rata 12-14 minggu Sifat perdarahan bias intermiten, sedikit-sedikit atau sekaligus
banyak sehingga menyebabkan syok atau kematian. Karena perdarahan ini umumnya pasien
Mual dan muntah adalah gejala yang sering ditemukan pada kehamilan trimester I. Mual
biasa terjadi pada pagi hari, gejala ini biasa terjadi 6 minggu setelah HPHT dan berlangsung
selama 10 minggu. Perasaan mual ini karena meningkatnya kadar hormon estrogen dan
HCG dalam serum. Mual dan muntah yang sampai mengganggu aktifitas sehari-hari dan
2012 : 275).
Merupakan salah satu tanda anemia. Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan
keadaan hemoglobin di bawah 11 gr% pada trimester I. Anemia dalam kehamilan disebabkan
oleh defisiensi besi dan perdarahan akut bahkan tak jarang keduanya saling berinteraksi.
Anemia pada trimester I bisa disebabkan karena mual muntah pada ibu hamil dan
g) Demam tinggi
Ibu menderita demam dengan suhu tubuh >38ºC dalam kehamilan merupakan suatu
masalah. Demam tinggi dapat merupakan gejala adanya infeksi dalam kehamilan. Menurut
44
SDKI tahun 2007 penyebab kematian ibu karena infeksi (11%). Penanganan demam antara
lain dengan istirahat baring, minum banyak dan mengompres untuk menurunkan suhu.
a) Demam tinggi
Ibu menderita demam dengan suhu tubuh >38ºC dalam kehamilan merupakan suatu
masalah. Demam tinggi dapat merupakan gejala adanya infeksi dalam kehamilan. Menurut
SDKI tahun 2007 penyebab kematian ibu karena infeksi (11%). Penanganan demam antara
lain dengan istirahat baring, minum banyak dan mengompres untuk menurunkan suhu.
Gerakan janin tidak ada atau kurang (minimal 3 kali dalam 1 jam). Ibu mulai merasakan
gerakan bayi selama bulan ke-5 atau ke-6. Jika bayi tidak bergerak seperti biasa dinamakan
IUFD (Intra Uterine Fetal Death). IUFD adalah tidak adanya tanda-tanda kehidupan janin
didalam kandungan. Beberapa ibu dapat merasakan gerakan bayinya lebih awal. Jika bayi
tidur gerakannya akan melemah. Bayi harus bergerak paling sedikit 3 kali dalam 1 jam jika ibu
berbaring atau beristirahat dan jika ibu makan dan minum dengan baik
Merupakan salah satu tanda anemia. Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan
keadaan hemoglobin di bawah <10,5 gr% pada trimester II. Anemia pada trimester II
45
disebabkan oleh hemodilusi atau pengenceran darah. Anemia dalam kehamilan disebabkan
a) Perdarahan pervaginam
Pada akhir kehamilan perdarahan yang tidak normal adalah merah, banyak dan kadang-
kadang tidak disertai dengan rasa nyeri. Perdarahan semacam ini berarti plasenta previa.
Plasenta previa adalah keadaan dimana plasenta berimplantasi pada tempat yang abnormal
yaitu segmen bawah rahim sehingga menutupi sebagian atau seluruh ostium uteri interna.
Penyebab lain adalah solusio plasenta dimana keadaan plasenta yang letaknya normal,
terlepas dari perlekatannya sebelum janin lahir, biasanya dihitung sejak kehamilan 28
minggu.
Sakit kepala selama kehamilan adalah umum, seringkali merupakan ketidaknyamanan yang
normal dalam kehamilan. Sakit kepala yang menunjukkan masalah yang serius adalah sakit
kepala hebat yang menetap dan tidak hilang dengan beristirahat. Kadang-kadang dengan sakit
kepala yang hebat tersebut, ibu mungkin mengalami penglihatan yang kabur. Sakit kepala yang
c) Pengelihatan kabur
46
Penglihatan menjadi kabur atau berbayang dapat disebabkan oleh sakit kepala yang hebat,
sehingga terjadi oedema pada otak dan meningkatkan resistensi otak yang mempengaruhi
sistem saraf pusat, yang dapat menimbulkan kelainan serebral (nyeri kepala, kejang), dan
gangguan penglihatan. Perubahan penglihatan atau pandangan kabur, dapat menjadi tanda pre-
eklampsia. Masalah visual yang mengidentifikasikan keadaan yang mengancam jiwa adalah
perubahan visual yang mendadak, misalnya penglihatan kabur atau berbayang, melihat bintik-
Selain itu adanya skotama, diplopia dan ambiliopia merupakan tanda-tanda yang menujukkan
adanya pre eklampsia berat yang mengarah pada eklampsia. Hal ini disebabkan adanya
perubahan peredaran darah dalam pusat penglihatan di korteks cerebri atau didalam retina
Hampir separuh dari ibu-ibu akan mengalami bengkak yang normal pada kaki yang biasanya
muncul pada sore hari dan biasanya hilang setelah beristirahat atau meletakkannya lebih tinggi.
Bengkak dapat menunjukkan adanya masalah serius jika muncul pada permukaan muka dan
tangan, tidak hilang setelah beristirahat, dan diikuti dengan keluhan fisik yang lain. Hal ini bisa
Gerakan janin tidak ada atau kurang (minimal 3 kali dalam 1 jam). Ibu mulai merasakan gerakan
bayi selama bulan ke-5 atau ke-6. Jika bayi tidak bergerak seperti biasa dinamakan IUFD (Intra
Uterine Fetal Death). IUFD adalah tidak adanya tanda-tanda kehidupan janin didalam
kandungan. Beberapa ibu dapat merasakan gerakan bayinya lebih awal. Jika bayi tidur
gerakannya akan melemah. Bayi harus bergerak paling sedikit 3 kali dalam 1 jam jika ibu
berbaring atau beristirahat dan jika ibu makan dan minum dengan baik.
47
f)Pengeluaran cairan pervaginam (ketuban pecahdini)
Yang dimaksud cairan di sini adalah air ketuban. Ketuban yang pecah pada kehamilan aterm dan
disertai dengan munculnya tanda-tanda persalinan adalah normal. Pecahnya ketuban sebelum
terdapat tanda-tanda persalinan dan ditunggu satu jam belum dimulainya tanda-tanda persalinan
Ketuban pecah dini menyebabkan hubungan langsung antara dunia luar dan ruangan dalam
rahim sehingga memudahkan terjadinya infeksi. Makin lama periode laten (waktu sejak ketuban
pecah sampai terjadi kontraksi rahim), makin besar kemungkinan kejadian kesakitan dan
g) Kejang
Pada umumnya kejang didahului oleh makin memburuknya keadaan dan terjadinya gejala-gejala
sakit kepala, mual, nyeri ulu hati sehingga muntah. Bila semakin berat, penglihatan semakin
kabur, kesadaran menurun kemudian kejang. Kejang dalam kehamilan dapat merupakan gejala
dari eklampsia.
Merupakan salah satu tanda anemia. Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan
keadaan hemoglobin di bawah 11 gr% pada trimester III. Anemia dalam kehamilan disebabkan
oleh defisiensi besi dan perdarahan akut bahkan tak jarang keduanya saling berinteraksi. Anemia
pada Trimester III dapat menyebabkan perdarahan pada waktu persalinan dan nifas, BBLR
i) Demam tinggi
48
Ibu menderita demam dengan suhu tubuh >38ºC dalam kehamilan merupakan suatu masalah.
Demam tinggi dapat merupakan gejala adanya infeksi dalam kehamilan. Penanganan demam
antara lain dengan istirahat baring, minum banyak dan mengompres untuk menurunkan suhu.
Demam dapat disebabkan oleh infeksi dalam kehamilan yaitu masuknya mikroorganisme
pathogen ke dalam tubuh wanita hamil yang kemudian menyebabkan timbulnya tanda atau
gejala–gejala penyakit.
Asuhan Antenatal Care adalah pengawasan sebelum persalinan terutama ditunjukan pada
pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim. Dilakukan dengan observasi berencana dan
teratur terhadap ibu hamil melalui pemeriksaan, pendidikan, pengawasan secara dini terhadap
komplikasi dan penyakit ibu yang memengaruhi kehamilan (Purwoastuti, Elisabeth, 2015; h. 24).
c) Dua kali pada trimester ke tiga (antara minggu 28-36 minggu dan sesudah minggu ke 36)
Pelayanan Antenatal Care sesuai dengan kebijakan program pelayanan Asuhan antenatal harus
a) Penimbangan berat badan. Timbang berat badan setiap kali kunjungan. Kenaikan berat
badan normal pada waktu hamil ialah sebesar pada Trimester I 0,5 kg perbulan dan Trimester
II-III 0,5 kg perminggu. Dengan kenaikan berat badan rata – rata sebesar 6-12 kg selama
kehamilan. Maksimal mengalami kenaikan berat badan sebesar 12 kg dan minimal sebesar
6-7 kg.
b) Ukur tekanan darah. Tekanan darah yang normal 110/80 – 140/90 mmHg, bila melebihi dari
49
c) Ukur tinggi fundus uteri (TFU). Perhatikan ukuran TFU ibu apakah sesuai dengan umur
e) Pemberian imunisasi TT. Selama kehamilan bila ibu hamil statusnya T0 maka hendaknya
mendapatkan minimal 2 dosis (TT1 dan TT2 dengan interval 4 minggu dan bila
memungkinkan untuk mendapatkan TT3 sesudah 6 buloan berikutnya). Ibu hamil dengan
status T1 diharapkan mendapat suntikan TT2 dan bilamemungkinkan pula diberikan TT3
dengan interval 6 bulan (bukan 4 minggu atau 1 bulan). Bagi bumil dengan status T2 maka
bisa diberika 1 kali suntikan bila interval suntikan sebelumnya 6 bulan. Bila statusnya T3
maka suntikan selama hamil cukup sekali dengan jarak minimal 1 tahun dari suntikan
sebelumnya. Ibu hamil dengan status T4 pun dapat diberikan sekali suntikan (TT5) bila
suntikan terakhir telah lebih dari satu tahun dan bagi ibu hamil dengan status T5 tidak perlu
f) Pemeriksaan Hb. Hb pada ibu hamil tidak boleh kurang dari 11 gr% karena ditakutkan ibu
g) Pemeriksaan VDRL
n) Pemberian terapi anti malaria untuk daerah endemis malaria (Depkes RI, 2015).
50
BAB III
TINJAUAN KASUS
A. Data Subyektif
I. Biodata
51
Agama : Kristen Protestan Agama : Kristen Protestan
Nikah Ke :1 Nikah Ke :1
1. Keluhan Utama
Ibu mengatakan nyeri pada bagian sympisis dan pinggang sejak 1 minggu yang lalu
a) Menstruasi
3. Durasi : 4 hari
6. Bau/warna : Amis/merah
b) Riwayat Obstetri
1. Hamil ini
b) Kehamilan sekarang
a) Hamil ke 1 , GI P0 A0
c) TP : 17 - 12- 2020
e) ANC : 3 x di PMB
f) Imunisasi : TT 2x
g) Therapy yang di berikan: Tablet Fe, kalk, injeksi benzathie pinisilin 2,4 juta IU
b. Riwayat Ginekologi
4) Riwayat Kesehatan
54
i) HIV / AIDS : Reaktif
2. Keadaan psikososial
a. Komunikasi : Baik
N
Kegiatan Trimester I Trimester II Trimester III
o
1 Pola Nutrisi
2 Eliminasi BAB
3 Eliminasi BAK
55
4 Pola Tidur dan istirahat 1 – 2 jam 1-2 jam 1-2 jam
Tidur malam
5 Hygiene Personal
Sikat gigi Ya Ya Ya
6 Kebiasaan
B. Data Obyektif
1. Pemeriksaan Fisik
e. BB sekarang :65kg
56
f. Kenaikan BB : 9kg
g. TB : 153 cm
h. LILA : 29,5 cm
1) TD : 110/70 mmHg
2) N : 80 x/menit
3) SB : 36,70 C
4) R : 22 x/menit
j. Keadaan Fisik
1) Kepala
b) Kebersihan : Bersih
2) Wajah
b) Simetris : Ya
3) Mata
a) Simetris : Ya
b) Kebersihan : Ya
57
e) Penglihatan : Jelas
4) Hidung
c) Kebersihan : Bersih
2. Kulit
a) Kebersihan : Bersih
b) Keadaan : Normal
c) Lidah : Bersih
4. Telinga
a) Simetris : Ya
b) Kebersihan : Bersih
d) Pendengaran : Jelas
5. Leher
6. Payudara
a) Simetris : Ya
b) Kebersihan : Bersih
7. Aksila
8. Abdomen
c) Palpasi
(2) Leopold II : Sisi kiri teraba memanjang,keras seperti papan dan sisi kanan
59
(3) Leopold III : Bagian terendahjaninteraba keras, bulat dan melenting
(presentasi kepala)
(4) Leopold IV : Bagian terendah janin sudah masuk PAP, Divergen (4/5)
9. Vulva
a) Kebersihan : Bersih
a) Bentuk : Simetris
Darah
a) Hb : 11 gr %
b) DDR : Negatif
c) Sifilis : Negatif
d) VCT
60
- SD HIV ½ 3.0 :Reaktif
- Fokus :Reaktif
- VIKIA :Reaktif
- CD4 :355sel/mm3
e) Urine
Diagnosa
Ibu : Ny.”R” umur 26 tahun, GI P0 A0, umur kehamilan 33 minggu dengan HIV Stadium II.
Janin : janin intrauteri, tunggal,punggung kiri, presentasi kepala, kepala janin belum masuk PAP.
Dasar
HPHT : 12 - 03 - 2020
TP : 17 - 12 - 2020
DO :
61
- Keadaan umum : Baik
Nadi : 80x/menit.
Respirasi : 22x/menit
- Palpasi
Leopold II : Sisi kiri teraba memanjang, keras seperti papan dan sisi kanan teraba bagian
Leopold III : Bagian terendah janinteraba keras, bulat dan melenting(presentasi kepala)
- Pemeriksaan Loboratorium
62
Pemeriksaan darah
Hb : 11g%
VCT
- Fokus :Reaktif
- VIKIA :Reaktif
- CD4 :355sel/mm3
Stadium HIV
2) AIDS
Melakukan kolaborasi dengan dokter SpOG untuk rencana persalinan secara section caesarea
63
LANGKAH V : RENCANA ASUHAN MENYELURUH
3. Jelaskan pada ibu untuk tidak perlu cemas mengenai kondisi janinnya kerana ibu telah
mendapat pelayanan pencegahan infekasi dari ibu ke anak (PPIA) selama kehamilan.
9. Kolaborasikan dengan dokter pemberian tablet Fe, Kalk dan Asam folat.
10. Kolaborasikan dengan dokter SpOG rencana dilakukan operasi section caesarea
11. Anjurkan ibu minum ARV, tablet Fe,Kalk dan Asam folat sesuai anjuran dokter.
14. Anjurkan ibu untuk kunjungan ulangan rutin atau jika ada keluhan.
LANGKAH VI : IMPLEMENTASI
64
Tanggal: 27-10-2020 Jam : 09.30 Wit Oleh:Mhs. Winda Lestari Pauta
2. Menganjurkan ibu untuk tetap ke VCT agar mendapat konseling lanjut tentang pencegahan
3. Menjelaskan pada ibu untuk tidak perlu cemas mengenai kondisi janinnya karena ibu telah
mendapat pelayanan pencegahan infeksi dari ibu ke anak (PPIA) selama kehamilan karena
melalui pengobatan ARV jangka panjang dan teratur dapat menurunkan tingkat penularan
4. Menganjurkan ibu istirahat yang cukup siang 1-2 jam dan malam hari 7-8 jam
5. Menganjurkan ibu tidak melakukan pekejaan berat seperti mengangkat beban berat atau
melakukan pekerjaan rumah yang berat agar tidak membahayakan keadaan ibu dan janin.
6. Menganjurkan ibu memperhatikan kebutuhan nutrisi dengan makan-makanan yang sehat dan
bergizi secara teratur seperti nasi, sayuran, ikan/daging , tahu,temped an buah-buahan serta
minum air putih 8-9 gelas perhari untuk kebutuhan cairan ibu.
7. Memberikan ibu KIE ketidaknyaman pada trimester III seperti muda lelah, sering BAK, sesak
8. Memberikan ibu KIE tanda bahaya pada kehamilan trimester III seperti perdarahan
pervagiam, sakit kepala hebat, deman tinggi, nyeri ulut hati, kejang dan pandangan.
65
9. Berkolaborasi dengan dokter pemberian tablet Fe, Kalk, dan asam folat.
10. Berkolaborasi dengan dokter SpOG untuk rencana dilakukan operasi section caesarea.
11. Menganjurkan ibu minum ARV, tablet, Fe, Kalk dan asam folat sesuai anjuran dokter, yaitu ARV,
1x1, Kalk 1x1 pada pagi hari, tablet Fe 1x1 pada malam hari dan asam folat 1x1 pada hari.
12. Menganjurkan ibu untuk mempersiapan kebutuhan persalinan yaitu dana bersalin, pakaian
ibu dan bayi, kendaraan, pendonor darah jika diperlukan dan kartu jaminan kesehatan.
13. Memberitahu ibu bahwa akan diadakan kunjungan rumah pada tanggal 29 oktober 2020
14. Menganjurkan ibu untuk kunjungan ulang rutin pada 2 minggu atau jika ada keluhan.
Tanggal: 27-10-2020 Jam : 10.40 Wit Oleh : Mhs. Winda Lestari Pauta
1. Ibu sudah paham dengan penjelasan petugas tentang hasil pemeriksaan dengan hasil ibu dan
- Nadi : 78x/menit
- Respirasi :21x/menit
66
- Hb : 11 g%
- Djj : 143x/menit
3. Ibu sudah paham tentang pelayanan PPIA dan sudah tidak cemas dengan kehamilannya.
9. Sudah dilakukan kolaborasi dengan dokter untuk pemberian tablet Fe, kalk, dan asam folat.
14. Ibu bersedia kembali 2 minggu lagi untuk pemeriksaan rutin atau jika ada keluhan.
67
CATATAN PERKEMBANGAN
Tanggal : 29-10-2020
S : Subjek
O : Objek
1. Pemeriksaan umum
c. Tanda-tanda vital
Respirasi : 20x/menit
2. Pemeriksaan Fisik
a. Inspeksi
b. Vulva/vagina
Perineum : Utuh
Pengeluaran : Keputihan
Kebersihan : Bersih
1) Leopold I
TFU 3 jari di bawah prosesus xyphideus ,25 cm bagian fundus teraba lembek,
Leopold II
Di sisi kiri teraba keras memanjang seperti papan dan sisi kanan teraba bagian
2) Leopold III
69
Bagian teredah janin teraba keras, bulat dan melenting (presentasi kepala)
3) Leopold IV
d. Aulkultasi
DJJ : 138x/m
A : Assesment
P : Planning
tanda- tanda vital dalam batas normal yaitu TD : 120/70 mmHg, N : 83 x/menit, R :
70