Anda di halaman 1dari 1

Tanya jawab RKB

1. Terkait masalah niat menukil dari kitab Fashalatan karya Syekh Asnawi, dan al-Fiqh al-
Manhajî ‘ala Madzhabil Imâm asy-Syâfi‘î sebenarnya hukum pelafalan niatnya adalah
sunnah, Yang wajib adalah ada maksud secara sadar dan sengaja dalam batin bahwa
seseorang akan menunaikan shalat sunnah. Untuk lafadznya mudah ya, kalau kalian sudah
sering melafalkan niat shalat fardhu, itu tidak jauh berbeda.... misal niat shalat shubuh....
ushalli.....
Itu kalau kita penggal adalah ushalli artinya saya niat shalat... kemudian shalatnya shalat
apa?.....

2. Terkait waktu shalat tahajjud, apakah harus tidur dulu?


Jika merujuk kepada kitab al-Mausu’ah al-Fiqhiyyah, Abu Bakr ibnul ‘Arabi mengatakan
bahwa ada tiga pendapat mengenai tahajud. Yaitu tidur kemudian shalat lalu tidur lagi.
Yang kedua adalah shalat setelah tidur. Dan yang ketiga adalah shalat setelah isya. Dalam
hal ini, yang paling kuat adalah pendapat yang kedua. Yaitu shalat setelah tidur.

3. Terkait menolak hujan


Sebenarnya bukan menolak hujan ya, karena hujan itu adalah rahmat, maka yang kita
mintakan adalah mengalihkan hujan, ada doanya kok
‫اللهم حوالينا وال علينا اللهم على األكام والظراب وبطون األودية ومنابت الشجر‬
Allahumma hawaalayna wa la ‘alayna, Allahumma alal akasmi wadh dhiroobi, wa
buthuunil audiyyati wa manaabitis syajari
Ya Allah turunkanlah hujan di sekitar kami, dan jangan turunkan kepada kami untuk
merusak kami.  Ya Allah turunkanlah hujan di dataran tinggi, beberapa anak bukit, perut
lembah dan beberapa tanah yang menumbuhkan pepohonan.

4. Terkait Shalat Id di rumah


dalam keadaan darurat COVID-19, Majelis Ulama Indonesia (MUI) menerbitkan Fatwa
Nomor 28 Tahun 2020 Tentang Panduan Kaifiat Takbir dan Shalat Idul Fitri Saat Pandemi

Anda mungkin juga menyukai