Anda di halaman 1dari 9

SMK NEGERI 1 LSB

JOB SHEET : DASAR LISTRIK DAN ELEKTRONIKA


Semeste 180
RESISTOR DAN HUKUM OHM
r1 menit
No. 2 Revisi : 02 Tgl : 2 o 2020 KD : 4.2
Nama Siswa : Kelas :

MEMBACA DAN MENGUKUR NILAI TAHANAN RESISTOR

1.1 Tujuan Praktik

1. Siswa Mampu mengenali bentuk dan jenis resistor


2. Siswa Mampu menghitung nilai resistor melalui urutan gelang warna
3. Siswa Mampu mengetahui macam-maacam perhitungan nilai resistor
4. Siswa dapat membaca kode warna Resistor / nilai Resistor
5. Siswa dapat mengukur nilai tahanan Potensiometer

1.2 Alat dan Bahan Praktikum

1. Resistor dengan 4 kode warna = 5 buah


2. Resistor dengan 5 kode warna = 5 buah
3. Potensiometer mono = 1 buah
4. Potensiometer stereo = 1 buah
5. Transpormator = 1 buah
6. Multimeter Analog = 1 buah
7. Multimeter Digital = 1 buah

1.3 Kesehatan dan Keselamatan Kerja

1. Bacalah dan pahami petunjuk praktikum pada setiap lembar kegiatan belajar!
2. Dalam menggunakan meter kumparan putar (volt meter, amper meter dan ohm
meter), mulailah dari batas ukur yang besar!
3. Jangan meletakkan alat dan bahan ditepi meja!

1.4 Ringkasan Teori

Resistor adalah komponen dasar elektronika yang digunakan untuk membatasi


jumlah arus yang mengalir dalam suatu rangkaian. Resistor bersifat resistif dan
umumnya terbuat dari bahan karbon. Satuan resistansi dari suatu resistor disebut
Ohm atau dilambangkan dengan simbol Ω (Omega). Bentuk resistor yang
umumnya adalah seperti tabung dengan dua kaki kiri dan kanan. Pada badannya
terdapat lingkaran membentung gelang/cincin kode warna untuk mengetahui besar
resistansi tanpa mengukur besarnya dengan ohmmeter. Kode warna tersebut adalah
standar manufaktur yang dikeluarkan oleh EIA (Electronic Industries
Association) seperti yang ditunjukan di bawah.

Kompetensi Keahlian :Teknik Audio Video Instruktor/Guru : Mardanus, S.Pd, MM 1


Berdasarkan bentuknya dan proses pemasangannya pada PCB, Resistor terdiri 2
bentuk yaitu bentuk Komponen Axial/Radial dan Komponen Chip. Untuk bentuk
Komponen Axial/Radial, nilai resistor diwakili oleh kode warna sehingga kita harus
mengetahui cara membaca dan mengetahui nilai-nilai yang terkandung dalam
warna tersebut sedangkan untuk komponen chip, nilainya diwakili oleh Kode
tertentu sehingga lebih mudah dalam membacanya.

Seperti yang dikatakan sebelumnya, nilai Resistor yang berbentuk Axial adalah
diwakili oleh Warna-warna yang terdapat di tubuh (body) Resistor itu sendiri dalam
bentuk Gelang. Umumnya terdapat 4 Gelang di tubuh Resistor, tetapi ada juga yang
5 Gelang.

Gelang warna Emas dan Perak biasanya terletak agak jauh dari gelang warna
lainnya sebagai tanda gelang terakhir. Gelang Terakhirnya ini juga merupakan nilai
toleransi pada nilai Resistor yang bersangkutan.

Tabel dibawah ini adalah warna-warna yang terdapat di Tubuh Resistor :

Tabel 1. Kode Warna Resistor

a. Resistor dengan 4 Gelang warna

Berikut ini adalah cara menghitung Nilai resistor dengan 4 gelang warna, dimana gelang
pertama (angka), kedua (angka), ketiga yaitu faktor pengkali ((10 (angka)), dan terakhir
toleransi.

Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang ke-1 (pertama) Masukkan angka
langsung dari kode warna Gelang ke-2 Masukkan Jumlah nol dari kode warna Gelang ke-3
Kompetensi Keahlian :Teknik Audio Video Instruktor/Guru : Mardanus, S.Pd, MM 2
atau pangkatkan angka tersebut dengan 10 (10n). Gelang ke-4 Merupakan Toleransi dari
nilai Resistor tersebut.

Contoh :

Gambar 1. Gelang/cincin 4 kode warna resistor

Gelang ke 1 : Coklat = 1
Gelang ke 2 : Hitam = 0
Gelang ke 3 : Hijau = 5
Gelang ke 4 : Perak = Toleransi 10%

10 * 105 = 1.000.000 Ohm

Maka nilai Resistor tersebut adalah 1 MΩ dengan toleransi 10%.

b. Resistor dengan 5 Gelang warna

Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang ke-1 (pertama)


Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang ke-2
Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang k3-3
Masukkan Jumlah nol dari kode warna Gelang ke-4 atau pangkatkan angka tersebut
dengan 10 (10n). Gelang ke-4
Merupakan Toleransi dari nilai Resistor tersebut.
Contoh :

Gambar 2. Gelang/cincin 5 kode warna resistor


Kompetensi Keahlian :Teknik Audio Video Instruktor/Guru : Mardanus, S.Pd, MM 3
Gelang ke 1 : Coklat = 1
Gelang ke 2 : Hitam = 0
Gelang ke 3 : Hijau = 5
Gelang ke 4 : Hijau = 5
Gelang ke 5 : Perak = Toleransi 10%
105 * 105 = 10.500.000 Ohm

Maka nilai Resistor tersebut adalah 10.5 MΩ dengan toleransi 10%.

Contoh-contoh perhitungan lainnya :


Merah, Merah, Merah, Emas → 22 *102 = 2.200 Ohm atau 2,2 Kilo Ohm dengan toleransi
5%.

Cara menghitung Toleransi :


2.200 Ohm dengan Toleransi 5% = 2200 – 5% = 2.090 Ω
2200 + 5% = 2.310 Ω
Artinya nilai Resistor tersebut akan berkisar antara 2.090 Ω ~ 2.310 Ω

Untuk mempermudah menghafalkan warna di Resistor, kita memakai singkatan seperti


berikut :

HI CO M O K H I B U A P

(HItam, COklat, Merah, Orange, Kuning. HIjau, Biru, Ungu, Abu-abu, Putih).

c. Menghitung nilai Resistor berdasarkan Kode Angka

Membaca nilai Resistor yang berbentuk komponen Chip lebih mudah dari Komponen
Axial, karena tidak menggunakan kode warna sebagai pengganti nilainya. Kode yang
digunakan oleh Resistor yang berbentuk Komponen Chip menggunakan Kode Angka
langsung jadi sangat mudah dibaca atau disebut dengan Body Code Resistor (Kode Tubuh
Resistor) Angka pertama dan ke-n adalah angka, sedangkan angka terakhir ada
faktor pengali.

Gambar 3. Bentuk Fisik Resistor CMD


Masukkan Angka ke-1 langsung =4
Masukkan Angka ke-2 langsung =7
Masukkan Jumlah nol dari Angka ke 3 = 000 (3 nol) atau kalikan dengan 103
Maka nilainya adalah 47.000 Ohm atau 47 Kilo Ohm (47 KΩ)

d. Menentukan Nilai Potensiometer dengan Multimeter

Kompetensi Keahlian :Teknik Audio Video Instruktor/Guru : Mardanus, S.Pd, MM 4


Resistor Tidak Tetap (Resistor Variabel)
Resistor variable disebut juga dengan potensiometer ataupun rheostat, yaitu yang
besarnya resistansi dapat diubah-ubah. Potensiometer mempunyai tiga sambungan,
dua buah untuk ujung-ujungnya dan sebuah untuk pejalan. Gambar 4 dan 5
memperlihatkan sebuah potensiometer yang terbuat dari karbon beserta simbolnya.

Gambar : 4 Potensiometer Gambar : 5 Simbol Potensiometer

e. Menentukan Nilai Resistor dengan Multimeter

Multimeter adalah alat pengukur listrik yang sering dikenal sebagai AVO
(Ampere/Volt/Ohm meter) yang dapat mengukur tegangan (voltmeter), hambatan (ohm-
meter), maupun arus (amper-meter). Ada dua kategori multimeter: multimeter digital atau
DMM (digital multi- meter) (untuk yang baru dan lebih akurat hasil pengukurannya), dan
multimeter analog. Masing- masing kategori dapat mengukur listrik AC, maupun listrik
DC.

Sebagai penunjuk besaran, avometer ada yang menggunakan jarum dan ada yang
menggunakan display angka. Alat ini dilengkapi dengan dua kabel penyidik yang berwarna
masing-masing merah dan hitam. Untuk dapat bekerja, avometer memerlukan sumber
listrik berupa battery. Dalam penyimpanan yang cukup lama, battery ini harus dilepaskan.
Umumya pada avometer terdapat tombol-tombol sebagai berikut ini.

Gambar 6. Multimeter Analog Gambar 7. Multimeter Digital

Kompetensi Keahlian :Teknik Audio Video Instruktor/Guru : Mardanus, S.Pd, MM 5


PAPAN SKALA

JARUM PENUNJUK

SEKRUP
PENGATUR
TOMBOL
POSISI JARUM
(PRESET) PENGATUR POSISI
BATAS UKUR (RANGE) JARUM

SAKLAR
JANGKAUAN
OUT (+)
UKUR

COMMON (-)

KABEL PENYIDIK
www.sanwa-meter.co.jp
(PROBES)

JEPITAN
MONCONG BUAYA
(ALIGATOR CLIP)

Gambar 8. Konfigurasi Multimeter

 Saklar Jangkah/Jangkauan Ukur

Saklar jangkah digunakan untuk memilih jenis besaran yang diukur dan jangkah
pengukuran.

 Sekerup Kontrol NOL/Sekrup Pengatur Posisi Jarum (PRESET)

Sebelum pengukuran, jarum harus menunjukkan tepat angka NOL, bila tidak sekerup
kontrol NOL diatur ulang.

 Tombol NOL/Tombol Pengatur Posisi Jarum

Setiap pengukuran resistansi, tombol NOL diatur sehingga jarum menjukkan tepat
pada angka NOL (Kaliberasi)
Kompetensi Keahlian :Teknik Audio Video Instruktor/Guru : Mardanus, S.Pd, MM 6
 Kabel Penyidik
Kabel MERAH dipasang pada lubang PLUS dan kabel hitam dipasang pada lubang
MINUS atau COMMON. Pada penggunaan alat ini perlu selalu diperhatikan
pemilihan jangkah yang tepat. Kesalahan pemilihan jangkah dapat mengakibatkan
kerusakan avometer misalnya pengukuran voltage dengan jangkah pada OHM, maka
akibatnya akan fatal. Bila besaran yang diukur tidak dapat diperkirakan sebelumnya,
harus dibiasakan memilih jangkah tertinggi. Setiap selesai pengukuran, dibiasakan
meletakkan jangkah pada posisi OFF atau VDC angka tertinggi.

1.5 Keselamatan Kerja

1. Hati-hati saat bekerja dengan obyek yang berhubungan dengan arus listrik.
2. Gunakan alat praktikum sesuai dengan fungsinya.
3. Laksanakan praktikum sesuai dengan prosedur kerja.
4. Tanyakan pada instruktur/guru apabila mengalami permasalahan praktikum.

1.6 Langkah Kerja

1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan!


2. Ambil 5 buah Resistor 4 gelang/cincin dan urutkan R1, R2, R3, R4 dan R5.
3. Ambil R1 dan amatilah kode warna pada resistor 4 gelang/cincin, kemudian
catat berapa nilai tahanannya masukkan datanya ke tabel 2.
4. Ambil Multimeter Analog, ukurlah nilai tahanan R1 dengan menggunakan
Ohmmeter masukkan datanya ke tabel 2.
5. Lakukan langkah kerja 3 dan 4 untuk R2, R3, R4 dan R5
6. Kemudian ambil 5 buah Resistor yang 5 gelang/cincin, ulangi langkah kerja 3
sampai 5 dan masukkan datanya ke tabel 3.
7. Bandingkan hasil pengamatan dengan hasil pengukuran seperti data pada tabel 2
dan 3 !
8. Ambil 1 buah potensiometer mono, ukur tahanan antara kaki 1 dan 3, catat hasil
pengukuran dalam tabel 4.
9. Seperti langkah kerja 8, atur tombol pengaturan posisi kiri dan kanan (searah dan
berlawanan arah jarum jam), ukur tahanan antara kaki 1 dan 3, catat hasil
pengukuran dalam tabel 4. Jelaskan apa yang terjadi !
10. Seperti langka kerja 8, atur tombol pengaturan posisi kiri (berlawanan arah
jarum jam), ukur tahanan antara kaki 1 dan 2, catat hasil pengukuran dalam tabel
4. Jelaskan apa yang terjadi !
11. Seperti langka kerja 8, atur tombol pengaturan posisi kanan (arah jarum jam),
ukur tahanan antara kaki 2 dan 3, catat hasil pengukuran dalam tabel 4. Jelaskan
apa yang terjadi !
12. Buatlah kesimpulan !
13. Kembalikan semua alat dan bahan!

Kompetensi Keahlian :Teknik Audio Video Instruktor/Guru : Mardanus, S.Pd, MM 7


Tabel 2. Membaca dan Mengukur Nilai Resistor 4 gelang/cincin
Pengamatan Pengukuran
Resis-
Kode Warna Gelang/Cincin Nilai Tole- Hasil
tor
1 2 3 4 Resistor ransi Pengukuran
R0 Coklat Hitam Merah Perak 1000 Ω 100 900 Ω
R1
R2
R3
R4
R5

Tabel 3. Membaca dan Mengukur Nilai Resistor 5 gelang/cincin


Pengamatan Pengukuran
Resis-
Kode Warna Gelang/Cincin Nilai Tole- Hasil
tor
1 2 3 4 5 Resistor ransi Pengukuran
R1
R2
R3
R4
R5

Langkah Kerja Langkah Kerja Langkah Kerja Langkah Kerja


8 9 10 11
Potensiometer Kaki 1-3
Kaki 1-3 dengan Kaki 1-2 Kaki 2-3
Tombol diatur

P1 ............ KΩ ............ KΩ ............ KΩ ............ KΩ

1.7 Pertanyaan dan Tugas

1.Apakah ada perbedaan antara hasil pengukuran dengan hasil pengamatan pada
resistor ! Mengapa itu bisa terjadi ? Jelaskan !
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
2. Sebutkan aplikasi/penerapan komponen resistor ? Jelaskan !
3. Sebutkan aplikasi/penerapkan Potensiometer / Resistor Variabel pada bidang :
a. Elektronika
b. Otomotif
Kompetensi Keahlian :Teknik Audio Video Instruktor/Guru : Mardanus, S.Pd, MM 8
c. Mesin
d. Listrik
e. Bangunan
4. Buatlah laporan praktik dilengkapi jawaban dari tugas-tugas tersebut!

Kompetensi Keahlian :Teknik Audio Video Instruktor/Guru : Mardanus, S.Pd, MM 9

Anda mungkin juga menyukai