Konstributor :
Grace Tedy Tulak, S,Kep.Ns.M.Kep
Hairuddin Safaat, S.Kep,Ns.M.Kep
Lestari Lorna, S.Kep.Ns. M.Kep
Rezkiyah Hoesny,S.Kep.Ns, M.Kep
Christina, S,Kep,M,Kes
Burhanuddin, S.Kep.Ns
Editor:
Herawati Ramli,S.Kep.Ns
Maryam, S.Kep.Ns
Arman, S,Kep,Ns
Penerbit:
STIKes KURNIA JAYA PERSADA
Cetakan Pertama, Agustus 2016
VISI
MISI
TUJUAN
2
LEMBAR PENGESAHAN
Telah Diperiksa dan Memenuhi Syarat Sebagai Pedoman Pendidikan Ners Tahap Profesi
STIKes Kurnia Jaya Persada Tahun Akademi 2019/2020
Ns.Bestfy Anitasari.,M.Kep.Sp.,Mat
NIDN : 0901128401
3
KATA PENGANTAR
Puji Syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya
kepada kita semua, sehingga Buku Panduan Praktik Profesi Keperawatan Gawat Darurat ini telah
selesai dibuat.
Asuhan keperawatan professional merupakan kegiatan melaksanakan asuhan keperawatan
kepada klien baik secara individu ataupun kelompok berdasarkan ilmu dan kiat keperawatan. Ini
berarti asuhan keperawatan dilaksanakan dengan menggunakan metode penyelesaian masalah
secara ilmiah (Scientific Problem Solving), dengan landasan ilmu dan teknologi keperawatan maju
secara tepat guna, serta menggunakan ketrampilan professional keperawatan yang mencakup
ketrampilan intelektual, tehnikal dan interpersonal yang dilandasi etika profesi keperawatan.
Buku ini disusun sebagai panduan bagi mahasiswa dan pembimbing klinik dalam menjalankan
praktik klinik profesi Keperawatan Gawat Darurat (KGD). Selain itu diharapkan dengan membaca
buku panduan ini mahasiswa memperoleh gambaran umum untuk pelaksanaan praktik KGD. Buku
ini berisi tentang informasi umum, tujuan, kompetensi yang perlu dicapai mahasiswa, proses
pembimbingan, proses pelaksanaan praktik, evaluasi dan daftar rujukan yang dapat digunakan
sebagai sumber pembelajaran mahasiswa.
Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada teman-teman di
kelompok keilmuan KMB – GADAR Prodi Profesi STIKes Kurnia Jaya Persada dan rekan rekan clinical
instructor RSU Sawerigading Palopo, RSUD Batara Guru dan RSUD Andi Djemma, dan RSUD I Lagligo
atas kontribusinya menyumbangkan ide-ide yang sangat bermanfaat dalam proses pengembangan
buku panduan ini.
Akhirnya semoga buku ini dapat digunakan dalam proses pencapaian kemampuan mahasiswa
sesuai dengan tujuan dan kompetensi yang diharapkan.
4
BAB I PENDAHULUAN
A. INFORMASI UMUM
Mata ajar profesi keperawatan gawat darurat dan kritis memiliki bobot 4 sks terdiri dari 3 sks
kurikulum inti dan 1 sks kurikulum institusi, yang diselesaikan selama 4 minggu/24 hari ( 192
jam) dengan asumsi lama dinas perhari = 8 jam, sesuai situasi kondisi dan keberadaan kasus di
ruangan serta tetap memperhatikan kompetensi yang harus dicapai dalam jumlah waktu yang
harus dipenuhi tercapai dalam seminggu 48 jam.
Mata ajar ini adalah salah satu pembelajaran klinik yang menerapkan konsep dan prinsip
keperawatan gawat darurat dalam memberikan asuhan keperawatan pada klien sepanjang
rentang kehidupan. Praktik profesi keperawatan gawat daruratjuga meliputi praktik
keperawatan kritis, dimana memmberikan asuhan keperawatan kepada klien dengan kondisi
kritis di ruang perawatan Intensive. Di akhir mata ajar ini, mahasiswa dapat memberikan
asuhan keperawatan yang mampu untuk menangani masalah yang mengancam kehidupan
dan menjaga ataupun meningkatkan kestabilan kondisi klien setelah kegawatdaruratan
tertangani.
Asuhan keperawatan kegawatdaruratan diberikan pada kondisi-kondisi yang mengancam
kehidupan. Pengalaman belajar di mata ajar profesi kegawatdaruratan meliputi pengalaman
belajar di unit gawat darurat dan ruang perawatan intensive. Pada mata ajar ini mahasiswa
diharapkan dapat menganalisa masalah keperawatan kegawatdaruratan, melakukan tindakan
keperawatan secara komprehensif, mengevaluasi kondisi klien, serta menerapkan etika dan
legal keperawatan secara tepat.
Program Pembelajaran Klinik Keperawatan Gawat Darurat berfokus pada pemberian asuhan
keperawatan kepada klien dengan masalah gangguan kesehatan yang mengancam kehidupan
baik yang terjadi secara mendadak ataupun telah diantisipasi dengan atau tanpa disertai
kondisi lingkungan yang dapat dikendalikan. Lingkup praktik meliputi penanganan kasus-kasus
gawat darurat yang lazim terjadi dan ditemukan di rumah sakit, serta pemberian asuhan
keperawatan pada pasien dengan kondisi kritis dan sakaratul maut (terminal illness) melalui
pendekatan keperawatan holistic (holistic nursing) baik secara mandiri maupun kolaboratif
dengan profesi lain.
Praktik profesi keperawatan gawat darurat mencakup asuhan keperawatan dalam konteks
keluarga pada klien dengan berbagai tingkat usia yang mengalami masalah pemenuhan
5
kebutuhan dasarnya akibat gangguan salah satu sistem (organ) ataupun beberapa sistem
(organ) tubuhnya dalam keadaan gawat darurat.
C. Kompetensi
1. Kompetensi Umum
Setelah mengikuti praktik profesi stase keperawatan gawat darurat dan kritis mahasiswa
diharapkan :
a. Mampu melakukan dan menganalisa pengkajian kedaruratan, pengkajian primer dan
pengkajian sekunder, serta pengkajian penunjang lainnya secara tepat.
b. Mampu mengelompokkan kasus-kasus kegawatdaruratan sesuai dengan triase
c. Mampu menetapkan dan merumuskan diagnosa keperawatan berdasarkan hasil
pengkajian baik masalah aktual maupun resiko dengan data pendukung yang tepat
d. Mampu mengidentifikasi rencana tindakan kegawatdaruratan yang akan dilakukan
secara tepat baik yang mandiri maupun kolaborasi
e. Mampu melakukan tindakan keperawatan mandiri (misal: tindakan obsevasi, prosedural
keperawatan, dan pendidikan kesehatan) sesuai dengan kondisi kegawatdaruratan yang
terjadi.
f. Mampu memberikan rasionalisasi dari tindakan-tindakan yang dilakukan
g. Mampu mengevaluasi asuhan keperawatan dengan pendekatan SOAP (Subjektif,
Objektif, Analisa dan Planning).
h. Mampu memodifikasi asuhan keperawatan berdasarkan hasil evaluasi
i. Mampu menerapkan tindakan universal precaution dan standard precaution serta
pencegahan penyebaran infeksi di rumah sakit
j. Mampu melakukan komunikasi terapeutik dan perawatan holistik kepada klien dan
keluarganya.
k. Mampu menganalisa manajemen asuhan keperawatan serta isu etik dan legal yang
terkait dengan pemberian asuhan keperawatan kritis dan kegawatdaruratan
2. Kompetensi khusus
Setelah mengikuti praktik profesi keperawatan gawat darurat mahasiswa mampu:
a. Melakukan komunikasi yang efektif dalam pemberian asuhan keperawatan pada klien
dengan berbagai tingkat usia dalam keadaan gawat darurat
b. Menggunakan ketrampilan interpersonal yang efektif dalam kerja tim
c. Mengunakan teknologi dan informasi kesehatan secara efektif dan bertanggung jawab
d. Menggunakan proses keperawatan dalam menyelesaikan masalah klien pada berbagai
tingkat usia dalam keadaan gawat darurat akibat gangguan:
- Termoregulasi: trauma kapitis
- Oksigenasi: infark miokard, gagal nafas, trauma thorak
- Pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit: DM dengan ketoasidosis, krisis tiroid
- Keamanan fisik: keracunan, sengatan binatang berbisa
e. Menggunakan langkah-langkah pengambilan keputusan etis dan legal pada klien dengan
berbagai tingkat usia dalam kedaan gawat darurat
f. Mengkolaborasikan berbagai aspek dalam pemenuhan kebutuhan kesehatan klien
dengan berbagai tingkat usia dalam keadaan gawat darurat
6
g. Mendemonstrasikan ketrampilan teknis keperawatan yang sesuai dengan standar yang
berlaku atau secara kreatif dan inovatif agar pelayanan yang diberikan efisien dan efektif
pada klien dengan berbagai tingkat usia dalam kedaan gawat darurat: resusitasi/RJP/BHD
h. Mengembangkan pola pikir kritis, logis dan etis dalam mengembangkan asuhan
keperawatan pada klien dengan berbagai tingkat usia dalam keadaan gawat darurat
(triage)
i. Menjalankan fungsi advokasi pada klien dengan berbagai tingkat usia dalam keadaan
gawat darurat untuk mempertahankan hak klien agar dapat mengambil keputusan untuk
dirinya
j. Mempertahankan lingkungan yang aman secara konsisten melalui penggunaan strategi
manajemen resiko pada klien dengan berbagai tingkat usia dalam keadaan gawat darurat
k. Melaksanakan pelayanan kesehatan sesuai dengan kebijakan yang berlaku dalam bidang
kesehatan
l. Memberikan dukungan kepada tim asuhan dengan mempertahankan akontabilitas asuhan
keperawatan yang diberikan
m. Mewujudkan lingkungan bekerja yang kondusif
n. Mengembangkan potensi diri untuk meningkatkan kemampuan profesional
o. Berkontribusi dalam mengembangkan profesi keperawatan
p. Menggunakan hasil penelitian untuk diterapkan dalam pemberian asuhan keperawatan
7
BAB II
LINGKUP KEGIATAN DAN TARGET PENCAPAIAN
A. LINGKUP KEGIATAN
Program kegiatan pembelajaran klinik keperawatan gawat darurat meliputi penerapan asuhan
keperawatan pada berbagai gangguan system tubuh yang bersifat gawat darurat, kritis, dan
atau terminal yang lazim terjadi pada klien berbagai tahap usia perkembangan baik laki-laki
maupun wanita yang berdampak pada masalah fisik, psikososial, dan spiritual klien. Lingkup
materi yang harus dikuasai oleh mahasiswa adalah :
1. Konsep keperawatan gawat darurat dan bencana
2. Asuhan keperawatan gawat darurat sistem pernafasan; henti nafas, gagal nafas
kronik/akut, obstruksi jalan nafas: obstruksi benda asing, asthma
3. Asuhan keperawatan gawat darurat sistem kardiovaskular; Cardiac arrest, MCI,
Hipertension, Cardiac failure.
4. Asuhan keperawatan gawat darurat sistem cairan dan elektrolit; Shock
5. Asuhan keperawatan gawat darurat klien trauma; trauma dada, trauma abdomen, trauma
kepala, trauma ekstremitas
6. Asuhan keperawatan gawat darurat sistem persarafan ; Stroke, penurunan kesadaran akut
7. Asuhan keperawatan gawat darurat sistem pencernaan; appendisitis akut, kolik abdomen,
perdarahan saluran cerna.
8. Asuhan keperawatan gawat darurat sistem perkemihan; gagal ginjal akut, gagal ginjal
kronik, kolik renal
9. Asuhan keperawatan gawat darurat sistem endokrin; ketoasidosis diabetikum,
hipoglikemia
10. Asuhan keperawatan gawat darurat klien keracunan; keracunan makanan dan obat
Kompetensi klinik yang harus dicapai oleh mahasiswa setelah mengikuti mata ajar
keperawatan gawat darurat adalah : Memberikan asuhan keperawatan pada klien dewasa yang
mengalami gangguan hemodinamik dan berbagai macam masalah yang mengancam
kehidupan berdasarkan konsep dan prinsip kegawat daruratan dan etika keperawatan .
Kompetensi yang harus dicapai terdiri dari 6 elemen kompetensi yang saling terkait. Berikut ini
merupakan elemen kompetensi dan kriteria penampilan kerja dari tiap elemen
8
keperawatan sistematis sesuai dengan:
(riwayat a. Pengkajian primer : airway, breathing, circulation, dan
keperawatan, disintregasi / Disability
pemeriksaan fisik b. Pengkajian sekunder : Head to toe
dan data penunjang) 1.3 Pengkajian yang berkelanjutan (monitoring) dilakukan sesuai
sesuai etik, legal kondisi klien yang belum stabil
keperawatan, dan 1.4 Data Didokumentasikan secara sistematisdan komprehensif pada
peka budaya. format dokumentasi yang ditetapkan
1.5 Teknik Komunikasi teraputik terus dipertahankan selama
melakukan pengkajian
1.6 Persiapan klien dan alat untuk pemeriksaan penunjang dilakukan
dengan tepat
2.Menganalisa dan 2.1 Data dikelompokan sesuai dengan diagnosa keperawatan yang
menetapkan dibuat
diagnosa 2.2Analisa data hasil pengkajian dilakukan selama melakukan asuhan
keperawatan dengan keperawatan
tepat 2.3Diagnosa keperawatan ditetapkan secara tepat dan sesuai prioritas
2.4Diagnosa keperawatan ditetapkan sesuai dengan rumusan PES
2.5Diagnosa keperawaatan yang akurat terdokumentasi
3.Menetapkan tujuan 3.1Tujuan dan kriteria tujuan yang rasional dan realistis ditetapkan
perawaatan dan 3.2Intervensi keperawatan ditetapkan sesuai dengan standar intervensi
rencana tindakan keperawatan
keperawatan yang 3.3Intervensi kieperawatan meliputi : monitoring, terapi keperawaatan,
melibatkan klien dan tindakan kolaborasi, dan pendidikan kesehatan yang melibatkan
keluarga serta peka klien dan keluarga serta peka budaya
budaya 3.4Interbensi keperawatan merefleksikan keamanan untuk klien dan
diri sendiri
3.5Intervensi keperawatan merefleksikan pemahaman terhadap pinsip
keperawatan dasar, keperawatan klinis, dan keperawatan
kegawatdaruratan
3.6Intervensi keperawatan didokumentasikan
4.Melakukan tindakan 4.1Tindakan bantuan hidup dasar dilakukan secara mandiri sesuai
keperawatan dengan pengkajian
kegawatdaruratan 4.2Senantiasa secara mandiri dalam melakukan monitoring terhadap
secara cepat dan kondisi klien
tepat 4.3Pendidikan kesehatan dilakukan sesuai dengan prioritas kondisi
klien dan melibatkan klien serta keluarga
4.4Fungsi kolaborasi dilakuakan sesuai kondisi klien
4.5Senantiasa memperlihatkan praktek keperawatan yang aman dan
nyaman bagi klien serta dapat menggunakan teknologi tepat guna
4.6Senantiasa mempertahankan teknik aseptik yang diperlukan
4.7Melakukan sistem rujukan secara tepat sesuai kasus
4.8Mendemonstrasikan secara tepat tindakan keperawatan untuk :
a. Mempertahankan/meningkatkan efektifitas jalan nafas
b. Mempertahankan/meningkatkan pola nafas yang efektif
c. Mempertahankan/meningkatkan pertukaran gas yang adekuat
9
d. Mempertahankan/meningkatkan hemodinamik yang adekuat
e. Mempertahankan/meningkatkan status cairan dan elektrolit
yang adekuat
f. Mempertahankan/meningkatkan perfusi cerebral yang adekuat
g. Mempertahankan/meningkatkan status
nutrisi
h. Mempertahankan/meningkatkan status pertahanan tubuh
(imunitas)
i. Mengurangi nyeri
j. Mencegah trauma tambahan dan atau timbulnya infeksi
k. Mempertahankan/meningkatkan kestabilan psikososial
l. Meningkatkan pengetahuan pasien / keluarga
5.Mengevaluasi asuhan 5.1Melakukan evaluasi setiap hari untuk menentukan tercapai atau
keperawatan yang tidaknya tujuan asuhan keperawatan
diberikan untuk 5.2Menggunakan sistematika SOAP dalam melakukan evaluasi
menentukan tercapai 5.3Memodifikasi rencana keperawatan sesuai kebutuhan
atau tidaknya tujuan 5.4Evaluasi terdokumentasi pada format yang telah ditetapkan
6.Senantiasa 6.1Senantiasa mempertimbangkan aspek legal dalam memberikan
memperlihatkan asuhan keperawatan
praktek keperawatan 6.2Senantiasa bertanggung jawab dan bertanggung gugat
yang profesional, dalam melakukan tindakan keperawatan
akuntabel, etis, dan 6.3Senantiasa melaporkan kegiatan kepada perawat yang
legal serta peka bertanggung jawab terhadap klien kelolaan
budaya 6.4Menunjukan kesiapan diri sebelum praktik klinik dengan memenuhi
penugasan yang diberikan
6.5Memenuhi ketentuan tentang seragam klinik, kelengkapan alat, dan
kehadiran
6.6Senantiasa menghargai klien tanpa memandang suku, ras, agama,
dan status ekonomi
6.7Senantiasa menghargai klien sebagai individu, dan menjaga
kerahasiaan klien
6.8Dapat bekerjasama dan berperilaku etis dalam berhubungan
dengan sejawat/ tenaga kesehatan lainnya
6.9Berespon cepat dan tepat pada kondisi kegawatdaruratan, bersikap
siaga dan waspada terhadap kondisi klien yang berpotensi
6.10Senantiasa mempertahankan ketepatan waktu
6.11Menunjukan efektifitas dan efisiensi dalam menggunakan sumber-
sumber yang tersedia
10
C. MATERI YANG HARUS DIKUASI
Materi yang harus dikuasi oleh mahasiswa adalah :
1. Konsep dasar keperawatan gawat darurat dan bencana
2. Asuhan keperawatan gawat darurat sistem pernafasan: Henti nafas, Gagal nafas kronik/akut,
Obstruksi jalan nafas, obstruksi benda asing, asma
3. Asuhan keperawatan gawat darurat sistem kardiovaskuler Cardiac arrest, MCI,
Hipertension, Cardiac Failure
4. Asuhan keperawatan gawat darurat sistem cairan elektrolit Shock
5. Asuhan keperawatan gawat darurat klien trauma: Trauma dada, trauma abdomen, trauma
kepala, trauma ekstremitas
6. Asuhan keperawatan gawat darurat sistem persarafan: Stroke, penurunan kesadaran akut
7. Asuhan keperawatan gawat darurat sistem pencernaan: Apendisitis akut, kolik abdomen,
perdarahan saluran cerna
8. Asuhan keperawatan gawat darurat sistem perkemihan: Gagal ginjal akut, gagal ginjal kronik
9. Asuhan keperawatan gawat darurat sistem endokrin: Ketoasidosis diabetikum, hipoglikemia
10. Asuhan keperawatan gawat darurat Keracunan makanan dan obat
11. Konsep transportasi pasien
12. Dasar dasar konsep perawatan di ICU: Klasifikasi pelayanan ICU dan indikasi pasien dengan
perawatan di ICU
13. Konsep terapi oksigen dan monitoring EKG secara terus menerus
14. Penggunaan alat bantu dalam proses perawatan di ICU dan OK
11
BAB III PROSES PEMBELAJARAN
A. METODE PEMBELAJARAN
Selama profesi keperawatan gawat darurat, proses pembelajaran praktik adalah penugasan
(tertulis & klinik), pre & post conference, observasi, bed side teaching, ronde keperawatan dan
belajar mandiri. Pelaksanaan bimbingan dilakukan setiap hari praktek dengan alokasi waktu
pembimbingan 2 – 3 jam, Materi bimbingan meliputi laporan pendahuluan, laporan asuhan
keperawatan, ketrampilan klinis, dan hal lain yang terkait dengan kompetensi yang harus
dicapai mahasiswa
Metode
Pembelajara
Deskripsi Tujuan Tahapan prosedur
n
klinik
Penugasan Penugasan Mempersiapka 1. Sebelum mahasiswa praktik klinik
tertulis: klinik yang n pengetahuan mahasiswa membuat laporan
Laporan dibuat secara yang harus pendahuluan sesuai dengan kasus yang
pendahuluan, tertulis dimiliki akan dikelolanya
penugasan sebelum 2. Laporan pendahuluan dibuat sesuai
tertulis lainnya mahasiswa dengan lampiran
melakukan 3. Penugasan tertulis lainnya diberikan secara
praktik klinik individu oleh pembimbing jika dianggap
perlu
Pre dan post Diskusi Pre konferens : 1. Tentukan tujuan konferens
Konferens kelompok untuk diskusi untuk 2. Pada pre konferens pembimbing klinik
klinik membahas mengathui menanyakan kesiapan mahasiswa terhadap
askep kesiapan kasus kelolaannya
masingmasing mahasiswa dan 3. Peserta diskusi (mahasiswa) diminta untuk
kasus kelolaan. rencana berpartisipasi dalam setiap diskusi
Konferens kegiatan Pada post konferens mahasiswa menyam-
dilaksanakan 2 setiap harinya paikan evaluasi askep yang telah dilakukan
kali sebelum dan peserta yang lain dimotivasi untuk
dan setelah Post konferens : menanggapi atau bertanya
praktik diskusi untuk 4. Mahasiswa atau pembimbing
mengevaluasi menyampaikan kesimpulan konferensi
kegiatan askep,
evaluasi diri
pada hari
tersebut dan
rencana
kegiatan pada
hari selanjutnya
12
Penugasan Penugasan Memberi 1. Pembimbing menganggap perlu mem-
klinik yang diberikan kesempatan beri penugasan klinik pada kelompok atau
berhubungan mahasiswa individu yang berkaitan dengan kasus
dengan menggunakan kelolaannya
kegiatan klinik. teori dan 2. Mahasiswa melaksanakan penugasan klinik
Penugasan konsep dalam yang
dapat berupa praktik diberikan
kolaborasi 3. Pembimbing memberi umpan balik
dengan tim terhadap hasil penugasan yang dilakukan
kesehatan mahasiswa
lainnya dll
Observasi Pengamatan Memberi 1. Mahasiswa mengamati tim kesehatan
mahasiswa kesempatan lainnya dalam memberikan pelayanan
terhadap mahasiswa kepada klien
tindakan dan untuk berfikir 2. Mahasiswa mendiskusikan hasil
sikap tim kritis dan peduli pengamatannya dengan teman
kesehatan lain terhadap sekelompok dan pembimbing
dalam lingkungan 3. Mahasiswa atau pembimbing
memberikan sekitarnya menyampaikan kesimpulan diskusi
pelayanan ke
klien
Bed Side Adalah kegiatan Memberi 1. Pembimbing klinik menjelaskan maksud
Teaching mahasiswa yang kesempatan dan tujuan bed side teaching kepada
di damping mahasiswa mahasiswa
oleh dalam 2. Mahasiswa mempersiapkan pasien
pembimbing melakukan kelolaannya dan meminta izin untuk
dalam implementasi berpartisipasi dalam bed side teaching
melakukan keperawatan 3. Pembimbing klinik mendemontrasikan
asuhan sesuai dengan langsung implementasi yang akan
keperawatan teori dan diperagakan
yang aplikasi praktik 4. Mahasiswa memperhatikan dengan
melibatkan seksama dan tetap menjaga keamanan
pasien langsung dan kenyamanan pasien
dalam proses
pembelajaran
Ronde Adalah kegiatan Memberi 1. Pembimbing klinik menyampaikan
keperawatan mahasiswa kesempatan langsung rencana ronde keperawataan
mempresentasi mahasiswa 2. Mahasiswa mempersiapkan pasien
kan kasus dalam kelolaannya dan meminta izin untuk
kelolaannya satu tim berpartisipasi dalam ronde
dihadapan mempelajari 3. Pembimbing klinik memimpin ronde
teman satu kasus temannya 4. Mahasiswa mempresentasikan pasien
kelompok dan yang lain dan tindakan yang telah dilakukan dan
pembimbingny dengan evaluasinya
a langsung 5. Teman satu kelompok atau perawat
diikuti dengan melihat ruangan dapat ikut berpartisipasi dalam
wawancara pasiennya ronde tersebut
13
pada pasien 6. Mahasiswa selalu menjaga keamanan
kelolaannya dan kenyamanan pasien
Belajar Belajar mandiri Memberikan 1. Mahasiswa menentukan tujuan belajar
mandiri adalah proses kesemapatan mandiri
belajar klinik pada 2. Mahasiswa meminta umpan balik dari
dimana mahasiswa pembimbing terhadap pengalaman yang
mahasiswa untuk telah dipelajari
melakukan meningkatkan
pemberian rasa percaya
asuhan diri bertindak
keperawatan sebagai
dengan “profesi” dalam
menggunakan memberikan
sumber-sumber asuhan
yang ada tanpa keperawatan
kehadiran
pembimbing
klinik
B. URAIAN TUGAS
1. Uraian Tugas Mahasiswa
• Mempersiapkan materi dan kemampuan kemampuan dasar yang harus dikuasai sebelum
melakukan praktik
• Menngerjakan setiap kegiatan dalam upaya pencapaian target dan kompetensi sesuai
dengan ketentuan
• Mengerjakan setiap tugas tugas yang diberikan, baik tugas yang telah terstruktur dalam
program maupun tugas tambahan dari pembimbing lahan maupun pendidikan
• Mendiskusikan setiap hal hal yang belum di fahami dengan pembimbing lahan maupun
pendidikan.
14
• Memberikan penilaian sesuai dengan hasil pencapaian mahasiswa berdasarkan ketentuan
ketentuan yang berlaku dalam panduan.
• Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mendiskusikan hal hal yang belum
dipahami.
15
a. Dengan alasan ijin (keperluan penting) atau sakit (disertai surat dokter) sesuai dengan
hari yang ditinggalkan
b. Tanpa alasan, mengganti sesuai dengan hari yang di tinggalkan + penugasan
presentasi oral case dihadapan pembingbing klinik.
c. Terlambat datang 15 – 60 menit diberikan waktu tambahan dinas selama 3 jam.
d. Terlambat datang tanpa alasan yang jelas lebih dari satu jam dianggap tidak dinas yang
wajib mengganti dihari lain.
15. Tugas dikumpulkan kepada pembimbing klinik dari institusi pendidikan dalam stop maf
berwarna hijau dengan diberi identitas jelas.
Saat mengumpulkan laporan harus disertai format penilaian (penilaian pendokumentasian
LP, Laporan Resume dan Askep)
Sanksi
Mahasiswa yang melanggar tata tertib akan dikenakan sanksi sesuai berat ringannya
pelanggaran yang akan dipertimbangkan oleh pembimbing. Sanksi yang diberlakukan bagi
mahasiswa yang tidak mengikuti baik sengaja atau tidak sengaja ketentuan ada.
a. Bentuk sanksi :
1) Ringan, berupa teguran lisan dari preceptor akademik dan preceptor klinik dengan
bukti teguran tertulis pada buku panduan
2) Sedang, berupa surat pernyataan dari mahasiswa yang diketahui oleh Ketua Jurusan
3) Berat, berupa pernyataan tidak lulus pada departemen yang bersangkutan dan
diberhentikan sementara berdasarkan SK Kaprodi Ners sampai dengan masalah
menemukan pemecahan.
b. Kategori sanksi :
1) Ringan, jika pelanggaran terhadap tata tertib terjadi 1 – 2 kali
2) Sedang, jika pelanggaran terhadap tata tertib terjadi 3 – 5 kali
3) Berat, jika pelanggaran terhadap tata tertib terjadi > 6 kali
Mahasiswa akan dicatat di buku khusus dan dikenakan sanksi TIDAK LULUS bila selama
menjalani Praktek melakukan perbuatan yang merugikan atau membahayakan pasien
(meninggalkan pasien dan menyebabkan jatuh / cedera, kesalahan pemberian obat, dll),
membawa senjata tajam, membawa / mengkonsumsi psikotropika dan zat adiktif
berbahaya lainnya atau melakukan perkelahian dan perbuatan tercela lainnya.
16
6. Memberikan penugasan, Arahan dan feedback dari setiap tugas tugas yang telah diberikan
maupun perkembangan sikap, kedisiplinan dan penampilan
7. kerja mahasiswa.
8. Memfasilitasi lingkungan pembelajaran pada masing area klinik mereka untuk
meningkaatkan kualitas pembelajaran klinik.
9. Memastikan keamanan pemberian pelayanan kepada pasien dengan mengobservasi
seksama prosedur klinik mahasiswa .
10. Memastikan para mahasiswa ikut terlibat dalam pengkajian, rencana asuhan keperawatan ,
implementasi dan evaluasi pasien kelolaan.
11. Memastikan para mahasiwa mengikuti operan setiap shif, pre dan post conference.
12. Memberikan penilaian sesuai dengan hasil pencapaian mahasiswa berdasarkan ketentuan
ketentuan yang berlaku dalam panduan.
13. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mendiskusikan hal hal yang belum
dipahami
14. Memberikan penilaian secara objektif sesuai panduan yang ditetapkan.
E. TEMPAT PRAKTEK
Selama 4 minggu, mahasiswa akan ditempatkan di beberapa institusi/Rumah sakit yang telah
ditentukan meliputi : ruangan IGD, ruang ICU dan OK.
17
BAB IV PROSES PELAKSANAAN PRAKTIK
A. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan praktik KGD dilakukan selama 4 (empat) minggu termasuk kegiatan ujian per gerbong.
Secara umum kegiatan dan proses pembelajaran klinik dapat dilihat pada tabel matrik
rancangan pembelajaran di bawah ini
Target Pencapaian
Hari Asuhan
Tempat Strategi
Prakti keperawatan
Praktik Kognitif/konsep Skills dan afektif Bimbingan
kum & pengelolaan
pasien
UGD 1 1. Konsep dasar 1. Mengenalling 1. Orientasi
kungan kerja ruangan
Gawat darurat
diUGD
2. Bedside
(ABC) (Ruangan,pers
teaching di
onil, alat
2. Konsep dasar triase skills
alat,alur kerja
UGD/ICU
dll)
2. Menerapkan 3. Melibatkan
konseptriase Praktikan
dalampelayan dalam
an di UGD teamKerja
3. Menjadi secara jelas.
anggota
timkerja yang 4. Responsi
baik
5. Diskusi
4. Mengenal
tindakantinda
kan yang
seringdilakuk
an di UGD
1. Alur penatalaksanaan 1. Primary dan 1. Pengkajian 1. Koreksi dan
secondary kegawat response
kasus kasus gawat
2-4 survey daruratan serta
darurat dan penilaian LP
2. Komunikasi
(wawancara
2. Pendalaman kasus dalam 2. Diskus kasus
fisik focus)
wawancara kelolaan
Patofisiologi kasus 2. Membuat
gawat darurat pada 3. Dokumentasi 3. Koreksi
askep
pasien dewasa. askep kasus pendokume
kelolaan
UGD ntasian
3. Pemahaman obat (2 kasus) kasus
farmakologi obatan 4. Membaca
kelolaan
yang sering di gunakan hasil EKG 3. Cek
pada kasus kasus gawat dokumenta 4. Penugasan
5. Skills sesuai
darurat. si kasus topic yang
target
kasus yang belum
4. Analisa hasil EKG dari ditangani dikuasai
18
pasien baik normal (pada mahasiswa
ataupun tidak normal pasien yang pada masa
bukan diskusi.
menjadi
kelolaan)
19
2. Pendalaman Kasus
penatalaksanaan dan
kelolaan
asuha keperawatan
sesuai kasus 3. Koreksi
pendokume
ntasian
kasus
kelolaan
2. Konsep perawatan
surgikal
20
6 Target tindakan keperawatan Lihat daftar target Setiap akhir minggu
medikal bedah
BAB V
EVALUASI
A. TUJUAN EVALUASI
Secara umum evaluasi praktek klinik kegawatdaruratan, bertujuan untuk menilai kompetensi
mahasiswa dalam menerapkan proses keperawatan pada masalah kegawatdaruratan dan kritis.
Di ruang UGD dilakukan pada satu hari secara bersamaan keseluruhan anggota kelompok. Di
ruang ICU, ujian menggunakan system Supervisi dan SOCA (Student Oral Cases Analysis). Setiap
mahasiswa akan dilakukan supervise dan SOCA sebanyak dua kali.
Evaluasi dilakukan oleh preseptor akademik dan preseptor klinik dengan bobot masing-
masing sebesar 100% kemudian di rata-rata.Batas Score yang harus tercapai dalam kategori
lulus adalah:
▪ A = 85-100
▪ B = 75,00 – 84,99 (Batas Lulus)
▪ C = 60,00 – 74,99
▪ D = 50,00 – 59,99
21
▪ E = 0,00 – 49,99
C. Ketentuan Evaluasi
1. Evaluasi dilaksanakan dengan prosedur sebagai berikut :
a. Kehadiran
Kehadiran mahasiswa harus 100%
b. Pendokumentasian Laporan :
1) Laporan pendahuluan dievaluasi pada hari pertama praktik oleh pembimbing klinik.
2) Pembimbing klinik dapat meminta mahasiswa melakukan perbaikan
3) Laporan askep, resume, kontrak belajar, analisa sintesa dievaluasi pada setiap akhir
minggu praktik
c. Target dikumpulkan pada akhir praktik oleh koordinator MK setelah satu stase
terselesaikan.
d. Kinerja klinik
Kinerja klinik dinilai disetiap ruangan tempat mahasiswa praktik
e. Ujian praktik akhir stage & responsi
1) Ujian akhir stage dilaksanakan sebanyak satu kali dibagian perawatan kritis dan
gawat darurat sesuai kondisi dirumah sakit.
2) Ujian dilaksanakan secara komprehensif selama satu hari dan dinilai oleh dua penguji
(lahan & institusi pendidikan).
3) Jadwal dan teknis ujian diatur tersendiri
4) Nilai batas lulus ujian 75 (B) dan diberi kesempatan mengulang sebanyak 1 kali
f. Seminar kelompok
1) Seminar dilaksanakan diruang IGD dan ICU/CCU pada hari sabtu (atau hari lain yang
disepakati) minggu kedua atau ketiga
2) Seminar didampingi oleh pembimbing institusi dan lahan praktik (ruang tempat
praktik) serta dapat dihadiri praktikan dari institusi lain yang sedang praktik diruang
tersebut. 3)Format penilaian terlampir
Nilai batas kelulusan praktik profesi mata kuliah KGD adalah 75 (B)
22
LAMPIRAN-LAMPIRAN
FORMAT PENILAIAN
RENCANA KEGIATAN (10%)
Departemen: Persepti :
Periode : Preseptor :
TOTAL 100%
23
LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN (20%)
Departemen: Persepti :
Periode : Preseptor :
24
RESUME/ANALISA SINTESA (10%)
Departemen: Persepti :
Periode : Preseptor :
N NILAI
Aspek Yang Dinilai Bobot
o
Mg 1 Mg 2 Mg 3 Mg 4
2. Diagnosa 20 %
- Penetapan diagnosa
- Penentuan prioritas diagnosa
3. Perencanaan 20 %
- Penentuan tujuan
- Penentuan kriteria hasil
- Ketepatan intervensi
4. Pelaksanaan 20 %
- Komunikasi tepat
- Tindakan sesuai dengan masalah klien
- Kemampuan memodifikasi tindakan
- Keberhasilan tindakan
5. Evaluasi 20 %
- Ketepatan (SOAP)
- Dokumentasi dengan tepat
TOTAL NILAI 100%
25
STUDENT ORAL CASE ANALYSES (SOCA) (10%)
Departemen : Presepti :
Periode : Preseptor :
26
KOMUNIKASI, INFORMASI DAN EDUKASI (KIE) (10%)
Departemen: Presepti :
Periode: Preseptor :
27
SEMINAR KELOMPOK (10 %)
Departemen: Presepti :
Periode: Preseptor :
28
FORMAT EVALUASI SIKAP / PERILAKU (20%)
Departemen: Presepti :
Periode: Preseptor :
1 Komunikasi 30
a. Menciptakan interaksi dengan pasien / keluarga
dengan penuh percaya diri
b. Menggunakan komunikasi verbal yang efektif
c. Melakukan dokumentasi secara benar
2 Keterampilan Dasar 35
a. Melakukan pengkajian (wawancara, pemeriksaan
fisik) dengan benar
b. Melakukan tindakan yang sudah direncanakan
c. Melakukan tindakan pencegahan terhadap infeksi
d. Menciptakan keamanan dan kenyamanan
e. Menggunakan alat secara tepat guna
3 Perilaku Profesional 35
a. Menampilkan sikap baik dan sopan
b. Melaksanakan kontrak dengan pasien
c. Mengambil inistiatif dalam situasi belajar
d. Memperlihatkan sikap selalu tepat waktu
e. Bekerja sama dan berpartisipasi dalam kegiatan
ruangan
f. Kedisiplinan dalam memakai atribut
g. Persiapan Nursing Kit dan alat perlindungan diri
(APD) mandiri
h. Tidak menggunakan make-up berlebihan (rambut
palsu, bulu mata palsu, pewarna rambut, soft
lense berwarna, pewarna kuku, perhiasan
berlebihan, bros berlebihan)
Total 100
29
Tangal dan nama/ Paraf Perseptor
a. JUDUL : Contoh :
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KEGAWATANDARURAT SISTEM
KARDIOVASKULER : ACUT MIOCARD INFARK/AMI
b. KONSEP DASAR
1. Pengertian
2. Etiologi
3. Tanda gejala
4. Patofisiologi
5. Pemeriksaan penunjang dan hasilnya
6. Pathway
c. KONSEP KEPERAWATAN
1. Pengkajian primer – Primary Survey (A, B, C, D, E)
2. Pengkajian sekunder – pemeriksaan fisik, laboratorium, penunjang lain
3. Diagnosa Keperawatan utama – minimal 3 Dx, dan lengkap sesuai rumusan
(ACTUAL : PES, Risiko : PE, Potensial P)
4. Intervensi dan rasional (meliputi intervensi perawat dan kolaboratif, ditulis lengkap sesuai
buku sumber)
d. DAFTAR PUSTAKA
Minimal 5 dan terutama buku-buku kegawat-daruratan periode 10 tahun terakhir
30
FORMAT LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
Cara datang:
Sendiri Rujukan Lainnya:....................................
Transportasi ke IGD :
Ambulance Kendaraan sendiri Kendaraan umum
Lainnya…………………
Tindakan prahospital (bila ada) :
CPR Suction
Oksigen …………....Bebat tekan
InfusRL ………….Bidai
NGT……………………...... Penjahitan…………………………………
ETT………………………… Obat-obatan :
OPT/NPT…..………….......
Lainnya……………………
PENGKAJIAN PRIMER
TANGGAL : ................................
PENGKAJIAN DIAGNOSA JAM INTERVENSI PRF
A. AIRWAY Aktual NIC
Bebas Resiko
Memasang semi-rigid
Tidak Bebas:
Palatummole jatuh Bersihan jalan nafas tidak cervical collar,head strap
31
Sputum efektif /support.
Darah NOC:
Membersihkan jalan nafas
Spasme Respiratory
Benda asing status : Ventilation Memberikan posisi
Suara nafas: Respiratory
nyaman fowler/
Normal status : Airway patency
Gargling Aspiration semifowler
Stridor Control
Mengajarkan teknik batuk
Tidak ada suara nafas Setelah dilakukan tindakan
Lain-lain…. keperawatan selama efektif
………….. pasien
Melakukan pengisapan
menunjukkan keefektifan
jalan nafas dibuktikan dengan lendir
kriteria hasil:
Memasang
Mendemonstrasikan batuk
efektif dan suara nafas oro/nasofaringeal airway
yang bersih, tidak ada
sianosis dan dyspneu Melakukan auskultasi paru
(mampu mengeluarkan secara periodik
sputum, bernafas dengan
mudah, tidak ada pursed Memberikan
lips) posisimiringmantap
Menunjukkan jalan nafas
yang paten (klien tidak jikapasien tidak sadar
merasa tercekik, irama Melakukanjaw thrust, chin
nafas, frekuensi pernafasan
dalam rentang normal, lift
tidak ada suara nafas
abnormal)
Mampu Kolaborasi:pemberian
mengidentifikasikan dan bronchodilator/nebulizer
mencegah faktor yang
penyebab. Kolaborasi:pemasangan
Saturasi O2 dalam batas ETT,LMA atau
normal
Foto thorak dalam batas trakeastomi
normal Lain-lain…..
B. BREATHING Aktual NIC :
Resiko Mengobservasi
Pola nafas Pola nafas tidak efektif frekuensi, irama dan
Apneu NOC: kedalaman suara nafas
Dyspneu Respiratory
Bradipneu Mengobservasi
status : Ventilation
Takhipnea penggunaan otot bantu
Respiratory status : Airway
Orthopneu pernafasan
patency
Vital sign Status Memberikan posisi
Frekuensi nafas:……. semifowler jika tidak ada
Setelah dilakukan tindakan kontra indikasi
SaO2 :……. keperawatan selama
Bunyi nafas: ………..pasien menunjukkan Memperhatikan
Vesikuler keefektifan pola nafas, pengembangan dinding
Stridor dibuktikan dengan kriteria dada
Wheezing hasil: Melakukan fisioterapi
32
Ronchi Mendemonstrasikan batuk dada jika tidak ada
efektif dan suara nafas yang kontraindikasi
bersih, tidak ada sianosis
Memberikan bantuan
Irama nafas dan dyspneu (mampu
pernafasan dengan bag-
Teratur
mengeluarkan sputum,
valvemask
Tidakteratur mampu bernafas dg mudah,
tidakada pursed lips) Kolaborasi:Intubasi
Menunjukkan jalan nafas
yang paten (klien tidak Kolaborasi:pemberian
Penggunaan otot bantu merasa tercekik, irama O2 dan pemeriksaan
nafas : nafas, frekuensi pernafasan AGD
Retraksi dada dalam rentang normal, tidak
Cuping hidung Keluarkan sekret dengan
ada suara nafas abnormal)
batuk atau suction
Tanda Tanda vital dalam
Berikan pelembab udara
rentang normal (tekanan
Kassa basah NaCl
Jenis pernafasan darah, nadi, pernafasan)
Lembab
Pernafasan dada
Atur intake untuk cairan
Pernafasan perut Aktual mengoptimalkan
Resiko keseimbangan.
Gangguan pertukaran Monitor respirasi dan
Hasil AGD: gas status O2
NOC: Bersihkan mulut, hidung
Respirator dan secret trakea
y Status : Gas exchange Pertahankan jalan nafas
Lain-lain………… Keseimban yang paten
gan asam Basa, Elektrolit Observasi adanya tanda
Respirator tanda hipoventilasi
y Status : ventilation Monitor adanya
Vital Sign kecemasan pasien
Status terhadap oksigenasi
Setelah dilakukan tindakan Monitor vital sign
keperawatan selama …. Monitor TTV, AGD,
Gangguan pertukaran pasien elektrolit dan ststus
teratasi dengan kriteria hasi: mental
Mendemon Observasi sianosis
strasikan peningkatan khususnya membran
ventilasi dan oksigenasi mukosa
yang adekuat Jelaskan pada pasien dan
Memelihara keluarga tentang
kebersihan paru paru dan persiapan tindakan dan
bebas dari tanda tanda tujuan penggunaan alat
distress pernafasan tambahan (O2, Suction,
Mendemonstrasikan batuk Inhalasi)
efektif dan suara nafas Auskultasi bunyi
yang bersih, tidak ada jantung, jumlah, irama
sianosis dan dyspneu dan denyut jantung
(mampu mengeluarkan
sputum, mampu bernafas
dengan mudah, tidak ada
pursed lips)
Tanda tanda vital dalam
rentang normal
AGD dalam batas normal
Status neurologis dalam
33
batas normal
Penurunan CO Meninggikan
NOC : daerah yang
Cardiac Pump cederajika tidak ada
effectiveness kontra indikasi
Circulation Status Memberikan cairan
Vital Sign Status peroral jika masih
Tissue perfusion: perifer memungkinkan
Setelah dilakukan asuhan hingga2000-
34
selama………penurunan 2500cc/hr
kardiak output klien teratasi
dengan kriteria hasil: Mengontrol
Tan perdarahan dengan
balut tekan.
da Vital dalam rentang
normal (Tekanan darah, Mengobservasi tanda-
Nadi, respirasi) tanda adanya sindrom
Da kompartemen (nyeri
pat mentoleransi aktivitas, local daerah cedera,
tidak ada kelelahan pucat, penurunan
Tid mobilitas,penurunan
ak ada edema paru, tekanan nadi, nyeri
perifer, dan tidak ada bertambah saat
asites digerakkan,perubahan
Tid sensori /baal dan
ak ada penurunan kesemutan)
kesadaran
Menyiapkan alat-alat
AG
untuk pemasangan
D dalam batas normal
CVP jika diperlukan
Tid
ak ada distensi vena leher Memonitor CVP danp
Wa erubahan nilai
rna kulit normal elektrolit tubuh
Aktual
Resiko Kolaborasi:
Melakukani nfus
Defisit volume cairan tubuh dengan jarum yang
NOC: besar 2 line
Fluid balance Menyiapkan
Hydration pemberiant ransfusi
Nutritional Status : Food darah jika
and Fluid Intake penyebabnya
Setelah dilakukan tindakan pendarahan, koloid
keperawatan selama….. jika darah transfusi
defisit volume cairan teratasi susah didapat
dengan kriteria hasil:
Mempertah Pemberian atau
ankan urine output sesuai maintenance
dengan usia dan BB, BJ cairanIV
urine normal,
Tindakan RJP
Tekanan
darah, nadi, suhu tubuh Lain-lain……
dalam batas normal
Tidak ada
tanda tanda dehidrasi,
Elastisitas turgor kulit
baik, membran mukosa
lembab, tidak ada rasa
haus yang berlebihan
Orientasi
terhadap waktu dan tempat
baik
Jumlah dan
35
irama pernapasan dalam
batas normal
Elektrolit,
Hb, Hmt dalam batas
normal
pH urin
dalam batas normal
Intake oral
dan intravena adekuat
D. Disability/Disintegrity Aktual NIC :
Monitor TTV
Resiko
Monitor AGD,
Tingkat kesadaran : ukuran pupil, ketajaman,
NilaiCGS ( ) Gangguan perfusi kesimetrisan dan reaksi
Pada dewasa,E: M: V: jaringan serebral Monitor adanya
Pada anak, A: V: P: U: NOC : diplopia, pandangan
Circu kabur, nyeri kepala
lation status Monitor level
Pupil: Normal Neur kebingungan dan
Tidak ologic status orientasi
Respon cahaya +/ - Tissu Monitor tonus otot
Ukuran pupil: e Prefusion : cerebral pergerakan
Setelah dilakukan asuhan Monitor tekanan
Isokor Anisokor selama………ketidakefektifan intrkranial dan respon
Diameter: 1mm perfusi jaringan cerebral nerologis
/ mm 3mm teratasi dengan kriteria hasil: Catat perubahan
4mm Tekanan systole dan pasien dalam merespon
Penilaian Ekstremitas diastole dalam rentang stimulus
yang diharapkan Monitor status cairan
Sensorik : Ya Tidak ada Pertahankan
ortostatikhipertensi parameter hemodinamik
Tidak
Komunikasi jelas Meninggikankepala1
Motorik: Menunjukkan 0
konsentrasi dan orientasi 5-30 jikatidak
Ya adakontraindikasi
Pupil seimbang dan
reaktif Kolaborasi :
Tidak Kekuatan otot :
Pemberian oksigen
Bebas dari aktivitas
Tonus otot menurun, respon Pemasanganinfuse
kejang
lemah tidak ada tahanan Intubasi(GCS≤8)
Tidak mengalami nyeri
MonitorhasilAGD
kepala
dan laporkan
hasilnya
Memberikan
Lain-lain…… terapisesuaiindikasi
Lain-lain……
E. Exposure Nyeri akut NIC :
Lakukan pengkajian
Nyri kronik nyeri secara komprehensif
Adanya trauma termasuk lokasi,
pada NOC :
Pain Level, karakteristik, durasi,
daerah: ................ frekuensi, kualitas dan
..... pain control,
comfort level faktor presipitasi
Adanya
Setelah dilakukan tinfakan Observasi reaksi
jejas/luka pada
keperawatan selama .........…. nonverbal dari
36
daerah : ............... Pasien tidak mengalami nyeri, ketidaknyamanan
............ dengan kriteria hasil: Bantu pasien dan
- Ukuran luka : Mampu mengontrol nyeri keluarga untuk mencari dan
- Kedalaman luka: (tahu penyebab nyeri, menemukan dukungan
mampu menggunakan tehnik Kontrol lingkungan
Keluhan nyeri: nonfarmakologi untuk yang dapat mempengaruhi
Ya Tidak mengurangi nyeri, mencari nyeri seperti suhu ruangan,
bantuan) pencahayaan dan
Pengkajian nyeri: Melaporkan bahwa nyeri kebisingan
berkurang dengan Kurangi faktor
menggunakan manajemen presipitasi nyeri
Tidak Nyer Nyeri nyeri Kaji tipe dan sumber
Nyer
i
Menggan Berat Mampu mengenali nyeri nyeri untuk menentukan
g
i (skala, intensitas, frekuensi intervensi
dan tanda nyeri) Ajarkan tentang
Menyatakan rasa nyaman teknik non farmakologi:
Score Nyeri (0-10) : …… setelah nyeri berkurang napas dada, relaksasi,
P……………… Tanda vital dalam rentang distraksi, kompres hangat/
Q …………………… normal dingin
R …………………… Tidak mengalami gangguan Tingkatkan istirahat
S…………………… tidur Berikan informasi
T………………… tentang nyeri seperti
penyebab nyeri, berapa
EKG: lama nyeri akan berkurang
dan antisipasi
ketidaknyamanan dari
prosedur
Lain- Monitor vital sign
lain………………………… sebelum dan sesudah
pemberian analgesik
pertama kali
Kolaborasi untuk
pemberian terapi:
analgetik
oksigen
infus
perekamanEKG
37
Setelah dilakukan tindakan (coolingblanket)
keperawatan Mencukupikebutuhancair
selama………..pasien an
Riwayatpenyakit : menunjukkan : Memberikanantipiretik
Metabolic Suhu tubuh dalam batas Melindungi pasien
Kehilangancairan normal dengan kreiteria hasil: lingkungan yang
PenyakitSSP Suhu 36 – dingin
37C Membukasemuapakaia
Nadi dan npasien yang basah
Riwayat RR dalam rentang Melakukan
Cedera kepala normal penghangatantubuh
Dampaktindakan Medis Tidak ada pasien
(iatrogenic) perubahan warna kulit o
secarabertahap(1 C/ja
Pemberian dan tidak ada pusing, m) denganselimut
cairanin fuse yang merasa nyaman tebal/warm blanket
terlaludingin Mengkajitanda-
Pemberiantransfusi tandacederafisik
darah akibatcederadingin:kul
yangmasihdingin it
Hipoglikemia melepuh,edema,timbul
Lain-lain………………… nyabula/
vesikel,menggigil.
Menganjurkanpasien
agar
tidakmenggorok/meng
garukkulityang
melepuh
Melakukangastric
lavagedengan air
hangat
MenyiapkancairanIVd
engan
cairanyanghangat
Menyiapkan alat-alat
intubasi jika
diperlukan
Monitor WBC, Hb,
dan Hct
Lain-lain…………
PENGKAJIANSEKUNDER
1. Riwayat Penyakit : Tidak ada Ada : DM PJKHPT Asma Lainnya…........
38
3. Obatyang di konsumsisebelummasuk RS?
5. Intakemakanan peroralterakhir? :
Jam:Jenis :
6. Hal-halatau kejadianyangmemicuterjadinyakecederaan/penyakit?
7. Pengkajian fisik:
a. Kepaladan wajah
b. Leherdan cervicalspine
c. Dada
f. Extremitas
g. Punggung&tulangbelakang
8. Psikososial
Kecemasan dan ketakutan : Ringan Sedang BeratSedang Panik
Lainnya:……………………………………..
39
10 Pemeriksaan penunjang
a. Lab
b. X-ray
Lainnya :
.................................... 2017
Mahasiswa
........................
RENCANAKEPERAWATAN
40
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN&EVALUASI
Nama pasien/No.RM :
Ruang Rawat :
Tanggal :
41
Diagnosa Kep. Jam Implementasi Jam Evaluasi(SOAP)
S:
O:
A:
P:
SISTEMATIKA PENULISAN/
LAPORAN ANALISA SINTESA
1. Identitas klien
42
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
.......................................................................................................................................... .........................
................................................................................................................
2. Diagnosa medis
.......................................................................................................................................... .........................
................................................................................................................. ..................................................
........................................................................................ ...........................................................................
..............................................................
3. Diagnosa keperawatan
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
.......................................................................................................................................... .........................
................................................................................................................
4. Tindakan keperawatan dan rasional
.......................................................................................................................................... .........................
................................................................................................................. ..................................................
........................................................................................ ...........................................................................
..............................................................
5. Prosedur tindakan keperawatan
.......................................................................................................................................... .......................
................................................................................................................... ..............................................
............................................................................................ .....................................................................
.....................................................................
6. Analisa sintesa tindakan keperawatan b/d diagnosa keperawatan
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
.......................................................................................................................................... .........................
................................................................................................................
7. Efek yang timbul dari tindakan keperawatan
.......................................................................................................................................... .........................
................................................................................................................. ..................................................
........................................................................................ ...........................................................................
..............................................................
8. Evaluasi
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
.......................................................................................................................................... .........................
................................................................................................................
43
3. Tindakan keperawatan dan rasional : mengambil sampel darah arteri
4. Diagnose Keperawatan : resiko gangguan pertukaran gas berhubungan dengan penumpukan sekret
5. Data
Tn XXX 50 tahun dibawa ke ruang ICU dengan diagnose medis sementara cedera kepala berat
(CKB), tanda vital HR: 130/70 mmhg, Suhu: 38 derajat, N: 120 x/menit regular, kesadaran apatis,
klien menggunakan alat bantu napas, pola napas assist control, suara napas ronkhi paru kanan dan
kiri bagian basal.
6. Prinsip tindakan & rasional
a. Kaji kondisi umum klien, fungsi pernapasan, diagnosa medis dan program medis
Rasional :...............................................................................................................
b. Persiapan alat : spuit 2.5 cc, heparin gabus, etiket identitas, kapas alcohol, pengalas, sarung tangan
Rasional : .............................................................................................................
c. Jelaskan tujuan
Rasional :..............................................................................................................
d. Dst
7. Tujuan tindakan
Mengetahui gangguan pertukaran gas O2 dan CO2 dalam alveoli yang dapat mengganggu perfusi
jaringan
8. Bahaya yang mungkin terjadi akibat tindakan tersebut dan cara pencegahannya
a. Yang terambil darah vena e antisipasi : pastikan jarum menusuk pada tempat denyutan arteri
radialis dan tidak perlu diaspirasi setelah jarum masuk, darah arteri akan masuk secara otomatis ke
dalam spuit karena adanya tekanan.
b. Timbul rasa nyeri berlebihan pada daerah tusukan, gunakan jarum baru ukuran kecil
c. Terjadi pendarahan pada lokasi penusukan gunakan jarum kecil, setelah selesai penusukan
tekanan area penusukan dengan kapas selama 2 menit. d.Dst
9. Analisa sintesa
Penurunan tingkat kesadaran
44
DATA KLIEN
A. DATA UMUM
1. Nama inisial klien : .........................................................
2. Umur : .........................................................
3. Alamat : .........................................................
4. Agama : .........................................................
5. Tanggal masuk RS/RB : .........................................................
6. Nomor Rekam Medis : .........................................................
7. Diagnosa medis : .........................................................
8. Bangsal : .........................................................
2. NUTRITION
a. A (Antropometri) meliputi BB, TB, LK, LD, LILA, IMT:
1) BB biasanya: .............. dan BB sekarang: ............
2) Lingkar perut :
3) Lingkar kepala :
4) Lingkar dada :
5) Lingkar lengan atas :
45
6) IMT :
b. B (Biochemical) meliputi data laboratorium yang abormal:
_______________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________
c. C (Clinical) meliputi tanda-tanda klinis rambut, turgor kulit, mukosa bibir, conjungtiva
anemis/tidak:
_______________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________
____________________________
d. D (Diet) meliputi nafsu, jenis, frekuensi makanan yang diberikan selama di rumah sakit:
_______________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________
____________________________
e. E (Enegy) meliputi kemampuan klien dalam beraktifitas selama di rumah sakit:
_______________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________
____________________________
f. F (Factor) meliputi penyebab masalah nutrisi: (kemampuan menelan, mengunyah,dll)
_______________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________
____________________________
i. Cairan masuk
_______________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________
____________________________
j. Cairan keluar
_______________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________
____________________________
3. ELIMINATION
a. Sistem Urinary
46
1) Pola pembuangan urine (frekuensi, jumlah, ketidaknyamanan)
___________________________________________________________________________
_________________________________________
2) Riwayat kelainan kandung kemih
___________________________________________________________________________
_________________________________________
3) Pola urine (jumlah, warna, kekentalan, bau)
___________________________________________________________________________
_________________________________________
b. Sistem Gastrointestinal
1) Pola eliminasi
___________________________________________________________________________
_________________________________________
2) Konstipasi dan faktor penyebab konstipasi
___________________________________________________________________________
_________________________________________
c. Sistem Integument
1) Kulit (integritas kulit/ hidrasi/ turgor / warna/ suhu)
___________________________________________________________________________
_________________________________________
4. ACTIVITY/REST
a. Istirahat/tidur
1) Jam tidur :
2) Insomnia :
3) Pertolongan untuk merangsang tidur:
___________________________________________________________________________
_________________________________________
b. Aktivitas
1) Pekerjaan :
2) Kebiasaan olah raga :
3) ADL
a) Makan :
b) Toileting :
c) Kebersihan :
d) Berpakaian :
4) Bantuan ADL :
5) Kekuatan otot :
6) ROM :
7) Resiko untuk cidera :
___________________________________________________________________________
_________________________________________
c. Cardio respons
1) Penyakit jantung :
2) Edema esktremitas :
3) Tekanan darah dan nadi
47
a) Berbaring :
b) Duduk :
4) Tekanan vena jugularis:
5) Pemeriksaan jantung
a) Inspeksi :
b) Palpasi :
c) Perkusi :
d) Auskultasi :
d. Pulmonary respon
1) Penyakit sistem nafas :
2) Penggunaan O2 :
3) Kemampuan bernafas :
4) Gangguan pernafasan (batuk, suara nafas, sputum, dll)
___________________________________________________________________________
_________________________________________
5) Pemeriksaan paru-paru
a) Inspeksi :
b) Palpasi :
c) Perkusi :
d) Auskultasi :
5. PERCEPTION/COGNITION
a. Orientasi/kognisi
1) Tingkat pendidikan :
2) Kurang pengetahuan :
3) Pengetahuan tentang penyakit:
4) Orientasi (waktu, tempat, orang)
b. Sensasi/persepsi
1) Riwayat penyakit jantung :
2) Sakit kepala :
3) Penggunaan alat bantu :
4) Penginderaan :
___________________________________________________________________________
_________________________________________
c. Communication
1) Bahasa yang digunakan :
2) Kesulitan berkomunikasi :
6. SELF PERCEPTION
a. Self-concept/self-esteem
1) Perasaan cemas/takut :
2) Perasaan putus asa/kehilangan:
3) Keinginan untuk mencederai :
4) Adanya luka/cacat :
7. ROLE RELATIONSHIP
a. Peranan hubungan
1) Status hubungan :
2) Orang terdekat :
48
3) Perubahan konflik/peran :
4) Perubahan gaya hidup :
5) Interaksi dengan orang lain :
8. SEXUALITY
a. Identitas seksual
1) Masalah/disfungsi seksual :
2) Periode menstruasi :
3) Metode KB yang digunakan :
4) Pemeriksaan SADARI :
5) Pemeriksaan papsmear :
9. COPING/STRESS TOLERANCE
a. Coping respon
1) Rasa sedih/takut/cemas :
2) Kemampan untuk mengatasi :
3) Perilaku yang menampakkan cemas ;
12. COMFORT
a. Kenyamanan/Nyeri
1) Provokes (yang menimbulkan nyeri) :
2) Quality (bagaimana kualitasnya):
3) Regio (dimana letaknya) :
4) Scala (berapa skalanya) :
5) Time (waktu) :
b. Rasa tidak nyaman lainnya :
c. Gejala yang menyertai :
13. GROWTH/DEVELOPMENT
Pertumbuhan dan perkembangan :
C. CATATAN PERKEMBANGAN
Keadaan Umum
JAM
49
TD
NADI
TTV
RR
SUHU
EYE
GCS MOTORIK
VERBAL
TOTAL : ______ ml
Output :
- Urin : ______ ml (Normal:1500 ml/kgBB/hari) dicari per-jam
- Feses : ______ ml (Normal:100 ml/hari)
- Keringat : ______ ml (Normal:100 ml/hari)
- IWL : ______ ml (Normal:200 ml/kgBB/hari)
- Cairan NGT : ______ ml (Amati jumlah intake yang saudara masukkan)
TOTAL : ______ ml
Balance (input – output): ...........................
JAM
Minum
Makan
INPUT
Infus
Metabolisme
Urine
Feses
OUTPUT Keringat
IWL
Cairan NGT
Balance cairan Total
D. DATA LABORATORIUM
50
Analisa data
NO HARI/TGL DATA PROBLEM KEMUNGKINAN
PENYEBAB
Subyektif:
Obyektif:
PERENCANAAN
NO INTERVENSI TUJUAN & KRITERIA RASIONAL
MASALAH
1 1. ............................. Tujuan:
2. ............................ SMART
Kriteria Hasil:
3. ............................
1. ............................
2. ............................
3. CATATAN KEPERAWATAN
NO HARI/TGL JAM IMPLEMENTASI RESPON PARAF
Dx
2. ........................... S:
O:
dst
51
FORMAT RESUME OPERASI
Nama Mahasiswa : ……….………………. RS : ……….……………
NIM : ……….………………. Ruangan : ……….……………
Tanggal Pengkajian : ……….………………. Pukul : ……….WITA
IDENTITAS KLIEN
Nama : ……….………………. No. RM : ……….……………
Umur : ……Tahun Tgl. MRS : ……….……………
Jenis Kelamin :♂/♀ Diagnosa : ……….……………
Suku/Bangsa : ……….……………….
Agama : ……….……………….
Pekerjaan : ……….……………….
52
Pendidikan : ……….……………….
Gol. Darah :……….……………….
Alamat : ……….……………….……….……………….……….…………………
……….……………….……….……………….……….…………………
Tanggungan : Askes / Jamsostek / Jamkesda / Sendiri
A. RIWAYAT PRAOPERATIF
1. Pasien mulai dirawat, tgl : ……….………………. pukul :………WITA
Ruang : ……….……………….……….……………….……………….
2. Hasil Pemeriksaan fisik
a. Tanda-tanda vital, tgl : ……….………………. pukul :………WITA
Suhu : ………. TD : ……….… Nadi : ……..…… RR : ………………
b. ECG, tgl : ……….………………. pukul :………WITA
Hasil : ……….……………….……….……………….……….………………………….
……….……………….……….……………….……….………………………………….
c. X-Ray, tgl : ……….………………. pukul :………WITA
Hasil : ……….……………….……….……………….……….………………………….
……….……………….……….……………….……….………………………………….
d. Hasil Laboratorium tgl : ……….………………. pukul :………WITA
Hasil : ……….……………….……….……………….……….………………………….
……….……………….……….……………….……….………………………………….
e. Pemeriksaan lain,
Hasil : ……….……………….……….……………….……….………………………….
……….……………….……….……………….……….………………………………….
4. Pemberian obat-obatan :
a. Obat tidur / penenang (diberikan saat malam hari sebelum pembedahan)
53
Tgl / pukul Nama Obat Jenis Obat Dosis Rute
B. INTRAOPERATIF
1. Tanda-tanda vital, tgl : ……….………………. pukul : ………WITA
Suhu : ………... TD : ………….… Nadi : ……..…… RR : ………………
2. Posisi pasien di meja operasi
Dorsal recumbent
Trendelenburg
Litotomi
Lateral
Lain-lain : ………………………………………………………………………….....
………………………………………………………………………….....
3. Jenis operasi : Mayor Minor
Nama operasi : ………………………………………………………………………….....
Area / bagian tubuh yang dibedah :
……………………………………………………………………………………………….
4. Tenaga medis dan paramedis di ruang operasi :
Dokter anastesi : ……………………. Asisten : …………………….
Dokter bedah : ……………………. Asisten : …………………….
Perawat onlook : …………………….
5. Pemberian obat anastesi : SAB/ Regional General Lokal
Tgl / pukul Nama Obat Jenis Obat Dosis Rute
54
6. Tahap-tahap / kronologis pembedahan :
……………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………….
7. Tindakan bantuan yang diberikan selama pembedahan
Pemberian oksigen
Pemberian suction
Resusitasi jantung
Pemasangan drain
Pemasangan intubasi
Tranfusi darah
Lain-lain : ……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
8. Pembedahan berlangsung selama : …………………………………………………………..
9. Komplikasi dini setelah pembedahan (saat pasien berada diruang operasi)
……….……………….……….……………….……….…………………………………….
……….……………….……….……………….……….…………………………………….
10. Alat-alat yang dipakai :
……….……………….……….……………….……….…………………………………….
……….……………….……….……………….……….…………………………………….
……….……………….……….……………….……….…………………………………….
……….……………….……….……………….……….…………………………………….
……….……………….……….……………….……….…………………………………….
……….……………….……….……………….……….…………………………………….
C. POSTOPERATIF
1. Pasien masuk RR, tgl : ……….………………. pukul :………WITA
2. Hasil Pemeriksaan fisik
a. Tanda-tanda vital, tgl : ……….………………. pukul :………WITA
Suhu : ………. TD : ……….… Nadi : ……..…… RR : ………………
3. Pemberian obat-obatan :
a. Obat post pembedahan
Tgl / pukul Nama Obat Jenis Obat Dosis Rute
Mahasiswa,
55
NIM.
56
FORMAT DAFTAR KOMPETENSI
Departemen: Persepti :
Periode : Preseptor :
57
Jumlah Tanggal dan Tandatangan Preceptor
No Kompetensi Target
Capaian 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
7. Melakukan dekontaminasi
2
a. Mengatur posisi 5
c. Melakukan Nebulizer
2
58
a. Persiapan alat untuk terapi oksigen 5
12
Tindakan manajemen sirkulasi:
a. Resusitasi Cairan
2
2
b. Menghentikan Perdarahan
2
c. CPR
59
13. Tindakan manajemen neurologi
a. Pemeriksaan GCS
6
b. Obs.penjahitan luka 3
60
19 Tindakan manajemen THT
a. Pengambilan benda asing 1
Keterangan:
* Skill yang dilakukan dan diberi tanda tangan oleh preceptor merupakan tindakan keperawatan yang dilakukan secara mandiri oleh presepti
**Tindakan ini merupakan prosedur yang jarang dilakukan, apabila precepti tidak dapat memenuhi kompetensi ini, mahasiswa tetap dinyatakan lulus dengan
syarat kompetensi lainnya tetap terpenuhi
61
62