G. Handayani - Bab Ii PDF
G. Handayani - Bab Ii PDF
TINJAUAN PUSTAKA
lengkap yang mempunyai sifat sama seperti induknya dalam suatu lingkungan
yang aseptik (bebas hama dan penyakit). Selanjutnya teknik ini juga disebut
kultur in vitro (in vitro culture) yang artinya kultur di dalam wadah gelas
totipotensi. Totipotensi merupakan potensi suatu sel untuk dapat tumbuh dan
menjadi tanaman yang lengkap dan utuh apabila ditempatkan pada kondisi
eksplan dengan subkultur (pemindahan eksplan dalam media baru yang berisi
5
KETAHANAN KULTUR KENCUR ...,Giarsiana Handoyowati, Agroteknologi F. Pertanian, ump 2016
pemindahan/pengadaptasian planlet dari kondisi in vitro ke kondisi
manfaat yang bisa didapatkan dari kultur jaringan adalah sebagai berikut :
keberagaman.
penyelamatan embrio.
dalam regenerasi.
sehat dan kuat. Penggunaan bahan tanam dari potongan batang ramin
yang diberikan (Yelnititis dan Komar 2011). Kondisi bahan tanam antara
tumbuh selama proses pengkulturan dan semakin tua organ eksplan yang
semakin menurun.
eksplan yang kurang steril, dan serangga atau hewan kecil yang berhasil
protein berbagai jenis mikrob namun cukup aman untuk jaringan tanaman,
regenerasi eksplan dalam kultur jaringan sangat dipengaruhi oleh tipe eksplan,
varietas eksplan, umur tanaman induk sumber eksplan, kondisi fisiologis, dan
ukuran eksplan.
pelaksanaan kultur jaringan. Tipe eksplan seperti tunas pucuk, tunas ketiak
(aksilar), akar, mata tunas, daun, embrio, dan bakal biji akan memberikan
perbedaan yang signifikan pada pertumbuhan eksplan (Jabeen dkk, 2005). Hal
bagian eksplan (Kumar dkk, 2011). Varietas eksplan juga merupakan faktor
Michel dkk,2008).
dalam kultur jaringan. Jaringan muda (juvenile) memiliki sel-sel yang aktif
eksplan.
cahaya, suhu, suplai air, suplai hara dan zat pengatur tumbuh akan
perkembangan berlangsung.
cendawan dan bakteri. Bila diberi kesempatan maka organisme tersebut akan
tumbuh dengan cepat, dan dalam waktu singkat akan menutupi permukaan
2009).
jaringan, adalah: (1) media, (2) lingkungan kerja yang kurang steril dan
pelaksanaan penanaman yang kurang hati-hati dan kurang teliti, (3) eksplan,
sterilisasi yang kurang sempurna, (5) serangga atau hewan kecil yang masuk
ke botol kultur setelah diletakkan pada ruang kultur. Dari semua sumber
kontaminasi, yang paling sulit diatasi ialah yang berasal dari eksplan. Oleh
karena itu, dalam memilih suatu metode sterilisasi dan bahan sterilisasi
mekanik dan secara kimia. Sterilisasi eksplan secara mekanik digunakan untuk
eksplan yang keras (misalnya tebu, biji salak, dan sebagainya) atau berdaging
eksplan secara kimia digunakan untuk eksplan yang lunak (jaringan muda)
seperti daun, tangkai daun, anther, dan sebagainya. Bahan-bahan kimia yang
1. Natrium hipoklorit
10 menit.
2. Mercuri klorit
keras.
3. Alkohol 70%
biasanya mati dengan alkohol 70%, sedangkan dengan alkohol 95% masih
tetap hidup.
menit, lalu bilas dengan air steril. Setelah itu, eksplan direndam dalam
cairan pemutih pakaian 15% selama 10 menit, lalu bilas dengan air steril.
2. Sterilisasi Sedang
bilas dengan air steril. Setelah itu, eksplan direndam dalam cairan pemutih
pakaian 15% selama 10 menit, lalu bilas dengan air steril. Terakhir,
3. Sterilisasi Keras
bilas dengan air steril. Setelah itu, eksplan direndam dalam alkohol 90%
selama 15 menit, lalu bilas dengan air steril. Terakhir, eksplan direndam
dalam cairan pemutih pakaian 20% selama 10 menit, lalu bilas dengan air
permukaan bagian dalam dari wadah dengan tangan atau bagian alat yang
tidak steril.
a. Jenis tanamannya.
2.4 Kencur
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Class : Monocotyledonae
Ordo : Zingiberales
Genus : Kaempferia
2.4.1 Manfaat
penyakit seperti: batuk, radang lambung, perut nyeri, tetanus dan bengkak.
selektif terhadap sel kanker salah satunya SW-620 (sel kanker kolorektal)