Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

PERAN PREBIOTIK DAN PROBIOTIK PADA KESEHATAN TUBUH

DISUSUN OLEH

NAMA : SYLVIA DAMAYANTI ( 021911009)

UNIVERSITAS BINAWAN

FAKULTAS FISIOTERAPI

PROGRAM STUDI FISIOTERAPI

T.A 2019 / 2020


KATA PENGANTAR
Puji dan syukur  saya ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, sebagai pencipta atas
segala kehidupan yang senantiasa memberikan rahmat-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan
tugas makalah ini dengan judul “ PERAN PREBIOTIK DAN PROBIOTIK PADA
KESEHATAN TUBUH “ Dalam kesempatan ini, saya juga ingin mengucapkan terima kasih
dengan hati yang tulus kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah
ini  semoga Tuhan senantiasa membalas dengan kebaikan yang berlipat ganda.
            Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena
itu saya mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak guna
perbaikan dan kelengkapan  penyusunan makalah ini. Harapan saya semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua .

Jakarta, November 2020

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................................................1

DAFTAR ISI...................................................................................................................................................2

BAB I............................................................................................................................................................4

PENDAHULUAN...........................................................................................................................................4

1.1. Latar Belakang.............................................................................................................................4

1.2. Rumusan Masalah.......................................................................................................................5

1.3. Tujuan Penulisan..........................................................................................................................5

BAB II...........................................................................................................................................................6

PEMBAHASAN.............................................................................................................................................6

2.1. Pengertian Prebiotik dan Probiotik..............................................................................................6

2.1.1. Pengertian Prebiotik............................................................................................................6

2.1.2. Pengertian Probiotik............................................................................................................6

2.2. Sumber Prebiotik dan Probiotik...................................................................................................7

2.2.1. Sumber Prebiotik.................................................................................................................7

2.2.2. Prebiotik dari sumber makanan lain...................................................................................8

2.2.3. Sumber probiotik.................................................................................................................9

2.3. Manfaat Prebiotik dan Probiotik................................................................................................10

2.3.1. Manfaat prebiotik..............................................................................................................10

2.3.2. Manfaat probiotik..............................................................................................................11

2.4. Kekurangan dan Kelebihan Prebiotik dan Probiotik...................................................................12

2.4.1. Kekurangan dan kelebihan prebiotik.................................................................................12

2.4.2. kelebihan dan kekurangan probiotik.................................................................................13

2.5. Indikasi dan Kontraindikasi pada Prebiotik dan Probiotik..........................................................14

2
2.5.1. Indikasi dan Kontraindikasi pada Prebiotik........................................................................14

2.5.2. Indikasi dan kontraindikasi pada probiotik........................................................................15

BAB III........................................................................................................................................................17

PENUTUP...................................................................................................................................................17

3.1. Kesimpulan....................................................................................................................................17

3.2. Saran..........................................................................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................................18

3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Istilah pangan fungsional pertama kali diperkenankan di Jepang sekitar pertengahan tahun
1980 an dan mengacu pada pangan yang diproses dengan memiliki komposisi khusus yang
mendukung fungsional sebagai tambahan terhadap gizi. Umumnya pangan fungsional dianggap
sebagai bagian pangan yang memiliki fungsi diet, dan memiliki komponen biologi aktif yang
berguna untuk meningkatkan kesehatan atau mengurangi resiko penyakit. Pangan fungsional
termasuk dalam konsep pangan yang tidak hanya penting bagi kehidupan tetapi juga sebagai
sumber mental dan fisik, mendukung pencegahan dan mengurangi faktor resiko sakit untuk
beberapa penyakit atau penambahan terhadap fungsi fisiologis tertentu. Produk susu merupakan
produk pangan fungsional yang paling besar (Toma & Pokrotnieks, 2006).

Pangan fungsional dan nutraceuticals mempunyai keterkaitan antara satu dengan yang
lainnya. Tetapi keduanya juga memiliki perbedaan walaupun tidak tergambar dengan jelas
perbedaan tersebut. Umumnya pangan fungsional digambarkan sebagai produk yang serupa
dengan makanan tradisional yang dikonsumsi untuk diet, seperti makanan ringan yang bergizi
atau minuman berenergi. Sedangkan nutraceuticals digambarkan sebagai produk yang dijual
dalam bentuk suplemen seperti pil atau bubuk dan sering juga diberitahukan aturan
penggunaanya. Pangan atau bagian pangan memiliki keuntungan sebagai obat, untuk kesehatan,
yang meliputi pencegahan dan perawatan terhadap penyakit. Dengan adanya aplikasi
penambahan probiotik dan prebiotik dalam produk pangan maka produk ini dapat disebut
sebagai pangan fungsional (Ilsakka, 2003). Pangan fungsional meliputi pangan konvensional
yang berisi unsur bioaktif (seperti serat pangan), pangan yang diperkaya dengan unsur bioaktif
(seperti probiotik dan antioksidan), dan komposisi pangan yang disintesa dikenal dengan pangan
tradisional (seperti prebiotik).

4
1.2. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas dapat disimpulkan bahwa rumusan masalah dari makalah ini
adalah :
1. Apa pengertian prebiotik dan probiotik ?
2. Apa saja sumber dari prebiotik dan probiotik ?
3. Apa manfaat dari prebiotik dan probiotik ?

1.3. Tujuan Penulisan


Dari rumusan masalah diatas dapat disimpulkan bahwa tujuan dari penulisan makalah ini
adalah :
1. Untuk mengetahui apa itu prebiotik dan probiotik
2. Untuk mengetahui dari mana sumber prebiotik dan prebiotik
3. Untuk mengetahi manfaat dari prebiotik dan probiotik

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Prebiotik dan Probiotik

2.1.1. Pengertian Prebiotik


Prebiotik dapat didefinisikan sebagai bahan yang difermentasi secara selektif
yang memungkinkan perubahan spesifik, baik dalam komposisi dan aktivitas mikroflora
saluran cerna, yang memberi manfaat pada kesejahteraan dan kesehatan tuan rumah.
Prebiotik biasanya adalah serat yang tidak dapat dicerna oleh inang, tetapi dimetabolisme
oleh mikrobioma kolon yang mengakibatkan ekspansi spesies bakteri tertentu dan
pelepasan metabolit, seperti asam lemak rantai pendek (SCFA). Sebagaimana definisi
probiotik, tidak semua prebiotik memiliki efek yang sama pada fungsi imunologi.
Prebiotik merupakan zat makanan (sebagian besar terdiri dari polisakarida
nonstarch dan oligosakarida yang tidak dapat dicerna) yang memelihara mikroorganisme
yang hidup dalam usus (Guarner,F. et. al, 2008).
Prebiotik merupakan komposisi pangan yang tidak dapat dicerna. Ini meliputi
inulin, fructo-oligosakarida (FOS), galactooligosakarida, dan laktosa. FOS secara alami
terjadi pada karbohidrat yang tidak dapat dicerna oleh manusia. FOS ini juga mendukung
pertumbuhan bakteri Bifidobacteria. Secara umum proses pencernaan prebiotik memiliki
karakteristik dengan adanya perubahan dari kepadatan populasi mikrobia (Caglar et al.,
2005).

2.1.2. Pengertian Probiotik


Probiotik secara umum didefinisikan sebagai tempat makanan suplemen yang
memberika manfaat bagi induk hewan yang meningkatkan hubungan keseimbangan
mikrobia dalam usus. Bakteri probiotik dapat mempengaruhi sistem kekebalan tubuh
melalui beberapa mekanisme molekular. Populasi bakteri pada saluran gastrointestinal
manusia yang mendasari ekosistem yang sangat kompleks. Kebanyakan dari organisme
ini yang memberi keuntungan (contohnya Bifidobacterium dan Lactobacillus), tetapi ada
juga beberapa yang berbahaya (contohnya Salmonella spesies, Helicobacter pylori,
Clostridium perfringes).

6
Makanan probiotik adalah makanan yang berisi kultur mikroorganisme baik
sebagai hasil dari fermentasi atau yang secara sengaja ditambahkan dengan tujuan untuk
memberikan keuntungan bagi inangnya seiring dengan meningkatnya keseimbangan
mikrobia intestinal. Probiotik berasal dari kultur bakteri yang bermanfaat bagi kesehatan
usus, bakteri ini juga dapat mencegah bakteri berbahaya penyebab penyakit. (Wahlqvist,
2002 ; Schrezenmeir & Vrese, 2001).
Probiotik secara sederhana digambarkan oleh mikrobia yang memberikan
keuntungan kesehatan bagi inangnya melalui efeknya dalam saluran intestinal. Definisi
ini pada awalnya digunakan pada pemberian pangan produk hewan. Pada gizi manusia
didefinisikan sebagai tempat mikrobia dalam komposisi pangan dengan memberi efek
kesehatan. (Roberfroid, 2000).

2.2. Sumber Prebiotik dan Probiotik

2.2.1. Sumber Prebiotik


Karakteristik utama dari prebiotik adalah tahan terhadap enzim pencernaan dalam
usus manusia tetapi difermentasi oleh koloni mikroflora, dan bifidogenik dan efek dari
pH rendah. Dengan efek ini prebiotik dapat menghalangi bakteri yang berpotensi sebagai
patogen, terutama Clostridium dan untuk mencegah diare. Simbiotik dari kombinasi
inulin ditambah oligofruktosa dengan L. plantarum ditambah B. bifidum dapat
meningkatkan pertumbuhan dari bifidobacteria tetapi dihalangi oleh kemampuan bakteri
patogen manusia dari Campylobacter jejuni, E.coli, dan Salmonella enteritidis secara
invitro daripada pengujian karbohidrat lainnya.
Dengan cara yang sama maka kombinasi trans-galactooligosaccharides ditambah
dengan bifidobacteria akan melindungi tikus dari infeksi penyebab kematian dengan
Salmonella enterica seroval typhimurium. Sedangkan pada probiotik terdiri dari
kemampuan L.paracasei dan oligosakarida meningkatkan jumlah Lactobacillus spp,
Bifidobacterium spp, total anaerob dan aerob (Vrese & Marteau, 2007).

7
Ada beberapa urutan dalam menggolongkan komponen prebiotik, yaitu :

 Prebiotik harus tidak dapat dihidrolisa maupun diserap dalam bagian saluran
gastrointestinal.
 Substrat untuk aktivitas atau pertumbuhan dari satu atau jumlah yang terbatas dari
koloni bakteri yang menguntungkan.
 Mampu mengubah koloni mikroflora kearah komposisi yang sehat.
 Berpengaruh pada luminal atau sistem yang menguntungkan yang memiliki efek
kesehatan bagi inangnya (Wahlqvist, 2002.

2.2.2. Prebiotik dari sumber makanan lain


Penilaian yang dilakukan oleh Komisi Eropa atau Otoritas Keamanan Pangan
Eropa menyatakan bahwa makanan atau komponen makanan yang tidak memiliki riwayat
penggunaan yang aman sebelumnya dianggap sebagai "Makanan baru". Sejumlah
prebiotik dikenal sebagai makanan baru. Di Amerika Selatan Yacon ( Smallanthus
sonchifolius) digunakan sebagai makanan tradisional. Masalah keamanan yacon
diragukan di antara Uni Eropa. Ini memiliki sejarah yang jelas tentang penggunaan yang
aman termasuk efek prebiotik dengan memberikan berjuta manfaat kesehatan. Ini bebas
dari metabolit dan antinutrien toksik ( Campos dkk., 2012 ).
Prebiotik berupa karbohidrat terdapat pada sejumlah tanaman pangan seperti
sayur mayur, umbi-umbian termasuk umbi-umbian, misalnya okra, bawang merah,
bawang merah, bawang putih, artichoke yang melibatkan keluarga labu sayuran seperti
wax ground atau bottle guard. Di antara buah-buahan seperti sawi putih, dan yacon
adalah sumber utama inulin. Selain itu, dahlia yang merupakan tanaman umbi memiliki
efek prebiotik berupa fruktosa. Beberapa spesies jamur seperti Agaricus bisporus telah
dilaporkan memberikan manfaat prebiotik yang potensial. Ekstrak tubuh buah Pleurotous
spesies (pleuran) mengandung β- glukan telah digunakan dalam berbagai suplemen
makanan memberikan penekanan kekebalan dan pertumbuhan probiotik usus untuk
kesehatan manusia ( Synytsya dkk., 2009 ).

8
2.2.3. Sumber probiotik
Konsentrasi minimum dari bakteri probiotik sehingga memiliki efek yang efektif
pada saat dikonsumsi adalah meminum 100 gr/hari bio yogurt yang berisi 106 CFU ml-1
tetapi ada yang merekomendasikan 108 CFU/gr untuk menganti kekurangan dari
penurunan yang lewat melalui usus. Yogurt adalah contoh klasik dari pangan fungsional
dengan probiotik yang disebut dengan bio yogurt, yang berisi sel bakteri hidup. Peraturan
dari yogurt yang butuhkan berisi 2 x 106 bakteri hidup dalam 1 ml minuman dalam satu
periode penyimpanan. Dalam sehari dosis mikroorganisme yang diperlukan sekitar 1 x
109 sel. Pada minuman fermentasi bakterinya berkisar 108-109 ml-1 dan terjadi
pengurangan selama penyimpanan. Selain bentuk yogurt bakteri probiotik juga dapat
diperoleh dalam bentuk kapsul atau tablet yang ditambahkan dalam makanan, yang berisi
kultur bakteri. Probiotik juga tersedia saat persiapan pharmacopoeia seperti Linex 1,2 x
107, Mutaflor 2,5 x 109, Lactoseven 1 x 109, Jogurt kapsul 2 x 109 yang berisi sel
bakteri pendinginan kering per tempatnya.
Lactobacilli adalah bakteri probiotik yang paling umum berhubungan dengan
saluran gastrointestinal manusia, oleh karena itu bakteri ini memegang peran penting
dalam eko psikologi dari micro biota secara oral. Berbagai spesies
lactobacilli(L.paracasei, L. gasseri, dan L.fermentum yang secara luas ditemukan,
L.plantarum, L. crispatus dan diisolasi L. rhamnosus).
Dalam pembuatan kultur maka formulasinya direkomendasikan pada produk
sebesar 106 bakteri probiotik per gram atau mililiter dari produk susu, tetapi melalui
perhitungan terjadinya pada tiap tingkatan terutama pada akhir dari umur simpan.
Probiotik dapat digambarkan dalam hal“probiotik kesehatan” (persiapan mikrobial) dan
“probiotik lain” (pangan fungsional), probiotik disiapkan dalam bentuk produk dalam
satu dari empat tahapan dasar yaitu:
 Seperti penambahan konsentrat kultur untuk makanan dan minuman (seperti jus buah).
 Permulaan inokulasi serat probiotik.
 Permulaan inokulasi susu-dasar pangan (produk susu seperti susu minuman bersusu,
yoghurt, minuman yoghurt, keju, kefir, biodrink).

9
 Konsentrat dan sel yang dikemas secara kering seperti suplemen diet (bukan produk susu,
seperti serbuk, kapsul, dan tablet gelatin). (Caglaret al., 2005).

2.3. Manfaat Prebiotik dan Probiotik

2.3.1. Manfaat prebiotik

Prebiotik terdiri dari zat yang tidak bisa dicerna yang memberikan efek fisiologis yang
menguntungkan bagi host, yang secara selektif merangsang pertumbuhan yang menguntungkan
ataumerangsang kegiatan dari sejumlah bakteri dalam tubuh.
Tidak seperti probiotik, prebiotik sebagian besar digunakan dalam bahan makanan,
seperti pada biskuit, sereal, coklat, dan produk-produk susu.

Prebiotik Umumnya dikenal adalah:


 Oligofruktose
 Inulin
 Galakto-oligosakarida
 Laktulosa
 ASI oligosakarida

Laktulosa adalah disakarida sintetis yang digunakan sebagai obat untuk pengobatan
sembelit dan ensefalopati hati. The oligofructose prebiotik ditemukan secara alami di banyak
makanan, seperti gandum, bawang, pisang, madu, bawang putih, dan daun bawang.
Oligofructose juga dapat diisolasi dari akar chicory atau disintesis secara enzimatik dari sukrosa

Fermentasi oligofructose dalam usus besar akan menghasilkan efek fisiologis, termasuk:
 Peningkatan jumlah bifidobacteria dalam usus besar
 Meningkatkan penyerapan kalsium
 Peningkatan berat badan fecal
 Memperpendek waktu transit gastrointestinal
 Mungkin, menurunkan kadar lemak darah

10
Peningkatan bifidobacteria kolon telah dianggap bermanfaat bagi kesehatan manusia
dengan memproduksi senyawa untuk menghambat patogen potensial dengan mengurangi kadar
amonia, dan dengan memproduksi vitamin dan enzim pencernaan. Sinbiotik adalah kombinasi
yang tepat dari prebiotik dan probiotik. Sebuah produk sinbiotik baik untuk efek prebiotik dan
probiotik.

2.3.2. Manfaat probiotik


Berdasarkan EFSA (Gibson, GR. 2007), kualitas keamanan konsumsi dari probiotik
didasarkan dari fungsi probiotik, yang terdiri dari :

1. aktifitas antimikrobial
a. menurunkan pH luminal usus
b. mensekresi entimikroba peptida
c. menghambat invasi bakteri
d. memblok adhesi bakteri kepada sel epitel
2. memperkuat fungsi pertahanan
a. meningkatkan produksi mukus
b. memperkuatintegritas pertahanan
3. imunomodulasi
a. efek pada sel epitel
b. efek pada sel dendrit
c. efek pada monosit / makrofag
d. efek padamonosit/makrofag
e. efek pada limfosit (limfosit B, sel NK, sel T, redistribusi sel T)
4. meningkatkan toleransi kepada laktosa : diteliti bahwa probitik mempengaruhi aktifitas β-
galaktosidase.
5. Mencegah gastroenteritis: asam laktat mengekskresikan mikroorganisme yang dapat
mencegah gastroenteritis. ada beberapa cara kerja mikroganisme untuk mengurangi
infeksi intestinal, yang pertama adalah produk akhir metabolik seperti asam
diekskresikan oleh mikrooraganisme yang lebih rendah dari usus dapat menurnkan
patogenisitas flora usus. selain itu, beberapa laktobasilus dan bifidobakter dapat
mengekskresikan antibiotik alami yang memiliki aktifitas sprektum luas.

11
6. mengurangi toksin: pada manusia, kanker colorektal disebabkan oleh 10 zat karsinogen
hasil dari aktifitas mikroba. dan probiotik dapat menurunkan toxin level melalui aktifitas
serangkaian enzim pada karsinogenesis.
7. sintesis vitamin : bifidobakter dapat mesintesis beberapa vitamin, tertama grup B
8. meningkatkan fungsi usus dan pencernaan : flora aktif dapat membantu mencerna
makanan secara kuat yang masuk ke kolon.
9. alergi makanan : di anjurkan, bahwa modulasi dari flora normal dapat menurunkan
regulasi peradangan usus dan hipersensitifitas yang akan menyebebkan terjadinya atopik
eksema.

2.4. Kekurangan dan Kelebihan Prebiotik dan Probiotik

2.4.1. Kekurangan dan kelebihan prebiotik


Efek utama prebiotik adalah menstimulasi secara selektif pertumbuhan bifidobacteria dan
lactobacilli dalam usus sehingga meningkatkan daya tahan tubuh terhadap mikroorganisme
patogen. Karbohidrat prebiotik kemungkinan mempunyai efek yang tidak spesifik karena
terfermentasi dalam usus besar. Karbohidrat prebiotik yang telah dievaluasi pada manusia adalah
fruktan atau galaktan. Penelitian in vitro dan in vivo menunjukkan bahwa prebiotik tidak dicerna
oleh ensim, tetapi difermentasi oleh bakteri anerob dalam usus besar. Belum pernah dilaporkan
penemuan prebiotik karbohidrat dalam feses. Melalui fermentasi dalam usus besar, karbohidrat
prebiotik menghasilkan asam lemak rantai pendek (small chain fatty acid/SCFA), menstimulasi
pertumbuhan berbagai bakteri termasuk lactobacilli dan bifidobacteria, dan dapat menghasilkan
gas. Seperti karbohidrat terfermentasi lain, prebiotik mempunyai efek laksatif (cuci perut), tetapi
sulit dibuktikan karena efeknya jarang sekali dilaporkan secara klinis. Secara potensial efek
utama karbohidrat prebiotik adalah untuk meningkatkan daya tahan tubuh usus terhadap
mikroorganisme patogen sehingga mengurangi kekerapan diare yang dialami seseorang. Namun
efek tersebut belum berhasil dibuktikan secara meyakinkan pada dewasa dan anak.

Perubahan dalam komposisi mikrobiota usus klasik dianggap sebagai salah satu dari
banyak faktor yang terlibat dalam patogenesis IBD atau IBS. Penggunaan khusus
produk/bahan/suplemen makanan dengan efek prebiotik dengan demikian telah diuji dalam uji
klinis dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan pasien dengan penyakit seperti negara-
negara. Menjanjikan efek menguntungkan telah dibuktikan dalam beberapa studi tapi masih awal

12
dengan perubahan dalam komposisi (terutama peningkatan konsentrasi bifidobacteria)
mikrobiota usus yang terkait. Sekali lagi, hal ini layak untuk menyimpulkan bahwa mekanisme
efek ini dihubungkan dengan efek prebiotik.

2.4.2. kelebihan dan kekurangan probiotik


Keuntungan penggunaan probiotik diantaranya adalah terbentuknya mekanisme yang
multipel, sebagai pengantar in situ, aman untuk pasien dengan populasi yang berbeda,
keberagaman potensial organisme, pertahanan tubuh alami pada AIDS, tidak ada interaksi
dengan obat, didapat dengan mudah, dan tidak mahal (Farland L.V. 2009).
Adapun maksud terjadinya mekanisme yang multipel ialah:
1. Stimulasi sistem imunitas
Terutama infeksi Rotavirus pada bayi, dimana suplementasi probiotik mengurangi
durasi penyebaran virus, meningkatkan sel yang mensekresi IgA antirotavirus,
menurunkan peningkatan permeabilitas usus (yang secara normal berhubungan dengan
infeksi Rotavirus) dan mengurangi durasi diare dan lama rawat rumah sakit.2,3
2. Stimulasi imunitas mukosa usus
Mekanisme kerja probiotik untuk menghambat pertumbuhan bakteri patogen
dalam mukosa usus diduga dengan cara kompetisi untuk mengadakan perlekatan dengan
enterosit, enterosit yang telah jenuh dengan bakteri probiotik tidak dapat lagi
mengadakan perlekatan dengan bakteri yang lain. Jadi dengan adanya bakteri probiotik
didalam mukosa usus dapat mencegah kolonisasi bakteri patogen. Kemampuan adhesi
bakteri probiotik dapat mengurangi atau menghambat adhesi bakteri lain misalnya E.
Coli dan Salmonella sehingga tak terjadi kolonisasi (Salendu P.M. 2011).
3. Produksi substansi antibakteri
Misalnya asam organik, bakteriosin, mikrosin, reuterin, volatile fatty acid,
hidrogen peroksida dan ion hidrogen. Epitel mukosa usus dan mikroflora usus normal
merupakan barier mukosa terhadap bakteri patogen, antigen dan bahan yang merusak
lumen usus. Dalam keadaan normal barier ini intak, bila epitel sel atau mikroflora normal
terganggu, terjadi peningkatan permeabilitas dengan akibat invasi/translokasi patogen,
antigen asing dan bahan yang membahayakan. Pemberian bakteri probiotik akan
menekan reaksi inflamasi intestinal dan normalisasi permeabilitas mukosa usus dan flora
usus serta dapat memperbaiki barier imunologik, terutama respon SigA.

13
Bakteri probiotik yang sering digunakan untuk mempercepat penyembuhan diare
adalah lactobacillus GG (LGG), lactobacillus acidophilus, bifidobacterium bifidum dan
streptococcus faecium (Michael.V and Philippe R. M. 2007). Selain itu, penggunaan
probiotik juga memiliki keterbatasan, antara lain:
1. Adanya perbedaan dosis

Saat ini masih belum adanya kesepakatan dosis efektif dari probiotik. Pada suatu
percobaan klinis menunjukan bahwa range dosis yang efektif ialah dari 107/hari sampai 1011/hari.
Pada percobaan 25 sampel yang dipilih secara acak selama pencegahan AAD, didapatkan daya
protektif 8/12 (67%) dengan menggunakan dosis probiotik >1010/hari sedangkan bila dengan
dosis <1010/hari hanya 2/12 (17%). Akan tetapi, masih banyak probiotik yang menggunakan
dosis tinggi setiap hari. Kelemahan lainnya adalah dosis yang ditemukan efektif pada salah satu
mikroorganisme belum tentu efektif untuk mikroorganisme yang lain (Farland L.V. 2009).

2. Kurangnya kontrol kualitas produk probiotik

Beberapa produk probiotik yang dibuat oleh perusahaan farmasi memiliki kualitas
protokol dan standar yang terkontrol . Akan tetapi adapula produk probiotik yang tidak
terkontrol. Akibatnya beberapa produk probiotik mengandung strain/mikroorganisme dan
konsentrasi spesifik pada labelnya dan ada juga tidak. Pada penelitian yang dilakukan di US,
bahwa produk probiotik komersial hanya 1/14 (7%) mengandung daftar bakteri probiotik,
sebagian besar adalah bakteri lain atau kontaminan. Pada penelitian yang lain didapatkan
pada 18 produk probiotik komersial, 39% organisme lebih sedikit dari yang tercantum di
label. Bahkan dari penelitian besar pada 58 produk probiotik dari eropa,U.K, Asia, dan
kanada, menghasilkan 30% diantaranya tidak terdeteksi mikrorganisme probiotik yang
tercantum pada label produk dan 60% diantaranya mengandung mikroorganisme yang lebih
sedikit ¿ 106 /g dari yang tercantum dilabel produk (Farland L.V. 2009).

2.5. Indikasi dan Kontraindikasi pada Prebiotik dan Probiotik

2.5.1. Indikasi dan Kontraindikasi pada Prebiotik


Prebiotik adalah substrat, umumnya karbohidrat, yang bila dikonsumsi akan
merangsang pertumbuhan kuman probiotik (Firmansyah, Agus. 2001).

14
 Indikasi:
Untuk pencegahan dan pengobatan beberapa penyakit saluran cerna, termasuk diare.
 Kontra Indikasi:
Hati-hati pada anak dengan imunokompromais.
Saat ini, ada tidak ada kekhawatiran keamanan untuk penggunaan prebiotic dan probiotik
di sehat bayi dan anak. Penggunaan bakteri penghasil asam laktat selama berabad-abad dalam
bentuk susu fermentasi dan yoghurt tanpa laporan efek samping yang bermakna menjadi jaminan
bagi keamanannya (Wiechert, Stefan, et al. 2012).
 Efek samping
Umumnya konsumsi prebiotik jarang menimbulkan efek samping. Efek samping dapat
timbul akibat faktor kemampuan toleransi terhadap dosis yang diberikan dan faktor sensitivitas
seseorang. Beberapa efek samping yang pernah dilaporkan akibat pemakaian prebiotik antara
lain produksi gas yang berlebihan, rasa tidak nyaman pada perut (kembung). Pada dosis yang
berlebihan prebiotik dapat menimbulkan diare osmotik dan mempercepat waktu transit makanan
di usus sehingga menurunkan absorbsinya (Kolida ,S, Gibson, G. 2007)

2.5.2. Indikasi dan kontraindikasi pada probiotik


Probiotik adalah mikroorganisme yang bila dikonsumsi per oral akan memberikan dampak
positif bagi kesehatan manusia dan merupakan galur flora usus normal yang dapat diisolasi dari
tinja manusia sehat (Firmansyah, Agus. 2001).
 Indikasi:
1. Untuk pencegahan dan pengobatan beberapa penyakit saluran cerna, termasuk diare
infeksi, diare karena antibiotik, travellers diarrhea dan intoleransi laktosa (Purnamasari
H, et.al . 2011).
2. Selain itu juga dapat pula pada kondisi-kondisi seperti: konstipasi, inflammatory bowel
disease, irritable bowel syndrome (Alasiry E, Abbas N, Daud D. 2007).
 Kontra Indikasi:
Penilaian reesiko kritis pada anak imunokompromais, anak dengan underlying desease
dengan penyakit kritis dan anak yang lahir prematur (Wiechert, Stefan, et al. 2012).

15
 Efek samping

Beberapa mikroorganisme hidup memiliki sejarah panjang penggunaan probiotik tanpa


menyebabkan penyakit pada manusia. Keamanan probiotik belum diteliti secara ilmiah, namun.
Informasi lebih lanjut diperlukan pada seberapa amankah mereka untuk anak-anak, orang tua,
dan orang dengan sistem kekebalan tubuh berkompromi.

Efek samping probiotik , jika terjadi, tetapi cenderung ringan dengan pencernaan (seperti
gas atau kembung). Efek yang lebih serius telah terlihat pada beberapa orang. Probiotik secara
teoritis dapat menyebabkan infeksi yang perlu diobati dengan antibiotik, terutama pada orang
dengan kondisi kesehatan yang kurang baik. Probiotik juga dapat menyebabkan aktivitas
metabolik yang tidak sehat. Produk probiotik diminum sebagai suplemen diet yang diproduksi
serta diatur sebagai makanan, bukan obat.

16
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan

Pangan fungsional pertama kali diperkenankan di Jepang pertengahan tahun 1980.


Pangan fungsional dan nutraceuticals saling terkait satu dengan yang lainnya. Pangan fungsional
meliputi pangan konvensional yang secara berisi unsure bioaktif.Probiotik berasal dari kultur
bakteri yang bermanfaat bagi kesehatan usus. Prebiotik oligosakarida adalah fruktooligosakarida
(FOS) dan mannanoligosakarida (MOS). Sumber pangan prebiotik meliputi bawang, bawang
putih, pisang, asparagus,bawang bombai, dan Jerusalem artichokes. Sumber pangan probiotik
adalah produk susu fermentasi, kefir, yoghurt yang ditambah probiotik, produk kedelai
fermentasi, tempe, suplemen, Bio-K+. Konsumsi probiotik dan prebiotik dapat meningkatkan
kesehatan manusia terutama yang berhubungan dengan gastrointestinal.
Alasan untuk penggunaan probiotik terutama didasarkan pada kemampuan host untuk
merombak mikroba yang menginfeksi, dan dengan demikian meningkatkan pertumbuhan bakteri
komensal yang ada pada kolon untuk menenakan bakteri patogen. prebiotik komersialisasi telah
dikembangkan untuk berhasil meniru efek prebiotik oligosakarida susu manusia yang ditemukan
dalam ASI manusia. Berdasarkan perbedaan struktural yang ada dengan oligosakarida susu
manusia, mereka mungkin tidak memiliki kemampuan untuk manfaat kesehatan lebih lanjut di
luar mereka fungsi prebiotik itu sendiri.

3.2. Saran
Saya sebagai penulis, menyadari bahwa makalah ini banyak sekali kesalahan dan sangat jauh dari
kesempurnaan. Tentunya, penulis akan terus memperbaiki makalah dengan mengacu pada sumber yang
dapat dipertanggungjawabkan nantinya. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran
tentang pembahasan makalah diatas.

17
DAFTAR PUSTAKA
1. Healthy food products with probiotic and prebiotic properties | Reshetnik E. I.,Utochkina E. A. |
download
2. 9780470774595.ch3.pdf
3. prebiotics: free download. Ebooks library. On-line books store on Z-Library
4. 24120593 journal -Probiotik-Dan-Prebiotik

18

Anda mungkin juga menyukai