Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

FARMASI ANALISIS (PARACETAMOL)

DI SUSUN OLEH
Maria Meylennia Bulan

Nim : 191148201098

DOSEN PEMBIMBING
Susana Linden, M. Herb., M. Pharm., A

PROGRAM STUDI S1 FARMASI

STIKES DIRGAHAYU SAMARINDA

TAHUN AKADEMIK 2020/2021

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
yang telah banyak memberikan berkat kesehatan yang melimpah dan
kehidupan kita sehingga kita masih diberikan kesempatan untuk berbakti
dan membagiakan orang yang kita sayang dan cintai. Saya dapat
menyelesaikan makalah Farmasi Analisis dengan sebaik-baiknya dan bisa
selesai pada waktunya.

Rasa terima kasih juga saya ucapkan pada kepada dosen


pembimbing yang selalu memberi dukunggan serta bimbingan sehingga
makalah ini dapat tersusun dengan baik.

Saya berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan


para pembaca. Namun terlepas dari itu, saya memahami bahwa makalah
ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga saya dapat mengharapkan
kritik serta saran yang bersifat membangun demi terciptanya laporan
selanjutnya yang lebih baik lagi.

Samarinda 22 September 2020

Maria Meylennia Bulan

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................2

DAFTAR ISI ............................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................4

A.Latar Belakang ......................................................................................................4

B. Rumusan Masalah ................................................................................................5

C. Tujuan ...................................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................6

A. Pengertian Paracetamol ........................................................................................6

B. Monograph Paracetamol .......................................................................................8

C. Kegunaan dan data fisik Paracetamol ...................................................................8

BAB III PENUTUP .................................................................................................20

A. Kesimpulan ...........................................................................................................20

B. Saran .....................................................................................................................20

DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................21

3
BAB I
PENDAHULUAN
a. Latar belakang
Di zaman sekarang ini semakin tidak menentunya cuaca atau iklim di Negara
Indonesia maupun di Negara-negara lain merupakan akibat dari tingkah laku dan
perbuatan manusia. Mulai dari penebangan hutan yang merajalela sampai pola hidup
yang tidak baik. Seiring dengan musim yang berjalan dengan tidak menentu sehingga
menyebabkan seseorang mudah sakit. Di era sekarang obat-obatan banyak dijual
bebas di apotek dan took obat, sehingga banyak dari kita sering menggunakan obat-
obatan tanpa pengawasan dokter. Penggunaan obat yang tidak sesuai dengan aturan
atau petunjuk dokter sangat berbahaya bagi tubuh akibat atau efeknya bisa langsung
kelihatan dan bahkan mungkin baru beberapa tahun kedepan.
Setiap orang tentunya pernah mersakan rasa nyeri. Mulai dari nyeri ringan
seperti sakit kepala, nyeri punggung, nyeri haid, reumatik dan lain-lain seperti nueri
yang berat. Obat nyeri itu dinamakan obat analgesik. Analgesik yang sering
digunakan salah satunya adalah parasetamol. Selain sebagai analgesik, pacasetamol
juga dapat digunakan untuk obat antipirek (demam). Parasetamol banyak digunakan
karena disamping harganya mura, parasetamol adalah anti nyeri yang aman untuk
swamedikasi (pengobatan mandiri).
Parasetamol adalah golongan obat analgesik non apioid yang dijual secara
bebas. Indikasi parasetamol adalah untuk sakit kepala,nyeri otot sementara, sakit
menjelang menstruasi, dan didindikasikan juga untuk demam. Parasetamol itu aman
terhadap lambung juga merupakan analgesik pilihan untuk ibu hamil maupun
menyusui. Tapi bukan berarti parasetamol tidak mempunyai efek samping. Efek
samping parasetamol berdampak pada liver atau hati. Parasetamol bersifat toksik di
hati jika digunakan dalam dosis besar.
Parasetamol (Asetaminofen) merupakan senyawa organik yang banyak
digunakan dalam obat sakit kepala karena bersifat analgesik(menghilangkan sakit),
sengal-sengal, sakit ringan, dan demam. Parasetamol juga digunakan dalam sebagian
besar resep obat analgesik salesma dan flu. Untuk mengetahui lebih jelasnya tentang

4
parasetamol, kita akan membahas mengenai apa pengertian parasetamol, apa saja
kegunaan atau manfaat dari parasetamol serta dampak atau efek samping parasetamol
yang tidak sesuai dengan dosis.

b. Rumusan masalah
1. Apa yang dimaksud dengan parasetamol ?
2. Apa kegunaan dan data fisik dari parasetamol ?
3. Apa saja monograph dari parasetamol ?

c. Tujuan
1. Mengetahui yang di maksud dengan parasetamol.
2. Mengetahui kegunaan dan data fisik dari paracetamol.
3. Mengetahui monograph parasetamol.

5
BAB II
PEMBAHASAAN
A. Pengertian
Sebelum penemuan asetaminofen atau parasetamol, zaman dahulu
kulit sinkona digunakan sebagai agen antipiretik, selain digunakan untuk
menghasilakn obat antimalaria, kina. Karena pohon sinkona semakin
berkurang pada 1880-an, sumber alternatif mulai dicari. Terdapat dua agen
antupiretik yang dibuat pada 1880-an, asetanilida pada 1886 dan fenasetin
pada 1887. Pada masa ini, parasetamol pada masa ini telah disintesis oleh
Hormon Northrop Morse melalui pengurangan p-nitrofenol bersama
timahdalam asam asetat gletser. Walaupun proses ini telah di jumpai tahun
1873, parasetamol tidak digunakan dalam bidang pengobatan hingga dua
decade setelahnya. Pada 1893, parasetamol telah di temui di dalam air kencing
seseorang yang mengambil fanasetin, yang memekat kepada hablur camouran
berwarna putih dan berasa pahit.
Pada tahun 1899, parasetamol dijumpai sebagai metabolit asetanilida.
Namun penemuan ini tidak dipedulikan pada saat itu. Pada 1946, Lembaga
Studi Analgesik dan Obat-obatan Sedatif telah memberi bantuan kepada
Dapartemen Kesehatan New York untuk mengkaji masalah yang berkaitan
dengan agen analgesik. Bernard dan Julius Axelord telah ditugaskan untuk
mengkaji mengapa agen bukan aspirin dikaitkan dengan adanya
methemoglobinemia, sejenis keadaan darah tidak berbahaya. Di dalam tulisan
mereka pada 1948, Brodie dan Axelord mengaitkan penggunaan asetanilida
dengan methemoglobinemia dan mendapati pengaruh analgesik asetanilida
adalah disebabkan metabolit parasetamol aktif. Mereka membela pnggunaan
parasetamol karena memandang bahan kimia ini tidak menghasilakn racun
asetanilida.
Obat anti-inflamasi non steroid (OAINS) adalah sekelompok besar
obat yang memiliki sifat anti-inflamasi, antipiretik, dan analgesik dengan
derajat yang bervariasi. Obat golongan ini menghambat 2 enzim siklo-

6
okigenase (COX-1 dan COX-2) yang diperlukan untuk sintesis prostaglandin
(yang meningkatkan inflamasi dan menyebabkan nyeri). OAINS dapat
diklasifikasikan berdasarkan kekuatannya. Parasetamol termasuk dalam
OAINS lemah. Parasetamol ini analgesik yang lebih leah darp pada aspirin,
dan tidak mempunyai efek anti-inflamasi. Obat ini tidak mengiritasi lambung
dan dapat diberikan secara aman pada pasiendengan riwayat dyspepsia atau
tukak lambung. Sediaan alixir parasetamol untuk anak-anak lebih disukai darp
pada aspirin.
Parasetamol juga dikenal dengan asetaminofen. Obat ini memiliki
khasiat yang sama seperti aspirin tetapi lebih aman bagi lambung. Analgesik
Asetaminofen (derivate-para-fenol) adalah obat tanpa resep yang popular
yang di pakai oleh bayi, anak-anak, dewasa, orang lanjut usia untuk nyeri,
rasa tidak enak dan demam. Hampir smua obat sakit kepala atau demam yang
berda di pasaran menggunakan zat aktif parasetamol ini. Penggunaan
parasetamol yang berlebihan dapat menimbulakn gangguan pada ginjal dan
hati. Kata asetaminofen dan parasetamol berasal dari singkatan nama kimia
bahan tersebut. Versi Amerika yaitu N-asetil-para-aminofenol Asetaminofen
dan versi Inggris yaitu para-asetil-amino-fenol Parasetamol.
Parasetamol adalah golongan obat analgesik non opioid yang dijual
secara bebas. Indikasi parasetamol adalah untuk sakit kepala, nyeri otot
sementara, sakit menjelang menstruasi, dan indikasi juga untuk demam.
Parasetamol itu aman terhadap lambung juga merupakan analgesik pilihan
untuk ibu hamil maupun menyusui. Tapi bukan berarti parasetamol bersifat
toksik di hati jika digunakan dalam dosis besar.
Asetaminofen atau parasetamol memiliki efek antipiretik dan
nonnarkotik yang hampir sama dengan aspirin. Asetaminofen atau
parasetamol tidak menghambat agregasi trombosit juga tidak menyebabkan
distress atau pendarahan lambung. Ia hanya mempunyai respons inflamasi
yang lemah. Asetaminofen diabsorpsi oleh saluran gastrointestinal dan
dimetabolisme dalam hati untuk mngektifkan zat-zat metabolisme dalam hati.

7
Waktu puncak bagi asetaminofen terjadi dalam 2 jam dan waktu paruhnya 3
jam.
Parasetamol (Panadol, Tylenol) adalah obat anti nyeri dan antidemam
paling banyak digunakan karena pada takaran biasa bersifat aman, tanpa
memberikan efek samping, juga aman bagi anak kecil dan wanita hamil
apabila dimakan dalam waktu singkat. Daya erja parasetamol hampir sama
kuatnya dengan setosal dan lama kerjanya cenderung lebih singkat.
Parasetamol merupakan senyawa kimia organic yang banyak
digunakan dalam obat sakit kepala karena bersifat analgesik (menghilangkan
sakit). Parasetamol atau 4-hidroksiasetanilida dengan rumus molekul dan
bobot molekul 152.16.

ACETAMINOPHENUM
( FI III HAL 37)

Rumus molekul : C8H9NO2


Berat molekul : 151,16 g/mol
Nama lain : ACETAMINOFEN
Nama dagang : Panadol, sanmol dan pyrexin
Nama sistematis (IUPAC) : N - (4-hydroxyphenyl) ethanamide N – (4-
hydroxyphenyl) acetamide
Berat jenis : 1.293 (air=1)
Titik lebur : 169-170oC

8
Titik didih : >500oC
Golongan obat : Obat bebas
Kegunaan : Analgetikum; antipiretikum
Kelarutan : Larut dalam air 70 bagian air, dalam 70 bagian
etanol (95%) P, dalam 13 bagian aseton P, dalam 40 bagian glisero P dan
dalam 9 bagian propilenglikol P; larut dalam larutan alkali hidroksida.

Oktanol/koefisien partisi air (P) long P 0,49. Penampilan Kristal berwarna


atau bubuk Kristal putih. Sangat sedikit larut dalam air dingin, cukup larut
dalam air panas.

Sifat zat berkhasiat menurut Dirjen POM. (1995), sifat-sifat


parasetamol adalah sebagai berikut :

Sinonim Hidroksiasetanilida : 4-
Berat molekul : 151.16
Rumus empiris : C8H9NO2
Sifat fisika dan kimia parasetamol :

Sinonim asetaminofen : Paracetamolum


Nama kimia hidroksiasetanilida : 4-
Rumus molekul : C8H9NO2
Rumus bangun : HO NHCOCH3
Kandungan : tidak kurang dari 98,0 % dan tidal lebih
dari 101,0 % C8H9NO2, dihitung terhadap zat yang telah dikeringkan.
Pemerian : serbuk hablur putih, tidak berbau, rasa
sedikit pahit.
Kelarutan : larut dalam air mendidih dan dalam natrium
hidroksida 1 N, mudah larut dalam etanol.
Jarak lebur : Antara 168o dan 172o

9
Tentang Paracetamol
Golongan analgesik, kategori obat bebas manfaatnya dapat meredakan
rasa sakit dan demam dikonsumsi oleh dewasa dan anak-anak. Nama lainnya
adalah Acetaminophen bentuk obatnya tablet, kapsul, obat larut, cairan yang
diminum, supositoria, suntik dan infus. Paracetamol adalah jenis obat yang
umum dan bisa dibeli secara bebas di apotek. Obat ini bisa berbentuk
tablet,kapsul,atau cairan. Terdapat banyak merek obat-obatan paracetamol.

Obat Paracetamol
Paracetamol digunakan sebagai penurun demam. Selain itu
paracetamol juga dapat digunakan untuk mengatasi kepala pusing (headache).
Paracetamol memiliki efek analgesik dan antipiretik yaitu mengurangi rasa
nyeri dan demam. Obat paracetamol memiliki aksi utama di CNS (Central
Nervous System). Tidak bekerja dijaringan parifer (tepi) sehingga efek
ganggungan lambung rendah.

Berikut ini terdapat beberapa merek dangan atau nama dagang obat
obat yang mengandung parasetamol baik sediaan tunggal atau pun
kombinasi :

1. Aphamol 20. Omegrip


2. Panadol 21. Ottopan
3. Scopma Plus 22. Pacetik
4. Sanmol 23. Pamol
5. Analpin 24. Paracetol
6. Buscopan Plus 25. Paradyn
7. Calapol 26. Procet
8. Citamol 27. Progesic
9. Cymacold 28. Propyretic
10. Erphamol 29. Pyrexin

10
11. Farmadol 30. Pyridol
12. Fasidol 31. Samconal
13. Fasidol Forte 32. Sistemol
14. Grafadon 33. Sumagesic
15. Hufagesic 34. Tempra
16. Mirasik 35. Terrmagon
17. Nalgesik 36. Termagon Forte
18. Nasamol 37. Tropigesic
19. Novagesic 38. Xepamol
Indikasi Parasetamol
Parasetamol berguna untuk menurukan panas dan nyeri ringan sedang
seperti sakit kepala,myalgia, nyeri pasca persalinan dan keadaan lain, dimana
aspirin efektif sebagai analgesik. Parasetamol atau asetaminofen saja adalah
terapi yang tidak adekuat untuk inflamasi seperti arthritis rheumatioid,
sekalipun ia dapat dipakai sebagai tambahan analgesik terhadap terapi anti
inflamasi. Untuk analgesik ringan, asetaminofen adalah obat yang lebih
disukai pasien yang alergi terhadap aspirin bilamana salisilat tidak bisa di
toleransi. Ia lebih disukai dari pada aspirin pada pasien dengan hemophilia
atau degan riwayat ulkus peptikum dan pada mereka yang mengalami
bronkospasme yang dipicu oleh aspirin. Berbeda dengan aspirin,
asemetaminofen tidak engantagonis efek-efek, agen-agen urikosurik.
Seseorang anak dikatakan demam jika suhu tubuhnya meningkat
diatas normal. Suhu tubuh yang normal berkisar antara 36,5OC-37,5OC.
Pengukuran suhu tubuh anak sebaiknya menggunakan thermometer agar
hasilnya lebih akurat. Ketika anak mengalami demam, salah satu langkah
yang bisa dilakukan orang tua adalah dengan memberikan obat penurun
demam. Obat penurun demam anak yang terkenal adalah parasetamol.
Parasetamol mempuntai efek analgesik yaitu bekerja dengan meningkatkan
ambang rasa sakit atau pereda nyeri. Efek lain dari parasetamol adalah
antipiretik (diduga bekerja langsung pada pusat pengetur panas atau penurun

11
demam). Di pasaran, seperti di apotek, banyak sekali dijumpai merek dagang
parasetamol. Parasetamol juga mempunyai sediaan barmacam-macam seperti
suspense, sirup, tablet, obat tetes, dan suppositoria. Walaupun pada umumnya
parasetamol telah mencantumkan dosis dan takaran pemakaiannya sesuai
dengan usia anak, orangtua juga perlu mengetahui perhitungan dari dosis
pemakaian parasetamol supaya tidak terjadi kelebihan dosis. Dosis
parasetamol disarankan diberikan berdasarkan berat badan. Pertimbanagan
dosis menurut berat badan dipilih karena berat badan anak pada umur yang
sama belum tentu mempunyai berat badan yang sama pula. aturan pakai
parasetamol berdasarkan berat badan adalah 10-15 mg parasetamol per
kilogram berat badan (mg/kg berat badan). Dengan melihat aturan pakai
diatas, dapat diilustrasikan dengan contoh di bawah ini :
Umur anak 2 tahun dengan berat badan 10 kg, artinya anak isa
diberikan obat penurun demam anak parasetamol dengan dosis minimal 100
mg parasetamol (10 mg parasetamol x 10 kg berat badan) dan maksimal 150
mg parasetamol (15 mg parasetamol x 10 kg berat badan).
Umur anak 6 tahun dengan berat badan 20 kg, artinya bisa diberikan obat
penurun demam anak parasetamol dengan dosis minimal 200 mg parasetamol
(10 mg parasetamol x 20 kg berat badan).
Salah satu sediaan dari parasetamol yang mudah diberikan kepada
anak dan praktis adalah sediaan suspensi dan sirup. Sediaan suspensi dan
sirup mudah dihitung berdasarkan berat badan anak. Komposisi yang sering
ditemui pada kemasan obat demam anak parasetamol adalah setiap 5 ml
suspensi atau sirup mengandung 120 mg parasetamol atau setiap 5 ml
suspense/sirup mengandung 250 mg parasetamol.
Dari keterangan komposisi yang tercantum pada kemasan dan dengan
melihat berat badan anak, bisa diartikan untuk anak umur 2 tahun dengan
berat badan 10 kg seperti ilustrasi di atas bisa diberikan parasetamol dengan
dosis minimal 100 mg parasetamol (10 mg parasetamol x 10 kg berat badan)

12
tiap 1 sendok takar (5 ml) dan dosis maksimal 150 mg parasetamol (15 mg
parasetamol x 10 kg berat badan).
Sementara untuk anak berumur 6 tahun dengan berat badan 20 kg
seperti ilustrasi di atas dapat diberikan parasetamol dengan dosis minimal 200
mg parasetamol (10 mg parasetamol x 20 kg berat badan) tiap satu sendok
takar (5 ml) dan dosis maksimal 300 mg parasetamol (15 mg parasetamol x 20
kg berat badan) tiap 1 sendok takar (5 ml) parasetamol bisa diberikan kembali
paling cepat 4-6 jam setelah pemeberian sebelumnya dengan maksimal
pemberian 4 kali selama 24 jam.

Dosis dan aturan pakai:

Parasetamol Tablet

Dewasa dan anak di atas 12 tahun: 1 tablet , 3-4 kali sehari.


Anak-anak 6-12 tahun: ½-1, 3-4 tablet kali sehari.
Parasetamol Sirup 125 mg/5 ml

Anak usia 0-1 tahun : ½ sendok takar (5 mL), 3-4 kali sehari.
Anak usia 1-2 tahun : 1 sendok takar (5 mL), 3-4 kali sehari.
Anak usia 2-6 tahun : 1-2 sendok takar (5 mL), 3-4 kali sehari.
Anak usia 6-9 tahun : 2-3 sendok takar (5 mL), 3-4 kali sehari.
Anak usia 9-12 tahun : 3-4 sendok takar (5 mL), 3-4 kali sehari.
Kemasan :
Paracetamol tablet 500 mg.
Parcetamol sirup 125 mg/ 5 ml.
Paracetamol sirup 160 mg/ 5 ml.
Paracetamol sirup 250 mg/ 5 ml.
Paracetamol suppositoria.
Dosis Parasetamol Dewasa untuk Demam dan Nyeri :

13
Pedoman umum : 325-650 mg diminum setiap 4 sampai 6 jam atau 1000 mg
setiap 6 sampai 8 jam.
Paling sering adalah parasetamol 500 mg tablet : 500 mg tablet oral setiap 4
sampai 6 jam.
Dosis Parasetamol untuk Anak Demam dan Nyeri :
Untuk mengukur dosis parasetamol anak dengan tepat maka kita harus
mengetahui berat badan dan umur anak menjadi pertimbangan.

< = 1 bulan : 10-15 mg/kg BB/ dosis setiap 6 sampai 8 jam sesuai kebutuhan.
1 bulan -12 tahun : 10-15 m/ kg BB/ dosis sampai setiap 4 sampai 6 jam
sesuai kebutuhan (maksimum : 5 dosis dalam 24 jam).
Obat parasetamol tidak dianjurkan melebihi dosis yang
direkomendasikan. Jumlah maksimum untuk orang dewasa adalah 1 gram
(1000 mg) per dosis dan 4 gram (4000 mg) per hari. Penggunaan parasetamol
yang berlebihan dapat menyebabkan kerusakan hati.

Pada anak-anak, gunakanlah sediaan sirup atau suppositoria. Hati-hati


dan selalu ikuti petunjuk dosis pada label obat. Jangan memberikan
parasetamol untuk anak dibawah usia 2 tahun tanpa nasihat dari dokter.

Berhenti menggunakan parasetamol dan hubungi dokter jika :

Selama 3 hari penggunaan masih demam.


Selama 7 hari penggunaan masih terasa sakit (nyeri belum teratasi) atau 5 hari
pada anak-anak.
Terjadi reaksi alergi seperti ruam kulit, sakit kepala terus menerus, atau
kemerahan atau bengkak.
Analgesik asetaminofen (devirat-para-venol) adalah obat tanpa resep
yang popular yang dipakai oleh bayi, anak-anak, dewasa, orang lanjut usia
untuk nyeri, rasa tidak enak dan demam. Parasetamol sebagai obat penurun

14
panas sekaligus pereda nyeri. Jadi bisa digunakan untuk demam dan sakit
seperti sakit gigi, sakit lambung, dan sebagainya.berbeda dengan obat pereda
nyeri golongan NSAID seperti ibuprofen, piroksikam, atau asam mefetamat,
parasetamol ini lebih aman buat lambung sehingga cocok bagi penderita maag
atau gastritis.
Selama bertahun-tahun digunakan, informasi tentang cara kerja
parasetamol dalam tubuh belum sepenuhnya diketahui dengan jelas hingga
pada tahun 2006 dipublikasikan dalam salah satu jurnal Bertolini A, et. Al
dengan topik parasetamol : New Vistas Of An Old Drug, mengenai aksi
pereda nyeri dari parasetamol ini. Mekanisme kerja yang sebenarnya dari
parasetamol masih menjadi bahan perdebatan. Parasetamol menghambat
produksi prostaglandin (senyawa penyebab inflamasi), namun parasetamol
hanya sedikit memiliki khasiat anti inflamasi. Telah dibuktikan bahwa
parasetamol mampu mengurangi bentuk teroksisdasi enzim siklooksigenase
(COX), sehingga menghambatnya untuk membentuk senyawa penyebab
inflamasi. Parasetamol juga bekerja pada pusat pengaturan suhu pada otak.
Tetapi mekanisme secara spesifik belum diketahui.
Ternyata didalam tubuh efek analgetik dari parasetamol diperantarai
oleh aktivitas tak langsung reseptor cannabinoid CB1. Didalam otak dan
sumsum tulang belakang, parasetamol mengalami reaksi deasetilasi dengan
asam arachidonat membentuk N-arachidonoylfenolamin, komponen yang
dikenal sebagai zat endogenous cababinoid.
Adanya N-arachidonoylfenolamin ini meningkatkan kadar
cannabinoid endogen dalam tubuh, disamping juga menghambat enzim
siklooksigenase yang memproduksi prostaglandin dalam otak. Karena efek
canabino-mimetik inilah terkadang parasetamol digunakan secara berlebihan.
Sebagaimana diketahui bahwa enzim siklooksigenase ini berperan
pada metabolisme asam arakidonat menjadi prostaglandin H2 suatu molekul
yang tidak stabil, yang dapat berubah menjadi berbagai senyawa pro-
inflamasi. Kemungkinan lain mekanisme kerja parasetamol ialah bahwa

15
parasetamol menghambat enzim siklooksigenase seperti halnya aspirin
mengurangi produksi prostaglandin, yang berperan dalam proses nyeri dan
demam sehingga meningkatkan ambang nyeri, namun hal tersebut terjadi pada
kondisi inflamasi, dimana terdapat konsentrasi peroksida yang tinggi. Pada
kondisi ini oksidasi parasetamol juga tinggi, sehingga menghambat aksi anti
inflamsi. Hal ini menyebabkan parasetamol tidak memiliki khasiat langsung
pada tempat inflamasi, namun malah bekerja di sistem saaraf pusat untuk
menurunkan temperatur tubuh, dimana kondidinya tidak oksidatif.
Mekanisme reaksi
Parasetamol bekerja dengan mengurangi produksi prostaglandin
dengan mengganggu enzim cyclooksigenase (COX). Parasetamol
menghambat kerja (COX) pada sistem saraf pusat yang efektif dan sel
endothelial dan bukan pada sel kekbalan dengan peroksida tinggi.
Kemampuan menghambat kerja enzim COX yang dihasilkan otak inilah yang
membuat paracetamol dapat mengurangi rasa sakit kepala dan dapat
menurunkan demam tanpa menyebabkan efek samping, tidak seperti
analgesik-analgesik yang lainnya.
Paracetamol atau acetaminophen adalah obat yang menurunkan
demam (antipiretik). Parasetamol menurunkan demam dengan cara
menghambat pusat pengatur panas tubuh di hipotalamus. Selain untuk
demam, paracetamol digunakan juga untuk analgetik yaitu obat yang dapat
mengurangi rasa nyeri dengan cara menghambat impuls/rangsang nyeri di
perifer.
Paracetamol sering digunakan untuk mengobati berbagai penyakit
seperti sakit kepala,nyeri otot, radang sendi, sakit gigi, flu dan demam.
Parasetamol mempunyai efek mengurangi nyeri pada radang sendi (arthiritis)
tapi tidak mempunyai efek mengobati penyebab peradangan dan
pembengkakan sendi.

16
Parasetamol tidak menimbulkan iritasi lambung sehingga aman
dikonsumsi. Hanya saja obat ini tidak boleh diberikan kepada pasien dengan
gangguanfungsi hati berat dan penderita yang alergi dengan paracetamol.

Indikasi dan Kontraindikasi


Parasetamol atau asetaminofen diindikasikan untuk mengurangi rasa
nyeri ringan samapi sedang, seperti sakit kepala, sakit gigi, nyeri otot, dan
nyeri setelah pencabutan gigi serta menurunkan demam. Selain itu,
parasetamol juga mempunyai efek anti-radang yang lemah. Parasetamol tidak
boleh diberikan pada orang yang alergi terhadap obat anti-inflamasi non-
steroid (AINS), menderita hepatitis, gangguan hati atau ginjal, dan
alkoholisme. Pemberian parasetamol juga tidak boleh diberikan berulang kali
kepada penderita anemia dan gangguan jantung, paru, dan ginjal.
Parasetamol terdapat dalam berbagai bentuk dan dalam berbagai
campuran obat sehingga perlu diteliti jumlahnya untuk menghindari
overdosis. Risiko kerusakan hati lebih tinggi pda peminum alkohol, pemakai
parasetamol dosis tinggi yang lama atau pemakai lebih dari satu produk yang
parasetamol.
Indikasi utama parasetamol yaitu digunakan sebagai obat penurun
panas (analgesik) dan dapat digunakan sebagai obat penghilang rasa sakit dari
segala jenis seperti sakit kepala, sakit gigi, nyeri pasca oprasi, nyeri
sehubungan dengan pilek, nyeri otot pasca trauma, dan lain-lain. Sakit kepala
migraine, dismenore dan nyeri sendi juga dapat diringankan dengan obat
parasetamol ini. Pada pasien kanker parasetamol digunakan untukmengatasi
nyeri ringan atau dapat diberikan dalam kombinasi dengan opioid (misalnya
kodein).
Parasetamol telah dibandingkan dengan banyak analgesik lain dan
dianggap kurang equipotentn jika dibandingkan denga aspirin (asam
asetisalisilat). Dengan demikian, secara umum, parasetamol kurang mujarab

17
ketimbang salisilat dan agaen antirematik lainnya jika digunakan sebagai obat
anti nyeri.
Parasetamol dapat digunakan pada anak-anak. Ini merupakan
alternative uyang lebih disukai ketika aspirin (asam asetilisilisat) merupakan
kontra indikasi (misalnya karena riwayat ulkus atau infeksi virus pada anak).
Efek samping parasetamol jarang ditemukan. Efek samping dapat
berupa gejala ringan seperti pusing sampai efek samping berat seperti
gangguan ginjal, gangguan hati, reaksi alaergi dan gangguan darah. Reaksi
alaergi dapat berupa bintik-bintik merah pada kulit, biduran, sampai reaksi
alaergi berat yang mengancam nyawa. Gangguan darah dapat berupa
pendarahan saluran cerna, penurunan kadar trombosit dan leukosit, serta
gangguan sel darah putih. Penggunaan parasetamol jangka pendek aman pada
ibu hamil pada semua trimester dan ibu menyusui.
Peristiwa interaksi obat terjadi sebagai akibat penggunaan bersama-
sama dua macam obat atau lebih. Interaksi ini dapat menghasilkan efek yang
menguntungkan tetapi sebaliknya juga dapat menimbulkan efek yang
merugikan atau membahayakan. Meningkatnya kejadian interaksi obat dengan
efek yang tidak diinginkan adalah akibat makin banyaknya dan makin
seringnya penggunaan apa yang dinamakan “Polypharmacy” atau “Multiple
Drug Therapy”. Sudah kita maklumi bersama bahwa biasanya penderita
menerima resep dari dokter yang memuat lebih dari dua macam obat. Dan
penderita biasanya mengonsumsi obat dengan makanan apabila obat tersebut
diminum, setelah itu penderita makan makanan yang berinteraksi dengan obat
itu sendiri dan mengakibatkan toksik atau merugikan kesehatan bagi tubuh
penderita. Belum lagi kebiasaan penderita yang pergi berobat ke beberapa
dokter untuk penyakit yang sama dan mendapat resep obat yang baru.
Obat dapat berinteraksi dengan obat lain maupun dengan makanan
dan minuman yang dikonsumsi oleh pasien. Hal ini dapat terjadi karena dalam
kehidupan sehari-hari, tidak jarang seorang penderita mendapat obat lebih dari
satu macam obat, menggunakan obat ethical, obat bebas tertentu selain yang

18
diresepkan oleh dokter maupun mengkonsumsi makanan dan minuman
tertentu seperti alkohol, kafein.
Perubahan efek obat akibat interkasi obat dapat bersifat
membahayakan dengan meningkatnya toksisitas obat atau berkurangnya
khasiat obat. Namun, interaksi dari beberapa obat juga dapat bersifat
menguntungkan seperti efek hipotensif diuretic bila dikombinasikan dengan
beta-bloker dalam pengobatan hipertensi.

Kemungkinan lain terjadinya interaksi obat adalah akibat kebiasaan


beberapa penderita untuk mengobati diri sendiri dengan obat-obatan yang
dapar dibeli di toko-toko secara bebas. Interaksi obat yang tidak diinginkan
dapat dicegah bila kita mempunyai pengetahuan farmakologi tentang obat-
obatan yang dikombinasikan. Tetapi haruslah diakui bahwa pencegahan itu
tidaklah semudah yang kita sangka, mengingat jumlah interaksi yang mungkin
terjadi pada orang penderita yang menerima pengobatan polypharmacy cukup
banyak. Mekanisme interaksi obat bermacam-macam dan kompleks.
Paracetamol sudah digunakan secara luas, dan pada dosis yang
dianjurkan efek sampingnya ringan dan jarang terjadi. Laporan mengenai efek
yang tidak diinginkan, jarang. Kebanyakan laporan dari efek samping
parasetamol berhubungan dengan dosis yang berlebihan. Parasetamol harus
digunakan dengan hati-hati pada penderita payah hati dan disfungsi ginjal.

19
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Parasetamol merupakan senayawa kimia organic yang banyak
digunakan dalam obat sakit kepala karena sifatnya analgesic (menghilangkan
rasa sakit). Parasetamol atau 4-hidroksiasetanilida dengan rumus molekul dan
bobot molekul 152.16. parasetamol sebagai obat penurun panas sekaligus
pereda nyeri. Parasetamol bisa digunakan untuk demam dan sakit seperti sakit
ggi, sakit lambung, dan sebagainya. Parasetamol ini lebih aman bagi lambung
sehingga cocok bagi penderita maag atau gastritis. Tetapi dibalik
keampuhannya tersebut, parasetamol memliki bahaya yang cukup besar yakni
dapat menurunkan fungsi paru-paru, merusak ginjal dan dapar mengakibatkan
asma, bronchitis. Selain itu, overdosis dari asetaminofen atau parasetamol
dapat menyebabkan kematian. Dan kematian itu dapat terjadi dalam watu 1-4
hari setalah mengonsumsi aetaminofen atau parasetamol yang berlebih karena
timbulnya nekrosis hati.

B. Saran
Lebih jelas jika menjelaskannya secara tatap muka

20
DAFRAT PUSTAKA
 Chairns, Donald. 2004. Intisari Kimia Farmasi Edisi 2. Jakarta : EGC
 Farmakope Edisi III hal 37
 Toksikologi, 6 januari 2015. PARACETAMOL
link : https://toksikologi519.wordpress.com/2015/01/06/paracetamol/

21

Anda mungkin juga menyukai