Anda di halaman 1dari 20

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

PADA PASANGAN BARU MENIKAH

Dosen Pembimbing :
Dwi Agustanti, S.Kep., M.Kep., Sp.Kom.

Disusun Oleh :
Kelompok 1.1 Tingkat 3 Reguler 3
1. EPI PARAMITA (1814401101)
2. NABILA SHAFIRA (1814401112)
3. FANNY AMALIA SAFITRI (1814401103)
4. BELLY FUSFITA (1814401104)
5. SHEFIIA NOVERA AHS (1814401105)
6. KAMILIA NURJANAH (1814401106)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNG KARANG
PRODI DIII KEPERAWATAN
TA. 2020/2021
FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
KELOLA JUDUL : ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA NY. S

PENGKAJIAN
A. Data Umum
1. Nama Keluarga (KK) : Ny. S
2. Umur : 26 tahun
3. Alamat dan Telepon : Jl. Mawar Hajimena, Natar, Lampung Selatan
dan 085279751694
4. Komposisi Keluarga :
No. Nama Sex Hubungan Umur Pendidikan Pekerjaan Status
(TTL) Kesehatan
1. Ny. S P Istri 26 th D3 Pegawai Sehat
(Bandar Puskesmas
Lampung,
1 Januari
1994)
2. Tn. M L Suami 26 th S1 Staf Sehat
(Bandar Kepegawaian
Lampung,
17 Juli
1994)

5. Genogram
1
Keterangan :

: Laki-laki : Tn. M : Pr Meninggal

: Perempuan : Ny.S
: Lk Meninggal

6. Tipe keluarga : Nuclear Dyed


7. Suku : Ny. S bersuku Jawa dan suaminya bersuku Lampung
8. Agama : Islam
9. Status Sosek Keluarga : Tn. M bekerja untuk mencari nafkah bagi istri dengan
penghasilan sekitar ± Rp 2.000.000,00 /bulan. Ny. S ikut membantu mencari
nafkah tambahan dengan penghasilan ± Rp 1.000.000,00 /bulan.
10.Aktivitas Rekreasi : Keluarga Tn. M tidak mempunyai aktivitas rekreasi
khusus, hanya saja jika ada waktu luang Tn. M mengisi waktunya dengan
membereskan halaman rumah yang belum rapi akibat dari sisa pembanguanan
rumah. Lalu untuk mengisi waktu senggang, Ny. S mengisinya dengan membaca
berita melalui instagram dan mengajarkan BBQ via online.

2
B. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga
1. Tahap Perkembangan Keluarga Saat Ini
Tahap perekembangan keluarga saat ini adalah tahap I yaitu keluarga pasangan
baru / pemula.
2. Tahap Perkembangan Keluarga yang Belum Terpenuhi
Dalam keluarga Tn. M Dan Ny. S perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
pertama adalah memiliki seorang anak serta tugas Tn. M sebagai kepala
keluarga belum terpenuhinya perlengkapan rumah dan ketersediaan rumah
secara maksimal.
3. Riwayat Keluarga Inti
Tn. M memiliki riwayat penyakit hipertensi dan Ny.S mengatakan memiliki
penyakit hipotensi.
4. Riwayat Keluarga Sebelumnya
Ibu dari Tn. M memiliki riwayat hipertensi sedangkan Ibu dari Ny.S memiliki
riwayat hipotensi.

C. Lingkungan
1. Karakteristik Rumah
 Luas Rumah : 78 m²
 Tipe Rumah : Tipe 36 (sederhana)
 Kepemilikan : Rumah sendiri
 Jumlah Ruang : 2 ruang kamar, 1 ruang tamu, 1 ruang keluarga,
1 dapur, 1 kamar mandi
 Ventilasi / Jendela : Terdapat 4 ventilasi dan 6 jendela yang tertutup
permanen
 Pemanfaatan Ruangan : Di ruang tamu untuk menyambut tamu
 Sumber Air Minum : Air sumur
 Kamar Mandi / WC : Terdapat 1 kamar mandi dan WC
 Pembuangan Sampah : Sampah dibuang di belakang rumah kemudian
diambil oleh petugas sampah
 Kebersihan lingkungan : Kebersihan lingkungan klien bersih
2. Karakteristik Tetangga dan Komunitas RW
3
 Kebiasaan : Klien mengobrol di rumah tetangga
 Aturan atau kesepakatan : Tidak ada aturan yang mengikat
 Budaya : Ny.S mengatakan suaminya setiap hari minggu
mengikuti kegiatan gotong royong
3. Mobilitas Geografis Keluarga
Ny. S mengatakan sudah pernah pindah dari kontarakan.
4. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat
Ny. S mengatakan tidak ada perkumpulan atau pertemuan – pertemuan khusus dan
biasanya berkumpul hanya di waktu-waktu tertentu seperti silahturrahim dengan
tetangga terdekat.
5. Sistem Pendukung Keluarga
Saat ini dalam keluarga tidak terdapat anggota keluarga yang sakit, hubungan satu
anggota keluarga dengan yang lainnya cukup baik.

D. Struktur keluarga
1. Pola Komunikasi Keluarga
Ny. S mengatakan biasanya berkomunikasi menggunakan bahasa indonesia
dengan Tn. M begitupun Tn. M jika berkomunikasi dengan istri menggunakan
bahasa indonesia dan menurut Ny. S setiap ada permasalahan selalu
dikomunikasikan dan didiskusikan bersama secara terbuka dalam keluarga.
2. Struktur Kekuatan Keluarga
Dalam pengambilan keputusan Tn. M serta Ny. S selalu memutuskan secara
bersama – sama atau musyawarah.
3. Struktur Peran
Dalam keluarga Tn. M sebagai kepala keluarga berkewajiban mencari nafkah
untuk keluarga dan dibantu oleh Ny. S sebagai istri yang turut bekerja membantu
suaminya tetapi dirinya juga tetap melakukan perannya sebagai ibu rumah
tangga.
4. Nilai dan Norma Budaya
Sebagai bagian dari masyarakat Lampung dan beragama islam keluarga memiliki
nilai – nilai dan norma yang dianut seperti sopan santun terhadap orangtua,
keluarga suami, dan keluarga istri. Menurut Ny. S dikeluarganya tidak terdapat

4
nilai dan norma yang bertentangan dengan kesehatan.

E. Fungsi keluarga
1. Fungsia Afektif
Semua anggota keluarga Tn. M saling menyanyangi satu sama lain, jika ada yang
sakit atau mengalami ksusahan maka anggota kelaurga akan saling membantu.
2. Fungsi Sosialisasi
 Kerukunan Hidup dalam Keluarga
Hubungan antara dirinya dan suami sampai sejauh ini baik dan hubungan
dengan keluarga besarnya baik dan hubungan dengan orang lain baik terutama
pada tetangga-tengga terdekat.
 Interaksi dalam Keluarga
Interkasi hubungan dalam keluarga baik – baik saja.
 Anggota Keluarga yang Dominan dalam Pengambilan Keputusan
Ny. S mengatakan yang selalu mengambil keputusan adalah Tn. M.
 Kegiatan Keluarga Waktu Senggang
Kegiatan waktu senggang keluarga Ny. S mengisinya dengan mengajarkan
BBQ via online dan Tn. M membereskan bagian rumah yang masih belum
rapi.
 Partisipasi dalam Kegiatan Sosial
Membantu dalam kegiatan gotong royong di lingkungan masyarakat.
3. Faktor Reproduksi
Ny. S mengatakan ia dan suami tidak ada program hamil, namun jika Allah
memberikan kesempatan dan amanah kepada mereka, maka mereka akan siap
menerimanya.
4. Faktor Ekonomi
Menurut Ny. S pemenuhan pangan keluarganya terpenuhi dengan penghasilan
suami, dan dirinya.
5. Fungsi Perawatan Keluarga
Pemeriksaan fisik (Head to Toe) dan 5 tugas kesehatan keluarga
a. Mengenal masalah kesehatan :
Keluarga Tn. M mengenal masalah kesehatan yang dialami oleh dirinya,

5
seperti mengetahui faktor penyebab dari tekanan darah tinggi yang sering
timbul pada Tn. M lalu keluarga juga mengetahui tanda dan gejala, serta
faktor penyebab dari hipertensi maupun hipotensi yang sering dialami Ny. S.
b. Mengambil Keputusan Mengenai Tindakan Kesehatan yang Tepat
keluarga sudah mengetahui tentang dampak / komplikasi dari hipertensi
maupun hipotensi bila dibiarkan saja.
c. Kemampuan Keluarga dalam Merawat Anggota Keluarga yang Sakit
Jika ada salah satu anggota keluarga yang sakit seperti demam pada Ny. S
keluarga merawatnya dengan kompres hangat. Keluarga mengatakan dengan
cara perawatan tersebut masalah kesehatan bisa teratasi, karena cara ini sudah
menjadi kebiasaan yang sering dilakukan oleh keluarga.
d. Kemampuan Keluarga Memelihara / Memodifikasi Lingkungan Rumah yang
Sehat
Masalah kesehatan pada ibu dari Tn. M yaitu hipertensi yang terkadang
timbul salah satu penyebabnya karena anak tetangga samping rumah yang
masih kecil sering rewel, sehingga mengganggu waktu istirahat.
e. Kemampuan Keluarga dalam Menggunakan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Di
Masyarakat
Keluarga mengetahui keberadaan fasilitas pelayanan kesehatan di
lingkungannya tetapi jika ada salah satu anggota keluarga yang sakit tidak
dibawa berobat, hanya dibiarkan sampai sembuh sendiri dengan dilakukan
perawatan di rumah secara mandiri.
Pemeriksaan Fisik
Ny. S Tn. M
1. Tekanan Darah : 100 / 70 mmHg 1. Tekanan Darah : 130 / 90 mmHg
2. Nadi : 65 x / menit 2. Nadi : 85 x / menit
3. Suhu : 36,5 ᵒC 3. Suhu : 36 ᵒC
4. RR : 20 x / menit 4. RR : 22 x / menit
5. BB : 60 kg 5. BB : 70 kg
6. TB : 165 cm 6. TB : 168 cm
Head to Toe
1. Kepala : Simetris, rambut bersih 1. Kepala : Simetris, rambut bersih,
dan panjang, berwarna hitam, tidak berwarna hitam, tidak terdapat benjolan.
6
terdapat benjolan. 2. Wajah : Tidak pucat.
2. Wajah : Tidak pucat. 3. Mata : Konjungtiva merah muda,
3. Mata : Konjungtiva merah sclera putih terdapat gambaran tipis
muda, sclera putih terdapat pembuluh darah.
gambaran tipis pembuluh darah. 4. Hidung : Hidung simetris, berfungsi
4. Hidung : Hidung simetris, normal.
berfungsi normal. 5. Mulut : Bibir tidak kering, tidak
5. Mulut : Bibir tidak kering, tidak ada stomatitis.
ada stomatitis 6. Telinga : Pendengaran normal, tidak
6. Telinga : Pendengaran normal, ada keluar cairan dari telinga.
tidak ada keluar cairan dari telinga. 7. Leher : Tidak ada pembesaran
7. Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, limpa, dan vena jugularis.
kelenjar tiroid, limpa, dan vena 8. Dada : Bentuk dada simetris, tidak
jugularis. ada benjolan, saat perkusi terdengar suara
8. Payudara : Bersih, simetris, tidak sonor pada semua lapang paru, suara
ada benjolan, asi belum keluar, dan jantung pekak, saat auskultasi terdengar
aerola menonjol. suara nafas vesikuler, dan tidak terdapat
9. Dada : Bentuk dada simetris, suara jantung tambahan.
tidak ada benjolan, saat perkusi 9. Abdomen : Simetris, tidak tampak
terdengar suara sonor pada semua adanya benjolan, terdengar suara timpani,
lapang paru, suara jantung pekak, tidak ada nyeri tekan.
saat auskultasi terdengar suara nafas 10. Ekstermitas : Tidak ada edema.
vesikuler, dan tidak terdapat suara 11. Eliminasi : Biasanya bab 1 kali
jantung tambahan. sehari, bak 4 – 5 kali sehari
10. Abdomen : Simetris, tidak
tampak adanya benjolan, terdengar
suara timpani, tidak ada nyeri tekan.
11. Ekstermitas : Tidak ada edema.
12. Eliminasi : Biasanya bab 1
kali sehari, bak 5 – 6 kali sehari.

F. Stress dan Koping Keluarga


7
1. Stressor Jangka Pendek
Menurut Ny. S yang menjadi stresor adalah adaptasi dengan rumah tangganya
yang masih baru dimana mereka berdua jarang bersama karena sibuk dengan
pekerjaannya masing – masing.
2. Stressor Jangka Panjang
Ny. S sering kepikiran masalah keguguran yang dialaminya.
3. Kemampuan Keluarga Berespon Terhadap Masalah
Ny. S sekarang lagi berusaha belajar menjadi ibu rumah tangga yang baik dengan
belajar memasak, mengurusi suaminya dan lebih bersabar terhadap keinginannya
memiliki keturunan.
4. Strategi Koping yang Digunakan
Setiap ada masalah yang timbul selalu musyawarah secara bersama – sama.
5. Strategi Adaptasi Disfungsional
Di dalam rumah tangganya Ny. S banyak belajar dari orang tuanya dan teman-
temannya yang sudah menikah tentang cara mengurusi rumah tangga.

G. Harapan Keluarga
Keluarga Ny. S berharap dengan kedatangan mahasiswa bisa memberikan
informasi kepada keluarga mengenai proses mempersiapkan kehamilan dan masalah
kesehatan yang mereka alami sehingga mereka bisa hidup lebih sehat lagi.

ANALISIS DATA
8
MASALAH
DATA-DATA PENYEBAB
KEPERAWATAN
DS :
1. Ny. S mengatakan ingin sesegera Keluarga tidak Defisit pengetahuan tentang
mungkin mempunyai anak dan mampu mengenal perkembangan tugas keluarga
berencana memiliki 2 orang anak. masalah tugas berhubungan dengan
2. Ny. S mengatakan sebenarnya perkembangan ketidakmampuan keluarga
dalam keluarganya belum keluarga baru mengenal masalah tugas
mengetahui tentang bagaimana menikah yaitu perkembangan keluarga baru
mempersiapkan kehamilan yang memiliki anak. menikah yaitu memiliki anak
baik.
DO :
1. Usia pernikahan memasuki 2 tahun.
2. Usia Ny. S 26 tahun dan Tn. M 26
tahun.
DS :
1. Ny. S mengatakan mereka jarang Ketidakmampuan Resiko terjadinya konflik
berkumpul bersama karena mereka keluarga mengetahui berhubungan
sibuk dengan pekerjaannya masing bagaimana membina dengan ketidakmampuan
– masing. komunikasi pada keluarga mengetahui bagaimana
2. Kegiatan waktu senggang keluarga keluarga baru nikah membina komunikasi pada
Ny. S mengisinya dengan keluarga baru nikah
mengajarkan BBQ via online dan
Tn. M membereskan bagian rumah
yang masih belum rapi.

DO :
1. Ny. S sekarang belajar menjadi ibu
rumah tangga yang baik dengan
belajar memasak, mengurusi
suaminya dan lebih bersabar
terhadap keinginannya memiliki

9
keturunan.

DS :

Ketidakmampuan Gangguan
1. Ny. S dan Tn. M sering keluar
keluarga melakukan manajemen pemeliharaan
rumah. Ny S pergi bekerja 
perawatan rumah rumah berhubungan dengan
di puskesmas sementara suami
yang sehat ketidakmampuan keluarga
jarang di rumah karena bekerja
melakukan perawaatan rumah
sebagai staf kepagawaian di suatu
yang sehat.
perusahaan.

DO :

1. Jendela rumah sering ditutup.


2. Pencahayaan pada malam hari
menggunakan listrik.
3. Penataan perabot rumah tangga
nampak tidak terlalu teratur karena
pembangunan rumah yang belum
selesai.
4. Rumah memiliki pekarangan yang
sempit tidak ada pepohonan karena
diapit oleh beberapa rumah.

DIAGNOSIS KEPERAWATAN
1. Defisit pengetahuan tentang perkembangan tugas keluarga berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga mengenal masalah tugas perkembangan keluarga baru
menikah yaitu memiliki anak.
2. Resiko terjadinya konflik berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga mengetahui bagaimana membina komunikasi pada keluarga baru nikah.
3. Gangguan manajemen pemeliharaan rumah berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga melakukan perawaatan rumah yang sehat.
RENCANA KEPERAWATAN

10
PRIORITAS MASALAH

NO KRITERIA NILAI SKOR RASIONAL


1 Sifat Masalah (1)
a. Gangguan kesehatan/Aktual (3)
b. Ancaman kesehatan/Risiko (2)
c. Tidak/ bukan masalah/Potensial (1)
2 Kemungkinan masalah dapat diubah /
diatasi (2)
a. Mudah (2)
b. Sedang/sebagian (1)
c. Sulit (0)
3 Potensi masalah dapat dicegah (1)
a. Tinggi (3)
b. Cukup (2)
c. Rendah (1)
4 Menonjolnya masalah (1)
a. Dirasakan oleh keluarga dan perlu
segeradiatasi (2)
b. Dirasakan oleh keluarga tetapi tidak
perlusegeradiatasi (1)
c. Tidak dirasakanolehkeluarga (0)
TOTAL SKOR

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

Tujuan Evaluasi
Diagnosis Rencana
Keperawatan Tindakan Rasiona
l
Umum Khusus Krite Standar
ria

11
1.Defisit Keluarga Setelah Verbal 1)        keluarga     -Kaji tingkat
pengetahuan
memahami dilakukan kegiat pengetahuan dapat pengetahuan
tentang
perkembangan tentang an pendidikan mengetahui keluarga
tugas keluarga tugas kesehatan tugas-tugas tentang tugas
berhubungan
perkemban selama  beberap perkembangan perkembangan
dengan ketidak
keluarga baru
mampuan gan a hari keluarga keluarga baru
keluarga menikah
keluarga dapat: menikah
mengenal
baru nikah     -Jelaskan
masalah tugas
1.    mengenal 2)        keluarga
perkembangan tentang tugas
keluarga baru masalah dapat perkembangan
menikah yaitu perkembangan mengetahui keluarga baru
memiliki anak
keluarga baru bagaimana cara menikah
menikah mempersiapkan
    -Jelaskan
kehamilan yang tentang
2.    mengetahui
benar kesehatan
cara
reproduksi
mempersiapkan
kehamilan yang     -Jelaskan

benar tentang cara


mempersiapka
3.    membuat n kehamilan
keputusan  dala yang benar

m perencanaan     -Minta keluarga


dengan keluarga untuk
Sikap
kapan dan 1)        keluarga mendiskusikan
jumlah anak dapat kapan dan
yang diinginkan mengkomunikasi berapa jumlah
anak yang
kan berapa
mereka
jumlah anak
inginkan
yang diingink
    -Mengajarkan

keluarga untuk
mengambil
keputusan
yang benar
Psikomotor

12
1)        keluarga     -Berikan pujian
memutuskan terhadap
jumlah anak kemampuan
yang diinginkan keluarga dalam
dan berdiskusi
mengambil
memutuskan
keputusan
untuk segera
-  Bersama
memiliki keluarga bantu
keturunan keluarga untuk
segera
mewujudkan
cita-cita
memiliki
anak/keturunan
Keluarga Verbal
2.Resiko memahami pengetahuan
terjadinya Setelah     .Jelaskan cara k
tentang            Keluarga
konflik dilakukan pendid omunikasi yang
berhubungan perlunya dapat
ikan kesehatan baik antara
dengan komunikasi memahami
ketidakmampua selama  beberap suami kepada
yang baik pentingnya istrinya dan
n keluarga a hari keluarga
mengetahui pada berkomunikasi y sebaliknya istri
bagaimana dapat:
keluarga ang baik pada kepada
membina
baru nikah. 1.         mengenal pasangan baru suaminya.
komunikasi
pada keluarga masalah nikah     -Jelaskan
baru nikah.
komunikasi Sikap pentingnya
dalam keluarga komunikasi
·           Keluarga dalam keluarga
2.         membuat baru nikah dan
dapat
keduanya saling kepercayaan
mengkomunikasi
memahani dan sehingga  tidak
kan tentang
mengerti serta terjadi
masalah yang pertengkaran
lebih bersabar
dihadapi
dengan keadaan Psikomotor     -Bimbing

yang kadang ·           Membina keluarga dalam


tidak memihak rasa saling mendiskusikan
percaya dan masalah yang

13
lebih saling terjadi dalam
menyayangi kehidupan
antar suami dan rumah tangga
istri mereka

·           Menjaga     -Bersama
keluarga,
keutuhan rumah
perawat
tangga dengan
membantu
tidak
membina rasa
mementingkan saling percaya
keegoisan antara
masing-masing. keduanya

Bersama
keluarga,
perawat juga
membantu
mewujudkan
dan menjaga
keharmonisan
dan keutuhan
rumah tangga
Ny. S dengan
Verbal
Tn. M
pengetahuan
Setelah
· Kaji
dilakukan
3. Gangguan Setelah · Keluarga dapat pengetahuan
manajemen pe kegiatan klien akan
meliharaan dilakukan menjelaskan
pendidikan rumah yang
rumah pendidikan rumah sehat sehat
berhubungan kesehatan.
kesehatan ·Jelaskan
dengan
ketidakmampua Keluarga · Menjelaskan tentang rumah
selama beberapa sehat
n keluarga dapat efek perawatan
melakukan hari keluarga ·Jelaskan
perawaatan melakukan rumah yang tentang efek
dapat:
rumah yang Pemeliharaa kurang baik rumah tidak
sehat. sehat terhadap
n rumah 1. mengenal terhadap kesehatan
yang masalah kesehatan keluarga.

14
menunjang perawatan keluarga . Jelaskan
kesehatan rumah yang penyakit-
· Menjelaskan
keluarga menunjang penyakit akibat
penyakit-
kesehatan lingkungan
penyakit yang rumah yang
2. memutuskan dapat muncul kurang sehat.
untuk akibat
memelihara lingkungan
rumah dengan rumah yang
lebih baik. tidak
Sikap ·Minta
mendukung
keluarga untuk
kesehatan.
mendiskusikan
bagaimana cara
merawat rumah
· Keluarga yang sehat.
mampu
· Ajarkan klien
mendiskusikan
untuk
cara merawat
mengambil
rumah yang
keputusan yang
sehat
tepat

· Keluarga
· berdiskusi
mampu
dengan klien
memutuskan untuk
untuk memutuskan
menyediakan penyediaan
sarana dan sarana dan
prasarana yang prasarana apa
diperlukan untuk saja yang
membuat diperlukan

lingkungan untuk membuat

Psikomotor rumah yang rumah yang


sehat.
sehat

15
· Motivasi
keluarga untuk
· Keluarga
membuat
mampu
keputusan
menyediakan perawatan
sarana dan rumah yang
prasarana yang lebih baik
diperlukan untuk
· Bersama
membuat rumah
keluarga,
yang sehat
perawat
· Keluarga dapat menyediakan
memodifikasi/ sarana dan

memelihara prasarana
dalam
rumah yang
membuat
sehat
rumah yang
sehat

· Bersama
keluarga,
perawat
membantu
untuk
memodifikasi
lingkungan
rumah yang
sehat, aman,
dan nyaman

16
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN

Diagnosis Tanggal/ jam Implementasi Evaluasi


(SOAP)
1. Deficit 02 September 2020 1. Mengkaji tingkat
pengetahuan 15.00 pengetahuan keluarga
tentang tentang tugas perkembangan
perkembangan keluarga baru menikah
tugas keluarga 2. Menjelaskan tentang tugas
b/d perkembangan keluarga baru
ketidakmampuan menikah
keluarga 3. Menjelaskan tentang
mengenal kesehatan reproduksi
masalah tugas 4. Menjelaskan tentang cara
perkembangan mempersiapkan kehamilan
keluarga baru yang benar
menikah yaitu 5. Membantu keluarga untuk
memiliki anak mendiskusikan kapan dan
berapa jumlah anak yang
mereka inginkan
6. Mengajarkan keluarga untuk
mengambil keputusan yang
benar
7. Memberikan pujian terhadap
kemampuan keluarga dalam
berdiskusi mengambil
keputusan
8. Membantu keluarga untuk
segera mewujudkan cita-cita
memiliki anak/keturunan

2. Resiko terjadinya 3 September 2020 1. Menjelaskan komunikasi


konflik 15.00 yang baik antara suami
berhubungan kepada istrinya dan
dengan Ketidakm sebaliknya
ampuan 2. Menjelaskan pentingnya
keluarga mengeta komunikasi dalam keluarga
hui bagaimana baru nikah
membina 3. Membimbing keluarga
komunikasi pada dalam mendiskusikan
keluarga baru masalah yang terjadi dalam
nikah kehidupan rumah tangga
mereka

17
4. Membantu membina rasa
saling percaya antara Ny. D
dengan Tn. K
5. Membantu mewujudkan dan
menjaga keharmonisan dan
keutuhan rumah tangga Ny.
D dengan Tn. K    

3. Gangguan 4 September 2020 1. Menjelaskan tentang rumah


manajemen pemel 15.00 sehat, dan efek rumah tidak
iharaan rumah sehat terhadap kesehatan
berhubungan keluarga.
dengan 2. Menjelaskan penyakit-
ketidakmampuan penyakit akibat lingkungan
keluarga rumah yang kurang sehat.
melakukan 3. Memotivasi keluarga untuk
perawatan rumah membuat keputusan
yang sehat. perawatan rumah yang lebih
baik
4. Meminta keluarga untuk
mendiskusikan bagaimana
cara merawat rumah yang
sehat.
5. Mengajarkan klien untuk
mengambil keputusan yang
tepat
6. Membantu klien
memutuskan penyediaan
sarana dan prasarana apa saja
yang diperlukan untuk
membuat rumah yang sehat.
7. Membantu menyediakan
sarana dan prasarana dalam
membuat rumah yang sehat
8. Membantu untuk
memodifikasi lingkungan
rumah yang sehat, aman, dan
nyaman.

18
19

Anda mungkin juga menyukai