a. BIODATA
A. Identitas ibu / suami :
Riwayat Keluarga
1. Riwayat penyakit menular. Tidak ada
2. Riwayat penyakit keturunan *( Lampiran genogram ) tidak ada
3. Pengaruh lingkungan psikososial serumah ( genogram )
Genogram
X X
Keterangan :
: Perempuan
: Laki-laki
X
X : Meninggal dunia
: Tinggal serumah
Kesimpulan :
Orang tua klien/ibu meninggal dengan penyakit yang sama yaitu tumor kandungan, kakak ke-
3 klien operasi dan meninggal dengan penyakit yang sama. Klien anak ke 7 dari 10
bersaudara. Dari garis keturunan suami klien, tidak ada yang menderita penyakit yang sama.
Klien mempunyai 2 anak. Anak I laki-laki umur 17 tahun dan anak II perempuan sudah
menikah umur sekarang 15 tahun. Ibu tinggal bersama suami dan anak-anak.
Riwayat Reproduksi
38
II 198 mgg Spont Dokt Dokter 2500 baik
8 an er gr
b. Riwayat Ginekologi :
Ibu mengeluh nyeri perut kanan bawah tembus ke belakang dirasakan
terutama sejak tadi malam . Sebelumnya ibu pernah dirawat dibagian
bedah RSUP WS dengan keluhan yang sama beberapa bulan yang lalu.
Nyeri yang dirasakan hilang timbul., atau jika nyeri datang walaupun
ibu makan obat tetap nyeri . Riwayat haid tidak teratur. Kadang cepat
kadang maju dalam 1 bulan 2 kali. (pada bulan terakhir)
U. Data Spritual
4. Usaha ibu berdoa terhadap penyakitnya : Ibu menyerahkan penyakit pada Tuhan
Yang Maha Esa
5. Pantangan menurut keyakinan ibu selama di RS : tidak ada
6. Keharusan menurut keyakinan ibu selama di RS : banyak berdoa
V. Kesimpulan :
Kline masuk Rs dengan keluhan nyeri perut kanan bawah tembus ke belakang dirasakan
terutama sejak tadi malam . Sebelumnya ibu pernah dirawat dibagian bedah RSUP WS
dengan keluhan yang sama beberapa bulan yang lalu. Nyeri yang dirasakan hilang timbul.,
atau jika nyeri datang walaupun ibu makan obat tetap nyeri . Riwayat haid tidak teratur.
Kadang cepat kadang maju dalam 1 bulan 2 kali. (pada bulan terakhir), Ibu dioperasi cito
pada tanggal 9 Juni 2003 jam 1.15 wita. Dx . medis sekarang adalah post operasi Kista
ovarium bilateral . Klien mengatakan nyeri pada abdomen bekas operasi, klien nampak
cemas, dan lemah, ekspresi wajah meringis, Saat dikaji infus masih terpasang dengan
cairan Rl 32 tts/menit . keteter terpasang dengan jumlah urine 400cc (jam 11.00 wita), ibu
belum diperbolehkan makan, klien takut bergerak karena nyeri, kebutuhan klien dipenuhi
oleh keluarga.
W. Pengobatan :
RL : Dex 5 % = 2 : 1 32 tts/m
Amcillin 1 gr 16 jam IV
Gentamicin 80 mg/8jam IV
Alinamin F 1 amp/8 jam IV
Hastridin 1 amp/8 jam IV
Novalgin 1 amp/8 jam IV
X. Keperawatan
a. Observasi vital sign
b. Pertahankan teknik aseptic pada perawatan luka insisi
c. Ganti verban dan rawat luka operasi
d. penatalaksanaan pemberian antibiotik
e. Kaji tingkat aktifitas klien
f. Letakkan barang yang mudah dijangkau
g. Bantu klien untuk memenuhi kebutuhan dasar
h. Libatkan keluarga dalam memenuhi ADL
i. Beri motivasi klien untuk melakukan aktifitas sesuai kemampuan klien.
j. Kaji status nutrisi klien, Pola makan , kekuatan, tingkat aktivitas, kondisi oral. Hasil
laboratorium
k. Dorong pasien untuk makan tinggi kalori kaya nutrien dengan masukan cairan
adekuat bila sudah flatus
l. Dorong klien untuk makan sedikit-sedikit tapi sering
m. Anjurkan perawatan mulut sebelum makan
n. Ambulasi dan tingkatkan aktivitas, sesuai toleransi, meningkatkan flatus dan
menurunkan distensi abdomen.
o. Kaji tingkat kecemasan klien
p. Dorong klien untuk mengungkapkan pikiran dan perasaannya
q. Beri lingkungan terbuka dimana pasien merasa aman untuk mendiskusikan perasaan
atau nenolak untuk bicara
r. Pertahankan kontak yang sering dengan pasien. Bicara dengan menyentuh pasien bila
tepat
s. Beri informasi akurat, konsisten mengenai prognosis
t. Jelaskan setiap prosedur/tindakan yang akan dilakukan dan berikan kesempatan untuk
bertanya
u. Tingkatkan rasa tenang dan lingkungan tenang
v. Kaji tingkat nyeri, lokasi, durasi, frekwensi, intensitas, dan tindakan penghilang yang
digunakan.
w. Beri posisi semi fowler
x. Beri tindakan kenyamanan
y. Dorong penggunaan keterampilan menejemen nyeri (rekaksasi, visualisasi,
bimbiungan imajinasi )
z. Penatalaksanaan pemberian analgetik
Diagnosa Keperawatan :
KLASIFIKASI DATA
DS:
Klien mengatakan nyeri di daerah abdomen bekas operasiu
Klien mengatakan takut bergerak karena nyeri
Klien mengeluh nyeri bila ditekan daerah abdomen
Klien mengatakan khawatir dengan penyakitnya
Klien selalu bertanya tentang penyakitn
Klien mengeluh lemah dan lemas
Klien mengatakan kebutuhannya dipenuhi oleh keluarga klien
DO
Tampak luka operasi di abdomen
Wajah klien kadang-kadang meringis
Klien nampak cemas
Klien nampak lemah
Hasil laboratorium : Hb 11 gr/dl.
BB 53 kg, TB: 165 cm
Infus masih terpasang pada tangan kanan
Keteter terpasang, jumlah urine 400c (jam 11.00)
Nampak luka operasi basah:
Vital sign :
BP: 100/60 mmHg
HR: 88 x/mnt
T: 37 o C
RR:20 kali
Tind. Operasi
DS: Nyeri
Terputusnya kontunuitas jaringan
Klien mengatakan nyeri
di daerah abdomen dan Pelepasan mediator kimia
sekitarnya
Klien mengatakan takut Ditransmisi
bergerak karena nyeri
Transduksi
DO
Tampak luka operasi di Modulasi
abdomen
Wajah klien kadang- Dipersepsikan di cortekx cerebri
kadang meringis Nyeri
DS
Klien mengatakan khawatir
dengan penyakitnya
Klien selalu bertanya Ca. ovarium Kecemasan
tentang penyakitnya
DO Tindakan operasi
Klien nampak cemas
Perubahan status kesehatan
kecemasan
DS:
klien mengeluh lemah
dan lemas
klien mengatakan
kebutuhannya dipenuhi Nutrisi kurang Intoleransi
oleh keluarga klien aktifitas
DO: Metabolisme glukosa terganggu
klien tampak lemah
kebutuhan klien Pembentukan ATP/ADP menurun
dipenuhi oleh keluarga
klien Suplai nutrien kejaringan terganggu
terpasang infus dan
keteter Energi berkurang
Kelemahan
Intoleransi aktifitas
DS:
Klien mengatakan
lukanya basah
Risiko Infeksi
RENCANA KEPERAWATAN
RENCANA KEPERAWATAN
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN TUJUAN RENCANA RASIONAL
2 Kecemasan berhubungan dengan, Klien akan menunjukkan 1. kaji tingkat kecemasan klien 1. membantu dalam mengidentifikasi
krisis situasi, ancaman terhadap rentang yang tepat dari rasa cemas untuk intevensi
perubahan status kesehatan perasaan dan berkurangnya selanjutnya.
DS rasa takut/cemas dengan 2. dorong klien untuk mengungkapkan 2. memberikan kesempatan untuk
pikiran dan perasaannya memeriksa rasa cemas/takut realistis
Klien mengatakan khawatir kriteria :
serta kesalahan konsep tentang
dengan penyakit
klien tampak rileks diagnosis
Klien selalu bertanya tentang
klien mengatakan 3. beri lingkungan terbuka dimana pasien 3. membantu pasien untuk merasa
penyakitnya merasa aman untuk mendiskusikan diterima dengan kondisinya tanpa
kecemasannya
DO perasaan atau nenolak untuk bicara perasaan dihakimi
berkurang
Klien nampak apati 4. pertahankan kontak yang seing dengan
mendemonstrasikan
Klien nampak cemas pasien. Bicara dengan menyentuh pasien 4. memberikan keyakinan bahwa pasien
penggunaan bila tepat tidak sendiri atau ditolak, berikan
mekanisme koping respek dan penetimaan individu dan
yang efektif dan mengembangkan kepercayaan
berpartisipas aktif 5. beri informasi akurat, konsisten 5. dapat menurunkan ancietas dan
dalam aturan mengenai prognosisi memungkinkan pasien membuat
pengobatan keputusan/pilihan berdasarkan
realitas
6. jelaskan setiap prosedur/tindakan yang 6. informasi yang akurat
akan dilakukan dan berikan kesempatan memungkinkan pasien menghadapi
untuk bertanya situasi lebih efektif dengan realitas,
karenanya menurunkan ancietas dan
rasa takut karena ketidaktahuan
7. memudahkan istirahat, menghemat
7. tingkatkan rasa tenang dan lingkungan energi, dan meningkatkan
tenang kemampuan koping
RENCANA KEPERAWATAN
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN TUJUAN RENCANA RASIONAL
4 Intoleransi aktifitas berhubungan Aktifitas sehari-hari dapat 1. Kaji tingkat aktifitas klien 1. Memudahkan dalam merencanakan
dengan kelemahan ditandai dilakukan sendiri oleh intervensi
dengan : klien dengan kriteria :
DS: 2. Letakkan barang yang mudah 2. Akan memudahkan pasien untuk
Kebutuhan klien
klien mengeluh lemah dan dijangkau memenuhi kebutuhannya sendiri
dipenuhi
lemas tanpa bantuan orang lain
Klien dapat
klien mengatakan kebutuhannya
melakukan aktifitas
dipenuhi oleh keluarga klien
tanpa bantuan
DO: 3. Keadaan yang lemah
klien tampak lemah 3. Bantu klien untuk memenuhi memungkinkan klien tidak dapat
kebutuhan klien dipenuhi oleh kebutuhan dasar memenuhi kebutuhan dasarnya
keluarga klien sendiri
Terpasng infus dan keteter