Anda di halaman 1dari 1

RINGKASAN HUKUM KEBIJAKAN PUBLIK

Oleh : SAFRIDA MARZARIKA


NIM. 1874201269

A. KEBIJAKAN PUBLIK DALAM MILENIUM III


Milenium III dimulai dari tahun 2001 – 3000. Secara strategis bahwa kebijakan publik penting
dirumuskan, diimplementasikan, dan di evaluasi. Kerana kebijakan publik merupakan cara untuk
mencapai tujuan. Misalnya kebijakan publik tentang tata ruang. Jadi tata ruang harus
dirumuskan dengan baik agar tercipta tata ruang yang baik dan nyaman untuk masyarakat.
Kebijakan publik harus mudah untuk dipahami karena merupakan hal untuk mencapai tujuan,
arus mudah diukur karena harus bisa menjadi alasan mengapa diadakan kebijakan publik
tersebut.
Sebuah contoh kebijakan publik yang salah adalah seperti kebijakan publik yang dikeluarkan
oleh mentri agama untuk mengurangi subsidi dana bos bagi sekolah madrasah.
Kebijakan publik merupakan seni untuk mencapai tujuan dan bertujuan atau bersinggungan
dengan politik. Seperti yang disebutkan oleh mahfud MD bahwa hukum merupakan produk
politik. Kebijakan publik juga merupakan produk politik. Contoh RUU Omnibus Law, RUU HIP,
dll. Seharusnya saat mengambil keputusan harus mempertimbangkan aspirasi rakyat.
Aktor kebijakan publik ada 3 :
1. Aktor formal kenegaraan
2. Aktor formal non kenegaraan
3. Interest grup
Kebijakan publik biasanya mengandung kepentingan dari 3 aktor tersebut.

Intrument atau alat kebijakan publik : sarana yangmenjadilahirnya atau dihapusnya suatu
kebjakan publik.
1. Aktor formal kenegaraan.
Menggunakan suasana politik. Pemerintah biasanya menggunakan suasana politik saat
melakukan atau mengambil kebijakan publik.
2. Aktor diluar lingkup kenegeraan. Yaitu pressure grup. Dimana kelompok ini merupakan
kelompok penekan atau kelompok yang menggiring opini masyarakat dengan tujuan
perancangan RUU bisa dilaksanakan. Biasanya dilakukan oleh kelompok sosial seperti
ormas, LSM.
3. Interest grup. Pengemudi bebas, yang menggunakan mediasi/lobby politik, biasanya
dilakukan oleh pihak luar negeri.

Kebijakan publik biasanya lahir karena timbulnya masalah. Misalnya kebjakan import sapi.
Kebijakan publik diharapkan dibuat tidak menimbulkan kerugian pada masyarakat.
Contoh : adanya 2 kebijakan yang berbeda. Misalnya zaman bu susi melarang import bibit
lobster, sedangkan menteri baru mengatakan boleh import lobster.
Kebijakan publik harus melihat tentang masalah, karena jika masalah tersebut di amati dengan
teliti maka diharapkan kebijakan publik yang dirumuskan harus membawa kebaikan bagi
masyarakat.
Kebijakan publik biasawanya diawali oleh isue.

Anda mungkin juga menyukai