Anda di halaman 1dari 3

LEMBAR JAWAB

TUGAS KEBIJAKAN PUBLIK

1. Kebijakan publik dalam implementasinya dipengaruhi oleh kondisi-kondisi sebagai berikut :


a. Dukungan dan penilaian dari lembaga eksternal, apabila lembaga eksternal mendukung,
maka pelaksanaan kebijakan publik akan berhasil. Tetapi apabila lembaga eksternal
menolak maka pelaksanaan kebijakan akan gagal. Contohnya seperti kebijakan yang
dikeluarkan Menteri Perhubungan pada tahun 2019 tentang larangan transportasi online.
b. Ketersediaan waktu dan sumber daya yang cukup.
c. Dukungan dari berbagai macam sumber daya yang ada.
2. Kebijakan publik dalam praktik ketatanegaraan dan kepemerintahan pada dasarnya terbagi
dalam tiga prinsip yaitu:
a. Dalam konteks bagaimana merumuskan kebijakan publik (Formulasi kebijakan)
b. Bagaimana kebijakan publik tersebut diimplementasikan dan
c. Bagaimana kebijakan publik tersebut dievaluasi
3. Pendekatan sistem diperkenalkan oleh David Easton yang melakukan analogi dengan sistem
biologi. Pada dasarnya sistem biologi merupakan proses interaksi antara organisme dengan
lingkungannya, yang akhirnya menciptakan kelangsungan dan perubahan hidup yang relatif
stabil. Ini kemudian dianalogikan dengan kehidupan sistem politik. Model ini didasarkan
pada konsep kekuatan lingkungan, sosial, politik, ekonomi, kebudayaan, geografis, dan
sebagainya. Pada dasarnya terdapat 3 komponen utama dalam pendekatan sistem, yaitu:
input, proses dan output.
MODEL SISTEM

PROES
IN-PUT OUT-PUT
TRANSFORMASI

Feedback

Suppley/Demmand Milibatkan Infra/Supra Kebijakan


(Pressure Group, Struktur Politik Negara
Interest Group)

a. Input dari model sistem adalah tuntutan dan dukungan yang melibatkan kelompok
kepentingan dan kelompok penekan.
b. Dalam proses kebijakan publik melibatkan infastruktur politik (LSM, Ormas, Partai
politik, media massa, dan kelompok kepentingan) maupun suprastruktur politik
(legislatif, eksekutif, & yudikatif).
c. Output dari proses tersebut adalah kebijakan publik baik berupa UU, Perpres, Perda,
dan sebagainya.
4. a. Urutan hierarki kebijakan publik dari pusat sampai daerah, yaitu
1) Undang-undang merupakan peraturan perundang-undangan yang dibuat oleh DPR
dengan persetujuan dengan bersama Presiden.
2) Peraturan Pemerintah merupakan peraturan perundang-undangan yang ditetapkan
oleh Presiden untuk menjalankan undang-undang sebagaimana mestinya.
3) Peraturan/Keputusan Presiden merupakan peraturan/keputusan yang dibuat oleh
Presiden.
4) Peraturan Menteri merupakan peraturan perundang-undangan yang dibuat oleh
Menteri.
5) Peraturan Daerah merupakan peraturan perundang-undangan yang dibuat oleh DPRD
dengan persetujuan dengan bersama kepala daerah.
6) Peraturan/Keputusan Gubernur merupakan peraturan/keputusan yang dibuat oleh
Gubernur.
7) Peraturan/Keputusan Walikota/Bupati merupakan peraturan/keputusan yang dibuat
oleh Walikota/Bupati.
b. Konvensi yang menjadi kebijakan salah satunya adalah upacara bendera setiap tanggal
17 Agustus. Konvensi tersebut kini telah berubah menjadi kebijakan yang tertuang
dalam Permendikbud Nomor 22 Tahun 2018 tentang Pedoman Upacara Bendera di
Sekolah. Sebelum peraturan tersebut terbit, upacara setiap tanggal 17 Agustus hanya
sebatas peraturan yang tidak tertulis namun disepakati.
5. Dari sudut pandang politik, kebijakan publik boleh jadi dianggap sebagai salah satu hasil
dari perdebatan panjang yang terjadi di ranah negara dengan aktor-aktor yang mempunyai
berbagai macam kepentingan. Dengan demikian, kebijakan publik tidak hanya dipelajari
sebagai proses pembuatan kebijakan, tetapi juga dinamika yang terjadi ketika kebijakan
tersebut dibuat dan diimplementasikan. Pasca perang dunia kedua, ilmuwan sosial
(khususnya politik) mencoba untuk mencari sebuah fokus baru mengenai studi politik yaitu
mengenai hubungan negara dan masyarakat (warga negara). Sebelumnya, studi politik hanya
berkutat pada institusi pemerintahan yang selanjutnya disebut sebagai negara. Selanjutnya,
studi politik terus mengalami perkembangan dari fokus studinya yang berupa negara. Studi
tersebut tidak hanya melihat negara sebagai aktor tunggal dan netral, tetapi juga di dalamnya
terdapat kontestasi, khususnya ketika menentukan sebuah kebijakan. Selanjutnya, studi
tersebut berkembang pada tahun 1970-an, khususnya setelah terbitnya tulisan Harold
D.Laswell tentang Policy Science. Selanjutnya, yang disebut sebagai Policy Science menurut
Laswell, fokus atau kajian ilmu politik tidak hanya selalu melihat struktur pemerintahan atau
kebiasaan aktor politik yang ada, tetapi juga mengenai sesuatu yang benar-benar dilakukan
oleh pemerintah. Pendekatan tersebut selanjutnya fokus pada kebijakan publik atau proses
pembuatan kebijakan publik.

Anda mungkin juga menyukai