Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM FITOKIMIA

PERCOBAAN V

“KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS”

NAMA : Attahira Sal Sabila

NIM : 189293

KELAS : 4B

KELOMPOK : 4

DOSEN : IKA RISTIA RAHMAN, M.Farm., Apt.

PROGRAM STUDI DIII FARMASI

AKADEMI FARMASI YARSI PONTIANAK

2020
PERCOBAAN V

Kromatografi Lapis Tipis: Isolasi Kurkumin dari Kunyit (Curcuma longa L) dan
Pemisahan Zat Pewarna Makanan

1. Tujuan
- Menentukan nilai Rf dari hasil isolasi dari kunyit dan zat pewarna makanan
- Menentukan komponen senyawa dan urutan kepolaran senyawa dari isolat kunyit
dari hasil KLT preparatif
- Menentukan kepolaran komponen zat penyusun pewarna makanan

2. Teori Dasar
Kromatografi adalah suatu metode untuk memisahkan senyawa organik dengan
anorganik. Metode kromatografi memisahkan dua atau lebih senyawa atau ion
berdasarkan perbedaan migrasi dan distribusi senyawa ion-ion tersebut dalam dua fasa
yang berbeda. Pada semua metode kromatografi terdapat fasa diam dan fasa gerak.
Fasa diam yang biasa digunakan dalam kromatografi adalah silika gel (SiO2).
Pada permukaan silika gel terdapat atom-atom oksigen yang terikat pada proton (gugus
hidroksil) sehingga permukaannya sangat polar. Molekul polar dapat berikatan dengan
silika gel melalui ikatan hidrogen dan interaksi dipol-dipol. Fasa gerak yang digunakan
adalah suatu pelarut organik atau campuran beberapa pelarut organik.
Kunyit memiliki nama latin Curcuma longa yang termasuk dalam famili
Zingeberaceae (temu-temuan). Komponen aktif dari rimpang kunyit adalah kurkumin,
kurkumin merupakan diarilheptanoid yang pertama ditemukan. Kurkumin memiliki sifat
antikanker dan antitumor. Analog kurkumin telah dilaporkan mampu menghambat enzim
HIV-1 integrase.
3. Data Pengamatan
Isolasi Kurkumin
Massa kunyit = 20 g
Massa ekstrak = 0,75 g
Jarak
Jarak
No. Sampel Warna Eluen
Noda(cm)
(cm)
Bisdemetoksi
1 kuning 12 13.5
kurkumin
demetoksi
2 jingga 11.2 13.5
kurkumin
merah
3 kurkumin 5.8 13.5
tua

Pemisahan zat pewarna makanan

Jarak
Jarak
No. Warna Eluen
Noda(cm)
(cm)

1 Biru 1.55 3.45

Merah
2 1.45 3.45
(Campuran)
1. Pengolahan Data

Jarak noda
Nilai RF
= Jarak eluen
Isolasi kurkumin
12
RF = 11,2 5,8
= 0,889 , RF = = 0,830 , RF = = 0,430
13,5 13,5 13,5

Jarak
Jarak
No. Sampel Warna Eluen Rf
Noda(cm)
(cm)
Bisdemetoksi
1 Kuning 12 13,5 0,889
kurkumin
demetoksi
2 kurkumin Jingga 11,2 13,5 0,830

Kurkumin merah
3 5,8 13,5 0,430
tua

Pemisahan zat warna


1,55 1,45
RF = = 0,449 , RF = = 0,420
3,45 3,45

Jarak
Jarak
No. Warna Eluen Rf
Noda(cm)
(cm)

1 Biru 1,55 3,45 0,449

Merah
2 1,45 3,45 0,420
(Campuran)
2. Pembahasan
Kromatografi adalah metode untuk memisahkan senyawa organik dengan
anorganik. Metode kromatografi memisahkan dua atau lebih senyawa atau ion
berdasarkan perbedaan migrasi dan distribusi senyawa ion-ion tersebut dalam dua fasa
yang berbeda. Semua kromatografi terdapat fasa diam dan fasa gerak. Fasa diam adalah
fasa yang tidak bergerak dan fasa gerak adalah fasa yang bergerak melalui fasa diam dan
membawa komponenkomponen senyawa yang akan dipisahkan. Pada posisi yang
berbeda, senyawa akan tertahan pada fasa diam, dan kemudian satu per satu akan terbawa
kembali oleh fasa gerak yang melampauinya. Zat terlarut didalam fasa gerak mengalir
pada suatu fasa diam. Zat terlarut memiliki afinitas terhadap fasa gerak yang lebih besar
akan tertahan lebih lama pada fasa gerak, dan sebaliknya jika afinitasnya terhadap fasa
gerak kecil maka zat terlarut akan lebih lama tertahan di fasa diam.
Kromatografi lapis tipis (KLT) adalah salah satu cara memisahkan senyawa. Pada
KLT, digunakan suatu material adsorben pada pelat kaca, plastik, ataupun alumunium
tipis sebagai fasa diamnya, dan fasa gerak atau eluen yang digunakan adalah campuran
beberapa pelarut organik. Metode KLT digunakan karena mudah dan cepat untuk
menguji kemurnian suatu senyawa organik.

Pada proses isolasi kurkumin dari kunyit ini digunakan diklorometana untuk
melarutkan kurkumin yang bersifat non polar, sama dengan diklorometana yang juga
bersifat non polar. Larutan tersebut direfluks yang dimaksudkan agar memekatkan
larutan rimpang kunyit-diklorometana dengan menguapkan senyawa diklorometana.
Refluks adalah proses kondensasi uap dan mengembalikannya ke sistem. Refluks
digunakan untuk memisahkan zat pengotor dari zat yang akan diuji dengan kromatografi.
Hasil dari refluks kemudian disaring dengan corong Buncher untuk memisahkan seluruh
cairan dari campuran sehingga hanya akan tersisa padatan. Kemudian dilanjutkan dengan
pemisahan dengan KLT preparatif. Sebelum ditotolkan pada pelat sampel dilarutkan
terlebih dahulu dengan sedikit pelarut yang mudah menguap. Dengan KLT preparatif
akan terlihat pemisahan warna dan bisa diidentifikasi senyawa yang terpisah dari
kurkumin.
Dari hasil isolasi kurkumin didapatlah 3 noda berbeda yang berwarna kuning,
jingga dan merah tua. Komponen yang terdapat didalam kurkumin yang dianalisa dari
hasil kromatografi adalah kurkumin, demetoksi kurkumin dan bisdemetoksi kurkumin.
Dinamakan demetoksi kurkumin karena hilangnya satu gugus metoksi pada struktur
kurkumin, sedangkan dinamakan bisdemetoksi kurkumin karena hilangnya dua gugus
metoksi pada kurkumin. Tingkat kepolaran antara kurkumin, demetoksi kurkumin dan
bisdemetoksi kurkumin diakibatkan hilangnya gugus metoksi pada struktur kurkumin.
Berdasarkan hasil perhitungan nilai Rf, maka didapatlah nilai Rf kurkumin yaitu
0,439 , nilai Rf demetoksi kurkumin yaitu 0,830 dan nilai Rf bisdemetoksi kurkumin
yaitu 0,889. Dari nilai Rf ini dapat disimpulkan bahwa bisdemetoksi kurkumin adalah
senyawa yang paling non polar dan kurkumin adalah senyawa yang paling polar. Karena
semakin besar Rf maka semakin non polar suatu senyawa tersebut. Berdasarkan hasil
pemisahan zat warna, didapatlah warna yang dihasilkan yaitu biru dan merah dengan nilai
Rf masing- masing yaitu 0,449 dan 0,420. Dari hasil nilai Rf ini maka dapat disimpulkan
bahwa warna merah lebih polar daripada warna biru karena nilai Rf yang dihasilkan pada
warna merah lebih kecil.

3. Kesimpulan
Dari hasil praktikum yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa:
1. Kromatografi lapis tipis (KLT) adalah salah satu cara memisahkan senyawa. Yang
digunakan suatu material adsorben pada pelat kaca, plastik, ataupun alumunium tipis
sebagai fasa diamnya, dan fasa gerak atau eluen yang digunakan adalah campuran
beberapa pelarut organik. Metode ini digunakan karena mudah dan cepat untuk
menguji kemurnian suatu senyawa organik.

2. pada isolasi kurkumin menunjukkan mengandung komponen kurkumin yang ditandai


dengan warna merah tua, senyawa demetoksi kurkumin yang ditandai dengan warna
jingga dan senyawa bisdemetoksi kurkumin yang ditandai dengan warna kuning.

3. Nilai Rf menunjukkan bahwa senyawa bisdemetoksi yang paling non polar karena
nilai Rf yang dihasilkan lebih besar.

4. Pada pemisahan warna, didapatlah warna yang dihasilkan yaitu warna merah dan
biru. Warna merah lebih polar karena nilai Rf yang dihasilkan leb

Anda mungkin juga menyukai