Anda di halaman 1dari 2

NAMA : DEDI HERU LAITABUN

KELAS : 1707010368

1. Jalur utama dimana bahan toksik dapat masuk ke dalam tubuh manusia adalah melalui
saluran pencernaan atau gastro intestinal (menelan/ingesti), paru-paru (inhalasi), kulit
(topikal) dan jalur parenteral lainnya (selain saluran usu/intestinal). Selain itu ada juga
jalan masuk yang cukup efektif yaitu melalui intramuscular, intradermal, dan
subcutaneus. Jalur masuk yang berbeda ini mempengaruhi toksisitas dari bahan kimia.
Jalan masuk paparan yang bersumber dari industri umumnya melalui kulit atau
terhirup, sedangkan kejadian keracunan umumnya tertelan (ingestion). Bahan toksik
umumnya menyebabkan efek yang paling besar dan menghasilkan respon yang paling
cepat bila diberikan melalui jalur intravena. Prakiraan efektifitas melalui jalur lainnya
secara menurun adalah : inhalasi, intraperitonial, subkutan, intramuskular,
intradermal, oral, dan topikal. Media dan faktor-faktor formulasi lainnya dapat secara
jelas mempengaruhi absorpsi setelah ingesti/menelan, inhalasi, atau pemaparan
topikal. Disamping itu, jalur masuk dapat mempengaruhi toksisitas bahan kimia.
Sebagai contoh, suatu bahan kimia yang didetoksifikasi di hati diharapkan akan
menjadi kurang toksik bila diberikan melalui sirkulasi portal (oral) dibandingkan bila
diberikan melalui melalui sirkulasi sistemik (inhalasi).
2. Paparan adalah pengalaman yang didapat populasi atau organisme akibat terkena atau
terjadinya kontak dengan suatu faktor agent potensial yang berasal dari multimedia.
Berselancar di media sosial sebelum tidur adalah kebiasaan yang buruk, karena
dengan begitu otak akan merasa segar sehingga manusia lupa akan waktu tidurnya.
Hal tersebut disebabkan karena cahaya layar gadget mampu meniru sifat alami
matahari yang memberi sinyal pada tubuh bahwa keadaan masih pagi. Selain itu,
cahaya gadget pun dapat mengganggu produksi hormon melatonin yang tak lain
berfungsi untuk menimbulkan rasa kantuk. Jadi, itulah bahaya terlalu sering
menggunakan gadget untuk kesehatan fisik dan mentalmu. Batasi menggunakan
gadget ya agar kesehatanmu selalu terjaga.
3. Hubungan dosis, reseptor dan efek adalah hubungan linier, jika semakin tinggi dosis
racun yang masuk kedalam reseptor (merupakan tempat berikatnya molekul obat dan
sel tubuh) dan reseptor memberikan afinitas (daya tarik kimia) yang tinggi maka efek
toksik semakin besar.
4. Menentukan populasi terpapar dan tidak terpapar :
 Cara tidak langsung dengan mengukur kualitas lingkungan
 Cara langsung dengan mengukur jumlah agent yang masuk kedalam tubuh
host.
5. Banyak informasi yang menyebutkan bahwa sebagian besar pasien COVID-19 hanya
bergejala ringan dan sembuh sendiri. Hal ini tidak sepenuhnya salah karena data
menunjukkan bahwa 80% pasien COVID-19 hanya mengalami gejala ringan. Akan
tetapi, perlu diketahui juga bahwa 15% pasien COVID-19 membutuhkan perawatan
rumah sakit karena gejala serius dan 5% lainnya membutuhkan perawatan intensif
(ICU). 

Anda mungkin juga menyukai