Anda di halaman 1dari 4

“Tak kusangka aku akan kembali ke tempat ini,”sebuah lengkungan tipis terbentuk di

sudut-sudut bibirku. Hanya rasa bahagia dan bangga yang kurasakan saat aku menginjakkan
kakiku di tempat yang menurutku bersejarah bagiku. Perkenalkan namaku Arievaldy Putra
Nugraha yang biasa dipanggil Valdy, seorang pelajar SMA biasa dari sekolah yang cukup
ternama di kotaku. Aku sedang menjalani masa libur semesterku dan entah mengapa aku
sangat ingin mengunjungi tempat kenangan saat aku masih kecil dulu. Akhirnya aku
menginjakkan kakiku di tempat yang kumaksud yaitu kota Sragen. Kota yang penuh dengan
kenangan untukku maupun keluargaku terutama kenangan itu, kenangan saat pertama kali
aku berani untuk mengikuti sebuah lomba. Ceritanya.....

“Mama...!”,seorang anak TK berlari terburu-buru menuju ibunya.
“Tadi kan di sekolah ibu guru bilang ada lomba mewarnai”
“iya terus ?”
“Aku boleh ikut tidak ?”, ibu itu sedikit kaget dengan pertanyaan yang diajukan oleh anak
laki-laki itu.
“Tapi kan adik belum pernah ikut lomba, apa adik berani ?”
“Berani kok ! Valdy ingin ikut lomba ya ma, boleh ya ?”
“Memang kapan lombanya ?”
“Hari Minggu ma !”
“Tempatnya dimana ?”
“Kata bu guru tempatnya di Gedung Kartini, boleh ya ?”
“Iya boleh !”
“Asyik...!! aku ikut lomba !! aku ikut lomba !!”, aku melompat-lompat dan kegembiraan
terpancar dari wajah polosnya itu. Setiap malam aku belajar dan belajar untuk meningkatkan
kemampuan mewarnaiku. Aku memang sangat ingin menjadi juara, karena ini pertama
kalinya aku mengikuti lomba. Tapi aku masih takut jika memikirkan lomba yang akan aku
ikuti itu. Bagaimana kalau aku tidak menjadi juara ? Bagaimana jika yang mengikuti lomba
ini hanya aku ? ah benar, bagaimana jika yang ikut hanya aku ? karena baru pertama
mengikuti lomba aku cukup takut jika hanya aku yang akan mengikuti lomba.

Hari ini adalah hari pendaftaran untuk lomba mewarnai itu. Tapi karena semalam aku
mempunyai pikiran seperti itu, aku menjadi berpikir ulang untuk mengkuti lomba ini. Aku
berangkat sekolah seperti biasanya. Sampai dikelas aku bertanya pada teman-temanku apakah
ada yang ikut lomba mewarnai itu. Tapi semua yang aku tanyai menjawab hal yang sama,
yaitu tidak ikut. Aku menjadi semakin berpikir apakah aku akan ikut lomba ini atau tidak.
Sampai akhirnya ada salah seorang anak yang memberitahuku bahwa ada yang akan
mengikuti lomba itu selain aku. Aku menghampiri anak yang dimaksud,”kamu ikut lomba
mewarnai besok minggu?”. Kulihat dia kebingungan menjawab pertanyaanku,”aku
Valdy....kamu siapa ?”. “Atu Janu”, ternyata dia belum lancar berbicara, lucu juga !
Akhirnya kami berdua mendaftar untuk mengikuti lomba mewarnai itu. Setiap hari
disekolah kami selalu belajar mewarnai bersama. Semakin lama kami menjadi semakin dekat,
aku baru sadar kalau dia anak yang baik dan ciri khas dari Janu adalah cara bicaranya yang
belum lancar. “Kamu besok berangkat sama siapa ?”
“Paling tama ibu”
“Bareng aku aja gimana ?”
“iya nggak apa-apa kalau begitu nanti aku bilang ibu, terima kasih”
“iya sama-sama”

“Bagaimana mewarnainya ? sudah lancar belum ?”,suara mama membuat pandanganku dari
kertas mewarnai menjadi teralihkan
“Sudah ma !”
“Acaranya kapan ? dimana ?”
“Hari Minggu di Gedung Kartini”
“Yang ikut siapa aja ?”
“Aku sama Janu saja ma ! Janu berangkat sama aku ya ma ? boleh ya ?”
“Iya boleh, Janu sudah bilang ibunya belum kalau mau bareng adik ?”
“Sudah ma”
“Ya udah, cepat tidur ! besok berangkat pagi kan ? jangan lupa barang yang perlu
disiapkan !”
“Iya ma”

Akhirnya hari perlombaan pun tiba. Aku memeriksa barang-barang yang aku
butuhkan untuk lomba nanti. Mulai dari crayon, pensil warna sampai meja aku periksa
berulang-ulang karena aku takut ada yang ketinggalan. “Ma,ayo berangkat !”, aku mencari
mama untuk mengajaknya berangkat. “Iya ayo ! ini mama juga sudah siap !”
“Jemput Janu dulu ya ma !”
“Iya nanti kita ke sekolah dulu Jemput Janu”
“Sudah diperiksa kan barang-barangnya ? nggak ada yang ketinggalan kan ?”
“Nggak ma”,aku dan mama berangkat menjemput Janu di sekolah terlebih dahulu dan
berangkat ke Gedung Kartini.

Setelah sampai, kami memutuskan untuk segera masuk ke dalam gedung. Di dalam
ternyata yang datang masih belum banyak. Aku sempat berpikir apakah aku berangkat terlalu
pagi. Sampai akhirnya ada seorang kakak mendekati mama dengan wajah sedikit bigung.
Kulihat mereka mengobrol dan mama juga terlihat kaget mendengar kata-kata kakak itu.
Setelah mengobrol mama terburu-buru menuju ke arahku. “Bu,ternyata tempat lombanya
dipindah ke Gor Sukowati !”,ibu Janu juga kaget dan juga kebingungan setelah mendengar
kata-kata mama. “Kok mendadak sekali pemberitahuannya bu ?”
“Iya, mas nya tadi yang ngasih tau saya kalau tempatnya dipindah”
“Aduh, mana sudah jam segini lagi ? terus bagaimana cara memberi tahu anak-anak ?”
“Biar saya yang memberi tahu mereka”,mama sedikit menunduk dan pelan-pelan memberi
tahu apa yang diobrolkan mama dengan kakak tadi. “Dik,ini tempat lombanya di pindah ke
Gor Sukowati, jadi sekarang kita ke Gor Sukowati ya !”
“Ayo ma cepat berangkat ma ! telat nanti ma, ayo !”, aku menarik-narik mama untuk segera
berangkat ke tempat lomba.
Di jalan aku sangat bingung dan takut. Takut kalau nanti aku sampai sana terlambat
dan aku nggak boleh ikut lomba. Kalau nggak ikut percuma belajarku sama Janu selama ini.
Sampai di Gor Sukowati kulihat sudah ramai anak-anak yang sepertinya juga mengikuti
lomba sepertiku. Aku dan Janu segera berlari ke tempat lomba karena kami takut terlambat
megikuti lomba itu. Ternyata sampai sana lomba belum dimulai, fiuh leganya aku !
Tepat jam 8 lomba pun dimulai. Aku mulai menyiapkan segala peralatan yang aku
butuhkan. Kertas mewarnai mulai dibagikan oleh kakak-kakak panitia. Aku pun mulai
mewarnai gambar tersebut dengan teliti dan hati-hati. Sebenarnya aku sedikit tegang sekarang
karena ternyata peserta lomba mewarnai hari ini cukup banyak. Dan kulihat kemampuan
mewarnai mereka juga lebih baik daripada aku. Tapi aku tidak patah semangat karena aku
tidak mau mengecewakan mama.
Waktu mewarnai pun selesai, hasil gambarku pun segera aku kumpulkan ke kakak
panitia tadi. Sambil menunggu pengumuman pemenang, aku bermain bersama Janu di Gor
Sukowati ini. Saat asyik bermain, tiba-tiba ada pemberitahuan bahwa juara lomba mewarnai
sebentar lagi akan diumumkan. Langsung saja aku, Janu dan orang tua kami menuju tempat
pengumuman pemenang. Aku mendengar dengan seksama nama-nama pemenang yang
disebutkan. Tapi sampai juara 3 namaku sama sekali belum dipanggil. Padahal Janu sudah
menjadi juara 3. Aku menjadi sedikit gugup, tegang dan agak peimis sekarang. Aku hanya
terus berdoa semoga namaku juga menjadi salah satu pemenang. “Dan juara pertama untuk
lomba mewarnai kali ini adalah......”,rasa tegangku semakin menjadi dan jantungku berdegup
kencang. “Juara pertama adalah.....Arievaldy Putra Nugraha dari TK Aisyah Bustanul
Atfal !!”
“Yeyyy aku juara ma !”,aku tidak bisa menyembunyikan rasa bahagiaku karena bisa
mendapatkan juara. Aku tidak menyangka aku akan mendapatkan juara pada lomba yang aku
ikuti pertama kali itu.

“Dek,ayo pulang nanti keburu malem kasihan papa !”,suara mama membuyarkan
lamunanku tentang pengalaman yang telah aku lewati di kota ini. Setelah berhasil juara di
lomba itu, aku semakin sering mengikuti berbagai macam lomba yang diadakan. Bahkan
sampai sekarang pun aku rutin mengikuti berbagai macam lomba mulai dari lomba OSN,
PBB dan masih banyak lagi. Bagiku menjadi juara mempunyai kesan tersendiri untukku.
Tetapi proses menjadi juara itu adalah hal yang paling berharga untukku.

Anda mungkin juga menyukai