Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN HASIL PENGAMATAN

RESPIRASI HEWAN

Disusun oleh : Kelompok 6 (XI-MIPA 1)


 Haneul
 Luxyantri Oktamiraz
 Muhammad Zaky Darajat
 Nindya Zulfa Nabila
 Rikeu Relawati

SMA NEGERI 1 MAJALENGKA


Jln.K.H.Abdul Halim No. 113 Telepon (0233) 281220 Majalengka 45418
A. Tujuan
Menghitung penggunaan oksigen untuk respirasi serangga (Jangkrik/Belalang)

B. Dasar Teori
Insecta (Serangga) bernapas dengan menggunakan tabung udara yang disebut
trakea. Udara keluar masuk ke pembuluh trakea melalui lubang-lubang kecil pada
eksoskeleton yang disebut stigma atau spirakel. Stigma dilengkapi dengan bulu-bulu
untuk menyaring debu. Stigma dapat terbuka dan tertutup karena adanya katup-katup
yang di atur oleh otot. Tabung trakea bercabang-cabang ke seluruh tubuh. Cabang
terkecil berujung buntu dan berukuran kurang lebih 0,1 nano meter. Cabang ini disebut
trakeolus (berisi udara dan cairan). Oksigen larut dalam cairan ini kemudian berdifusi ke
dalam sel-sel di dekatnya. Jadi, pada Insecta, oksigen tidak diedarkan melalui darah,
tetapi melalui trakea.
Faktor yang mempengaruhi laju konsumsi oksigen antara lain adalah temperatur
suhu cuaca. Jika temperatur suhu cuacanya tidak teratur bisa mempengaruhi laju
konsumsi oksigen semakin banyak atau tidaknya. Faktor spesies hewan, jika menguji
pernapasan pada hewan yang lebih besar pasti membutuhkan lebih banyak laju
mengkonsumsi oksigen. Faktor ukuran badan, jika hewan berukuran kecil pasti tidak
banyak membutuhkan oksigen dan jika ukuran badan hewannya besar pasti
membutuhkan oksigen yang banyak. Dan faktor aktivitasnya, semua makhluk hidup jika
aktivitasnya banyak pasti membutuhkan banyak oksigen juga sama seperti halnya pada
hewan jangkrik .
Serangga mempunyai alat pernapasan khusus berupa system trachea yang
berfungsi untuk mengengkut dan mngedarkan O2 ke seluruh tubuh serta mengangkut dan
mengeluarkan CO2 dari tubuh. Trachea memanjang dan bercabang-cabang menjadi
saluran hawa halus yang masuk ke seluruh jaringan tubuh oleh karena itu, pengangkutan
O2 dan CO2 dalam system ini tidak membutuhkan bantuan sitem transportasi atau darah.
Udara masuk dan keluar melalui stigma, yaitu lubang kecil yang terdapat di
kanan-kiri tubuhnya. Selanjutnya dari stigama, udara masuk ke pembuluh trachea yang
memanjang dan sebagian ke kantung hawa. Pada serangga bertubuh besar terjadinya
pengeluaran gas sisa pernafasan terjadi karena adanya pengaruh kontraksi otot-otot tubuh
yang bergerak secara teratur.
Metode Winkler merupakan suatu cara untuk menentukan banyaknya oksigen
yang terlarut di dalam air. Dalam metode ini, kadar Oksigen dalam air ditentukan dengan
cara titrasi. Titrasi merupakan penambahan suatu larutan yang telah diketahui
konsentrasinya (larutan standar) ke dalam larutan lain yang tidak diketahui
konsentrasinya secara bertahap sampai terjadi kesetimbangan. Dengan metode Wingkler,
kita dapat mengetahui banyaknya oksigen yang dikonsumsi oleh hewan air seperti ikan.
Respirometer Scholander digunakan untuk mengukur laju konsumsi oksigen
hewan-hewan seperti katak atau mencit. Alat ini terdiri atas syringe, manometer,tabung
spesimen, dan tabung kontrol.
C. Metode

Alat : Bahan :
1. Respirometer 1. Jangkrik
2. Timbangan/neraca 2. Eosin
3. Pipet 3. KOH
4. Spatula 4. Kapas
5. Kaca arloji 5. Vaselin
6. Stopwatch/jam

D. Langkah-Langkah
1. Menyiapkan respirometer sederhana
2. Menimbang KOH sebanyak 0,5 gram kemudian menimbang pada kapas seberat 0,25
gram.
3. Membungkus KOH dengan kapas
4. Memasukan KOH ke dalam tabung respirometer tersebut
5. Menutup tabung respirometer dan olesi vaselin pada bagian sambungannya,
selanjutnya ditetesi dengan cairan eosin pada bagian ujung pipa berskala dan
mencatat waktu yang diperlukan untuk setiap pergeseran 0,1 ml hingga mencapai 0,3
ml
6. Menimbang jangkrik
7. Memasukan jangkrik pada tabung respirometer
E. Hasil Pengamatan
a. Tabel Kelompok
Tanpa Jangkrik Pergeseran Eosin Waktu
0,0 - 0,1 ml 1 menit 16 detik
0,1 - 0,2 ml 2 menit 19 detik
0,2 - 0,3 ml 2 menit 21 detik
Jumlah 0,3 ml = 5 menit 56 detik
1 menit = 0,053956834 ml

Berat Jangkrik Pergeseran Eosin Waktu

0,2 gram 0,0 - 0,1 ml 34,13 detik


0,1 -0,2 ml 15,08 detik
0,2 - 0,3 ml 20,17 detik
Jumlah 0,3 ml = 1 menit 9 detik
1 menit = 0,157894736 ml
b. Tabel kelas
Kel. Berat Pergeseran Penggunaan Penggunaan
Belalang Eosin/menit O2/menit O2/gram/menit
1 0 gram 0,15 ml 0.1459 0 ml
2. 0,2 gram 0,0714 ml 0.1319 0,229 ml
3. 0,8 gram 0,0895 ml 0.1559 0,0477 ml
4. 1,79 gram 0,114 ml 0.0854 0,0233 ml
5. 2,93 gram 0,004089 ml 0.0673 1,3163x10-5 ml
6. 4,71 gram 0,136 ml 0.1099 0,6595 ml
7. 4,71 gram 0,16 ml 2x10-5 0,1648 ml
8. gram ml ml ml

F. Kesimpulan

Grafik Hubungan Berat Badan dengan Penggunaan Oksigen


0.16
Penggunaan O2 dalam mL

0.12
0.08
0.04
0
g
an am am am am am am am
la
l gr gr gr gr gr gr gr
e 0 2 8 79 93 71 71
B 0, 0, 1, 2, 4, 4,
r at
Be
G. Lampiran

Anda mungkin juga menyukai