Kumbang Paederus fuscipes dikenal umum dengan nama Kumbang TOMCAT karena
bentuk tubuhnya yang seklias menyerupai pesawat tempur Amerika, TOMCAT.
Serangga ini termasuk dalam Familia Staphylinidae, ordo Coleoptera. Siklus hidup
serangga ini terdiri dari telur, larva, pupa dan imago (serangga dewasa) yang
berbentuk kumbang yang berlangsung sekitar 18 hari. Kumbangnya sendiri dapat hidup
hingga 3 bulan. Seekor kumbang betina dapat meletakan telur sebanyak 100 butir telur.
Serangga ini berkembang biak di dalam tanah di tempat-tempat yang lembab, seperti di
galangan sawah, tepi sungai, daerah berawa dan hutan. Telurnya diletakkan di dalam
tanah, begitu pula larva dan pupanya hidup dalam tanah. Setelah dewasa (menjadi
kumbang) barulah serangga ini keluar dari dalam tanah dan hidup pada tajuk tanaman.
Kumbang ini sejatinya adalah serangga pemangsa (predator) hama-hama pada
tanaman pertanian sehingga peranannya adalah sebagai serangga yang berguna yang
perlu dipertahankan keberadaannya.
Contohnya pada tanaman kedelai, serangga ini memangsa telur dan larva hama ulat
Helicoverpha armigera, juga pada tanaman padi serangga ini memangsa wereng coklat
dan beberapa serangga hama kecil lain seperti kutu, aphid dsb.
Serangga ini aktif pada siang hari mencari mangsa pada pertanaman, sedang pada
malam hari serangga ini akan tertarik pada cahaya lampu.
Serangga ini tidak menyerang manusia tapi apabila serangga ini menempel pada kulit
kemudian digencet atau ditekan akan mengeluarkan racun paederin.
Peningkatan populasi P. fuscipes seperti yang terjadi baru-baru ini di Jawa Timur
seperti di Surabaya dan Ponorogo dapat disebabkan oleh beberapa factor antara lain:
Kumbang P. Fuscipes mencari mangsa pertanaman dan di atas tanah
Gambar siklus hidup P. Fuscipes ( kumbang, pupa dan larva)
Gejala kerusakan kulit yang terserang P. fuacipes