Anda di halaman 1dari 5

Nama: Achmad Agin Rasyidi

NIM: A1R118048

HEGEL

Sophie dan Alberto duduk di kedua kursi dekat jendela yang menghadap danau. Dan
membicarakan tentang Hegel. “George Wilhelm Hegel adalah anak sah Romantisisme” kata
Alberto memulai. “Orang hamper dapat mengatakan dia berkembang bersama semangat Jerman
ketika semangat itu perlahan-lahan mulai berkembang di Jerman. Dia dilahirkan di Stuttgart pada
1770, dan mulai belajar teologi pada usia delapan belas tahun. Mulai 1799, dia bekerja dengan
schelling di Jena pada waktu Gerakan Romantik mengalami pertumbuhanya yang paling pesat.
Setelah menjalani satu periode sebagai seorang asisten professor di Jena, dia menjadi professor
di Heidelberg, pusat Romantisisme Nasional Jerman. Pada 1818, dia diangkat menjadi professor
di Berlin, tepat pada waktu kota tersebut menjadi pusat spiritual di Eropa. Dia meninggal karena
penyakit kolera pada 1831, setelah ‘Hegelianisme’ berhasil mendapatkan pengikut yang sangat
besar di hamper semua universitas di jerman. Hegel menyatukan dan mengembangkan hamper
semua gagasan yang muncul ke permukaan pada periode Romantik. Tapi dia sangat kritis
terhadap banyak tokoh Romantik, termasuk Schelling. Schelling dan tokoh-tokoh romantic
lainya pernah mengatakan bahwa makna kehidupan yang paling dalam ada pada apa yang
mereka sebut ‘ruh dunia’ tapi dalam suatu pengertian baru. Ketika Hegel berbicara tentang ‘ruh
dunia’ atau ‘akal dunia’, yang dimaksudkannya adalah seluruh perkataan manusia, sebab hanya
manusia yang mempunyai ‘ruh’. Dalam pengertian ini, Hegel membicarakan tentang kemajuan
dunia sepanjang sejarah. Namun, kita tidak boleh lupa bahwa dia mengacu pada kehidupan
manusia, pikiran manusia, dan kebudayaan manusia. Kant pernah berbicara sesuatu yang
dinamakanya ‘das Ding an sich’. Meskipun dia menyangkal bahwa manusia mungkin dapat
memiliki kesadaran yang jernih tentang rahasia-rahasia alam yang paling dalam, dia mengakui
bahwa ada semacam ‘kebenaran’ yang tak dapat dicapai. Hegel mengatakan bahwa ‘kebenaran
itu subjektif’ dan dengan demikian menyangkal adanya ‘kebenaran’ tertinggi di atas atau di luar
akal manusia. Semua pengetahuam adalah pengetahuan manusia. Filsafat hegel tidak
mengajarkan kepada kita tentang hakikat batiniah kehidupan, tapi ia dapat mengajari kita untuk
berpikir secara produktif. Seluruh sistem filsafat sebelum hegel mempunyai suatu kesamaan,
yaitu usaha untuk menetapkan kriteria abadi untuk apa yang dapat diketahui manusia tentang
dunia. Setiap orang berusaha menyelidiki dasar kesadaran manusia. Tapi mereka semua telah
membuat semua pernyataan mengenai faktor pengetahuan manusia yang kekal tentang dunia. Dia
yakin bahwa dasar kesadaran manusia berubah dari satu generasi ke generasi berikutnya. Oleh
karena itu, tidak ada kebenaran abadi, tidak ada akal yang kekal. Satu satunya titik pasti yang
dapat dijadikan pegangan filsafat adalah sejarah itu sendiri. Misalnya begini, sebuah sungai juga
selalu berubah. Itu bukan berarti bahwa kamu tidak dapat membicarakan tentangnya. Tapi kamu
tidak dapat mengatakan di tempat mana lembah itu sungai tersebit merupakan sungai ‘yang
paling benar’ karena banyak sungai yang mengalir. Demikian bagi hegel, sejarah itu seperti
sungai yang mengalir. Setiap gerakan sekecil apapun dalam air di tempat tertentu ditentukan oleh
jatuh dan berpusarnya air di hulu. Tapi gerakan-gerakan ini pun ditentukan oleh bebatuan dan
liku-liku sungai pada titik di mana kamu mengamatinya. Dan sejarah pemikiran atau akal adalah
seperti sungai ini. Pemikiran-pemikiran yang dicuci sepanjang aliran tradisi yang lewat, serta
kondisi-kondisi material yang ada pada waktu itu, kamu tidak dapat menyatakan bahwa
pemikiran tertentu benar selama-lamanya. Tapi pemikiran itu bisa jadi benar dari tempat mu
berdiri. Tapi beberapa hal bisa jadi benar atau salah dalam kaitan dengan suatu konteks sejarah
tertentu. Jika kamu mendukung perbudakan pada masa sekarang, kamu pasti di anggap tolol.
Tapi, kamu tidak di anggap tolol pada masa 2.500 tahun lalu. Dan 100 tahun lalu adalah hal yang
wajar kita membakar habis sebidang hutan untuk diolah tanahnya. Tapi tindakan itu dianggap
keterlaluan sekarang. Kita memiliki dasar yang sama sekali berbeda dan lebih baik untuk
membuat penilaian semacam itu. Hegel mengemukakan bahwa dalam kaitan dengan refleksi
filsafat pun, akal itu dinamis; dalam kenyataanya, itu merupakan suatu proses. Dan ‘kebenaran’
adalah proses yang sama, sebab tidak ada kriteria di luar proses sejarah itu sendiri yang dapat
menentukan apa yang paling benar atau yang paling masuk akal. Hegel menyatakan bahwa ‘ruh
dunia’ berkembang menuju pengetahuan itu sendiri yang juga terus berkembang. Sama halnya
dengan sungai, makin lama sungai menjadi melebar ketika mendekati laut. Menurut Hegel,
sejarah adalah kisah tentang ‘ruh dunia’ yang lambat laun mendekati kesadaran itu sendiri.
Meskipun dunia itu selalu ada, kebudayaan manusia dan perkembangan manusia telah membuat
ruh dunia semakin sadar akan nilai nya yang hakiki. Telaah aras sejarah menunjukkan bahwa
umat manusia bergerak menuju rasionalitas dan kebebasan yang semakin besar.
MARX

Karl Marx lahir di Trier, Jerman 5 Mei 1818. Berasal dari keluarga Yahudi kelas menengah,
Marx kuliah ilmu hukum di universitas Bonn. Setahun kemudian pindah ke universitas Berlin
untuk belajar filsafat. Pada usia 23 tahun ia meraih gelar doktor filsafat. Gagal menjadi dosen,
Marx muda kemudian menjadi wartawan dan akhirnya lebih banyak menjadi aktivis politik dan
penulis. Hidup Marx berpindah-pindah. Saat menjadi wartawan di Jerman, dia pindah ke Paris.
Di sini dia bertemu perempuan bernama Jenny yang dinikahinya pada 19 Juni 1843. Di Paris
pula dia bertemu dengan Friedrich Engels yang menjadi sahabat karibnya.  Marx, pada tahun
1845, bersama keluarganya pindah ke Brusells.  Marx sempat kembali ke Paris dan kemudia ke
Rhineland. Marx  akhirnya  pindah ke London pada tahun  1849. Da tinggal dan berkarya di kota
tersebut sampai akhir hayatnya. Dia meninggal pada 14 Maret 1883. Karl Marx adalah seorang
filsuf, ekonom, sosiolog sekaligus aktivis politik. Pemikiran Marx  dipengaruhi oleh Hegel,
Feurbach, pemikir-pemikir sosialis Perancis seperti St. Simon, Prudhon dan tokoh revolusioner
seperti Blanqui. Selama hidupnya, Marx telah banyak menghasilkan karya, seperti: Economic
and Philosophical Manuscript, The German Ideology, The Class Strrunggles in France and the
Eighteenth Brumaire of Louis Bonaparte, The Communist Manifesto, Das Capital. Marx
mengartikan sosiologi sebagai ilmu yang mempelajari masyarakat; tingkah laku, perubahan
social, konflik dan kelas sosialnya. Karl Marx memunculkan teori-teori dalam sosiologi, yaitu,
konflik dan kelas sosial, perubahan sosial, alienasi. Marx menggunakan metode-metode sejarah
dan filsafat untuk membangun suatu teori tentang perubahan yang menunjukkan perkembangan
masyarakat menuju suatu keadaan terwujud keadilan sosial. Perubahan sosial bagi Marx berjalan
dialektis. Pertentangan, kontradiksi antar kelas akhir mencari kesimbangan. Tahapan sejarah
masyarakat bagi Marx adalah sebagai berikut; feodalisme, kapitalisme dan
sosialisme/komunisme. Alienasi bagi Marx terjadi disaat manusia itu sebagai pekerja itu terasing
dan dikuasai oleh hasil kerjanya, produksinya. Manusia diasingkan dari produk hasil kerjaannya,
terasing dari kegiatan produksi, terasing dari sifat sosialnya, terasing dari rekan-rekannya atau
masyarakatnya. Teori Marx tentang kelas social didasarkan pada pemikiran bahwa sejarah
peradaban manusia adalah sejarah pertentangan kelas sosial dalam masyarakat. Marx biasanya
mengartikan kelas digunakan untuk menyatakan sekelompok orang yang berada dalam situasi
yang sama dalam hubungannya dengan kontrol mereka terhadap alat-alat produksi. Ada dua
macam kelas yang dikemukakan Marx ketika menganalisa kapitalisme; kelas borjuis dan kelas
proletar. Marx merupakan tokoh pengkritik system kapitalis paling awal dan paling sengit.
Sosiologi humanis dan sosiologi kritis banyak mengambil teori alienasi Karl Marx. Dia menolak
kapitalisme karena menyebabkan pengangguran, kosentrasi modal satu golongan, dan
bertambahnya kesengsaraan kaum proletar.

Anda mungkin juga menyukai