Anda di halaman 1dari 12

MATERI PEMBAWA ACARA

OLEH : FATA IBNU HAJAR, M.Pd.

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Dalam setiap acara selalu ada petugas yang disebut pembawa acara. Tugasnya mengatur
pelaksanaan setiap mata acara. Pergantian dari satu mata acara ke mata acara berikutnya
menjadi tanggung jawabnya. Orang-orang yang terlibat dalam setiap mata acara itu pun pasti
mematuhi perintahnya. Peran yang dimainkannya amat penting. Lancar tidaknya suatu acara
sangat tergantung kepintarannya memandu acara.
Pembawa acara oleh masyarakat sering disebut MC (Master of Ceremony). Benarkah
penyebutan itu? Tidak selalu salah, tetapi juga tidak selalu benar. Mengapa? Antara keduanya
memang terdapat persamaan dan perbedaan. Pembawa acara dapat bertugas dalam acara
resmi dan tidak resmi, sedangkan MC hanya bertugas dalam acara tidak resmi. Dengan kata
lain, dalam acara tidak resmi pemandunya dapat disebut pembawa acara, dapat juga disebut
MC. Dalam acara resmi pemandunya disebut pembawa acara saja.
Selain istilah pembawa acara dan MC, masyarakat juga mengenal dan sering
menggunakan istilah protokol. Ada anggota masyarakat yang memakai istilah protokol
dengan arti yang sama dengan pembawa acara atau MC. Pemakaian kata itu jelas kurang
tepat, karena arti kata protokol memang tidak sama dengan kata pembawa acara dan MC.
Kata protokol berarti ’(1) suatu pedoman berisi tata cara inernasional dan (2) pemberian
pelayanan kepada pemimpin, tamu, peserta rapat, dan lain-lain yang terkait dengan acara
resmi’. Ringkasnya, protokol berarti ’tata cara pelaksanaan suatu kegiatan’. Semua hal yang
mengatur pelaksanaan suatu kegiatan disebut protokoler.
Jadi, penyebutan pembawa acara tidak selalu dapat diganti dengan MC. Pembawa acara
berlaku untuk acara resmi dan tidak resmi, sedangkan MC hanya dalam acara tidak resmi.
Kata protokol sama sekali tidak dapat digunakan untuk menggantikan kata pembawa acara
karena artinya mencakup ’segala pengaturan semua kegiatan yang diacarakan’. Cakupan arti
kata protokol lebih luas daripada arti kata pembawa acara, dan pembawa acara lebih luas
daripada MC. Setiap acara membutuhkan pembawa acara atau Master of Ceremony atau MC
untuk dapat menghantarkan tahapan acara, satu demi satu. Keberadaan MC terkesan sepele,
namun sebetulnya tugas MC sangat berat. Kesuksesan maupun kelancaran sebuah acara dapat
terlihat dari peran MC dalam menghantarkan acara dan menarik perhatian audiens.
Bagaimanapun bagusnya sebuah acara, apabila pembawa acara tidak mampu membawakan
rangkaian acara dengan baik, maka acara tersebut tidak akan terlihat sempurna. Maka peran
seorang pembawa acara benar-benar luar biasa

1
1.1.1        Rumusan Masalah
1.      Bagaiamana teknik pelaksanaan acara ?
2.      Bagaimana etika dalam memandu acara ?
3.      Bagaimana Keterampilan berbahasa atau mengeja?
4. Bagaimana penampilan ketika pelaksanaan acara?

1.1.2        Tujuan Penulisan
1.      Untuk mengetahui teknik pelaksanaan acara.
2.      Untuk memahami etika dalam memandu acara.
3.      Untuk memahami keterampilan berbahasa atau mengeja ketika memandu acara.
4. Untuk memahami penampilan ketika pelaksanaan acara.

1.1.3        Batasan Masalah
1.      Teknik pelaksanaan acara
2.      Etika dalam memandu acara.

BAB 2
PEMBAHASAN

2.1       Teknik Pelaksanaan Acara

2
Sering kali di sekitar kita lihat pada suatu event-event atau dalam suatu acara pasti ada
seorang yang membuka acara atau sebagai pengantar acara. Memang kalau kita berbicara
tentang pengantar acara itu banyak macamnya, diantaranya adalah :
         Moderator
         Presenter
         Master Of Ceremony (MC)
         Protokol
         Dll.
Kesemuan itu pada dasarnya adalah sama fungsinya yaitu sebagai Pengantar Acara
atau yang berperan penting dalam jalannya acara.  Namun semua itu berbeda-beda cara dalam
membawakannya, disesuaikan dengan event atau acara yang dihadapi.  Dimana kita harus
menggunakan sebagai metode Presenter, Protokol, Moderator atau MC. Kita harus tau acara
yang dihadapi.

2.1.1 Suara dan Cara Berbicara

Suara merupakan senjata dan alat komunikasi yang paling vital. Dengan suara MC/PA
mempengaruhi audience-nya. Setiap orang memiliki karakteristik suara yang berbeda, sebab
produk suara terbentuk dari susunan tulang/gigi, pita suara, rongga mulut dan rongga hidung
seseorang. Karenanya kita mengenal beberapa jenis suara. Jenis suara manusia pada dasarnya
dibedakan dalam 4 kategori
Sopran yaitu suara wanita, dengan nada tinggi.
Alto yaitu suara wanita dengan nada rendah, terdengar lebih berat.
Tenon yaitu suara pria dengan nada tinggi, kesannya ringan.
Bass yaitu suara pria dengan nada rendah dan terkesan berat.
Jenis suara digolongkan berdasarkan kualitas pembentukan suara:
Ernest Monotone yaitu suara yang senada, kesannya datar.
Olive Oil yaitu suara yang mencicit licin.
Mack the Knife yaitu suara yang kuat, keras dan tajam
Whispering Jack yaitu suara yang sayup-sayup, terdengar lembut.
Unforgetable yaitu suara yang memiliki ciri khas tersendiri, unik.
Wee Georgie wood yaitu suara yang cempreng, tinggi melengking.
Lantunan suara seseorang sangat dipengaruhi oleh teknik memproduksi suara, dengan
memperhatikan:
 Speed
Standar kecepatan bicara pembawa acara ada hubungannya dengan karakteristik
acara.
 Volume
Volume sangat tergantung pada sarananya. Kalau soound system sudah diatur dengan
baik, volume tidak perlu maksimal. Yang harus diperhatikan hanya produk suara
harus tetap bulat.
 Power
Suara yang tidak memiliki kekuatan akan terdengar ringan. Untuk acara resmi,
kesannya kurang mantap dan tidak berwibawa.

 Tone
Tinggi rendah suara juga mempengaruhi kesan resmi atau santai, atau bahkan acara
hiburan yang meriah. Suara rendah terkesan lebih kidmat, sedang suara dengan tone
tinggi akan terdengar lebih bersemangat.

3
 Timbre
Suara yang ekspresif akan sangat mudah mempengaruhi pendengarnya, dan
kemudian mampu menciptakan karakteristik acara yang diinginkan.
 Nafas
Cara bernafas sangat berpengaruh pada cara berbicara. Nafas pendek-pendek
membuat secara lugas, tidak bisa dinikmati. Yang terbaik adalah berbicara dengan
nafs perut, karena suara lebih dalam, power lebih kuat, dan lebih terasa nikmat
didengarkan.

Berikut adalah 5 prinsip yang bisa terapkan untuk meningkatkan keterampilan public
speaking atau berbicara di depan umum:

1) Mengurangi Suara-Suara Jeda. Saya belajar bagaimana para public speaker


yang efektif akan selalu mengurangi suara jeda mereka seperti yang biasa dilakukan
oleh banyak orang saat kehabisan kata-kata, “Hmmm… Uhh…. Engg….” dan lain
sebagainya. Suara-suara jeda ini, jika bisa sebaiknya diganti dengan jeda hening,
daripada membuat suara-suara tersebut. Berbicara dengan lebih perlahan juga bisa
membuat cara menyampaikan informasi lebih rileks.

2) Pehatikan Intonasi Suara. Dalam public speaking, intonasi suara memegang


peranan yang sangat penting untuk bisa mengetahui intensitas pentingnya materi atau
hal yang akan kita bawakan. Intonasi suara yang datar akan membuat penonton
menjadi jenuh karena merasa bahwa materi yang disampaikan tidak ada yang penting
sama sekali.

3) Pertahankan Kontak Mata Seperti yang sudah sedikit saya singgung dalam
artikel tentang seni kontak mata, saat kita berbicara di depan umum pun kontak
menjadi sebuah cara untuk meningkatkan kedekatan antara pembicara dengan
audience. Kita bisa merasakan saat kita dulu duduk di bangku sekolah, beberapa dari
kita bisa jadi tersanjung saat guru memberikan kontak mata yang lebih banyak
kepada kita. Ya, dalam public speaking kontak mata dapat menciptakan intimacy.
Pastikan semua audience mendapatkan kontak mata Anda secara konsisten.

4) Menggunakan Ekspresi dan Bahasa Tubuh. Jika ingin mengetahui presentasi


yang paling membosankan adalah pada saat presenter berdiri tegak dengan tangan di
samping kanan-kiri tanpa adanya ekspresi sama sekali. Gerakkan badan Anda untuk
menguatkan apa yang Anda sampaikan. Jika memiliki ruang lebih untuk bergerak,
manfaatkan juga sebagai ruang gerak Anda dengan sedikit berjalan atau berpindah-
pindah tempat. Jika memerlukan mimik wajah dan peragaan tangan yang unik untuk
menekankan apa yang Anda sampaikan, itu jauh lebih baik. Dengan begitu, orang
akan menerima informasi bukan hanya dari suara Anda saja, tetapi juga dari gerak-
gerik tubuh Anda.

5) Berlatih Hingga Mantap. Jika Anda memiliki idola dalam bidang public
speaking, dan mempelajari bagaimana cara mereka membawakan materi di depan
umum maka Anda akan menyadari bahwa 90% dari mereka berlatih dengan keras
mengulang-ulang apa yang akan diucapkan nantinya. Bahkan diatur pula timing nya
agar materi yang disampaikan bisa lebih pas. Sama juga dengan kita. Apabila kita
sudah memiliki materi untuk disampaikan, tidak ada salahnya untuk berlatih

4
membawakannya sambil melakukan visualisasi bahwa materi yang Anda bawakan
sukses besar dan mendapatkan tepuk tangan meriah dari penonton.

2.2       Etika dalam Membawakan Acara


Beberapa etika MC yang perlu diperhatikan antara lain : (Agus Lahinta, 2009)
1. MC tidak harus membacakan susunan acara kecuali untuk acara resmi
2. seusai pejabat memberikan sambutanpada acara resmi, MC tidak perlu memberikan ucapan
terima kasih, komentar atau tanggapan
3. bila mempersilakan pejabatmemberikan sambutan,sebaiknya MC bergerak meninggalkan
mike atau pada saat yang sama ketika pejabat meninggalkan mike
4. jangan memulai acara berikutnya, sebelum pejabat yang barusaja selesai memberikan
sambutan tiba di tempat duduknya.
5. apabila acara tersebut banyak melibatkan banyak wartawan, fotografer dan kameramen
sehingga kelihatan mengganggu jalannya acara, secara formal beri kesempatan kepada
mereka untuk mengambil dan segera akhiri denagn cara yangsama.
6. Untuk catatan- catatan MC gunakan kertas yang terpotong rapi dengan catatan yang teratur
dan jangan mengangkat kertas terlalu tinggi
7. Jangan memukul,meniup atau selalu mengerak-gerakan mike sebelum dan pada saat
berbicara.
Adapun etika yang harus diperhatikan lainnya adalah:

2.2.1     Cara Berpenampilan


Seorang pembawa acara harus berpakaian sesuai dengan acara yang dipandunya,yang
jelas harus rapi dan sopan. Dalam berpakaian bagi pembawa acara adalah ditekankan pada
fleksibelitas acara, kapan harus memakai pakaian batik dan kebaya, kapan memakai kopyah
atau berbusana muslim, dll. Apapun yang dilakukan seseorang, penilaian pertama adalah
pada apa yang dikenakan. Dengan kata lain, penampilan menempati urutan pertama yang
akan dilihat dan dinilai audiens. Maka penampilan seorang MC juga harus diperhatikan.
Penampilan adalah pakaian dan cara berdandan yang menarik sesuai acara yang
dipandu. Beberapa hal terkait dengan penampilan MC antara lain pakaian harus bersih dan
rapi. Pakaian yang kurang rapi memberikan kesan kurang baik bahkan kurang
pantas dilihat. Pakaian juga jangan terlalu ketat yang dapat menampilkan kesan seksi atau
bahkan seronok. Apabila menggunakan dasi, jangan sampai dasi terkesan menekan dan
mengikat leher. Selain menjadi kurang bagus dipandang, MC pun menjadi kurang nyaman,
tidak bebas dan lebih gerah dan apabila MC tampil duet atau berpasangan, usahakan agar
semua MC seragam atau serasi. Seragam belum tentu sama, tapi paling tidak menggunakan
tema yang sama, misalnya baju daerah, baju muslim, warna baju yang senada, maupun
bentuk dan model baju yang senada.

Yang dimaksud dengan performance pada pelaksaan kerja MC meliputi tata busana
dan tat arias, contohnya :
1. Acara resmi
- Busana
Wanita : seragam kantor, two pieces atau three pieces dengan blazer
Pria : seragam kantor safari atau setelan jas

5
- Tata rias : natural

2. Acara peresmian
- Busana
Wanita : busana daerah atau nasional
Pria : busana daerah atau batik
- Tata rias : lengkap tidak mencolok pada pagi hari

3. Acara semi hiburan


- Busana
Wanita : bebas rapi, cocktail dress (campuran), jika ada hubungan dengan
agama muslim berbusana muslim
Pria : bebas, rapi, batik
- Tata rias : lengkap

4. Acara hiburan
Acara hiburan ada kalanya diselenggarakan secara sederhana. Busana MC bebas
rapi seperti pada acara semi hiburan, atau menyesuaikan dengan keadaan atau
Kiat tampil memikat :
Agar kita bisa tampil memikan dengan penampilan yang berwarna, aktraktif dan
professional, maka ada beberapa kiat yagn bharus diperhatikan dan dilakukan , yaitu:
1. Uraikan singkatan dalam pembukaan, misalnya KNPI diuraikan
2. Eye Contact (Kontak Mata)
3. Opening touch (dapat berupa lelucon pertanyaan atau pertanyaan yang kontroversial)
4. Emotional Content (dengan cara: mempertegas kata, mengulang kata, menunda kata/
memperpanjang kata)

2.2.2    Cara Bersikap


Pembawa acara dalam membawakan acara harus mampu tampil tenang, sopan, ramah
dan percaya diri. Namun tidak tampak angkuh dan cemberut. Seharusnya bersikap ramah dan
selalu senyum atau menampakan wajah yang ceria dan harus dijauhkan sifat dibuat-buat,
karena hal itu akan berdampak kurang baik. Sikap tubuh adalah posisi tubuh yang
mempresentasikan tingkah laku seorang MC. Sikap tubuh akan dilihat pertama kali, selain
penampilan pakaian. Sikap tubuh yang baik di awal tampil, akan sangat berarti karena akan
mempengaruhi penilaian audiens terhadap sang MC. Usahakan MC beriri tegak namun tidak
kaku. Berdiri yang kaku seperti robot akan memberi kesan kalau MC sedang tegang. Maka
rileks menjadi kata kuncinya. Rileks tidak hanya pada sikap tubuh tapi juga pada alat vokal.
Caranya dengan bernafas dengan benar dan tidak terengah-engah. Tangan dan kepala juga
harus rileks dan menghadap ke depan. Tentunya bagian-bagian tubuh juga jangan terlihat
tegang dan kaku.

Sesuai dengan karakteristik acara, gerak tubuh MC juga memiliki perbedaan yang
nyata , misalnya :
1. Acara resmi : tempat sudah ditentukan, gerakan tangan sangat terbatas tidak boleh
lebih tinggi dari bahu.
2. Acara seni hiburan: diatas stage (panggung) dan mempunyai keleluasaan gerak,
gerak tangan lebih bebas, spontan, mengekspresikan tujuan disesuaikan dengan karakteristik

6
acara. Sikap tubuh adalah ceriminan dari perilaku keseharian yang sebaiknya sesuai dengan
etika dan estetika.
3. Duduk : tubuh tegak, bahu rileks, tangan diatas pangkuan. Untuk wanita kaki
tertumpang rapi atau rapat terarah.
4. Berdiri : untuk wanita membentuk sudut 45 derajat, sikap tubuh tegak, dada tegap,
bahu rileks, untuk pria kaki sedikit terbuka.
5. Berjalan : tubuh tegak, bahu rileks, langkah mantap
6. Cara bersikap : bersikap tenang, wajar dan sopan

2.2.3    Cara Memandang


Seorang pembawa acara didalam membawakan acara harus memandang seluruh
hadirin yang hadir baik yang berada disamping kanan, kiri, lebih – lebih di depan. Pembawa
acara tidak diperkenankan mengarahkan pandangan ke bawa atau ke atas. Pandangan
pembawa acara harus menatap seluruh hadirin yang datang dengan pandangan yang teduh
dan bersahabat, di samping itu pembawa acara hendaknya murah senyum dan muka berseri.
Cara memandang hadirin, harus memandang seluruh hadirin, baik yang berada disebelah kiri
maupun kanan, depan atau belakang.

2.2.4    Cara Berdiri


Bagi Pembawa acara posisi yang baik adalah berdiri kecuali acara yang dikemas
lesehan. Adapun cara berdiri bagi pembawa acara adalah tegak namun tidak terlalu kaku,
juga tidak terlalu santai atau lembek. Begitupula posisi tangan tidak terlalu kaku dalam posisi
siap maupun istirahat ditempat. Tangan jangan selalu di goyang-goyangkan kedepan
/kebelakang.

2.2.5   Cara Memposisikan Microfon


Posisi microfon hendaknya tidak terlalu dekat dan tidak terlalu jauh. Kalau terlalu
dekat nanti dikhawatirkan suara akan gaung/mendengung dan tidak jelas, dan jika terlalu jauh
suara akan tidak jelas dan tidak terdengar. Jadi diposisikan standar atau disesuaikan dengan
microfonnya sekirannya suara terdengar jelas. Mikrofon yang sudah ada standar tidak perlu
dipegang-pegang. Bila tida ada standar pengan secara wajar, jangan dipakai bergaya seperti
penyanyi atau mainan seperti layangan.

2.2.6    Cara Memegang Catatan


Seorang pembawa acara didalam memegang catatan dipegang dengan satu tangan,
kiri atau kanan. Jangan sampai memegang dengan kedua tangan agar kesannya tidak seperti
petugas upacara. Seharusnya membawa catatan berisi susunan acara, Untuk acara resmi
gunakan map, untuk acara setengah resmi atau tidak resmi gunakan kertas kecil yang berisi
catatan dan dipegang tangan kiri sementara tangan kanan digerak-gerakan secara spontan
menyertai pembicaraan.

2.2.7    Cara Memanggil Petugas Pengisi Acara


Pembawa acara dalam memanggil petugas pengisi acara seharusnya dengan bahasa
yang halus dan ramah. Dalam memanggil nadanya jangan terlalu kaku atau keras nanti
kesannya seakan – akan memerintah. Jadi seharusnya dengan nadah rendah dan ramah seperti
seorang memohon pada seseoarng.

7
Adapun beberapa tips yang dapat diterapkan oleh seseorang yang akan menjadi MC
antara lain :
a. Kenali acara Kunci menjadi MC yang baik adalah percaya diri. Mengetahui apa
yang terjadi dan dengan begitu MC akan tau apa yang harus dibicarakan. Pelajari nama,
tema, susunan, tujuan, pengisi acara, dan undangan atau tamu yang akan hadir.
b. Komunikasi terus dengan panitia acara Panitia akan memberi tahu jadwal dan
susunan acara. MC akan menjadi makin siap. Persiapan MC akan membuat fokus dalam
berinteraksi dengan audiens.
c. Tetap tersenyum kecuali di acara duka cita, tetaplah tersenyum selama
membawakan acara. Senyum akan menunjuk kan bahwa MC rileks, nyaman, dan senang.
Jika MC ingin audiens senang, MC harus memberi contoh.
d. Jangan lupa tugas utama adalah berbicara kepada kerumunan (orang banyak). MC
harus selalu memberi informasi kepada mereka tentang acara yang akan dan sedang
berlangsung. MC harus mampu memberi waktu persiapan bagi yang akan tampil mengisi
acara.
e. Pelajari detail acara Jangan sampai tampil sebagai MC dengan kepala kosong dan
tidak punya gambaran apapun tentang acara yang dibawakan. Pelajari tema, lakukan riset
data tentang topik dan pengisi acara. Itu akan menjadi bahan baku materi pembicaraan
sebagai MC.
f. Jangan berhenti ketika terjadi kesalahan Improvisasi sangat diperlukan ketika MC
terkadang membuat kesalahan. Jangan stress dan tetap lanjutkan membawa acara.
g. Asah sense of humour Coba sampaikan humor. Tidak ada yagn suka host yang
membosankan. Berusahalah tertawa sesekali dan sampaikan humor, joke atau candaan untuk
menghangatkan suasana.
h. Arahkan pandangan mata kepada sesuatu atau berpikirlah tentang sesuatu yang
menurut anda tidak gugup. Tatap dinding atau jam dan berbicara kepada mereka membuat
MC tidak akan gugup.
i. Berhati-hati dengan kata-kata Pelan-pelan dalam berbicara. Jika berbicara telalu
cepat, audiens tidak akan mengerti perkataan MC.
j. Ajukan pertanyaan yang bisa dijawab audiens, terutama untuk anak-anak muda
yang akan menjawab ya atu tidak jika Anda tanya. Itu akan membuat mereka fokus dan tidak
mengabaikan MC.

2.3   Keterampilan Berbahasa atau Mengeja


Peranan bahasa sangat penting bagi pembawa acara, terlebih lagi keahlian atau
terampil berbahasa atau berbicara dimuka umum adalah gampang – gampang susah.
Dikatakan gampang karena hal itu tidak sulit yang kita bayangkan, dikatakan sulit karena
tidak semua orang dapat melakuakn hal itu. Adapun yang perlu diperhatikan antara lain :

2.3.1 Bahasa Indonesia


Bahasa adalah media komunikasi lisan maupun tertulis, sebagai sarana
mengekspresikan gagasan, yang dalam pelaksanaannya sehari-hari sangat dipengaruhi oleh
gaya bahasa dan dialek seseorang. Dalam dunia pembawa acara, khususnya untuk acara-acara
yang memang ingin menonjolkan unsur kedaerahan. Bahasa indonesia yang dipergunakan
dalam pelaksanaan kerja pembawa acara pada acara resmi adalah bahasa indonesia yang
benar, sopan, komunikatif.
Seorang pembawa acara, dalam memandu acara seyogyanya menempatkan dirinya
sebagai seorang sahabat, yang dengan sopan dan akrab berbicara kepada audience-nya, dan

8
menjalankan tata wicara yang sesuai dengan etika protokolsaat memandu acara yang dihadiri
oleh para pejabat tinggi.
Untuk itulah pada acara resmi, pembawa acara membentuk bahasa sopan dengan
meniadakan semua kata-kata instruksional, misalnya :
Seyogyanya hadirin tidak merokok pada saat acara sedang berlangsung untuk menggantikan
“Hadirin dilarang merokok pada saat acara berlangsung”.

2.3.2     Pelafalan Kata


Seorang pembawa acara dalam melafalkan kata – kata harus jelas, terutama dalam
memanggil petugas pengisi acara. Didalam pelafalan hendaknya pembawa acara
menggunakan kata – kata yang baik dan benar mudah dimengerti.

2.3.3    Selektifitas kata


Dalam menggunakan atau memilih kata – kata seharusnya menggunakan kata – kata
yang tepat, selain baik dan benar. Dikarenakan hal itu akan menampakkan nilai negative
terhadap keterampilan pembawa acara. Dalam mengucapkan sesuatu seharusnya menjauhkan
kata – kata yang asing, yang dirasa tampak keren, semisal “ hadirin om-om dan tante-tante
yang enjoi” yang seharusnya “hadirin bapak ibu yang berbahagia”, atau “kami selaku
Pengatur roda acara” yang sehrusnya “ kami selaku pengantar acara”,dll. 

2.3.4    Intonasi
Intonasi suara memainkan peranan penting bagi pembawa acara, terutama tekanan
dalam jeda perkata. Dan yang perlu diperhatikan kapan kita meninggikan suara dan kapan
kita merendahkan suara. 

2.3.5    Efektifitas Kata


Peranan kata – kata yang efektif sangatlah penting, karena pembawa acara berbeda
dengan moderator dan presnter. Meski fungsi dasarnya sama namun berbeda dalam
pelaksanaanya.

2.3.6 Kejelasan Kata


Untuk seorang pembawa acara setiap kata yang diucapkan harus jelas benar, sehingga
mudah dimengerti audience-nya.

2.3.7 Penekanan Kata


Sebaiknya pada saat berbicara diberikan penekanan di sana-sini, agar antusiasme
terasa dalam suara.

2.3.8 Jeda
Jeda harus ditempatkan dengan benar. kalau salah menempatkan jeda, arti kalimat
bisa berubah. Agar mudah dimengerti oleh lawan berbicara kita. Ada beberapa jenis suara,
yang erat hubungannya dengan kepribadian orangnya, karena suara dikeluarkan dengan
mendapat pengaruh dari emosi pemiliknya yang merupakan ekspresi pemiliknya.

Latihan Pernafasan Perut


Dalam acara atau suasana tertentu, MC harus lebih banyak menggunakan
pernafasan perut untuk mengeluarkan “suara perut” –dikenal dengan istilah “suara
diafragma” (suara yang dikeluarkan rongga yang ada di antara dada dan perut).

9
Pernafasan perut dapat dilatih dengan cara menarik nafas dalam-dalam, simpan
dalam perut sampai penuh, lalu:
(1) Lepaskan secara perlahan-lahan;
(2) Lepaskan perlahan sambil mengucapkan huruf vokal;
(3) Lepaskan perlahan sambil mengucapkan huruf konsonan;
(4) Lepaskan perlahan sambil mengucapkan kata-lata yang sulit, seperti
kualifikasi, klasifikasi, klarifikasi, interpretasi, dll.
Latihan Pengucapan
Vokal: Ucapkan A,I,U,E,O dengan benar dan nada variatif (tinggi-rendah)
Konsonan:
1. BILABIAL -- bibir atas dan bibir bawah bersentuhan (P, B, M)
2. LABIODENTAL -- bibir bawah bersentuhan dengan gigi atas (V, W, F)
3. DENTAL -- ujung lidah bersentuhan dengan lekun kaki gigi (T, D, TS, Z, L, S, R)
4. PALANTAL -- daun lidah bersentuhan dengan langit-langit kasar (NY, J, Y, C,
SY)
5. VELAR -- pangkal lidah bersentuhan dengan langit-langit lembut (K, G, NG)
Latihan Artikulasi
1. Perkenalkan diri di depan mike
2. Pengucapan vokal
3. Mengubah berbicara dengan dialek standar bahasa Indonesia (hilangkan
dialek daerah/suku)
4. Kecepatan berbicara.
5. Ucapkan berkali-kali dan makin cepat “kepada kepala siapa kelapa itu
menimpa”.
Latihan Intonasi
1. Latihan Intonasi: ucapkan kata “bagus” dan “aduh” dengan intonasi yang
berbeda!
2. Ucapkan dengan satu tarikan nafas: Indonesia tanah tempat aku dilahirkan,
tempat aku dibesarkan, tempat aku berbakti, tempat mengenyam suka dan
duka, tempat aku merasa aman dan bahagia, tempat aku memuja namanya
dan tanah tempatku selama-lamanya.
3. Baca artikel dengan intonasi yang pas
4. Latihan jeda (koma) untuk ambil nafas
5. Latihan tempo (tinggi-rendah), kapan meninggikan nada bicara, kapan
merendahkan nada, stressing.

10
BAB 3
PENUTUP

3.1       Kesimpulan
Moderator, presenter, MC, dan protokol pada dasarnya adalah sama fungsinya yaitu
sebagai Pengantar Acara atau yang berperan penting dalam jalannya acara.  Namun semua itu
berbeda-beda cara dalam membawakannya, disesuaikan dengan event atau acara yang
dihadapi.  Dimana kita harus menggunakan sebagai metode Presenter, Protokol, Moderator
atau MC. Kita harus tau acara yang sedang dibawakan.
Moderator biasanya dipakai pada acara seperti diskusi debat dan lainnya. Presenter
membawakan acara seperti di televisi baik dari hiburan, seni, dan kuis. MC dipakai untuk non
formal seperti pesta ulang tahun dll. Sedangkan protokol biasanya dipakai pada saat acara
resmi seperti Upacara Bendera 17 Agustus.
Jadi, penyebutan pembawa acara tidak selalu dapat diganti dengan MC. Pembawa
acara berlaku untuk acara resmi dan tidak resmi, sedangkan MC hanya dalam acara tidak
resmi. Kata protokol sama sekali tidak dapat digunakan untuk menggantikan kata pembawa
acara karena artinya mencakup ’segala pengaturan semua kegiatan yang diacarakan’.
Cakupan arti kata protokol lebih luas daripada arti kata pembawa acara, dan pembawa acara
lebih luas daripada MC.

3.2       Saran
            Setelah kita mengetahui pengertian dari Moderator, presenter, MC serta protokol kita
bisa mendapat pengetahuan tentang keempat teknik memandu acara tersebut serta kita harus
lebih menguasai dalam membawakan acara yang kita bawa dan lebih beretika ketika sedang
membawakan suatu acara.

11
DAFTAR PUSTAKA

http://afivwae.blogspot.co.id/2013/02/teknik-pembawa-acara.html?m=1
https://publicspeakingforeveryone.wordpress.com/2015/07/23/beda-antara-penyiar-
announcer-presenter-mc-dan-pembawa-acara/
http://romeltea.com/perbedaan-pembawa-acara-mc-protokol-dan-protokoler/
Asep Syamsul M. Romli. 2008. Kiat Memandu Acara: Teknik MC & Moderator. Bandung:
Nuansa Cendikia.
Asul Wiyanto, Prima K.Astuti. 2004. Terampil Membawa Acara. Jakarta: Grasindo
Satrio Wuryanto. 1992. Pengetahuan tentang Protokoler di Indonesia. Yogyakarta:Liberty
Lies Aryati, 2007, Panduan Untuk Menjadi MC Profesional, PT Gramedia Pustaka Utama:
Jakarta.
http://septianututpontianak.blogspot.com/2009/03/apa-itu-mc.html
http://az-zaqy.blogspot.com/2009/01/perbedaan-antra-pembawa-acara-mc.html
http://asosiasigurubahasajepang.blogspot.com/2009/02/samakah-pembawa-acara-mc-dan-
prokol.html
http://staffnew.uny.ac.id/upload/197912032015042001/pendidikan/TIPS%20MENJADI
%20MASTER%20OF%20CEREMON-ppm%20chusnu.pdf
http://windisudiantika.blogspot.com/2015/08/makalah-mc-atau-pembawa-acara.html

12

Anda mungkin juga menyukai