BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam setiap acara selalu ada petugas yang disebut pembawa acara. Tugasnya mengatur
pelaksanaan setiap mata acara. Pergantian dari satu mata acara ke mata acara berikutnya
menjadi tanggung jawabnya. Orang-orang yang terlibat dalam setiap mata acara itu pun pasti
mematuhi perintahnya. Peran yang dimainkannya amat penting. Lancar tidaknya suatu acara
sangat tergantung kepintarannya memandu acara.
Pembawa acara oleh masyarakat sering disebut MC (Master of Ceremony). Benarkah
penyebutan itu? Tidak selalu salah, tetapi juga tidak selalu benar. Mengapa? Antara keduanya
memang terdapat persamaan dan perbedaan. Pembawa acara dapat bertugas dalam acara
resmi dan tidak resmi, sedangkan MC hanya bertugas dalam acara tidak resmi. Dengan kata
lain, dalam acara tidak resmi pemandunya dapat disebut pembawa acara, dapat juga disebut
MC. Dalam acara resmi pemandunya disebut pembawa acara saja.
Selain istilah pembawa acara dan MC, masyarakat juga mengenal dan sering
menggunakan istilah protokol. Ada anggota masyarakat yang memakai istilah protokol
dengan arti yang sama dengan pembawa acara atau MC. Pemakaian kata itu jelas kurang
tepat, karena arti kata protokol memang tidak sama dengan kata pembawa acara dan MC.
Kata protokol berarti ’(1) suatu pedoman berisi tata cara inernasional dan (2) pemberian
pelayanan kepada pemimpin, tamu, peserta rapat, dan lain-lain yang terkait dengan acara
resmi’. Ringkasnya, protokol berarti ’tata cara pelaksanaan suatu kegiatan’. Semua hal yang
mengatur pelaksanaan suatu kegiatan disebut protokoler.
Jadi, penyebutan pembawa acara tidak selalu dapat diganti dengan MC. Pembawa acara
berlaku untuk acara resmi dan tidak resmi, sedangkan MC hanya dalam acara tidak resmi.
Kata protokol sama sekali tidak dapat digunakan untuk menggantikan kata pembawa acara
karena artinya mencakup ’segala pengaturan semua kegiatan yang diacarakan’. Cakupan arti
kata protokol lebih luas daripada arti kata pembawa acara, dan pembawa acara lebih luas
daripada MC. Setiap acara membutuhkan pembawa acara atau Master of Ceremony atau MC
untuk dapat menghantarkan tahapan acara, satu demi satu. Keberadaan MC terkesan sepele,
namun sebetulnya tugas MC sangat berat. Kesuksesan maupun kelancaran sebuah acara dapat
terlihat dari peran MC dalam menghantarkan acara dan menarik perhatian audiens.
Bagaimanapun bagusnya sebuah acara, apabila pembawa acara tidak mampu membawakan
rangkaian acara dengan baik, maka acara tersebut tidak akan terlihat sempurna. Maka peran
seorang pembawa acara benar-benar luar biasa
1
1.1.1 Rumusan Masalah
1. Bagaiamana teknik pelaksanaan acara ?
2. Bagaimana etika dalam memandu acara ?
3. Bagaimana Keterampilan berbahasa atau mengeja?
4. Bagaimana penampilan ketika pelaksanaan acara?
1.1.2 Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui teknik pelaksanaan acara.
2. Untuk memahami etika dalam memandu acara.
3. Untuk memahami keterampilan berbahasa atau mengeja ketika memandu acara.
4. Untuk memahami penampilan ketika pelaksanaan acara.
1.1.3 Batasan Masalah
1. Teknik pelaksanaan acara
2. Etika dalam memandu acara.
BAB 2
PEMBAHASAN
2
Sering kali di sekitar kita lihat pada suatu event-event atau dalam suatu acara pasti ada
seorang yang membuka acara atau sebagai pengantar acara. Memang kalau kita berbicara
tentang pengantar acara itu banyak macamnya, diantaranya adalah :
Moderator
Presenter
Master Of Ceremony (MC)
Protokol
Dll.
Kesemuan itu pada dasarnya adalah sama fungsinya yaitu sebagai Pengantar Acara
atau yang berperan penting dalam jalannya acara. Namun semua itu berbeda-beda cara dalam
membawakannya, disesuaikan dengan event atau acara yang dihadapi. Dimana kita harus
menggunakan sebagai metode Presenter, Protokol, Moderator atau MC. Kita harus tau acara
yang dihadapi.
Suara merupakan senjata dan alat komunikasi yang paling vital. Dengan suara MC/PA
mempengaruhi audience-nya. Setiap orang memiliki karakteristik suara yang berbeda, sebab
produk suara terbentuk dari susunan tulang/gigi, pita suara, rongga mulut dan rongga hidung
seseorang. Karenanya kita mengenal beberapa jenis suara. Jenis suara manusia pada dasarnya
dibedakan dalam 4 kategori
Sopran yaitu suara wanita, dengan nada tinggi.
Alto yaitu suara wanita dengan nada rendah, terdengar lebih berat.
Tenon yaitu suara pria dengan nada tinggi, kesannya ringan.
Bass yaitu suara pria dengan nada rendah dan terkesan berat.
Jenis suara digolongkan berdasarkan kualitas pembentukan suara:
Ernest Monotone yaitu suara yang senada, kesannya datar.
Olive Oil yaitu suara yang mencicit licin.
Mack the Knife yaitu suara yang kuat, keras dan tajam
Whispering Jack yaitu suara yang sayup-sayup, terdengar lembut.
Unforgetable yaitu suara yang memiliki ciri khas tersendiri, unik.
Wee Georgie wood yaitu suara yang cempreng, tinggi melengking.
Lantunan suara seseorang sangat dipengaruhi oleh teknik memproduksi suara, dengan
memperhatikan:
Speed
Standar kecepatan bicara pembawa acara ada hubungannya dengan karakteristik
acara.
Volume
Volume sangat tergantung pada sarananya. Kalau soound system sudah diatur dengan
baik, volume tidak perlu maksimal. Yang harus diperhatikan hanya produk suara
harus tetap bulat.
Power
Suara yang tidak memiliki kekuatan akan terdengar ringan. Untuk acara resmi,
kesannya kurang mantap dan tidak berwibawa.
Tone
Tinggi rendah suara juga mempengaruhi kesan resmi atau santai, atau bahkan acara
hiburan yang meriah. Suara rendah terkesan lebih kidmat, sedang suara dengan tone
tinggi akan terdengar lebih bersemangat.
3
Timbre
Suara yang ekspresif akan sangat mudah mempengaruhi pendengarnya, dan
kemudian mampu menciptakan karakteristik acara yang diinginkan.
Nafas
Cara bernafas sangat berpengaruh pada cara berbicara. Nafas pendek-pendek
membuat secara lugas, tidak bisa dinikmati. Yang terbaik adalah berbicara dengan
nafs perut, karena suara lebih dalam, power lebih kuat, dan lebih terasa nikmat
didengarkan.
Berikut adalah 5 prinsip yang bisa terapkan untuk meningkatkan keterampilan public
speaking atau berbicara di depan umum:
3) Pertahankan Kontak Mata Seperti yang sudah sedikit saya singgung dalam
artikel tentang seni kontak mata, saat kita berbicara di depan umum pun kontak
menjadi sebuah cara untuk meningkatkan kedekatan antara pembicara dengan
audience. Kita bisa merasakan saat kita dulu duduk di bangku sekolah, beberapa dari
kita bisa jadi tersanjung saat guru memberikan kontak mata yang lebih banyak
kepada kita. Ya, dalam public speaking kontak mata dapat menciptakan intimacy.
Pastikan semua audience mendapatkan kontak mata Anda secara konsisten.
5) Berlatih Hingga Mantap. Jika Anda memiliki idola dalam bidang public
speaking, dan mempelajari bagaimana cara mereka membawakan materi di depan
umum maka Anda akan menyadari bahwa 90% dari mereka berlatih dengan keras
mengulang-ulang apa yang akan diucapkan nantinya. Bahkan diatur pula timing nya
agar materi yang disampaikan bisa lebih pas. Sama juga dengan kita. Apabila kita
sudah memiliki materi untuk disampaikan, tidak ada salahnya untuk berlatih
4
membawakannya sambil melakukan visualisasi bahwa materi yang Anda bawakan
sukses besar dan mendapatkan tepuk tangan meriah dari penonton.
Yang dimaksud dengan performance pada pelaksaan kerja MC meliputi tata busana
dan tat arias, contohnya :
1. Acara resmi
- Busana
Wanita : seragam kantor, two pieces atau three pieces dengan blazer
Pria : seragam kantor safari atau setelan jas
5
- Tata rias : natural
2. Acara peresmian
- Busana
Wanita : busana daerah atau nasional
Pria : busana daerah atau batik
- Tata rias : lengkap tidak mencolok pada pagi hari
4. Acara hiburan
Acara hiburan ada kalanya diselenggarakan secara sederhana. Busana MC bebas
rapi seperti pada acara semi hiburan, atau menyesuaikan dengan keadaan atau
Kiat tampil memikat :
Agar kita bisa tampil memikan dengan penampilan yang berwarna, aktraktif dan
professional, maka ada beberapa kiat yagn bharus diperhatikan dan dilakukan , yaitu:
1. Uraikan singkatan dalam pembukaan, misalnya KNPI diuraikan
2. Eye Contact (Kontak Mata)
3. Opening touch (dapat berupa lelucon pertanyaan atau pertanyaan yang kontroversial)
4. Emotional Content (dengan cara: mempertegas kata, mengulang kata, menunda kata/
memperpanjang kata)
Sesuai dengan karakteristik acara, gerak tubuh MC juga memiliki perbedaan yang
nyata , misalnya :
1. Acara resmi : tempat sudah ditentukan, gerakan tangan sangat terbatas tidak boleh
lebih tinggi dari bahu.
2. Acara seni hiburan: diatas stage (panggung) dan mempunyai keleluasaan gerak,
gerak tangan lebih bebas, spontan, mengekspresikan tujuan disesuaikan dengan karakteristik
6
acara. Sikap tubuh adalah ceriminan dari perilaku keseharian yang sebaiknya sesuai dengan
etika dan estetika.
3. Duduk : tubuh tegak, bahu rileks, tangan diatas pangkuan. Untuk wanita kaki
tertumpang rapi atau rapat terarah.
4. Berdiri : untuk wanita membentuk sudut 45 derajat, sikap tubuh tegak, dada tegap,
bahu rileks, untuk pria kaki sedikit terbuka.
5. Berjalan : tubuh tegak, bahu rileks, langkah mantap
6. Cara bersikap : bersikap tenang, wajar dan sopan
7
Adapun beberapa tips yang dapat diterapkan oleh seseorang yang akan menjadi MC
antara lain :
a. Kenali acara Kunci menjadi MC yang baik adalah percaya diri. Mengetahui apa
yang terjadi dan dengan begitu MC akan tau apa yang harus dibicarakan. Pelajari nama,
tema, susunan, tujuan, pengisi acara, dan undangan atau tamu yang akan hadir.
b. Komunikasi terus dengan panitia acara Panitia akan memberi tahu jadwal dan
susunan acara. MC akan menjadi makin siap. Persiapan MC akan membuat fokus dalam
berinteraksi dengan audiens.
c. Tetap tersenyum kecuali di acara duka cita, tetaplah tersenyum selama
membawakan acara. Senyum akan menunjuk kan bahwa MC rileks, nyaman, dan senang.
Jika MC ingin audiens senang, MC harus memberi contoh.
d. Jangan lupa tugas utama adalah berbicara kepada kerumunan (orang banyak). MC
harus selalu memberi informasi kepada mereka tentang acara yang akan dan sedang
berlangsung. MC harus mampu memberi waktu persiapan bagi yang akan tampil mengisi
acara.
e. Pelajari detail acara Jangan sampai tampil sebagai MC dengan kepala kosong dan
tidak punya gambaran apapun tentang acara yang dibawakan. Pelajari tema, lakukan riset
data tentang topik dan pengisi acara. Itu akan menjadi bahan baku materi pembicaraan
sebagai MC.
f. Jangan berhenti ketika terjadi kesalahan Improvisasi sangat diperlukan ketika MC
terkadang membuat kesalahan. Jangan stress dan tetap lanjutkan membawa acara.
g. Asah sense of humour Coba sampaikan humor. Tidak ada yagn suka host yang
membosankan. Berusahalah tertawa sesekali dan sampaikan humor, joke atau candaan untuk
menghangatkan suasana.
h. Arahkan pandangan mata kepada sesuatu atau berpikirlah tentang sesuatu yang
menurut anda tidak gugup. Tatap dinding atau jam dan berbicara kepada mereka membuat
MC tidak akan gugup.
i. Berhati-hati dengan kata-kata Pelan-pelan dalam berbicara. Jika berbicara telalu
cepat, audiens tidak akan mengerti perkataan MC.
j. Ajukan pertanyaan yang bisa dijawab audiens, terutama untuk anak-anak muda
yang akan menjawab ya atu tidak jika Anda tanya. Itu akan membuat mereka fokus dan tidak
mengabaikan MC.
8
menjalankan tata wicara yang sesuai dengan etika protokolsaat memandu acara yang dihadiri
oleh para pejabat tinggi.
Untuk itulah pada acara resmi, pembawa acara membentuk bahasa sopan dengan
meniadakan semua kata-kata instruksional, misalnya :
Seyogyanya hadirin tidak merokok pada saat acara sedang berlangsung untuk menggantikan
“Hadirin dilarang merokok pada saat acara berlangsung”.
2.3.4 Intonasi
Intonasi suara memainkan peranan penting bagi pembawa acara, terutama tekanan
dalam jeda perkata. Dan yang perlu diperhatikan kapan kita meninggikan suara dan kapan
kita merendahkan suara.
2.3.8 Jeda
Jeda harus ditempatkan dengan benar. kalau salah menempatkan jeda, arti kalimat
bisa berubah. Agar mudah dimengerti oleh lawan berbicara kita. Ada beberapa jenis suara,
yang erat hubungannya dengan kepribadian orangnya, karena suara dikeluarkan dengan
mendapat pengaruh dari emosi pemiliknya yang merupakan ekspresi pemiliknya.
9
Pernafasan perut dapat dilatih dengan cara menarik nafas dalam-dalam, simpan
dalam perut sampai penuh, lalu:
(1) Lepaskan secara perlahan-lahan;
(2) Lepaskan perlahan sambil mengucapkan huruf vokal;
(3) Lepaskan perlahan sambil mengucapkan huruf konsonan;
(4) Lepaskan perlahan sambil mengucapkan kata-lata yang sulit, seperti
kualifikasi, klasifikasi, klarifikasi, interpretasi, dll.
Latihan Pengucapan
Vokal: Ucapkan A,I,U,E,O dengan benar dan nada variatif (tinggi-rendah)
Konsonan:
1. BILABIAL -- bibir atas dan bibir bawah bersentuhan (P, B, M)
2. LABIODENTAL -- bibir bawah bersentuhan dengan gigi atas (V, W, F)
3. DENTAL -- ujung lidah bersentuhan dengan lekun kaki gigi (T, D, TS, Z, L, S, R)
4. PALANTAL -- daun lidah bersentuhan dengan langit-langit kasar (NY, J, Y, C,
SY)
5. VELAR -- pangkal lidah bersentuhan dengan langit-langit lembut (K, G, NG)
Latihan Artikulasi
1. Perkenalkan diri di depan mike
2. Pengucapan vokal
3. Mengubah berbicara dengan dialek standar bahasa Indonesia (hilangkan
dialek daerah/suku)
4. Kecepatan berbicara.
5. Ucapkan berkali-kali dan makin cepat “kepada kepala siapa kelapa itu
menimpa”.
Latihan Intonasi
1. Latihan Intonasi: ucapkan kata “bagus” dan “aduh” dengan intonasi yang
berbeda!
2. Ucapkan dengan satu tarikan nafas: Indonesia tanah tempat aku dilahirkan,
tempat aku dibesarkan, tempat aku berbakti, tempat mengenyam suka dan
duka, tempat aku merasa aman dan bahagia, tempat aku memuja namanya
dan tanah tempatku selama-lamanya.
3. Baca artikel dengan intonasi yang pas
4. Latihan jeda (koma) untuk ambil nafas
5. Latihan tempo (tinggi-rendah), kapan meninggikan nada bicara, kapan
merendahkan nada, stressing.
10
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Moderator, presenter, MC, dan protokol pada dasarnya adalah sama fungsinya yaitu
sebagai Pengantar Acara atau yang berperan penting dalam jalannya acara. Namun semua itu
berbeda-beda cara dalam membawakannya, disesuaikan dengan event atau acara yang
dihadapi. Dimana kita harus menggunakan sebagai metode Presenter, Protokol, Moderator
atau MC. Kita harus tau acara yang sedang dibawakan.
Moderator biasanya dipakai pada acara seperti diskusi debat dan lainnya. Presenter
membawakan acara seperti di televisi baik dari hiburan, seni, dan kuis. MC dipakai untuk non
formal seperti pesta ulang tahun dll. Sedangkan protokol biasanya dipakai pada saat acara
resmi seperti Upacara Bendera 17 Agustus.
Jadi, penyebutan pembawa acara tidak selalu dapat diganti dengan MC. Pembawa
acara berlaku untuk acara resmi dan tidak resmi, sedangkan MC hanya dalam acara tidak
resmi. Kata protokol sama sekali tidak dapat digunakan untuk menggantikan kata pembawa
acara karena artinya mencakup ’segala pengaturan semua kegiatan yang diacarakan’.
Cakupan arti kata protokol lebih luas daripada arti kata pembawa acara, dan pembawa acara
lebih luas daripada MC.
3.2 Saran
Setelah kita mengetahui pengertian dari Moderator, presenter, MC serta protokol kita
bisa mendapat pengetahuan tentang keempat teknik memandu acara tersebut serta kita harus
lebih menguasai dalam membawakan acara yang kita bawa dan lebih beretika ketika sedang
membawakan suatu acara.
11
DAFTAR PUSTAKA
http://afivwae.blogspot.co.id/2013/02/teknik-pembawa-acara.html?m=1
https://publicspeakingforeveryone.wordpress.com/2015/07/23/beda-antara-penyiar-
announcer-presenter-mc-dan-pembawa-acara/
http://romeltea.com/perbedaan-pembawa-acara-mc-protokol-dan-protokoler/
Asep Syamsul M. Romli. 2008. Kiat Memandu Acara: Teknik MC & Moderator. Bandung:
Nuansa Cendikia.
Asul Wiyanto, Prima K.Astuti. 2004. Terampil Membawa Acara. Jakarta: Grasindo
Satrio Wuryanto. 1992. Pengetahuan tentang Protokoler di Indonesia. Yogyakarta:Liberty
Lies Aryati, 2007, Panduan Untuk Menjadi MC Profesional, PT Gramedia Pustaka Utama:
Jakarta.
http://septianututpontianak.blogspot.com/2009/03/apa-itu-mc.html
http://az-zaqy.blogspot.com/2009/01/perbedaan-antra-pembawa-acara-mc.html
http://asosiasigurubahasajepang.blogspot.com/2009/02/samakah-pembawa-acara-mc-dan-
prokol.html
http://staffnew.uny.ac.id/upload/197912032015042001/pendidikan/TIPS%20MENJADI
%20MASTER%20OF%20CEREMON-ppm%20chusnu.pdf
http://windisudiantika.blogspot.com/2015/08/makalah-mc-atau-pembawa-acara.html
12