LEMBAR JAWAB UJIAN AKHIR SEMESTER PRAKTEK PENYEHATAN MAKANAN DAN MINUMAN
Diajukan sebagai salah satu syarat
Untuk memperoleh nilai dalam mata kuliah Penyehatan Makanan Minuman Oleh Irna Isnaeni P1337433119029
KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN PRODI D III SANITASI 2020/2021 1. Suvei ke Rumah Makan. a. Latar Belakang Upaya hygiene dan sanitasi rumah makan merupakan kebutuhan utama terhadap terwujudnya makanan dan minuman aman, oleh karena itu keadaan hygiene dan sanitasi rumah makan tidak memenuhi syarat akan memperbesar kemungkinan pencemaran serta kerusakan makanan yang ada sejak dimulai dari proses pengadaan bahan sampai pada penyajian makanan. Keadaan hygiene dan sanitasi rumah makan yang memenuhi syarat adalah merupakan faktor penjamin untuk tersedianya makanan aman, yang merupakan menjadi tanggung jawab pemerintah bersama masyarakat, khususnya pengusaha rumah makan. Rumah makan merupakan tempat usaha komersial yang ruang lingkup kegiatannya menyediakan makanan dan minuman untuk umum di tempat usaha komersial yang ruang lingkup kegiatannya menyediakan makanan dan minuman untuk umum ditempat usahanya. Rumah makan ini timbul dan berkembang sejalan dengan berkembangnya masyarakat dalam melayani kebutuhan konsumen. Hal ini bila tidak ditunjang dengan pengolahan makanan yang hygienes dan kondisi sanitasi yang baik maka akan menyebabkan gangguan kesehatan. Pengusaha rumah di Indonesia sebagian besar masih belum mengerti betul perihal persyaratan hygiene sanitasi yang erat hubungannya dengan kesehatan. Pada umumnya pengusaha rumah makan dalam menyelenggarakan usahanya hanya mementingkan segi komersial saja dan kurang memperhatikan persyaratan peraturan tentang kesehatan atau sanitasi tempat umum. Dalam pengawasan permasalahan hygiene sanitasi, diperlukan peraturan / kebijakan yang mengatur tentang pendirian dan pengeloaan sanitasi tempat umum termasuk rumah makan. Menurut Kepmenkes 1098/2003 tentang persyaratan Hygiene Sanitasi rumah makan dan restoran bahwa masyarakat perlu dilindungi dari makanan dan minuman yang tidak memenuhi persyaratan hygiene sanitasi yang dikelola rumah makan dan restoran agar tidak membahayakan kesehatan. Persyaratan fasilitas sanitasi yang terdiri dari : air bersih, air limbah, toilet, tempat sampah, tempat cuci tangan, tempat mencuci peralatan, tempat mencuci bahan makanan, fasilitas penyimpanan pakaian (loker karyawan) dan perlatan pencegahan masuknya serangga dan tikus. Menurut Data Kemenkes RI tahun 2014 tentang persentase tempat pengolahan makanan (TPM) yang memenhi syarat secara nasional terdapat 75,21%. Hal ini sudah memenuhi target Renstra Kementerian Kesehatan tahun 2014 yaitu sebesar 75%. Survei yang dilakukan oleh saya tentang hygiene dan sanitasi rumah makan di jalan cendrasih kebumen menyatakan bahwa lokasi tidak memenuhi persyaratan karena lokasi rumah makan berdekatan dengan sumber pencemar udara yang hanya berjarak 100m dan tempatnya gabung dengan rumah pribadi. Tidak adanya toilet untuk pengunjung. Dan tidak adanya tempat cuci tangan. Permasalaha tersebut dapat disebabkan karena kurangya penegtahuan dan sikap pemilik rumah makan serta kurangnya kesadaran akan keikutsertaan pelatihan tentang pengeloalaan hygiene sanitasi rumah makan yang harus diikuti pemilik rumah makan.
b. Tiga permasalahan di rumah makan
Lokasi rumah makan gabung dengan rumah pribadi dan jarak lokasi rumah makan 100m dengan sumber pencemar udara. Tidak terdapat toilet khusus pengunjung. Tidak terdapat tempat cuci tangan.
c. Upaya yang harus dilakukan untuk menyelesaikan permasalahan.
Lokasi rumah makan gabung dengan rumah pribadi dan jarak lokasi rumah makan 100m dengan sumber pencemar udara. Upayanya yaitu menjelaskan bahwa pentingnya hygiene dan sanitasi rumah makan yang sesuai dengan standar kepada pemilik rumah makan. Dan cara penyelesaiannya yaitu uang yang telah diperoleh dari hasil rumah makan tersebut dapat ditabung untuk membangun rumah makan yang sederhana dan sesuai dengan standar hygiene dan sintasi rumah makan, agar rumah makan dan rumah pribadi terpisah. Untuk jangka pendeknya, pemilik rumah makan dapat memberikan sekat/ pembatas untuk rumah makan dan rumah pribadi. Tidak terdapat toilet khusus pengunjung. Upayanya yaitu menjelaskan bahwa pentingnya hygiene dan sanitasi rumah makan yang sesuai dengan standar kepada pemilik rumah makan. Dan cara penyelesaiannya pemilik rumah makan membangun toilet sederhana untuk pengunjung, minimal 2 toilet. Tidak terdapat tempat cuci tangan Upayanya yaitu menjelaskan bahwa pentingnya hygiene dan sanitasi rumah makan yang sesuai dengan standar kepada pemilik rumah makan. Dan cara penyelesaiannya pemilik rumah makan menyediakan tempat cuci tangan sederhana untuk pengunjung, dapat dengan tempat air mineral / galon disertai sabun cuci tangan dan lap.
2. Survei home industri
a. Latar belakang Home industri adalah rumah usaha produk barang atau juga perusahaan kecil yang memiliki pegawai tidak lebih dari 15 orang. Pada kunjungan industri kali ini saya mengambil pabrik tahu sebagai tempat suvey. Seperti yang kiata ketahui suatu perusahann maupun home indutri harus memiliki standar keselamatan dan kesehatn kerja bagi pegawainya. Karena belakangan ini banyak sekali pabrik-pabrik makanan yang melanggar kode etik perusahaan. Mereka menggunakan zat-zat kimia berbahaya dan juga mereka banyak yang tidak menghiraukan keselamatan pekerjanya. Selain itu, banyak sekali perusahaan yang yang kurang peduli terhadap kebersihan bahan produksi maupun tempat produksinya.
b. Tiga permasalahan di home indutri
Kurangnya ventilasi ditempat produksi tahu Langit-langit tidak di ternit, sehingga banyak tikus yang berlarian di kayu/atap Karyawan tidak menggunakan APD yang lengkap. Seperti celemek, sarung tangan, masker dan penutup kepala. c. Upaya yang harus dilakukan untuk menyelesaikan permasalahan. Kurangnya ventilasi ditempat produksi tahu Memberikan masukan dan sharing-sharing kepada pemilik home industri tentang kegunaan ventilasi. Dan diberi tahu berapa ventilasi yang stadar untuk home indutri. Langit-langit tidak di ternit, sehingga banyak tikus yang berlarian di kayu/atap. Sharing-sharing kepada pemilik home indutri kegunaan langit langit dan penyebab adanya vektor pada home industri. Untuk langit-langit yang paling sederhana dapat menggunakan plastik paling bagus deng ternit. Agar kotoran diatap tidak jatuh kebawah, dan memasang perakangkap tikus untuk mengurangi vektor. Karyawan tidak menggunakan APD yang lengkap. Seperti celemek, sarung tangan, masker dan penutup kepala. Sharing-sharing kepada pemilik home indutri pentingnya APD untuk karyawan. Diberikan penjelasan apabila tidak menggunakan APD akan menyalurkan penyakit dari penjamah makanan ke makananannya (apabila penjamah sedang sakit). dll