“PEMBELAJARAN REFLETIF”
Dosen:
Dra. Sri Hermawati, M.Pd.
Disusun oleh:
(1208617046)
2020
DAFTAR ISI
JUDUL……………………………………………………………… i
DAFTAR ISI………………………………………………………... ii
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………… 1
B. RUMUSAN MASALAH…………………………………...... 3
C. TUJUAN……………………………………………………... 3
D. MANFAAT………………………………………………..….. 3
BAB II PEMBAHASAN
REFLEKTIF…………………………………………………. 7
REFLEKTIF…………………………………………………..7
A. KESIMPULAN………………………………………………. 9
B. SARAN………………………………………………………... 9
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………….… 10
BAB I
PENDAHULUAN
Tulisan ini mempelajari tentang pembelajaran reflektif dalam dunia peserta didik,
khususnya ketika menekuni aktivitas keseharian sebagai peserta didik yang sedang dalam proses
tumbuh kembang mental dan kognitifnya di sekolah. Belajar reflektif dikembangkan berdasarkan
teori psikologi kognitif dan psikologi konstruktivis. Pembelajaran reflektif didefinisikan sebagai
proses belajar secara mendalam dan bermakna Moon (2000), yang menunjukkan siklus
penemuan dalam mencapai tujuan dalam menemukan solusi dari permasalahan yang diajukan.
Lebih lanjut dikatakan bahwa proses belajar reflektif berarti proses mental yang akan
memanipulasi pikiran guna mencari solusi dari permasalahan yang ada. Pembelajaran reflektif
memudahkan dalam mengolah pikiran dan informasi baru untuk dimaknai dan dikaji secara
mendalam dan penuh pertimbangan dan kehati-hatian sebelum memutuskan suatu langkah
Sehingga dapat menjadi pedoman ataupun menjadi solusi bagi guru – guru sekolah dimanapun.
Pembelajaran reflektif dapat terus di kembangkan serta dibudayakan agar dapat terhindar dari
Pembelajaran merupakan suatu proses yang terjadi saat adanya proses mengajar disuatu
sekolah. Semakin berkembangnya zaman seakin juga banyak berkembang teori – teori ataupun
bisa kita sebut sebagai kiat – kiat dalam suatu proses pembelajaran.
Hal ini sangat lah penting sebagai suatu pedoman bagi para guru di dunia untuk melakukan
proses pembelajaran. Dan bahkan dapat mempermudah guru untuk melakukan penyampaian
materi, analisa kemampuan siswa, mengembangkan kemampuan tiap individu atau kelompok,dan
masih banyak lagi manfaat dari pemakaian masing – masing teori atau metode. Dalam hal ini
masing masing guru haruslah peka atau sensitive dalam pemilihan metode di kelasnya.
Jangan sampai metode yang ia pakai tidak membuahkan hasil yang baik bagi siswa di
kelasnya tersebut. Maka dari itu daya analisa seorang guru di uji disini. Guru harus bisa
menganalisa dan kemudian memilih metode apa yang harus ia pakai dalam kelasnya dan bahkan
bisa lebih baik lagi jika per individunya. Kesuksesan seorang guru selalu dilihat dari hasil
outputnya yaitu siswanya, maka dari itu penting bagi guru untuk memilih metode yang tepat untuk
meningkatkan kognitif siswa serta sifat dan kebiasaan perilaku siswa menjadi lebih baik lagi.
Pada makalah ini saya menulis tugas yang bertemakan tentang apa itu pembelajaran
reflektif, seperti apa pembelajaran reflektif, tujuan pembelajaran reflektif, kelebihan dan
kekurangan reflektif learning dalam pembelajaran sehari – hari di sekolah untuk seorang guru.
Menurut penelitian yang saya baca metode pembelajaran reflektif ini cukup efektif pemakaiannya
pada sebuah kelas. Namun, tentu saja hal ini dapat berbeda bila di aplikasikan di lapangan. Paling
tidak metode ini adalah metode paling umum digunakan di sekolah – sekolah dengan keberhasilan
setiap pembelajaran di indonesia ini agar pesertsa didik bisa lebih maju dan tumbuh karakter
B. Rumusan masalah
C. Tujuan pembahasan
D. Manfaat pembahasan
2. Menguraikan pembelajaran reflektif sehingga pembaca dapat memahami lebih dalam tentang
pembelajaran reflektif
BAB II
PEMBAHASAN
berpikir atas dasar refleksi diri, pengalaman masa lalu, dan harapan masa depan Morrow
(2009). Sementara itu Pandangan reflektif secara spesifik oleh Boud(1989) menjelaskan
pentingnya refleksi dalam proses ‘cooperative inquiry’, yang melihat pentingnya refleksi
berbasis pengalaman. Safery & Duffy (1996) menyatakan bahwa refleksi merupakan
salah satu pilar penting dalam pembelajaran yang berwatak konstruktivis, karena refleksi
metakognitif adalah kesadaran akan pikiran sendiri sebagaimana tampak dalam cara
Jadi dapat dikatakan bahwa pembelajaran refleksi merupakan proses mental yang
pemikiran yang kritis (critical thinking) untuk menguji informasi yang di dapat, bertanya
pembelajaran berasal dari pengalaman kita dan dapat terus diperbarui melalui proses
pencatatan dan pemikiran tentang pengalaman yang kita miliki. Aspek yang sangat
penting dari pembelajaran reflektif adalah bahwa itu adalah proses di mana kita dapat
belajar tentang diri kita sendiri. Siklus reflektif Gibbs mengidentifikasi 6 tahap refleksi
keterampilan menjadi pembelajar yang reflektif. Ini berarti bahwa siswa dapat:
knowledge, performance and understanding and to get information about their learning
(Cariaga-Lo, Richards and Frye, 1992). Penilaian diri ini sangat bermanfaat untuk melihat
Menurut Bain et al (2002) memiliki lima ciri yang menunjukkan hierarki proses
mengasosiasi berbagai fenomena dengan teori yang mendasari fenomena, pada level
peristiwa yang sistematis sesuai dengan konsep metodologis pemecehan masalah, dan
Banyak yang bida di dapat dari proses pembelajaran dengan menggunakan proses
refleksi ini diantaranya dapat meningkatkan praktek di masa yang akan datang jujur
terhadap diri dan penampilan yang dimiliki selalu mencari pertolongan atau bantua
kepada teman (tim) jika diperlukan meyakini bahwa praktek yang dilakukan
rasional dari tindakan yang dilakukan selain itu adapun manfaat dari pembelajaran
keterampilan praktek professional tanggung jawab untuk belajar mereka sendiri, dan
keuntungan
Memahami diri sendiri dan orang lain, dapat menilai kemapuan diri sendiri dan
orang lain
lingkungan sekitarnya.
Kekurangan
Jika salah target dalam melakukan model pembelajaran ini sangat tidak efektif
fungsinya.
Jika dalam melakukan pembelajaran ini terdapat individu – individu yang sulit
Kadang dengan pembelajaran reflektif ini banyak peserta didik yang kurang suka
Jika argument kritikal thinking di bawa ke ranah agama akan sulit akibatnya.
Maka guru perlu juga memberi bimbingan pada model pembelajaran ini.
Bisa menjadi hasil out put yang tidak produktif dan kurang berkontribusi jika guru
PENUTUP
A. Kesimpulan
pembelajaran refleksi dirasa bisa untuk meningkatkan kemampuan critical thinking, rasa iba,
dan kemandirian peserta didik. Dengan adanya model pembelajaran ini dalam proses
pembelajaran guru menjadi cukup mudah dalam melakukan proses pembelajaran dan peserta
didik dapat berkembang secara kognitif dan tingkah laku dapat menjadi lebih baik.
Guru dapat menganalisa tiap muridnya dengan menggunakan model pembelajaran ini.
mereka. Informasi berharga bagi guru, apa yang telah terjadi dengan murid-muridnya. Apa
yang ada di pikiran dan perasaan para murid. Bukan hanya melulu bicara, apakah nilai mereka
bagus atau jelek. Tapi, mengapa mereka bisa mendapat nilai bagus atau jelek? Justru, itulah
inti persoalannya. Dari sini guru dapat menganalisa setiap jawaban siswanya. Bisa di nilai
secara kognitifnya dan bahkan bisa di analisa tentag pemikiran anak tersebut agar bisa di
identifikasi keinginan anak tersebut dan menghasilkan hasil anak anak bangsa yang Sukses
B. Saran
Disini guru wajib mengontrol tiap murid nya dan memberikan pertanyaan ataupun
kuisioner yang mampu mengolah critical thinking peserta didik. Karena masih banyak guru –
guru yang masih mengandalkan pembelajaran satu arah. Di era yang berkembang cepat ini
guru harus bisa memberikan atau mebuat suatu topic mejadi menarik sehingga membuat
peserta didik ingin mengeluarkan argumennya. Guru wajib membimbing tanpa membatasi
Peran orangtua juga amat pentingnya. Jangan hanya mengandalkan guru, untuk
mendapatkan hasil yang maksimal orang tua seharusnya juga melakukan pendekatan hati ke
hati kepada sang anak. Sehingga ia akan timbul rasa percaya diri jika akan melakukan proses
Thomas Tan. 2017. Teaching is an art: maximize your teaching. Sleman: indonesia
DEEPUBLISH
https://doi.org/10.1080/1462394042000270655
Kristine pitts, kevin pudney; journal Using mobile devices and apps to support
https://doi.org/10.1080/0144929X.2015.1015165
Lane Perry, Lee Stoner,, Michael Tarrant; journal more than a vacation: short-term
http://dx.doi.org/10.4236/ce.2012.351
Izzatul Lailiyah, Munzil, Ida Bagus Suryadharma Jurnal PENGARUH PENERAPAN MODEL
online.um.ac.id/data/artikel/artikel3FB9D110FBEBAAAD426E74048D1D12C2.pdf
Muhammad Rais Farida Aryani, jurnal PEMBELAJARAN REFLEKTIF dari segi Seni
http://eprints.unm.ac.id/14783/1/Pembelajaran%20Reflektif.pdf
https://www.republika.co.id/berita/pendidikan/eduaction/14/10/02/nct4jd-pembelajaran-
reflektif
https://www.kompasiana.com/elina_kharisma/5aa4efdb5e137329ac5b09d4/sudah-
saatnya-guru-berpikir-reflektif
mengajar-reflektif
plus-jurnal-pembelajaran-reflektif.html
and-employability/pdp/reflective.html
Power point pembelajaran reflektif, Wawan S. sumahendera M.Ed.
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/WSSuherman-BahanKuliah17-
PengajaranReflektifKGD_0.pdf
https://pekanbaru.tribunnews.com/2017/12/12/model-pembelajaran-reflektif-pada-
pendidikan-kewarganegaraan-di-sman-14-pekanbaru
https://hafiizhramadan.wordpress.com/2018/10/18/strategi-reflektif-dan-transinternal-
sebagai-upaya-menumbuhkan-penghayatan-siswa-dalam-pembelajaran-pai-penelitian-
tindakan-kelas-pada-siswa-sman-3-padangsidimpuan/
https://pdfslide.net/documents/kekurangan-dan-kelebihan-model-pembelajaran-
reflektif-learning.html