Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

EVALUASI PENDIDIKAN SENI MUSIK

“PEMBELAJARAN REFLETIF”

Dosen:

Dra. Sri Hermawati, M.Pd.

Disusun oleh:

Dhika Dwi Atmaji

(1208617046)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SENI MUSIK

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

2020
DAFTAR ISI

JUDUL……………………………………………………………… i

DAFTAR ISI………………………………………………………... ii

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………… 1

A. LATAR BELAKANG …………………………………....… 2

B. RUMUSAN MASALAH…………………………………...... 3

C. TUJUAN……………………………………………………... 3

D. MANFAAT………………………………………………..….. 3

BAB II PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PEMBELAJARAN RFLEKTIF..……….. 4

B. CIRI – CIRI PEMBELAJARAN REFLEKTIF…………... 6

C. TUJUAN DAN MANFAAT PEMBELAJARAN

REFLEKTIF…………………………………………………. 7

D. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN PEMBELAJARAN

REFLEKTIF…………………………………………………..7

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN………………………………………………. 9

B. SARAN………………………………………………………... 9

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………….… 10
BAB I

PENDAHULUAN

Tulisan ini mempelajari tentang pembelajaran reflektif dalam dunia peserta didik,

khususnya ketika menekuni aktivitas keseharian sebagai peserta didik yang sedang dalam proses

tumbuh kembang mental dan kognitifnya di sekolah. Belajar reflektif dikembangkan berdasarkan

teori psikologi kognitif dan psikologi konstruktivis. Pembelajaran reflektif didefinisikan sebagai

proses belajar secara mendalam dan bermakna Moon (2000), yang menunjukkan siklus

penemuan dalam mencapai tujuan dalam menemukan solusi dari permasalahan yang diajukan.

Lebih lanjut dikatakan bahwa proses belajar reflektif berarti proses mental yang akan

memanipulasi pikiran guna mencari solusi dari permasalahan yang ada. Pembelajaran reflektif

memudahkan dalam mengolah pikiran dan informasi baru untuk dimaknai dan dikaji secara

mendalam dan penuh pertimbangan dan kehati-hatian sebelum memutuskan suatu langkah

selanjutnya (Dewey, 1933; Xie, 2007).

Pembelajaran Reflektif dapat menjadi upaya pencegahan perilaku negative siswa.

Sehingga dapat menjadi pedoman ataupun menjadi solusi bagi guru – guru sekolah dimanapun.

Pembelajaran reflektif dapat terus di kembangkan serta dibudayakan agar dapat terhindar dari

tindakan prasangka, prososial, dan tercipta harmoni antara civitas akademika.


A. Latar belakang

Pembelajaran merupakan suatu proses yang terjadi saat adanya proses mengajar disuatu

sekolah. Semakin berkembangnya zaman seakin juga banyak berkembang teori – teori ataupun

bisa kita sebut sebagai kiat – kiat dalam suatu proses pembelajaran.

Hal ini sangat lah penting sebagai suatu pedoman bagi para guru di dunia untuk melakukan

proses pembelajaran. Dan bahkan dapat mempermudah guru untuk melakukan penyampaian

materi, analisa kemampuan siswa, mengembangkan kemampuan tiap individu atau kelompok,dan

masih banyak lagi manfaat dari pemakaian masing – masing teori atau metode. Dalam hal ini

masing masing guru haruslah peka atau sensitive dalam pemilihan metode di kelasnya.

Jangan sampai metode yang ia pakai tidak membuahkan hasil yang baik bagi siswa di

kelasnya tersebut. Maka dari itu daya analisa seorang guru di uji disini. Guru harus bisa

menganalisa dan kemudian memilih metode apa yang harus ia pakai dalam kelasnya dan bahkan

bisa lebih baik lagi jika per individunya. Kesuksesan seorang guru selalu dilihat dari hasil

outputnya yaitu siswanya, maka dari itu penting bagi guru untuk memilih metode yang tepat untuk

meningkatkan kognitif siswa serta sifat dan kebiasaan perilaku siswa menjadi lebih baik lagi.

Pada makalah ini saya menulis tugas yang bertemakan tentang apa itu pembelajaran

reflektif, seperti apa pembelajaran reflektif, tujuan pembelajaran reflektif, kelebihan dan

kekurangan reflektif learning dalam pembelajaran sehari – hari di sekolah untuk seorang guru.

Menurut penelitian yang saya baca metode pembelajaran reflektif ini cukup efektif pemakaiannya

pada sebuah kelas. Namun, tentu saja hal ini dapat berbeda bila di aplikasikan di lapangan. Paling

tidak metode ini adalah metode paling umum digunakan di sekolah – sekolah dengan keberhasilan

output yang cukup besar.


Penulis berharap metode ini aka terus berkembang dan di budayakan untuk menunjang

setiap pembelajaran di indonesia ini agar pesertsa didik bisa lebih maju dan tumbuh karakter

karakter yan brilian.

B. Rumusan masalah

1. Apa pengertian reflektif learning?

2. Seperti apa ciri – ciri pembelajaran reflektif?

3. Tujuan dan manfaat dari pembelajaran reflektif?

4. Kelebiahan dan kekurangan dari pembelajaran reflektif?

C. Tujuan pembahasan

1. Mendeskripsikan pengertian pembelajaran reflektif

2. Mendeskripsikan ciri – ciri pembelajaran refletif

3. Mendeskripsikan tujuan dan manfaat dari pembelajaran reflektif

4. Mendeskripsikan kelebihan dan kekurangan pembelajaran reflektif

D. Manfaat pembahasan

1. Memberikan informasi mengenai pembelajaran reflektif

2. Menguraikan pembelajaran reflektif sehingga pembaca dapat memahami lebih dalam tentang

pembelajaran reflektif
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian pembelajaran reflektif.

Pembelajaran reflektif merupakan model belajar yang mengutamakan proses

berpikir atas dasar refleksi diri, pengalaman masa lalu, dan harapan masa depan Morrow

(2009). Sementara itu Pandangan reflektif secara spesifik oleh Boud(1989) menjelaskan

pentingnya refleksi dalam proses ‘cooperative inquiry’, yang melihat pentingnya refleksi

bagi pengembangan keterampilan belajar. Kolb (1984) menempatkan refleksi sebagai

bagian penting dari proses pembelajaran ‘experiantallearning’ atau pembelajaraan

berbasis pengalaman. Safery & Duffy (1996) menyatakan bahwa refleksi merupakan

salah satu pilar penting dalam pembelajaran yang berwatak konstruktivis, karena refleksi

dapat membantu pebelajar mengembangkan kesadaran meta-kognitif. Kesadaran

metakognitif adalah kesadaran akan pikiran sendiri sebagaimana tampak dalam cara

seseorang mengerjakan tugas-tugas (Marzano, dkk. 1998). Degeng (1998) menyebutkan

bahwa dalam pandangan konstruktivistik belajar adalah penyusunan pengetahuan dari

pengalaman konkrit, aktivitas kolaboratif, dan refleksiserta interpretasi.

Jadi dapat dikatakan bahwa pembelajaran refleksi merupakan proses mental yang

menerapka kegiatan pembelajaran dengan mengaktifkan peserta untuk menggunakan

pemikiran yang kritis (critical thinking) untuk menguji informasi yang di dapat, bertanya

tentang kebenarannya dan menyimpulkan berdasarkan ide – ide yang dihasilkan.

didasarkan pada teori pembelajaran reflektif, yang menekankan bahwa

pembelajaran berasal dari pengalaman kita dan dapat terus diperbarui melalui proses

pencatatan dan pemikiran tentang pengalaman yang kita miliki. Aspek yang sangat
penting dari pembelajaran reflektif adalah bahwa itu adalah proses di mana kita dapat

belajar tentang diri kita sendiri. Siklus reflektif Gibbs mengidentifikasi 6 tahap refleksi

yang membantu siswa memahami pengalaman belajar mereka.


Dalam pendidikan tinggi dan pekerjaan lulusan, nilai tinggi ditempatkan pada

keterampilan menjadi pembelajar yang reflektif. Ini berarti bahwa siswa dapat:

 secara kritis mengevaluasi pembelajaran mereka

 mengidentifikasi bidang pembelajaran mereka yang membutuhkan

pengembangan lebih lanjut

 menjadikan diri mereka pelajar yang lebih mandiri

Self-assessment is used by learners to evaluate and monitor their own level of

knowledge, performance and understanding and to get information about their learning

(Cariaga-Lo, Richards and Frye, 1992). Penilaian diri ini sangat bermanfaat untuk melihat

apa yang terjadi dengan pembelajaran dari perspektif murid.

B. Ciri – ciri pembelajaran reflektif

Menurut Bain et al (2002) memiliki lima ciri yang menunjukkan hierarki proses

berpikir yaitu: (1) Reporting(Pelaporan), (2) Responding(Menanggapi), (3)

Relating(Terkait), (4) Reasoning(Penalaran), dan (5) Reconstructing(Rekonstruksi). Pada

level reportingdicirikan dengan kemampuan mendeskripsikan situasi, fenomena, gejalah

atau masalah, pada level respondingdicirikan dengan kemampuan mengembangkan

respon emosional terhadap masalah, pada level relatingdicirikan dengan kemampuan

mengasosiasi berbagai fenomena dengan teori yang mendasari fenomena, pada level

reasoningdicirikan dengan kemampuan menjelaskan kejadian berdasar pada fakta

peristiwa yang sistematis sesuai dengan konsep metodologis pemecehan masalah, dan

pada level reconstructingdicirikan dengan kemampuan merencanakan tindakan

penyelesaian masalah berdasar perspektif teori dan pengalaman masa lalu.


C. Tujuan dan manfaat dari pembelajaran reflektif

 Banyak yang bida di dapat dari proses pembelajaran dengan menggunakan proses

refleksi ini diantaranya dapat meningkatkan praktek di masa yang akan datang jujur

terhadap diri dan penampilan yang dimiliki selalu mencari pertolongan atau bantua

kepada teman (tim) jika diperlukan meyakini bahwa praktek yang dilakukan

berdasarkan penelitian yang up to date dengan menggunakan critical thingking

meningkatkan diri untuk menghadapi tantangan.

 Meningkatkan kepercayaan selalu berusaha menggali dan mencari pembenaran yang

rasional dari tindakan yang dilakukan selain itu adapun manfaat dari pembelajaran

reflektif bagi peserta didik adalah beajar dari pengalaman mengembangkan

keterampilan praktek professional tanggung jawab untuk belajar mereka sendiri, dan

tindakan membangun kapasitas pengetahuan untuk merestrukturisasi/reframe

perbaikan secara terus menerus dalam praktek.

 Mengembangkan kognitif keterampilan.

D. Kelebihan dan kekurangan pembelajaran reflektif

keuntungan

 Pembelajaran reflektif membantu untuk mengembangkan pemikiran kritis,

kesadaran diri dan kemampuan analisis


 Pembelajaran reflektif dapat ditangkap dan dinilai melalui kerja dalam berbagai

bentuk yang meliputi portofolio,essai,buku harian, log atau jurnal

 Membangun rasa kepedulian antar peserta didik

 Memahami diri sendiri dan orang lain, dapat menilai kemapuan diri sendiri dan

orang lain

 Meningkatkan produktivitas dan kontribusi pada kelas dan masyarakat di

lingkungan sekitarnya.

Kekurangan

 Jika salah target dalam melakukan model pembelajaran ini sangat tidak efektif

fungsinya.

 Jika dalam melakukan pembelajaran ini terdapat individu – individu yang sulit

menerima pembelajaran reflektif ini

 Kadang dengan pembelajaran reflektif ini banyak peserta didik yang kurang suka

bergaul dan akhirnya menyendiri. Merasa tidak membutuhkan orang lain.

 Jika argument kritikal thinking di bawa ke ranah agama akan sulit akibatnya.

Maka guru perlu juga memberi bimbingan pada model pembelajaran ini.

 Bisa menjadi hasil out put yang tidak produktif dan kurang berkontribusi jika guru

salah dalam menerapkan model pembelajaran reflektif.


BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Model pembelajaran refleksi sangat baik untuk pembelajaran di sekolah. Model

pembelajaran refleksi dirasa bisa untuk meningkatkan kemampuan critical thinking, rasa iba,

dan kemandirian peserta didik. Dengan adanya model pembelajaran ini dalam proses

pembelajaran guru menjadi cukup mudah dalam melakukan proses pembelajaran dan peserta

didik dapat berkembang secara kognitif dan tingkah laku dapat menjadi lebih baik.

Guru dapat menganalisa tiap muridnya dengan menggunakan model pembelajaran ini.

Dengan memberikan pertanyaan. Saat menjawab perasaan mereka memengaruhi jawaban

mereka. Informasi berharga bagi guru, apa yang telah terjadi dengan murid-muridnya. Apa

yang ada di pikiran dan perasaan para murid. Bukan hanya melulu bicara, apakah nilai mereka

bagus atau jelek. Tapi, mengapa mereka bisa mendapat nilai bagus atau jelek? Justru, itulah

inti persoalannya. Dari sini guru dapat menganalisa setiap jawaban siswanya. Bisa di nilai

secara kognitifnya dan bahkan bisa di analisa tentag pemikiran anak tersebut agar bisa di

identifikasi keinginan anak tersebut dan menghasilkan hasil anak anak bangsa yang Sukses

dan membanggakan baik nilai dan akhlak.

B. Saran

Disini guru wajib mengontrol tiap murid nya dan memberikan pertanyaan ataupun

kuisioner yang mampu mengolah critical thinking peserta didik. Karena masih banyak guru –

guru yang masih mengandalkan pembelajaran satu arah. Di era yang berkembang cepat ini
guru harus bisa memberikan atau mebuat suatu topic mejadi menarik sehingga membuat

peserta didik ingin mengeluarkan argumennya. Guru wajib membimbing tanpa membatasi

kreativitas jawaban tiap peserta didik nya.

Peran orangtua juga amat pentingnya. Jangan hanya mengandalkan guru, untuk

mendapatkan hasil yang maksimal orang tua seharusnya juga melakukan pendekatan hati ke

hati kepada sang anak. Sehingga ia akan timbul rasa percaya diri jika akan melakukan proses

belajar mengajar di kelas.


DAFTAR PUSTAKA

 Abdurrahman, Liliasari, Rusli, A & Waldrip B. 2011. Implementasi Pembelajaran

Berbasis Multiple Representasi Untuk Peningkatan Penguasaan Konsep Fisika

Kuantum. Cakrawala Pendidikan, 30(1), 30 -45.30 (1), 30 -45.

 Thomas Tan. 2017. Teaching is an art: maximize your teaching. Sleman: indonesia

DEEPUBLISH

 J. John Loughran, journal Effective Reflective Practice: In Search of Meaning in

Learning about Teaching; https://doi.org/10.1177%2F0022487102053001004

 Karran Thorpe, Reflective learning journals: From concept to practice.

https://doi.org/10.1080/1462394042000270655

 Kristine pitts, kevin pudney; journal Using mobile devices and apps to support

reflective learning about older people with dementia.

https://doi.org/10.1080/0144929X.2015.1015165

 Lane Perry, Lee Stoner,, Michael Tarrant; journal more than a vacation: short-term

study aboard as a critically reflective, Transformative learning experience.

http://dx.doi.org/10.4236/ce.2012.351

 Eti Poncorini Pamungkasari, Amitya Kumara, Armis, Ova Emilia; jurnal

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN REFLEKTIF UNTUK PROGRAM STUDI

PROFESI DOKTER: ENAM LANGKAH PEMBELAJARAN REFLEKTIF KLINIK

 Izzatul Lailiyah, Munzil, Ida Bagus Suryadharma Jurnal PENGARUH PENERAPAN MODEL

PEMBELAJARAN REFLEKTIFSIFAT ELEKTROLIT-NON ELEKTROLIT

TERHADAPHASIL BELAJARSISWA KELAS X MAN MALANG; http://jurnal-

online.um.ac.id/data/artikel/artikel3FB9D110FBEBAAAD426E74048D1D12C2.pdf
 Muhammad Rais Farida Aryani, jurnal PEMBELAJARAN REFLEKTIF dari segi Seni

Berpikir Kritis, Analitis Dan Kreatif.

http://eprints.unm.ac.id/14783/1/Pembelajaran%20Reflektif.pdf

 Nani Aprilia, Jurnal Implementasi Model Pembelajaran Reflektif untuk Meningkatkan

Kemampuan Pemahaman Mahasiswa Pendidikan Biologi pada Mata Kuliah Strategi

Pembelajaran di Program Studi FKIP Universitas Ahmad Dahlan.

 Rohana, Yunika Lestaria Ningsih. Jurnal MODEL PEMBELAJARAN REFLEKTIF

UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS

MAHASISWA CALON GURU : file:///C:/Users/User/Downloads/992-2110-1-SM.pdf

 Asep sapaat. Pembelajaaran reflektif:

https://www.republika.co.id/berita/pendidikan/eduaction/14/10/02/nct4jd-pembelajaran-

reflektif

 Elina Kharisma, sudah saatnya guru berpikir refleksi;

https://www.kompasiana.com/elina_kharisma/5aa4efdb5e137329ac5b09d4/sudah-

saatnya-guru-berpikir-reflektif

 Fajriah Sulaiman. Mengajar reflektif: https://mediaindonesia.com/read/detail/149099-

mengajar-reflektif

 Nilai plus jurnal pembelajaran reflektif: http://jonapeutung.blogspot.com/2018/04/nilai-

plus-jurnal-pembelajaran-reflektif.html

 University of kent England. Reflective learning: https://www.kent.ac.uk/learning/PDP-

and-employability/pdp/reflective.html
 Power point pembelajaran reflektif, Wawan S. sumahendera M.Ed.

http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/WSSuherman-BahanKuliah17-

PengajaranReflektifKGD_0.pdf

 Model pembelajaran reflektif pada sekolah sman 14 pekan baru,

https://pekanbaru.tribunnews.com/2017/12/12/model-pembelajaran-reflektif-pada-

pendidikan-kewarganegaraan-di-sman-14-pekanbaru

 Strategi pengajaran reflektif salam pembelajaran PAI di SMAN 3 sidempuan;

https://hafiizhramadan.wordpress.com/2018/10/18/strategi-reflektif-dan-transinternal-

sebagai-upaya-menumbuhkan-penghayatan-siswa-dalam-pembelajaran-pai-penelitian-

tindakan-kelas-pada-siswa-sman-3-padangsidimpuan/

 Kelebihan dan kekurangan pembelajaran reflektif;

https://pdfslide.net/documents/kekurangan-dan-kelebihan-model-pembelajaran-

reflektif-learning.html

Anda mungkin juga menyukai