Anda di halaman 1dari 15

BELAJAR DAN PEMBELAJARAN

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 3:

AFIF ARINA
RESKY DAMAYANTI MUSTARI
NUR ASMA
NUR ANNISAA BASRI
HAERA ULFA
PUTRI AFRIANDHITA
YUSRA SAPHIRA W

KELAS M.81

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

TAHUN 2020
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbilalamin, segala puji bagi Allah yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga kelompok kami dapat menyelesaikan makalah
ini. Semoga shalawat dan salam senantiasa terlimpah kepada junjungan Nabi
Muhammad, kepada keluarga, kepada sahabat dan kepada orang-orang yang
mengikuti beliau dengan baik.

Penyusunan makalah ini dibuat guna memenuhi tugas mata kuliah Belajar
dan Pembelajaran. Tak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada berbagai
pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini.

Kami menyadari penyusunan makalah ini belum sempuna. Oleh sebab itu,
penulis memohon kepada pembaca memberi kritik dan saran guna melengkapi
dan perbaikan di masa mendatang. Semoga makalah ini dapat bermanfaat dalam
menambah wawasan bagi pembaca pada umumnya dan penulis sendiri secara
khusus.

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.............................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian pembelajaran..............................................................................1
B. Tujuan belajar dan tujuan pembelajaran......................................................2
C. Unsur-unsur dinamis belajar........................................................................7
D. Indikasi kegiatan pemelajaran....................................................................10
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan................................................................................................12
B. Saran...........................................................................................................12

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembelajaran adalah proses, cara, perbuatan menjadikan orang atau
makhluk hidup belajar. Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan
pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Tujuan adalah
pernyataan yang menyelaraskan hasil yang ingin dicapai atau tempat yang akan
dituju. Maka tujuan belajar dan pembelajaran adalah pernyataan yang
menjelaskan hasil yang ingin dicapai dalam perbuatan pembelajaran.
Unsur-unsur dinamis dalam belajar adalah unsur-unsur yang dapat berubah
dalam proses belajar. Perubahan unsur-unsur tersebut dapat berupa: dari tidak ada
menjadi ada atau sebaliknya, dari lemah menjadi kuat dan sebaliknya, dari sedikit
menjadi banyak dan sebaliknya. Sedangkan indikator merupakan penanda
pencapaian KD yang ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat diukur yang
mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Indikator dikembangkan sesuai
dengan karakteristik peserta didik, mata pelajaran, satuan pendidikan, potensi
daerah dan dirumuskan dalam kata kerja operasional yang terukur dan/atau dapat
diobservasi.

B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan pengertian pembelajaran!
2. Jelaskan tujuan belajar dan tujuan pembelajaran!
3. Apa saja unsur-unsur dinamis belajar?
4. Jelaskan indikasi kegiatan pemelajaran!

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pembelajaran

Pembelajaran adalah proses, cara, perbuatan menjadikan orang atau


makhluk hidup belajar. Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan
pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran
merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses perolehan
ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap
dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses
untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik.
Secara umum pengertian pembelajaran adalah proses interaksi antara
peserta didik/siswa dengan pendidik/guru dan sumber belajar pada suatu
lingkungan belajar yang meliputi guru dan siswa yang saling bertukar informasi.
Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi
proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat,
serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik.
Menurut undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003
menyatakan pembelajaran adalah “proses interaksi peserta didik dengan pendidik
dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar”. Pembelajaran sebagai proses
belajar yang dibangun oleh guru untuk mengembangkan kreatifitas berpikir yang
dapat meningkatkan kemampuan berpikir siswa, serta dapat meningkatkan
kemampuan mengkontruksikan pengetahuan baru sebagai upaya meningkatkan
penguasaan yang baik terhadap materi pelajaran.
Adapun pengertian pembelajaran menurut para ahli:

1. Munif Chatib
Pembelajaran merupakan proses tranfer ilmu dua arah, antara guru sebagai
pemberi informasi dan siswa sebagai penerima informasi.
2. Warsita
Pembelajaran merupakan suatau usaha untuk membuat peserta didik belajar
atau suatu kegiatan untuk membelajarkan peserta didik.

2
3. Gagne dan Briggs (1979:3)
Pengertian pembelajaran adalah suatu sistem yang bertujuan untuk membantu
proses belajar siswa, yang berisi serangkaian peristiwa yang dirancang, disusun
sedemikian rupa untuk mempengaruhi dan mendukung terjadinya proses belajar
siswa yang bersifat internal.
4. Achjar Chalil
Pembelajaran merupakan proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan
sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.

B. Tujuan Belajar dan Pembelajaran


Tujuan adalah pernyataan yang menyelaraskan hasil yang ingin dicapai
atau tempat yang akan dituju. Maka tujuan belajar dan pembelajaran adalah
pernyataan yang menjelaskan hasil yang ingin dicapai dalam perbuatan
pembelajaran, dalam hal ini adalah menunjukkan hasil belajar yang diinginkan
guru untuk dicapai siswa.
1. Tujuan Belajar
Tujuan belajar adalah sejumlah hasil belajar yang menunjukkan bahwa siswa
telah melakukan perbuatan belajar, yang umumnya meliputi pengetahuan,
keterampilan dan sikap – sikap yang baru yang diharapkan tercapai oleh siswa.
Tujuan belajar adalah suatu diskripsi mengenai tingkah laku yang diharapkan
tercapai oleh siswa yang setelah berlangsungnya proses belajar.
Tujuan belajar menurut Sukandi (1983: 18) adalah mengadakan perubahan
tingkah laku dan perbuatan. Perubahan itu dapat dinyatakan sebagai suatu
kecakapan keterampilan, kebiasaan, sikap, pengertian, sebagai pengetahuan atau
penerimaan dan penghargaan. Sedangkan Surakhmat(1986) mengatakan bahwa
tujuan belajar adalah mengumpulkan pengetahuan, penanaman konsep dan
pengetahuan, dan pembentukan sikap dan perbuatan.
Benyamin S Bloom, menggolongkan bentuk tingkah laku sebagai tujuan
belajar atas tiga ranah, yakni:
A. Ranah kognitif berkaitan dengan perilaku yang berhubungan dengan
berpikir, mengetahui, dan memecahkan masalah. Ranah kognitif menurut

3
Bloom, dibedakan atas 6 tingkatan dari yang sederhana hingga yang
tinggi, yakni:
1. Pengetahuan (knowledge), meliputi kemampuan ingatan tentang
hal yang telah dipelajari dan tersimpan dalam ingatan.
2. Pemahaman (comprehension), meliputi kemampuan menangkap
arti dan makna dari hal yang dipelajari. Ada tiga subkategori dari
pemahaman, yakni:
a. Translasi, yaitu kemampuan mengubah data yang disajikan
dalam suatu bentuk ke dalam bentuk lain.
b. Interpretasi, yaitu kemampuan merumuskan pandangan baru
c. Ekstrapolasi, yaitu kemampuan meramal perluasan trend atau
kemampuan meluaskan trend di luar data yang diberikan
3. Penerapan (aplication), meliputi kemampuan menerapkan metode
dan kaidah untuk menghadapi masalah yang nyata dan baru.
4. Analisis (analysis), meliputi kemampuan merinci suatu kesatuan ke
dalam bagian-bagian sehingga struktur keseluruhan dapat dipahami
dengan baik. Analisis dapat pula dibedakan atas tiga jenis, yakni:
a. Analisis elemen, yaitu kemampuan mengidentifikasi dan
merinci elemen-elemen dari suatu masalah atau dari suatu
bagian besar.
b. Analisis relasi, yaitu kemampuan mengidentifikasi relasi utama
antara elemen-elemen dalam suatu struktur.
c. Analisis organisasi, yaitu kemampuan mengenal semua elemen
dan relasi dari struktur kompleks.
5. Sintesis (synthesis), meliputi kemampuan membentuk suatu pola
baru dengan memperhatikan unsur-unsur kecil yang ada atau untuk
membentuk struktur atau sistem baru. Dilihat dari segi produknya,
sintesis dapat dibedakan atas:
1. Memproduksi komunikasi unik, lisan atau tulisan
2. Mengembangkan rencana atau sejumlah aktivitas
3. Menurunkan sekumpulan relasi-relasi abstrak

4
6. Evaluasi (evaluation), meliputi kemampuan membentuk pendapat
tentang sesuatu atau beberapa hal dan pertanggungjawabannya
berdasarkan kriteria tertentu.
B. Ranah afektif berkaitan dengan sikap, nilai-nilai, minat, aspirasi dan
penyesuaian perasaan sosial. Ranah efektif menurut Karthwohl dan Bloom
(Bloom.,et.al,1971) terdiri dari 5 jenis perilaku yang diklasifikasikan dari
yang sederhana hingga yang kompleks, yakni:
1. Penerimaan (reseving) yakni sensitivitas terhadap keberadaan
fenomena atau stimuli tertentu, meliputi kepekaan terhadap hal-hal
tertentu, dan kesediaan untuk memperhatikan hal tersebut.
2. Pemberian respon (responding) yakni kemampuan memberikan
respon secara aktif terhadap fenomena atau stimuli.
3. Penilaian atau penentuan sikap (valuing) yakni kemampuan untuk
dapat memberikan penilaian atau pertimbangan terhadap suatu
objek atau kejadian tertentu.
4. Organisasi (organization), yakni konseptualisasi dari nilai-nilai
untuk menentukan keterhubungan diantara nilai-nilai.
5. Karakterisasi, yakni kemampuan yang mengacu pada karakter dan
gaya hidup seseorang.
C. Ranah psikomotor mencakup tujuan yang berkaitan dengan keterampilan
(skill) yang bersifat manual dan motorik. Ranah psikomotor menurut
Simpson (Winkel, 1999;Fleishman & Quaintance, 1984) dapat
diklasifikasikan atas:
1. Persepsi (perception), meliputi kemampuan memilah-milah 2
perangsang atau lebih berdasarkan perbedaan antara ciri-ciri fisik
yang khas pada masing-masing perangsang.
2. Kesiapan melakukan suatu pekerjaan (set), meliputi kemampuan
menempatkan diri dalam keadaan dimana akan terjadi suatu
gerakan atau rangkaian gerakan.
3. Gerakan terbimbing (mechanism), meliputi kemampuan
melakukan gerakan sesuai contoh atau gerak peniruan.

5
4. Gerakan terbiasa, meliputi kemampuan melakukan suatu rangkaian
gerakan dengan lancar, karena sudah dilatih sebelumnya.
5. Gerakan kompleks (complex overt response), meliputi kemampuan
untuk melakukan gerakan atau keterampilan yang terdiri dari
beberapa komponen secara lancar, tepat, dan efisien.
6. Penyesuaian pola gerakan (adaptation), meliputi kemampuan
mengadakan perubahan dan penyesuaian pola gerak-gerik dengan
persyaratan khusus yang berlaku.
7. Kreativitas, meliputi kemampuan melahirkan pola gerak-gerik
yang baru atas dasar prakarsa dan inisiatif sendiri.

2. Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran (instructional objective) adalah perilaku hasil belajar
yang diharapkan terjadi, dimiliki, atau dikuasai oleh peserta didik setelah
mengikuti kegiatan pembelajaran tertentu.
Tujuan pembelajaran ini merupakan landasan bagi:
a. Penentuan isi (materi) bahan ajar.
b. Penentuan dan pengembangan strategi pembelajaran.
c. Penentuan dan pengembangan alat evaluasi.
Tujuan pembelajaran dapat diklasifikasikan atas tujuan umum dan tujuan
khusus. Tujuan umum adalah pernyataan umum tentang hasil pembelajaran yang
diinginkan yang mengacu pada struktur orientasi, sedangkan tujuan khusus adalah
pernyataan khusus tentang hasil pembelajaran yang diinginkan yang mengacu
pada konstruk tertentu.
Tujuan umum pembelajaran dapat dibedakan atas:
1. Tujuan yang bersifat orientatif, dapat diklasifikasikan pula atas 3 tujuan, yakni:
a. Tujuan orientatif konseptual
Pada tujuan ini tekanan utama pembelajaran adalah agar siswa memahami
konsep-konsep penting yang tercakup dalam suatu bidang studi.
b. Tujuan orientatif procedural

6
Pada tujuan ini tekanan utama pembelajaran adalah agar siswa belajar
menampilkan prosedur.
c. Tujuan orientatif teoritik
Pada tujuan ini tekanan utama pembelajaran adalah agar siswa memahami
hubungan kausal penting yang tercakup dalam suatu bidang studi.
2. Tujuan pendukung dapat diklasifikasikan menjadi 2 tujuan, yakni:
a. Tujuan pendukung prasyarat, yaitu tujuan pendukung yang menunjukkan
apa yang harus diketahui oleh siswa agar dapat mempelajari tugas yang
didukungnya.
b. Tujuan pendukung konteks, yaitu tujuan pendukung yang membantu
menunjukkan konteks dari suatu tujuan tertentu dengan tujuan yang
didukungnya.

C. Unsur – Unsur Dinamis Belajar.


Unsur-unsur dinamis dalam belajar adalah unsur-unsur yang dapat berubah
dalam proses belajar. Perubahan unsur-unsur tersebut dapat berupa: dari tidak ada
menjadi ada atau sebaliknya, dari lemah menjadi kuat dan sebaliknya, dari sedikit
menjadi banyak dan sebaliknya.
Unsur-unsur dinamis tersebut meliputi: motivasi, bahan belajar, alat bantu
belajar, suasana belajar dan kondisi subjek pembelajar.
 Motivasi dan upaya memotivasi siswa untuk belajar.
 Bahan belajar dan upaya penyediaannya.
 Alat bantu belajar dan upaya penyediaanya.
 Suasana belajar dan upaya pengembangannya.
 Kondisi subjek belajar dan upaya penyiapan dan peneguhannya.

1. Beberapa Upaya Yang Dapat Ditempuh Untuk Memotivasi Siswa Agar


Belajar Ialah.
Kenalkan siswa pada kemampuan yang ada pada dirinya sendiri. Dengan
mengenal kemampuan dirinya, siswa akan tahu kelebihan dan kekurangannya.
Dengan mengetahui kelebihan dirmya, ia mengukuhkan dan memperkuat

7
kelebihan tersebut. Dengan mengetabui kekurangan yang ada pada dirinya, siswa
akan berusaha menyempurnakan melalui aktivitas belajar. Di sini siswa akan
timbul motivasi belajarnya.
Bantulah siswa untuk merumuskan tujuan belajarnya. Sebab, dengan
merumuskan tujuan belajar ini, siswa akan mendapatkan jalan yang jelas dalam
melaksanakan aktivitas belajar. Siswa juga akan mempunyai target-target belajar,
dan ia berusaha untuk mencapainya.
Kenalkanlah siswa dengan hal-hal yang baru. Sebab hal-hal baru ini dapat
“menghidupkan kembali” hasrat ingin tahu siswa. Adanya rasa ingin tahu yang
demikian besar, menimbulkan gairah bagi siswa untu beraktifitas belajar.
Buatlah variasi-variasi dalam kegiatan belajar mengajar, supaya siswa tidak
bosan. Sebab, kebosanan pada diri siswa, termasuk dalam aktivitas belajar, hanya
akan memperlemah motivasi saja.
Adakan evaluasi terhadap kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh siswa.
Sebab, evaluasi yang dilakukan terhadap keberhasilan belajar siswa ini, akan
mendorong siswa untuk belajar. karena ingin dikatakan berhasil belajarnya.
Berikan umpan balik terhadap tugas-tugas yang diberikan dan evaluasi yang
telah dilakukan. Dengan adanya umpan balik, siswa akan mengetahui mana
aktivitas belajarnya yang benar dan mana yang kurang benar, mana pekerjaannya
yang sesuai dan mana pekerjaannya yang tidak sesuai.

2. Bahan Belajar Dan Upaya Penyediaannya.


Faktor-faktor yang harus menjadi pertimbangan adalah :
 Cukup menarik
 Isinya relefan
 Mempunyai sekuensi yang tepat.
 Informasi yang dibutuhkan ada.
 Ada soal latihan
 Ada jawaban kunci untuk soal latihan.
 Ada tes yang sesuai.

8
 Terdapat petunjuk untuk mengadakan perbaikan.
3. Alat Bantu Belajar Dan Upaya Penyediaanya.
 Jenis kemampuan apa yang ditargetkan untuk dikuasai oleh pembelajar.
 Faktor ketersediaan alat bantu tersebut
 Faktor keterjangkauannya
 Kepraktisan dan daya tahan alat bantu.
 Keefektifan dan keefisienan alat bantu

4. Suasana Belajar Dan Upaya Pengembangannya.


 Buatlah kontak pengajaran dengan para siswa
 Rancanglah aktivitas belajar siswa
 Berikan kebebasan kepada siswa untuk mengemukakan pendapatnya.
 Buatlah suasana yang demokratis. agar tidak menakutkan bagi para siswa
dalana beraktivitas.
 Rancanglah ruangan belajar sefleksibel mungkin hingga mudah dirubah-
ubah.
 Jangan gampang memberikan penghukumn terhadap siswa, lebih-lebibh
jika kepada siswa yang belum tentu bersalah.
 Hargailah siswa-siswa mencoba cara-cara dan metede-metode baru

5. Kondisi subjek belajar dan upaya penyiapan dan peneguhannya.


 Memperkenalkan dengan lingkungan belajar yang mangkin baru bagi
mereka.
 Memelihara keseimbangan emosi mereka, agar secara psikologis mereka
merasa aman.
 Mengasah kondisi psikis mereka dengan latihan-latihan.
 Menerima mereka apa adanya dengan segala kelebihan dan
kekurangannya sehingga subjek belajar tidak merasa tertolak oleh
lingkungunya

9
D. Pengertian dan fungsi Indikator Pemelajaran
Indikator merupakan penanda pencapaian KD yang ditandai oleh perubahan
perilaku yang dapat diukur yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik, mata pelajaran,
satuan pendidikan, potensi daerah dan dirumuskan dalam kata kerja operasional
yang terukur dan/atau dapat diobservasi.
Dalam mengembangkan indikator perlu mempertimbangkan:
 tuntutan kompetensi yang dapat dilihat melalui kata kerja yang digunakan
dalam KD;
 karakteristik mata pelajaran, peserta didik, dan sekolah;
 potensi dan kebutuhan peserta didik, masyarakat, dan lingkungan/ daerah.

Dalam mengembangkan pembelajaran dan penilaian, terdapat dua rumusan


indikator, yaitu:

 Indikator pencapaian kompetensi yang dikenal sebagai indikator;


 Indikator penilaian yang digunakan dalam menyusun kisi-kisi dan menulis
soal yang di kenal sebagai indikoator soal.

Indikator dirumuskan dalam bentuk kalimat dengan menggunakan kata kerja


operasional. Rumusan indikator sekurang-kurangnya mencakup dua hal yaitu
tingkat kompetensi dan materi yang menjadi media pencapaian kompetensi.

Fungsi Indikator
Indikator memiliki kedudukan yang sangat strategis dalam
mengembangkan pencapaian kompetensi berdasarkan SK-KD. Indikator berfungsi
sebagai berikut :
1. Pedoman dalam mengembangkan materi pembelajaran
Pengembangan materi pembelajaran harus sesuai dengan indikator yang
dikembangkan. Indikator yang dirumuskan secara cermat dapat
memberikan arah dalam pengembangan materi pembelajaran yang efektif

10
sesuai dengan karakteristik mata pelajaran, potensi dan kebutuhan peserta
didik, sekolah, serta lingkungan.
2. Pedoman dalam mendesain kegiatan pembelajaran
Desain pembelajaran perlu dirancang secara efektif agar kompetensi dapat
dicapai secara maksimal. Pengembangan desain pembelajaran hendaknya
sesuai dengan indikator yang dikembangkan, karena indikator dapat
memberikan gambaran kegiatan pembelajaran yang efektif untuk
mencapai kompetensi. Indikator yang menuntut kompetensi dominan pada
aspek prosedural menunjukkan agar kegiatan pembelajaran dilakukan
tidak dengan strategi ekspositori melainkan lebih tepat dengan strategi
discovery-inquiry.
3. Pedoman dalam mengembangkan bahan ajar
Bahan ajar perlu dikembangkan oleh guru guna menunjang pencapaian
kompetensi peserta didik. Pemilihan bahan ajar yang efektif harus sesuai
tuntutan indikator sehingga dapat meningkatkan pencapaian kompetensi
secara maksimal.
4. Pedoman dalam merancang dan melaksanakan penilaian hasil belajar
Indikator menjadi pedoman dalam merancang, melaksanakan, serta
mengevaluasi hasil belajar, Rancangan penilaian memberikan acuan dalam
menentukan bentuk dan jenis penilaian, serta pengembangan indikator
penilaian. Pengembangan indikator penilaian harus mengacu pada
indikator pencapaian yang dikembangkan sesuai dengan tuntutan SK dan
KD.

11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pembelajaran adalah proses, cara, perbuatan menjadikan orang atau makhluk
hidup belajar. Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik
dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Tujuan belajar dan
pembelajaran adalah pernyataan yang menjelaskan hasil yang ingin dicapai dalam
perbuatan pembelajaran.
Unsur-unsur dinamis dalam belajar adalah unsur-unsur yang dapat berubah
dalam proses belajar. Perubahan unsur-unsur tersebut dapat berupa: dari tidak ada
menjadi ada atau sebaliknya, dari lemah menjadi kuat dan sebaliknya, dari sedikit
menjadi banyak dan sebaliknya.
Indikator merupakan penanda pencapaian KD yang ditandai oleh perubahan
perilaku yang dapat diukur yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Fungsi indikator diantaranya: pedoman dalam mengembangkan materi
pembelajaran, pedoman dalam mendesain kegiatan pembelajaran, pedoman dalam
mengembangkan bahan ajar, dan doman dalam merancang dan melaksanakan
penilaian hasil belajar.

B. Saran
Dengan adanya materi ini, pembaca diharapkan mampu mengetahui
pengertian pembelajaran, tujuan belajar dan pembelajaran, unsur-unsur belajar,
dan indikator kegiatan pemelajaran.

12

Anda mungkin juga menyukai