Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH KEHUMASAN

“MANAJEMEN ISU”

Disusun oleh Kelompok 6 :


Abudzar algifari (1911213017)
Aisyha Rahmadani (1911213021)
Dinda Syafitrillah (1911211045)
Mutiara Aisyah (1911211053)
Nur Faizah Yastri (1911213031)
Rani Ul Husna (1911213011)
Rifa salsabilla (1911211037)
Sherin Yudinata (1911212039)

Dosen Pengampu :

Welly Famelia, SKM., MKM

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS ANDALAS
2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kelompok ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
kelompok berkat, rahmat, kesehatan, kesempatan dan kemauan hingga kelompok dapat
menyelesaikan makalah ini. Sholawat dan salam tidak lupa kelompok kirimkan kepada
junjungan Nabi besar Muhammad SAW yang telah membawa kita ke dunia yang penuh
dengan ilmu pengetahuan ini.
 Kelompok mengucapkan banyak terima kasih pada semua pihak yang telah turut
membantu hingga makalah ini dapat terselesaikan. Terlepas dari itu semua, kelompok
menyadari bahwa kelompok adalah manusia yang mempunyai keterbatasan dalam berbagai
hal. Oleh karena itu, tidak ada hal yang dapat diselesaikan dengan sempurna dalam makalah
ini. Kelompok akan menerima semua kritik dan saran tersebut sebagai batu loncatan yang
dapat memperbaiki karya tulis kelompok di masa datang, Sehingga semoga karya tulis
berikutnya dan karya tulis lain dapat diselesaikan dengan hasil yang lebih baik. Akhirnya,
kelompok berharap semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi mahasiswa. saran dan kritik
sangat  kelompok harapkan dalam penyempurnaan makalah ini.

Padang, November 2020

Kelompok

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii

DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii

BAB I.........................................................................................................................................4

PENDAHULUAN......................................................................................................................4

1.1 Latar Belakang..................................................................................................................4

1.3 Tujuan...............................................................................................................................4

1.4 Manfaat.............................................................................................................................5

BAB II........................................................................................................................................6

PEMBAHASAN........................................................................................................................6

2.1 Pengertian Isu...................................................................................................................6

2.2 Pengertian Manajemen Isu...............................................................................................7

2.3 Pendekatan Manajemen Isu..............................................................................................8

2.4 Proses Manajemen Isu....................................................................................................10

2.5 Tahapan isu dan Manajemen Isu....................................................................................11

2.6 Kritik terhadap Manajemen isu......................................................................................13

BAB III.....................................................................................................................................14

PENUTUP................................................................................................................................14

3.1 Kesimpulan.....................................................................................................................14

3.2 Saran...............................................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................15

iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Isu bisa meliputi masalah, perubahan, peristiwa, situasi, kebijakan, tau nilai yang tengah
berlangsung dalam kehidupan masyarakat. upaya mengelola isu dilakukan dengan cara
memonitor, mengidentifikasi, menganalisis, membuat kebijakan strategik, mengantisipasi isu,
dan mengevaluasi dampak kebijakan dalam rangka mendukung kontinuitas aktivitas perusahaan.

Manajemen isu adalah fungsi manajemen yang mengevaluasi sikap masyarakat, baik internal
maupun eksternal, mengidentifikasi hal-hal atau masalah yang patut dikhawatirkan dan
melakukan usaha-usaha ke arah perbaikan. Selain itu manajemen isu, juga didefinisikan sebagai
suatu usaha aktif untuk ikut serta memengaruhi dan membentuk persepsi, opini, dan sikap
masyarakat yang mempunyai dampak terhadap perusahaan.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa itu yang dimaksud dengan isu?


2. Apa yang dimaksud dengan manajemen isu?

3. Bagaimana pendekatan manajemen isu?

4. Bagaimana proses manajemen isu?

5. Bagaimana tahapan isu dan manajemen isu?

6. Bagaimana kritik terhadap manajemen isu?

1.3 Tujuan

1. Menjelaskan definisi isu.


2. Menjelakan definisi manajemen isu.
3. Menjelasan pendekatan manajemen isu.
4. Menjelaskan bagaimana proses manajemen isu.
5. Menjelaskan bagaimana tahapan isu dan manajemen isu.
6. Menjelaskan kritik terhadap manajemen isu.

5
1.4 Manfaat

1. Pembaca mengerti definisi isu.


2. Pembaca mengerti definisi manajemen isu.
3. Pembaca mengerti pendekatan manajemen isu.
4. Pembaca mengerti proses manajemen isu.
5. Pembaca mengerti tahapan isu dan manajemen isu.
6. Pembaca mengerti kritik terhadap manajemen isu.

6
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Isu


Isu merupakan informasi yang belum diketahui kebenarannya yang jika diabaikan akan
berkembang dan berdampak tidak baik pada suatu perusahaan. Isu yang muncul akan berdampak
pada kerusakan reputasi perusahaan. Perusahaan harus jeli dalam menanggapi isu yang muncul
supaya tidak berubah menjadi krisis karena jika dibiarkan akan membuat ancaman terhadap
kinerja perusahaan (Kriyantono, 2015: 153).

Definisi lainnya menurut Regester & Larkin isu adalah” a gap between corporate practice
and stakeholder ecpectations”. Sebuah isu juga dapat didefinisikan sebagai “ a point of conflict
between an organization and one or more of its audiences“. Chase & Jones
menggambarkan isu sebagai “an unsettled matter which is ready for decision.” Pemahaman
sederhananya adalah isu muncul dan berkembang ketika ada perubahan ketidaksesuaian antara
lingkungan atau harapan public terhadap organisasi.Isu jika diabaikan bisa berdampak
buruk bagi organisasi.

Isu bisa meliputi masalah, perubahan, peristiwa, situasi, kebijakan, tau nilai yang tengah
berlangsung dalam kehidupan masyarakat.upaya mengelola isu dilakukan dengan cara
memonitor, mengidentifikasi, menganalisis membuat kebijakan strategic, mengantisipasi isu, dan
mengevaluasi dampak kebijakan dalam rangka mendukung kontinuitas aktivitas perusahaan.

Munculnya sebuah isu biasanya disebabkan oleh :

1. Ketidakpuasan Sekelompok Masyarakat


Ketika keinginan, kebutuhan, harapan dan kepentingan public diabaikan, maka berbagai
isu akan merebak. Ketidakpuasan public atas rencana pemerintah meninjau ulang status
keistimewaan Yogyakarta melahirkan berbagai isu tentang memburuknya
hubungan Presiden SBY dengan Sri Sultan. Isu ini meluas dengan anggapan bahwa
pemerintah tidak sensitive. Mengeluarkan wacana ini di kala korban Gunung
Merapi masih berjatuhan dan sebagaian besar warga Yogya masih menjadi pengungsi
2. Terjadinya Peristiwa Dramatis

7
Peristiwa dramatis adalah magnet kuat untuk menciptakan Isu. Seorang bocah kecil
bernama Ponari, tiba-tiba terkenal ke seantero Indonesia ketika dikabarkan
berhasil mengobati orang sakit dengan hanya sebuah batu. Media massa meliputi dengan
gegap gempita. Tak kurang setiap hari 5.000 orang datang dari penjuru Indonesi rela
berjam-jam untuk diobati Ponari.
3. Perubahan Sosial
Setiap perubahan selalu memunculkan isu. Perubahan peta politik di Indonesia pada
1998 melahirkan puluhan isu. Jatuhnya Rezim Soeharto, kudeta kepemimpinan
nasional,melemahnya rupiah, rontoknya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa
Efek Jakarta, naiknya suku bunga yang kemudian diikuti dengan inflasi, deficit transaksi
berjalan maraknya pemutusan hubungan kerja, tingginya tingkat
pengangguran,rendahnya daya beli masyarakat dan lain-lain.
4. Kurang optimalnya kekuatan pemimpin
Suka atau tidak suka pemimpin adalah focus perhatian public dan media. Pujian dan
kritik datang silih berganti. Oleh karena itu, ketika public melihat bahwa pemimpinnya
tidak optimal dalam melaksanakan tugasnya, maka berbagai isu akan berkembang.

2.2 Pengertian Manajemen Isu


Umumnya, aktivitas manajemen pada setiap lembaga atau organisasi berkaitan dengan usaha
mengembangkan potensi dan memimpin suatu tim atau sekelompok orang dalam satu kesatuan,
dengan memanfaatkan sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan tertentu dalam organisasi
yang telah ditetapkan sebelumnya. Manajemen berasal dari kata manage (bahasa latinnya:
manus) yang berarti memimpin,menangani, mengatur, atau membimbing. Berikut pengertian
manajemen menurut beberapa ahli :

a. Manajemen adalah seni dan ilmu perencanaan pengorganisasian, penyusunan, pengarahan


dan pengawasan daripada sumber daya manusia untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. (By : Drs. Oey Liang Lee )
b. Manajemen adalah sebuah proses yang khas dan terdiri dari tindakan-tindakan seperti
yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang telah ditetapkan
melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya.(George R.
Terry:1972)

8
c. Manajemen adalah seni pencapaian tujuan yang dilakukan melalui usaha orang lain.(By :
Lawrence A. Appley).
d. Manajemen adalah usaha untuk mencapai suatu tujuan tertentu melalui kegiatan orang
lain. (By : Horold Koontz dan Cyril O’donnel )

Para pakar PR di Indonesia mengartikan manajemen isu sebagai fungsi manajemen yang
mengevaluasi sikap masyarakat, baik internal maupun eksternal, mengidentifikasi hal-hal atau
masalah yang patut dikhawatirkan dan melakukan usaha-usaha kearah perbaikan.Selain itu
manajemen isu, juga didefinisikan sebagai suatu usaha aktif untuk ikut serta memengaruhi dan
membentuk persepsi, opini,dan sikap masyarakat yang mempunyai dampak terhadap
perusahaan (Wongsonagoro, 1995). Pendapat lain menjelaskan bahwa manajemen isu
merupakan proses dalam mengelola isu-isu, tren atau peristiwa potensial, eksternal,
internal, yang memiliki dampak baik negative maupun positif terhadap organisasi dan
menjadikan isu sebagai peluang meningkatkan reputasi perusahaan.

Berdasarkan definisi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa manajemen isu adalah suatu
proses manajemen yang bertujuan untuk membantu :

1. Melestarikan Pasar
2. Mengurangi resiko
3. Menciptakan Peluang
4. Mengelola citra sebagai asset organisasi/perusahaan, baik untuk kepentingan
organisiasi itu sendiri maupun para stakeholder.

2.3 Pendekatan Manajemen Isu


Ada bebrapa pendekatan yang dapat dilakukan dalam menganalisis sebuah isu, yaitu:

1. Pendekatan Sistem (system approach)


Pendekatan system terhadap manajemen isu merujuk pada teori system dari prinsip
manajemen bisnis. William G.Scott (1961) mengatakan bahwa organisasi adalah sebuah
system dimana semua bagian saling berhubungan dan berinteraksi satu sama lain. Dalam
pendekatam ini ada dua tujuan manajemen yaitu:
a. Manajemen isu berupaya meminimalisasi “kejutan” dengan berfungsi sebagai
system peringatan dini bagi ancaman potensial. Kegaiatan ini meliputi

9
pemindahan lingkungan untuk mendapatkan informasi bagi pembuatan keputusan
organisasi dan menentukan respons organisasi.
b. Pendekatan ini mempromosikan respons yang lebih sistematis dan efektif dengan
bertindak sebagai kekuatan koordinasi dan integrasi di dalam organsisasi. Ketika
isu teridentifikasi dan konsekuensi terhadaap organisasi dinilai, manajemen
bertindak sebagai “pembersih” untuk sejumlah fungsi potensial seperti
memberikan saran, edukasi, informasi, penyelesaian masalah, dan merespons
media.
2. Pendekatan Stratejik
Pendekatan stratejik yang mereduksi ketidakpastian melengkapi pendekatan system.
Pendekatan ini mempertimbangkan berbagai factor seperti kajian keputusan
stratejik,proses organisasi, perilaku manajemen, dan perilaku sosio-politik untuk
mengembangkan suatu pemahaman atas peristiwa yan terjadi dan aksi organisasi. Secara
sederhana, pendekatan stratejik menekankan pada orientasi kognitif aksi
organisasi dan perilaku individu. Perhatian utama adalah bagaimana interpretasi individu
dan kelompok terhadap sebuah isu berhubungan dengan aksi di tingkat
organisasi.Penelitian Dutton menekankan seperangkat konsep yang memberikan cara
bagaimana isu diidentifikasikan, dieksplorasi dan akhirnya mengarah pada
pembuatan keputusan organisasi. Inti dari konsep ini adalah diagnosis isu strategic.
3. Pendekatan Retoris
Pendekatan ini muncul sebagai respons terhadap model manajemen isu Chase,Jones, dan
Crane yang kemudian dikembangkan oleh ilmuwan retoris yang tertarik pada wacana
korporat dan public relations. Crable dan Vibbert mengidentifikasikan tiga
masalah dalam pendekatan ini, yaitu :
a. Pendekatan model proses manajemen isu berasumsi bahwa organisasi
memiliki wewenang yang sama dengan pemerintah ketika berhubungan dengan
penciptaan kebijakan public.
b. Mereka memandang isu sebagai sebuah masalah yang belum terselesaikan dan
siap untuk sebuah keputusan.
c. Mereka merekomendasikan tiga strategi respons terhadap isu, yaitu reaktif,
adaptif, dan catalystic. Catalystic artinya organisasi berupaya membawa isu

10
melalui siklusnya sehingga dapat diselesaikan sesuai dengan tujuan
organisasi. Dengan demikian, manajemen isu bisa menjadi aktivitas proaktif
organisasi untuk memengaruhi dan memformulasikan kebijakan bagi publiknya.
4. Pendekatan Terintegrasi
Dikenalkan oleh Taylor, Vasquez, dan Doorley melalui artikel mereka. Merck and AIDS
Activities: Engagement as a Frameworkfor Extending Issue Management yang
diterbitkan dalam jurnal Public Relations Review pada September 2003. Pendekatan ini
menjelaskan bahwa dialog aktif atau keterlibatan antara organisasi dengan publiknya
merupakan cara yang paling efektif dalam mengelola isu.
Ada tiga asumsi yang dikemukakan dalam pendekatan ini, yaitu:
a. Manajemen isu membantu organisasi tumbuh dan bertahan hidup karena
memberikan organisasi alat untuk memaksimalkan peluang. Kepentingan
organisasi tidak bisa dipisahkan dari lingkungannya. Oleh karena itu, pendekatan
integrasi mengedepankan pemahaman bahwa kepentingan organisasi harus selaras
dengan kepentingan beragam publiknya.
b. Asumsi kedua ini merupakan konsekuensi dari asumsi pertama, yaitu public tidak
hanya terbatas pada kelompok aktivitas atau pemerintah.
c. Pendekatan integrasi menghargai nilai hubungan antar organisasi dengan
publiknya dan merupakan landasan dari pendekatan terintegrasi.Dengan
kata lain merupakan konvergensi dari kepentingan public dan organisasi
yang akan memberikan kedua belah pihak peluang terbesar menyelesaikan
isu melalui komunikasi. Pendekatan ini memfokuskan pada bagaimana organisasi
melibatkan public sebelum, selama, dan setelah sebuah isu melewati siklusnya.

2.4 Proses Manajemen Isu


Manajemen isu strategis adalah tanggung jawab seluruh organisasi. Tanggung jawab
tersebut melintasi semua unit kerja,Kerangka kerja manajemen isu melibatkan tiga fungsi yaitu:

1. Pengumpulan/pemantauan
2. Menganalisis informasi dan mengelompokkan masalah
3. Mengambil tindakan dan mengevaluasi hasil.

11
Isu yang tidak dikelola dengan baik akan menyebabkan krisis dan krisis berpotensi
mengancam reputasi perusahaan. Maka setiap perusahaan atau praktisi PR sudah seharusnya
mampu mengendalikan dan mengelola isu. Proses manajemen isu adalah proses
mengidentifikasi dan memecahkan masalah dalam suatu organisasi.menggunakan proses
manajemen issue, kita dapat mengidentifikasikan dan menyelesaikan masalah dengan cepat
sebelum isu memiliki dampak yang tidak diinginkan.
Proses manajemen isu ini akan membantu untuk :

1. Mengidentifikasi isu
2. Menentukan dampak dari tiap isu
3. Membuat prioritas isu dan melaporkanstatus perkembangan isu.
4. Meninjau semua masalah dan memutuskan suatu tindakan
5. Mengambil langkah yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah dengan cepat

Proses manajemen isu merupakan suatu set prosedur yang membantu perusahaan
mengelola masalah-masalah yang terjadi.Masalah akan selalu terjadi dan dapat memengaruhi
kemampuan dan tujuan perusahaan. Saat itulah sebuah poses manajemen isu menjadi sangat
berharga. Sebuah proses isu membantu kita merekan setiap masalah dan mengidentifikasi
tindakan yang diperlkan untuk menyelesaikannya. Proses manajemen isu digunakan ketika
perusahaan mengalami masalah yang perlu diselesaikan dengan cepat. Dalam proses manajemen
isu seorang PR harus memahami langkah-langkah yang harus dicermati dan diambil saat
menghadapi sebuah isu yang berpotensi merusak reputasi.

2.5 Tahapan isu dan Manajemen Isu


Isu dapat teridentifikasi jika dikelola dengan baik sehingga dibutuhkan pemahaman
perkembangan siklus isu. Hal ini seperti yang dikatakan Crabel & Vibbert, dan Gaunt&
Ollenburger (Kriyantono, 2015: 164) bahwa terdapat empat tahapan siklus hidup isu yaitu :

1. Tahap Origin ( Potensial Stage)


Pada tahap ini, seseorang dapat memberikan pendapat karena masalah yang baru muncul
agar segera di identifikasi sebelum berkembang.Public relations harus segera mengambil
tindakan untuk menangani isu yang sedang terjadi.
2. Tahap Mediation dan Amplification( Immiment Stage/ Emerging)

12
Pada tahap ini, isu sudah mulai berkembang dan sudah mulai menjadi perhatian
publik.Isu sudah mulai menyebar dimedia.Karena kurang cepatnya tim manajemen
mengeidentifikasi isu.Dalam situasi ini pihak manajemen harus segera melakukan
mediasi agar isu tidak meluas di media.
3. Tahap Organization ( Current Stage dan Critical Stage)
Tahap ini, organisasi mulai membentuk tim untuk mecari solusi agar isu yang sudah
beredar di media segera teratasi dengan baik. Humas harus memberikan informasi yang
jelas kepada media massa karena humas mempunyai peran penting dalam menangani isu
yang sedang terjadi di perusahaan.
4. Tahap Resolution (Dormant Stage)
Dalam tahap ini, penyelesaian isu yang dilakukan oleh tim manajemen berjalan dengan
baik tetapi harus tetap melakukan perbaikan agar isu yang terjadi tidak terulang kembali
dan perusahaan harus mengembalikan citra yang sempat memburuk di mata publik agar
publik menerima kembali dengan perubahan yang sudah ditetapkan
Menurut Chase (Prayudi,2008: 98) tahapan –tahapan manajemen isu yaitu:
1. Identifikasi Isu
Pada tahap ini, perusahaan melakukan tahap awal untuk mengidentifikasi isu Public
pelations melakukan riset dengan mengumpulkan data dan juga dapat melakukan analisis
isi media sehingga dapat menjadi tahap awal identifikasi isu.Sehingga public relations
dapat memonitor informasi berita – berita dalam media.
2. Analisis Isu
Pada tahap ini yang dilakukan public relationsmencari penyebab isu bisa muncul.Isu yang
muncul dapat mengakibatkan dampak yang kurang baik bagi perusahaan dan publik.
Dalam hal ini public relations dituntut untuk menguasai seluk beluk perusahaan agar
dapat menyelesaikan isu yang sedang terjadi di perusahaan.
3. Pilihan strategi perubahan isu
Dalam tahapan ini humas melakukan tindakan untuk mempengaruhi publik terhadap isu
yang muncul agar dapat meminimalkan pengaruh negatif.Strategi yang digunakan
diantaranya strategi reaktif, adaptif dan dinamika.Sehingga strategi yang digunakan
dalam manajemen isu dapat mengidentifikasi isu dengan baik.
4. Pemograman Aksi Isu

13
Pada tahapan ini humas melaksanakan program – program yang digunakan untuk
mereview dan mengevaluasi hasil kerja tim manajemen dalam menyelesaikan isu yang
muncul dengan hasil yang sesuai.Public relations memberikan penjelasan agar publik
tidak khawatir dengan adanya isu.
5. Evaluasi Hasil
Dalam tahap ini meskipun dalam menyelesaikan isu telah berhasil. Namun tetap
melakukan evaluasi kinerja tim manajemen sebelum proses manajemen isu dinyatakan
selesai. Proses manajemen isu dilakukan dengan evaluasi implementasi program,
melakukan montoring serta evaluasi hasil akhir untuk menilai program yang sudah
dijalankan.

2.6 Kritik terhadap Manajemen isu


Regester dan Larkin mencatat adanya kritik terhadap terminologi “manajemen isu” dengan
menyatakan bahwa terminologi ini menyiratkan adanya manipulasi terhadap kondisi atau
peristiwa yang secara alami terjadi dalam masyarakat. Kritik lain menyatakan bahwa tidak ada
satupun manajemen perusahaan yang memiliki wewenang untuk mengarahkan agar lingkungan
tetap (tidak berubah), perusahaan juga tidak berhak memutuskan arah kemana lingkungan akan
berubah (Regester dan Larkin, 2000:39-40). Munculnya kritikan ini, menurut Tucker dan Brown,
menimbulkan keraguan untuk mengadopsi manajemen isu sebagai fungsi manajemen pada
beberapa bidang berikut:
 Financial risk – jika ada, manfaat manajemen isu baru terlhat dalam jangka panjang.
 Boundaries – komunikasi berdasarkan isu hanya merupakan satu instrumen yang
digunakan bersamaan dengan, misalnya, penelitian, perencanaan perusahaan, manajemen
perubahan dan aktivitas media dan komunikasi lainnya. Oleh karena itu, akan sangat sulit
mendefinisikan dan mengevaluasi jika dilakukan terpisah dari lainnya (isolasi).
 Diversity – orang-orang yang aktif terlibat dalam menjalankan fungsi manajemen isu
bukan hanya berasal dari latar belakang public relations; mereka bisa meliputi pengacara,
analis dan perencana perusahaan, peneliti, dan sebagainya. Mungkin tidak tepat untuk
mengasumsikan bahwa praktisi public relations merupakan faktor pendorong utama di
belakang manajemen isu (dalam Regester dan Larkin, 2000:40).

14
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pakar pr di indonesia mengartikan manajemen isu sebagai fungsi manajemen yang
mengevaluasi sikap masyarakat, baik internal maupun eksternal, mengidentifikasi hal-hal atau
masalah yang patut dikhawatirkan dan melakukan usaha-usaha kearah perbaikan. Manajemen isu
merupakan proses dalam mengelola isu-isu, tren atau peristiwa potensial, eksternal,
internal, yang memiliki dampak baik negative maupun positif terhadap organisasi dan
menjadikan isu sebagai peluang meningkatkan reputasi perusahaan. Manajemen isu adalah
suatu proses manajemen yang bertujuan untuk membantu melestarikan pasar, mengurangi resiko,
menciptakan peluang, dan mengelola citra sebagai asset organisasi/perusahaan, baik
untuk kepentingan organisiasi itu sendiri maupun para stakeholder. Isu yang tidak dikelola
dengan baik akan menyebabkan krisis dan krisis berpotensi mengancam reputasi perusahaan.
Maka setiap perusahaan atau praktisi PR sudah seharusnya mampu mengendalikan dan
mengelola isu. Proses manajemen isu adalah proses mengidentifikasi dan memecahkan
masalah dalam suatu organisasi.menggunakan proses manajemen issue, kita dapat
mengidentifikasikan dan menyelesaikan masalah dengan cepat sebelum isu memiliki dampak
yang tidak diinginkan.

3.2 Saran
Adapun saran yang kami berikan, melalui pembahasan manajemen isu ini,diharapkan
mahasiswa dapat memahami arti manajemen isu dan bagaimana proses mengelola manajemen
isu, selain itu diharapkan ke depannya dapat mengelola isu dengan bijak sehingga dapat
menimbulkan dampak yang positif.

15
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Prayudi. 2019. Manajemen Isu Krisis. Diakses melalui


https://www.researchgate.net/publication/335015848_Manajemen_Isu_Krisis tanggal 17
November 2020, pukul 15.17 WIB.

Andre Hardjana.2001.”Audit Komunikasi”.Jakarta:PT Granada Media

John Doorley, Helio Fred Garcia.2007.”Reputation Management: The Key to Successful Public
Relations and Corporate Communication.” Routledge.

Triyono Agus, Wardani Asri. 2016. STRATEGI MANAJEMEN ISU PERUSAHAAN DI KJUB
PUSPETASARI KLATEN. The 4th University Research Coloquium. ISSN 2407-9189.
Melalui link
https://publikasiilmiah.ums.ac.id/xmlui/bitstream/handle/11617/7703/2.%20Agus
%20Triyono.pdf?sequence=1&isAllowed=y. Diakses pada tanggal 17 November 2020
pukul 10.42 WIB

Soleh Soemirat, dan Elvinaro Ardianto.2002.”Dasar-dasar Public Relations.”Bandung : ROSDA

16
17

Anda mungkin juga menyukai