Anda di halaman 1dari 36

MAKALAH

OBAT BEBAS TERBATAS

DOSEN: MERDY KANSIL. S.Farm., M.Kes, Apt

DI SUSUN OLEH:

KELOMPOK IV

KETUA : PINCE YULIANA BORMASA

ANGGOTA : 1. ANJELINA SULUGE

2. LINCE LOKBERE

3. NOVITA NURLATU

4. YUNIKE TAMPONGANGOY

5. RENALDI

6. FANDA LOLAROH

7. STESY PAYOW

KELAS : A1 KEPERAWATAN

SEMESTER : I I (GENAP)

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN INDONESIA

FAKULTAS KEPERAWATAN

MANADO
2017

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami persembahkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkat dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah tentang “OBAT BEBAS” ini
dengan baik.

Kami sangat berharap makalah ini dapat di pahami bagi siapapun yang membacanya
dan berguna dalam hal menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai OBAT
BEBAS. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat banyak
kekurangan dan masih jauh dari kata sempurna. Sebelumnya kami mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan. Oleh sebab itu, kami sangat berharap
adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang
akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.

Manado, November 2017

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………..

DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………

BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………………

A. LATAR BELAKANG………………………………………………………………
B. RUMUSAN MASALAH…………………………………………………………...
C. TUJUAN……………………………………………………………………………

BAB II ISI………………………………………………………………………………………

BAB III PENUTUP……………………………………………………………………………

A. KESIMPULAN……………………………………………………………………..
B. SARAN……………………………………………………………………………..

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Obat adalah bahan atau zat yang berasal dari tumbuhan, hewan, mineral
maupun zat kimia tertentu yang dapat digunakan untuk mengurangi rasa sakit,
memperlambat proses penyakit dan atau menyembuhkan penyakit.obat harus sesuai
dosis agar efek terapi atau khasiatnya bisa kita dapatkan.
Golongan obat adalah penggolongan yang dimaksudkan untuk peningkatan
keamanan dan ketepatan penggunaaan distribusi yang terdiri dari OBAT BEBAS,
OBAT BEBAS TERBATAS, OBAT NARKOTIKA DAN PSIKOTROPIKA, DAN
OBAT KERAS
Menurut PerMenKes 917/Menkes/Per/x/1993, obat adalah sediaan untuk
paduan-paduan yang siap digunakan untuk mempengaruhi atau menyelidiki secara
fisiologi atau keadaan patologi dalam rangka penetapan diagnosa, pencegahan,
penyembuhan, pemulihan, peningkatan kesehatan dan kontrasepsi.
Obat dalam arti luas ialah setiap zat kimia yang dapat mempengaruhi proses
hidup, maka farmakologi merupakan ilmu yang sangat luas cakupannya. Namun
untuk seorang dokter, ilmu ini dibatasi tujuannya yaitu agar dapat menggunakan obat
untuk maksud pencegahan, diagnosis dan pengobatan penyakit.
Obat merupakan salah satu komponen yang tidak dapat tergantiikan dalam
pelayanaan kesehatan. obat berbeda dengan komoditas perdagangan, obat juga
memiliki fungsi social. Obat berperan sangat penting dalam pelayanan kesehatan
karena penanganan dan pencegahan berbagai penyakit tidak dapat dilepaskan dari
tindakan terapi dengan obat atau farmakoterapi.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud obat bebas terbatas
2. Apa saja tanda dan peringatan obat bebas terbatas
3. Apa saja contoh obat bebas terbatas

C. TUJUAN
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan obat bebas terbatas
2. Mengetahui tanda peringatan obat bebas terbatas
3. Mengetahui apa saja contoh obat bebas terbatas
BAB II
ISI

A. DEFINISI OBAT BEBAS TERBATAS


Obat bebas terbatas (dulu disebut daftar W) yakni obat-obat yang dalam
jumlah tertentu masih bisa dibeli di apotek, tanpa resep dokter, memakai tanda
lingkaran biru bergaris tepi hitam.

Obat bebas terbatas digunaan untuk mengobati penyakit ringan yang dapat
dikenali oleh penderita itu sendiri. Obat bebas terbatas termasuk obat keras dimana
setiap takaran yang digunakan diberi batas sesuai dengan surat keputusan menteri
kesehatan No.6355/Dirjen/SK/69 tanggal 5 november 1975 ada tanda peringatan
P.No.1 sampai P.No.6 dan harus ditandai dengan etiket atau brosur yang
menyebutkan nama obat yang bersangkuran, daftar bahan berkhasiat, serta jumlah
yang digunakan , nomor batch, tanggal kadaluarsa, nomor registrasi, nama dan alamat
produsen, petunjuk penggunaan, indikasi, cara pemakaian, peringatan serta
kontraindikasi.

B. TANDA PERINGATAN PADA OBAT BEBAS TERBATAS


Pada obat bebas terbatas mengandung zat atau bahan yang relatif toksik, oleh
karena itu pada kemasannya dicantumkan pula tanda peringatan kandungan zat dan
tingkat bahayanya yang terkandung dalam jenis obat tertentu.
Menurut SK menkes No 2380 tahun 1983 pada kemasan obat bebas terbatas
selalu tercantum tanda peringatan, berupa empat persegi panjang berwarna hitam
berukuran panjang 5 cm, lebar 2 cm dan memuat pembritahuan sebagai berikut:

 P.NO.1 Awas ! Obat Keras Bacalah aturan memakainya.

Contoh : Tablet CTM (antihistamin)

 P.NO.2 Awas ! Obat Keras Hanya untuk kumur, jangan ditelan


Contoh : Listerin obat kumur
 P.NO.3 Awas ! Obat Keras Hanya untuk bagian luar dari badan
Contoh : Salep
 P.NO.4 Awas ! Obat Keras Hanya untuk dibakar
Contoh : Rokok asthma = obat asthma
 P.NO.5 Awas ! Obat Keras Tidak boleh ditelan
Contoh : AZA = untuk pengobatan aknevulgaris ringan sampai dengan sedang
 P.NO.6 Awas ! Obat Keras obat wasir, jangan ditelan
Contoh : ambeven =
untuk pengobatan wasir internal dan eksternal dengan gejala nyeri, bengkak, dan
pendarahan
C. CONTOH OBAT BEBAS TERBATAS

DECOLGEN

 INDIKASI :
Untuk mengobati gejala influenza, seperti demam, sakit kepala, hidung
tersumbat, dan bersin-bersin

 KONTRA INDIKASI :
- Penderita dengan gangguan jantung dan diabetes mellitus
- Penderita dengan gangguan fungsi hati yang berat
- Penderita yang hipersensitif terhadap komponen obat ini

 EFEK SAMPING :
- Mengantuk, gangguan pencernaan, gangguan psikomotor, takikardia,
aritmia, mulut kering, palpitasi, retensi urin
- Penggunaan dosis besar dan jangka panjang menyebabkan kerusakan hati

 ATURAN PEMAKAIAN :
- Dewasa 1 tablet, 3 – 4 kali sehari
- Anak-anak 6 – 12 tahun ½ tablet, 3 – 4 kali sehari Atau menurut petunjuk
dokter

 BENTUK SEDIAAN
Tablet
NEO NAPACIN

 INDIKASI :
Membantu meringankan sesak napas serta meringankan dan mengatasi asma
bronchial.

 KONTRA INDIKASI
- Penderita hipersensitif terhadap Theophylline dan Ephedrine HCl
- Penderita hipertensi, penyakit jantung, kencing manis, (diabetes melitus),
tukak lambung dan hipertiroid
- Jangan diberikan 12 jam setelah pemberian secararektal, preparat lain yang
mengandung Theophylline atau Aminofilina

 EFEK SAMPING :
- Sakit kepala, pusing, mual, muntah, diare, jantung berdebar dan sukar tidur
- Kelebihan dosis pada anak-anak dapat mengakibatkan hematemesis,
stimulasi susunan saraf pusat, dieresis dan demam

 ATURAN PEMAKAIAN :
- Dewasa : 3 x 1sehari 1 tablet
- Anak-anak 6 - 12 tahun : 3 x sehari ½ tablet atau menurut petunjuk dokter

 BENTUK SEDIAAN OBAT :


Tablet
ULTRAFLU

 INDIKASI :
Untuk meringankan gejala dari flu seperti hidung tersumbat, sakit kepala,
bersin-bersin dan demam

 KONTRA INDIKASI :
Penderita gangguan jantung dan diabetes mellitus, gangguan fungsi hati berat
dan hipersensitivitas terhadap komposisi obat

 EFEK SAMPING :
- Mengantuk, gangguan psikomotor, gangguan pencernaan, mulut kering,
retensi urine, takikardi dan palpitasi
- Penggunaan dosis yang besar dan jangka panjang bisa mengakibatkan
kerusakan hati

 ATURAN PEMAKAIAN :
- Dewasa dan anak lebih dari 12 tahun sehari 3 x 1tablet
- Anak-anak 6 – 12 tahun sehari 3 x ½ tablet

 BENTUK SEDIAAN :
Tablet
OBH COMBI

 INDIKASI :
Untuk mengobati batuk disertai gejala influenza seperti demam, sakit kepala,
hidung tersumbat, dan bersin-bersin

 KONTRA INDIKASI :
- Jangan diberikan kepada pasien yang memiliki riwayat hipersensitif
terhadap salah satu komponen obat ini
- Pasien yang memiliki kepekaan terhadap obat simpatomimetik lain seperti
pseudoefedrin, fenileftrin
- Pasien menderita hipertensi parah, penyakit jantung, diabetes mellitus, dan
gangguan fungsi hati yang parah
- Pasien yang sedang menggunakan obat-obat golongan monoamine
oksidase (MAO) inhibitors, karena bisa meningkatkan tekanan darah

 EFEK SAMPING :
- Sakit kepala, mengantuk, vertigo, gangguan psikomotor, aritmia,
kakikardi, mulut kering, palpitasi, dan retensi urin
- Mual dan muntah, pada penggunaan dosis yang lebih tinggi diketahui
meningkatkan resiko terjadinya pendarahan lambung
- Penggunaan dosis berlebihan dapat menyebabkan kerusakan hati
(pengguna alkohol),

 ATURAN PEMAKAIAN :
Dewasa atau anak usia diatas 12 tahun : 3 x sehari 3 sendok teh

 BENTUK SEDIAAN :
Sirup
INSTO

 INDIKASI :
Mengatasi kemerahan dan rasa perih dimata yang disebabkan oleh iritasi
ringan karena debu, asap, angin dan setelah berenang

 KONTRA INDIKASI :
Hindari penggunaan bersama lensa kotak

 EFEK SAMPING :
Mata terasa pedih, rasa terbakar dan reaksi hipermia mungkin terjadi pada
pemakaian berlebihan

 ATURAN PEMAKAIAN :
2 atau 3 tetes pada setiap mata, 3 atau 4 kali sehari atau sesuai anjuran dokter.

 BENTUK KEMASAN :
Tetes mata
KONIDIN

 INDIKASI :
Untuk meringankan batuk

 KONTRA INDIKASI :

Penderita yang hipersensitif terhadap komponen obat ini.

 EFEK SAMPING :
Mengantuk, gangguan pencernaan, sakit kepala, insomnia, eksitasi, tremor,
takikardi, aritmia, mulut kering, palpitasi.Sulit berkemih.

 ATURAN PEMAKAIAAN :
Dewasa dan anak-anak diatas 12 tahun 3x sehari 1-2 tahun

Anak-anak 6-12 tahun 3x sehari ½ tablet

 BENTUK SEDIAAN :
Tablet
KOMIX

 INDIKASI:

Untuk meringankan batuk berdahak dan pilek.

 KONTRA INDIKASI:
- Penderita gangguan jantung diabetes mellitus
- Penderita hipertensif akan komponen obat ini.

 EFEK SAMPING:
kantuk, gangguan pencernaan, sakit kepala, insomnia (sulit tidur), gelisah,
tremor, takikardi (Takikardia adalah kondisi dimana detak jantung seseorang
di atas normal dalam Kondisi beristirahat), aritmia (Aritmia adalah suatu tanda
atau gejala dari gangguan detak jantung atau irama jantung berdetak lebih
cepat) dan mulut kering
 ATURAN PEMAKAIAAN:
- Dewasa dan anak di atas 12 tahun 3 x sehari 2 sachet
- Anak 6 - 12 tahun 3 x sehari 1 sachet
 BENTUK SEDIAAN:
Sirup
BILSOVON

 INDIKASI:

Bekerja sebagai mukolitik untuk meredakan batuk berdahak.

 KONTRA INDIKASI:
- Jangan menggunakan obat ini untuk pasien yang memiliki riwayat alergi
obat bromhexine.
- Pasien yang menderita ulkus pada lambung penggunaan obat ini harus
dilakukan secara hati-hati

 EFEK SAMPING:
gangguan saluran cerna, mual dan muntah, sakit kepala dan diare.

 ATURAN PEMAKAIAAN:
- Dewasa dan anak-anak di atas 10 tahun 3 x sehari 1 tablet
- Anak-anak 5-10 tahun 3 x sehari ½ tablet dan anak-anak 2-5 tahun 2 x
sehari .
 BENTUK SEDIAAN:
Tablet
COMBANTRIN

 INDIKASI:
Untuk mengobati penyakit yang disebabkan oleh cacing

 KONTRA INDIKASI:.

 EFEK SAMPING:

mual, muntah, dan diare Sakit kepala, keringat dingin, dan mengantuk.

 ATURAN PEMAKAIAAN:

- Usia 2-6 tahun memerlukan 1/2 - 1 tablet sekali minum

- usia 6-12 tahun memerlukan 1 - 1 1/2 tablet,

- usia di atas 12 tahun dapat mengkonsumsi 1 1/2 - 2 tablet 

 BENTUK SEDIAAN:

pil
NEO ULTRASILINE

 INDIKASI:
- Neo ultrasiline cream (clotrimazole) digunakan untuk mengobati ifeksi
jamur terutama kandidiasis dan trikomoniasis.
- Sediaan topical seperti cream lebih banyak digunakan untuk infeksi jamur
pada kulit seperti jamur pada sela-sela jari kaki, jamur pada kuku, jamur
pada lipatan kulit, lipatan paha, kulit kepala, serta jamur pada tubuh (panu
dan kadas)

 KONTRA INDIKASI:
Jangan menggunakan obat ini untuk pasien yang memiliki riwayat
hipersensitif pada clotrimazole atau obat golongan imidazole lainnya

 EFEK SAMPING:
rasa panas, eritema, edema, gatal, rasa seperti terbakar, pedih, urtikaria, dan
kejadian iritasi umum lain.

 ATURAN PEMAKAIAAN:
- Oleskan secukupnya pada tempat yang terinfeksi 2 x sehari, pagi dan
malam.

 BENTUK SEDIAAN:
Salep
NEOXEP FORTE

• INDIKASI :
Untuk meringankan gejala flu seperti demam, sakit kepala, hidung tersumbat dan
bersin-bersin.

• KONTRAINDIKASI :
- Lihat kotak peringatan
- Penderita dengan gangguan jantung dan diabetes mellitus
- Penderita dengan gangguan fungsi hati yang berat
- Penderita yang hipersensitif terhadap komponen obat ini

• EFEK SAMPING :
- Mengantuk, gangguan pencernaan, gangguan pisikomotor,takikardia,
aritmia, mulut kering, palpitasi, retensi urine
- penggunaan dosis besar yang jangka panjang menyebabkan kerusakan hati
Dapat menyebabkan iritasi lambuang

• ATURAN PEMAKAIAN :
- Dewasa 3 – 4 kali sehari 1 tablet
- Anak 6-12 tahun 3 – 4 kali sehati ½ tablet

 BENTUK SEDIAAN
Dus berisi 100 tablet ( 25 strip @ 4 tablet)

MEXTRIL

• INDIKASI :
Untuk meredakan batuk
• KONTRAINDIKASI :
Hipersensitif terhadap salah satu komponen obat ini.
• EFEK SAMPING :
Mengantuk , gangguan pencernaan , mulut kering , retensi urin
• ATURAN PEMAKAIAN :
Dewasa : 3-4 X sehari 1 tabler.
• BENTUK KEMASAN :
1 strip @ 4 tablet

PARAMEX
• INDIKASI : Meringankan sakit kepala dan sakit gigi
• KONTRAINDIKASI :
- Penderita dengan gangguan fungsi hati
- Penderita hipersensitif terhadap salah satu komponen

• EFEK SAMPING :
- Pengguanaan dosis besar dan jangka lama menyebabkan kerusakan
hati
• ATURAN PEMAKAIAN :
- Dewasa dan anak di atas 12 tahun : 2-3 X sehari 1 tablet
• BENTUK KEMASAN :
- 4 TABLET

1. MIXAGRIP FLU

• INDIKASI :
Untuk meringankan gejala-gejala flu seperti bersin-bersin, hidung tersumbet
demam dan sakit kepala
• KONTRAINDIKASI :
- Lihat Box warning
- Penderita dengan gangguan jantung dan diabetes mellitus, gangguan fungsi hati
yang berat
- Penderita yang hipersensistif terhadap komponen obat
• EFEK SAMPING :
- Mengantuk, gangguan pencernaan, gangguan pisikomotor, takikardi, aritmia,
mulut kering, palpasi, retensi urin
- Penggunaan dosis besar dan jangka panjang menyebabkan kerusakan hati
- Insomnia, gelisah, eksitasi , tremor, aritmia, ventrikel dan palpitasi

• ATURAN PEMAKAIAN:
- Dewasa dan anak di atas 12 tahun : sehari 3-4 kali 1 kaplet
- Anak 6-12 tahun : sehari 3-4 kali ½ kaplet
• BENTUK KEMASAN :
Sampul berisi 4 kaplet dalam aluminium strip.

SUPER INFLUENZA

• INDIKASI :
Untuk meringankan gejala-gejala flu seperti demam, sakit kepala , hidung
tersumbet, dan bersun-bersin
• KONTRAINDIKASI :
- Lihat Box warning
- Penderita dengan gangguan jantung dan diabetes mellitus
- Penderita dengan gangguan fungsi hati yang berat
• EFEK SAMPING :
- Mengantuk, gangguan pencernaan, gangguan pisikomotor,takikardia,
aritmia, mulut kering, palpitasi, retensi urin, insomnia
- Penggunaan dosis besar dan jangka panjang menyebabkan kerusakan hati
- Dapat menyebabkan iritasi lambung
• ATURAN PEMAKAIAN :
- Dewasa : 3 x sehari 1 tablet
- Anak 6-12 tahun : 3 x sehari ½ tablet
• BENTUK KEMASAN :
- Dus 1 strip @ 12 tablet

ANTIMO

 INDIKASI
untuk mengatasi berbagai gejala yang berkaitan dengan mabuk perjalanan
seperti mual, muntah, serta pusing yang diderita ketika menaiki sepeda motor,
mobil, kapal laut, kereta api atau pesawat udara.

 KONTRAINDIKASI
Obat antimo tidak dapat digunakan oleh penderita yang diketahui :
- memiliki riwayat hipersensitivitas atau alergi terhadap dimendhidrinat
- memiliki riwayat hipersensitivitas atau alergi terhadap antihistamin lain
- memiliki gangguan fungsi hati
- memiliki penyakit glaukoma sudut sempit, porfiria akut, asma akut,
hipertrofi prostat, dan retensi urin
- Seorang pengemudi kendaraan bermotor atau seorang operator mesin berat
yang sedang bertugas.
 EFEK SAMPING
Beberapa efek samping Antimo yang pernah dilaporkan terjadi antara lain :
- efek depresi sistem saraf pusat seperti mengantuk, lesu, pusing dan
gangguan koordinasi (tertama pada anak anak) Sakit kepala, gangguan
psikomotor,
- efek antimuskarinik seperti mulut kering, pandangan kabur, retensi urin,
konstipasi dan peningkatan refluks lambung.
- efek gangguan saluran pencernaan seperti mual, muntah, diare, dan nyeri
epigastrik (sakit uluhati)
- efek gangguan irama jantung atau aritmia dan palpitasi, berupa jantung
berdebar-debar

 ATURAN PEMAKAIAN
Dosis : Umur 2 -6 tahun = 1-2 sachet sehari (jika perlu setiap 6 – 8 jam)
 BENTUK SEDIAAN
- Antimo (Dimenhidrinat) tersedia dalam bentuk dan dosis sebagai berikut:
- Antimo tablet : 1 strip 10 tablet
- Antimo herbal
- Antimo Anak Herbal (1 doos 10 atau 30 sachet, @5 ml sirup)
CTM

 INDIKASI
Pengobatan pada gejala-gejala alergis, seperti: bersin, rinorrhea, urticaria,
pruritis, dll.

 KONTRAINDIKASI
Pasien dengan riwayat hipersensitif terhadap obat antihistamin

 EFEK SAMPING
Kadang-kadang menyebabkan rasa ngantuk.

 ATURAN PEMAKAIAN
- Dewasa: 3 - 4 kali sehari 0.5 - 1 tablet.
- Anak-anak 6 - 12 tahun: 0.5 dosis dewasa.
- Anak-anak 1 - 6 tahun: 0.25 dosis dewasa.

 BENTUK SEDIAAN
- Tablet
- Kaplet
- Sirup
- Tetes mata (dalam kombinasi)
- Injeksi vial
BODREX MIGRAN

 INDIKASI
Meringankan rasa sakit kepala pada migrain.
 KONTRA INDIKASI
Penderita pada gangguan fungsi hati yang berat. - Penderita hipersensitif pada
obat ini.
 EFEK SAMPING
gangguan saluran cerna dan mengantuk
 ATURAN PEMAKAIAN
- Dewasa: 1 kaplet 3 kali sehari.
- Atau menurut petunjuk dokter.
 BENTUK SEDIAAN OBAT
Kaplet

PROCOLD
 INDIKASI
untuk mengobati gejal influenza seperti demam, sakit kepala, hidung
tersumbat, dan bersin-bersin.

 KONTRA INDIKASI
Jangan diberikan untuk pasien yang memiliki riwayat hipersensitif terhadap
salah satu komponen obat ini. Pasien yang memiliki kepekaan terhadap obat
simpatomimetik lain seperti, efedrin, fenilefrin juga dikontraindikasikan
menggunakan obat ini. Kontraindikasi juga bagi pasien yang sedang
menggunakan obat-obat golongan monoamine oksidase (MAO) inhibitors,
karena bisa meningkatkan tekanan darah. Obat-obat yang mengandung
pseudoephedrine sebaiknya tidak digunakan untuk pasien : diabetes mellitus,
penyakit jantung, hipertensi berat, penyakit arteri koroner berat, hipertrofi
prostat, hipertiroid, dan closed angle galucoma.
 EFEK SAMPING
Secara umum Procold bisa ditoleransi dengan baik oleh sebagian besar orang,
selama diberikan pada dosis yang dianjurkan. Berikut adalah beberapa efek
samping Procold yang mungkin terjadi :
- kerusakan hati terutama jika penggunaanya melebihi dosis yang dianjurkan
(pengguna alcohol)
- mual dan muntah. Pada penggunaan dosis yang lebih tinggi diketahui
meningkatkan resiko terjadinya perdarahan lambung.
- Efek samping pada ginjal relatif jarang. Namun pada penggunaan jangka
panjang, dapat meningkatkan resiko kerusakan ginjal termasuk gagal
ginjal akut.
- Obat ini juga menyebabkan efek samping berupa sakit kepala,
 ATURAN PEMAKAIAN
– Dewasa: sehari 3-4 kali @ 1 kaplet
– Anak-anak: 6 – 12 tahun: sehari 3-4 kali @ ½ kaplet
 BENTUK SEDIAAN OBAT
Tablet

2. SANBE TEARS
 INDIKASI
meredakan iritasi mata secara temporet/terpapar oleh angin, sinar & mata
kering

 KONTRAINDIKASI
Hindari penggunaan bersama lensa kontak lunak.
 EFEK SAMPING
Mual, muntah, diare, konstipasi, nyeri abdomen atau rasa panas terbakar
sementara pada lambung, ruam kulit, broncospasme atau trombositopenia
 ATURAN PEMAKAIAN
1 – 2 tetes sesuai anjuran
 BENTUK SEDIAAN:
Tetes mata

TIAFEN IBUPROFEN

 INDIKASI
Untuk menurunkan demam,meringankannyeri,ringan –sendang, antara lain
nyeripadapenyakitgigi/pencabulangigidansakitkepala.
 KONTRAINDIKASI
ibuprofen tidak boleh digunakan pada penderita dgn Kulkus peptikum (tukak
lambung dan duo denum) yang berat dan aktif, penderita yang mengalami
gejala asma, rhinitis/urtikaria, dan hamil trimester ke-3.
 EFEK SAMPING:
Nyeri dada, lemas, sesak, bicara melantur, penglihatan hilang keseimban feses
berwarna hitam, berdarah, mual, nyeri perut atas, gatal, demam, sakit kepala ,
pusing, diare dll.
 ATURAN PEMAKAIAN :
Untuk dewasa dan anak-anak usia 12 than setiap 4-6 jam sesuai kebutuhan.
anak-anak dan bayi 6-8 jam sesuai kebutuhan. Tapi tidak boleh diberikan
lebih dari 4 dosis dlm 24 jam.

HORVITA-G

 INDIKASI:
Meningkatkan kesehatan dan kekuatan pada keadaan letih, kelesuhan setelah
bekerja keras. Pemulihan kesehatan setelah menderita sakit, kurang nafsu
makan.
 KONTRAINDIKASI :
 EFEK SAMPING :
Rambut rontok, otot lemah, pendarahan internal, kulit mengelupas, dan
hilangnya nafsu makan.
 ATURAN PEMAKAIAN :
 1 tablet/hari
 BENTUK SEDIAAN :
kaplet.
SELMETOR

 INDIKASI
Untuk meringankan gejalah alergi seperti bada rhinitis, urtikularia, hayfever.

 KONTRAINDIKASI :
Hipersensitivitas

 EFEK SAMPING :
1. Merasagugup
2. Sesak di dada
3. Sakitperut
4. Kelemahanotot
5. Dering di telinga

 ATURAN PEMAKAIAN :
- Dewasa 3-4x tablet
- Anak 6-12 tahun: sehari 3-4 x1/2tablet
- Anak 2-6 tahun: sehari 3-4x1/4 tablet
 BENTUK SEDIAAN :
tablet

INZA
 INDIKASI :
Untuk meringankan gejala flu seperti demam, sakit kepala, hidung tersumbat
dan bersin-bersin
 KONTRAINDIKASI :
- Lihat warning box
- Penderita yang hipersensitif terhadap komponen obat ini.
- Penderita dengan gangguan fungsi hati yang berat.
 EFEK SAMPING :
- Mengantuk, gangguan pencernaan, insomnia, gelisah, eksitasi, tremor,
takikardi, aritmia, ventrikel, mulit kering, palpitasi, sulit berkemih.
- Penggunaan dosis besar dan jangkah panjang menyembabkan kerusakan
hati.
 ATURAN PEMAKAIAN :
- Anak-anak 6-12 tahun 3x sehari ½ kaplet
- Dewasa 3xsehari 1 kaplet.
 BENTIK SEDIAAN:
kaplet.

LISTERINE

 INDIKASI:
Memperkuat gigi, mencegah pembentukan plak dan radang gusi serta
melawan kuman penyebab bau mulut dan untuk kesehatan rongga mulut.
 KONTRAINDIKASI:
Melawan kuman-kuman penyebab bau mulut, plak dan radang gusi gingivitas.
 EFEK SAMPING:
- Memberikan pewarnaan yang tidak baik pada gigi maupun pada gigi
tiruan atau restorasi geligi lainnya.
- Gangguan indera perasa
- Kelenjar membesar pada kedua sisi wajah atau leher
- Rasa ngilu pada akar gigi ulkus atau luka pada mulut
 ATURAN PEMAKAIAN
- Untuk dewasa digunakan sebanyak 20ml pada pagi dan malam
- Untuk anak-anak tidak disarankan karena rawan tertelan
 BENTUK SEDIAAN
Obat ini disediakan dalam bentuk cair.

BETADINE

 INDIKASI :
Desifektan sebelum dan setelah operasi, mencegah timbulnya infeksi pada
luka, pengobatan pada kulit, irigasi pada pleuritis dan osteomielitis, kompres
luka bernanah.
 KONTRAINDIKASI :
Hipersensitif terhadap iodium
 EFEK SAMPING :
- Perih
 ATURAN PEMAKAIAN :
Dapat digunakan beberapa kali sehari.
 BENTUK SEDIAAN:
Tersedia dalam kemasan cair
KALPANAX

 INDIKASI :
Sediaan topikal seperti kalpanax lebih banyak digunakan untuk infeksi jamur
pada sela-sela jari kaki, jamur pada kuku, jamur pada lipatan kulit, lipatan
paha, kulit kepala, jamaur pada tubuh (panu dan kadas).

 KONTRAINDIKASI :
Jangan menggunakan obat ini untuk pasien yang memiliki riwayat
hipersensitif pada miconazole atau obat golongan imidazole lainnya.

 EFEK SAMPING :
- Sediaan topical yang digunakan pada kulit umunya mempunyai efek
samping seperti rasa panas, eritema, edema, gatal, rasa seperti
terbakar, pedih, urtikuria, dan kejadian iritasi umum lain.
- Sediaan topical mengandung minyak yang dapat melemahkan
kondom lateks dan diafragma.
 ATURAN PEMAKAIAN :
- Obat dioleskan 2-3 x sehari. Tetap lanjutkan pengobatan selama
setidaknya 10 hari setelah lesi sembuh.
- Infeksi jamur kuku : oleskan obat setiap hari ditambah verban okusif.
 BENTUK SEDIAAN
Tersedia dalam bentuk cream dan cair.

HEXADOL

 INDIKASI :
Untuk infeksi ringan pada mulut dan tenggorokan, misalnya radang gusi,
radang sekitar gigi, sariawan, radang selaput lendir mulut. Juga mengatasi
gejala-gejala tenggorokan, radang amandel.

 KONTRAINDIKASI :
Penderita hipersensitif terhadap bahan obat

 EFEK SAMPING :
- Iritasi pada mulut atau lidah (nyeri sensasi terbakar atau gatal)
- Perubahan pada rasa
- Mati rasa sementara pada kulit
 ATURAN PEMAKAIAN :
- Untuk dewasa sebagai obat kumur 0.1%: Gunakan seperti yang
dianjurkan
- Untuk anak 6-11 tahun : sebagai obat kumur 0.1%: Gunakan seperti
yang dianjurkan
 BENTIUK SEDIAAN :
Tersedia dalam bentuk cair.

FATIGON

 INDIKASI :
Menghilangkan rasa lelah, letih dan lesuh.

 KONTRAINDIKASI :
Fatigon mengandung komponen penting yang dibutuhkan tubuh untuk
memperlancar proses pembakaran ulang asam asam susu (penyebab pegal linu
dan otot kaku). Proses ini mempermudah penyediaan tenaga.

 ATURAN PEMAKAIAN :
Pemakaian fatigon 2-3 kali sehari berikar sesudah makan.

 BENTUK SEDIAAN:
Tersedia dalam bentuk tablet dan kaplet.
BUFECT

 INDIKASI :
untuk mengobati nyeri ringan sampai sedang misalnya :
- Sakit gigi dan setelah cabut gigi
- Sakit kepala termasuk migraine
- Sakit pada telinga
- Nyeri otot dan sendi termasuk nyeri akibat penyakit asam urat dan rematik
- Nyeri akibat batu ginjal
- Nyeri pasca operasi
- Nyeri haid
- Demam, termasuk demam setelah imunisasi

 KONTRAINDIKASI
- jangan diberikan untuk pasien yang memiliki riwayat alergi terhadap
Ibuprofen, aspirin atau NSAID lainnya.
- pasien yang akan atau telah menjalani operasi by-pass jantung sebaiknya
jangan menggunakan Profen Forte Suspensi (Ibuprofen).
- obat ini juga dikontraindikasikan untuk pasien yang memiliki masalah
ginjal, hati, pasien yang menderita asma, urtikaria, atau radang / tukak
pada lambung atau usus.
- NSAID termasuk Ibuprofen sebaiknya tidak diberikan untuk penderita
demam berdarah, karena menginduksi kebocoran kapiler dan gagal
jantung.

 EFEK SAMPING
- sakit kepala, gugup dan muntah.
- Efek samping yang lebih serius dapat berupa diare, hematemesis (muntah
darah), hematuria (darah dalam urin), penglihatan kabur, ruam kulit, gatal
dan bengkak.
- seperti obat golongan NSAID lainnya, bisa meningkatkan resiko
hipertensi, infark miokardial (serangan jantung), dan stroke terutama jika
digunakan dalam jangka panjang dan dosis yang lebih tinggi.
- Reaksi dermatologis diantaranya kulit lebih sensitif terhadap paparan
cahaya tetapi efeknya paling lemah diantara NSAID lainnya. Sindrom
Stevens-Johnson. yang dapat berakibat fatal, dapat terjadi selama
pemakaian NSAID termasuk Profen Forte Suspensi (Ibuprofen) meskipun
kejadian ini sangat jarang. Pengobatan harus dihentikan jika tanda – tanda
seperti ruam atau hipersensitivitas muncul.
- NSAID termasuk Profen Forte Suspensi (Ibuprofen) menyebabkan
gangguan pada saluran gastrointestinal misalnya : perdarahan, ulserasi, dan
perforasi lambung atau usus yang bisa berakibat fatal. Efek samping ini
akan meningkat pada pemakaian dalam dosis tinggi dan waktu yang lama,
dan pasien merokok atau minum alkohol.
- Gangguan berat pada organ hati seperti penyakit kuning dan hepatitis, juga
bisa terjadi terutama pada dosis tinggi dan durasi pemakaian yang lama.
Jika tes hati yang abnormal menetap atau memburuk, jika tanda-tanda dan
gejala yang konsisten dengan penyakit hati klinis terjadi, atau jika
manifestasi sistemik terjadi (misalnya : eosinofilia, ruam, dan lain-lain),
pemakaian obat ini harus dihentikan.
 BENTUK SEDIAAN :
Tablet
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Obat bebas terbatas digunaan untuk mengobati penyakit ringan yang dapat
dikenali oleh penderita itu sendiri. Obat bebas terbatas termasuk obat keras dimana
setiap takaran yang digunakan diberi batas sesuai dengan surat keputusan menteri
kesehatan No.6355/Dirjen/SK/69 tanggal 5 november 1975 ada tanda peringatan
P.No.1 sampai P.No.6 dan harus ditandai dengan etiket atau brosur yang
menyebutkan nama obat yang bersangkuran, daftar bahan berkhasiat, serta jumlah
yang digunakan , nomor batch, tanggal kadaluarsa, nomor registrasi, nama dan alamat
produsen, petunjuk penggunaan, indikasi, cara pemakaian, peringatan serta
kontraindikasi.

B. SARAN
Baik perawat maupun masyarakat harus mengetahui obat bebas terbatas agar
tidak terjadi kesalahan saat obat tersebut dikonsumsi oleh seseorang.
DAFTAR PUSTAKA

http://ilmu-kefarmasian.blogspot.com/2012/05/penggolongan-obat-lengkap.html
http://farmatika.blogspot.com.p.obat-bebas.html

Anda mungkin juga menyukai