PENDAHULUAN
Strategi adalah suatu pola yang direncanakan dan ditetapkan secara sengaja untuk
melakukan kegiatan atau tindakan. Strategi mencakup tujuan kegiatan, siapa yang terlibat
dalam kegiatan, isi kegiatan, proses kegiatan, dan sarana penunjang kegiatan. Strategi yang
diterapkan dalam kegiatan pembelajaran disebut strategi pembelajaran.
Proses kegiatan pembelajaran direncanakan dan didesain oleh guru sedemikian rupa,
guna tercapainya tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan sebelumnya. Idealnya
pembelajaran yang sesuai dengan abad ini yaitu pembelajaran yang berpusat pada siswa, agar
pembelajaran yang dialami siswa menjadi lebih bermakna. Selain itu, model pembelajaran
yang diterapkan dalam pembelajaran haruslah bervariasi, sehingga siswa tidak merasa jenuh
dan bosan ketika proses pembelajaran berlangsung. Hal ini menunjukkan bahwa pemahaman
guru terhadap pendekatan, model, strategi, metode dan teknik pembelajaran tidak bisa
diabaikan.
1.2 Tujuan
1. Mengkritisi isi bab materi matakuliah strategi pembelajaran
2. Membandingkan isi bab materi matakuliah strategi pembelajaran
1.3 Manfaat
1. Agar dapat memahami isi bab yang dibahas.
2. Agar dapat memahami tentang kelebihan dan kelemahan terhadap buku yang
akan dibandingkan.
1
1.4 Identitas
1. Identittas Buku Review
2
BAB II
RINGKASAN
Sama halnya dengan belajar, mengajar pun udah pada hakikatnya adalah suatu proses,
yaitu proses mengatur, mengorganisir. Lingkungan yang ada disekitar anak didik, sehingga
dapat menumbuhkan dan mendorong anak didik, sehingga dapat menumbuhkan mendorong
anak didik melakukan proses belajar. Pada tahap berikutnya mengajar adalah proses
memberikan bimbingan/bantuan kepada anak didik dalam melakukan proses belajar. (Nana
Sudjana, 1991 :29).
Peranan guru sebagai pembimbing bertolak dari cukup banyaknya anak didik yang
bermasalah. Dalam belajar ada anak didik yang cepat mencerna bahan, ada anak pula anak
didik yang lamban mencerna bahan yang diberikan oleh guru. Ketiga tipe belajar anak didik
ini mengehendaki agar guru mengatur strategi pengajarannya yang sesuai dengan gaya-gaya
belajar anak didik.
Akhirnya, bila hakikat belajar adalah “perubahan”, maka hakikat belajar mengajar
adalah proses” pengaturan” yang dilakukan oleh guru.
3
B. Ciri-ciri Belajar Mengajar
Sebagai suatu proses pengaturan, kegiatan belajar mengajar tidak terlepas dari ciri-
ciri tertentu, yang menurut Edi Suardi sebagai berikut :
a. Belajar mengajar memiliki tujuan, yakni untuk membentuk anak didik dalam
suatu perkembangan tertentu.
b. Ada suatu prosedur (jalannya interaksi) yang direncanakan, didesaian untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
c. Kegiatan belajar mengajar ditandai dengan suatu penggarapan materi yang
khusus.Dalam hal ini materi harus di desaian sedemikian rupa, sehingga cocok
untuk mencapai tujuan.
d. Ditandai dengan aktivitas anak didik. Sebagai konsekuensi, bahwa anak didik
merupakan syarat mutlak bagi berlangsungnya kegiatan belajar mengajar.
e. Dalam kegiatan belajar mengajar, guru berperan sebagai pembimbing.
f. Dalam kegiatan belajar mengajar membutuhkaan disiplin.
g. Ada batas waktu untuk mencapai tujuan pembelajar tertentu dalam sistem berkelas
(kelompok anak didik), batas waktu menjadi salah satu ciri yang tidak bisa
ditinggalkan. Setiap tujuan itu sudah harus tercapai.
h. Evaluasi, dari seluruh kegiatan diatas, masalah evaluasi bagian penting yang tidak
bisa diabaikan, setelah guru melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Evaluasi
harus guru lakukan untuk mengetahui tercapai tidaknya tujuan pengajaran yang
telah ditentukan.
Sebagai suatu sistem tentu saja kegiatan belajar mengajar mengandung sejumlah
komponen yang meliputi tujuan, bahan pelajaran, kegiatan belajar menajar, metode, alat dan
sumber, serta evaluasi, penjelasan dari setiap komponen tersebut adalah sebagai berikut :
1. Tujuan
Tujuan adalah suatu cita-cita yang ingin dicapai dari pelaksanaan suatu
kegiatan.tidak ada suatu kegiatan yang diprogramkan tanpa tujuan, karena hal itu adalah
suatu hal yang tidak memiliki kepastian dalam menentukan ke arah mana kegiatan itu akan
dibawa.
4
Tujuan dalam pendidikan dan pengajaran adalah suatu cita-cita yang bernilai
normatif. Dengan perkataan, dalam tujuan terdapat sejumlah nilai yang harus ditanamkan
kepada anak didik. Nilai-nilai itu nantinya akan mewarrnaicara anak didik bersikap dan
berbuat dalam lingkungan sosialnya, baik di sekolah maupun diluar sekolah.
2. Bahan Pelajaran
Bahan pelajaran adalah substansi yang akan disampaikan dalam proses belajar
mengajar. Ada dua persoalan dalam penguasaan bahan pelajaran ini, yakni penguasaan bahan
pelajaran pokok dan bahan pelajaran pelengkap. Bahan pelajaran pokok adalah bahan bahan
pelajaran yang menyangkut bidang studi yang dipegang oleh guru sesuai dengan
profesinya.Sedangkan bahan pelajaran pelengkap atau penunjang adalah bahan pelajaran
yang dapat membuka wawasan seorang guru agar dalam mengajar dapat menunjang
penyampaian bahan pelajaran pokok.
Kegiatan belajar mengajar adalah inti kegiatan dalam pendidikan. Segala sesuatu
yang telah di programkan akan dilaksanakan dalam proses belajar mengajar. Dalam kegiatan
belajar mengajar akan melibatkan semua komponen pengajaran, kegiatan belajar akan
menentukan sejauh mana tujuan yang telah ditetapkan dapat dicapai.
Dalam kegiatan belajar mengajar, guru dan anak didik terlibat dalam sebuah
interaksi dengan bahan pelajaran sebagai mediumnya dalam interaksi itu anak didiklah yang
lebih aktif, bukan guru. Guru hanya berperan sebagai motivator dan fasilator.
Dengan demikian, kegiatan belajar mengajar yang bagaimana pun, juga ditentukan
dari baik atau tidaknya program pengajaran yang telah dilakukan; dan akan berpengaruh
terhadap tujuan yang akan dicapai.
5
4. Metode
Metode adalah suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Dalam kegiatan belajar mengajar, metode diperlukan oleh guru dan pengunannya
bervariasi sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai setelah pengajaran berakhir. Seorang guru
tidak akan dapat melaksanakan tugasnya bila dia tidak menguasai satu pun metode mengajar
yang dirumuskan dan dikemukakan para ahli psikologi dan pendidikan (Syaiful Bahri
Djamarah, 1991:72).
Prof. Dr. Winarno Surakhmad, M. Sc. Ed., mengemukakan lima macam faktor
yang mempengaruhi penggunaan metode mengajar sebagai berikut:
5. Alat
Alat adalah segala sesuatu yang dapat digunakan dalam rangka mencapai tujun
pengajaran. Sebagai segala segala sesuatu yang dapat digunakan dalam mencpai tujuan
pengajaran, alat mempunyai fungsi, yaitu alat sebagai perlengkapan, alat sebagai pembantu
mempermudah usaha mencapai tujuan, dan alat sebagai tujuan (Dr. Ahmad D.Marimba,1989-
51).
Alat dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu alat dan alat nbantu pengajaran. Yang
dimaksud dengan alat adalah berupa suruhan,perintah,larangan, dan sebagainya.sedangkan
alat bantu pengajaran adalah berupa globe,papan tulis, batu tulis, batu kapur gambar, di
agram,slide,video, dan sebagainya. Ahli lain membagi alat pendidikan dan pengajaran
menjadi alat material.
Sebagai alat bantu dalam pendidikan dan pengajaran, alat material (audiovisual)
mempunyai sifat sebagai berikut :
6
c. Kemampuan meningkatkan transfer (pengalihan);
d. Kemampuan untuk meningkatkan penguatan (reinforcement) atau pengetahuan
hasil yang dicapai;
e. Kemampuan untuk meningkatkan retensi (ingatan).
6. Sumber Pelajaran
Yang dimaksud dengan sumber sumber-sumber bahan dan belajar adalah sebagai
sesuatu yang dapat dipergunakan sebagai tempat dimana bahan pengajaran terdapat atau asal
untuk belajar seseorang (Drs. Udin Sarippudin Winataputra, M.A. dan Drs. Rustana
Ardiwinata, 19991: 165).
Drs. Udin Sripuddin Winaputra, M.A. dan Drs. Rustara Ardiwinata (1991 :165)
berpendapat bahwa terdapat sekurang-kurangnya lima macam sumber belajar, yaitu :
a. Manusia
b. Buku/Perpustakaan.
c. Media Massa.
d. Alam Lingkungan
7. Evaluasi
Istlah evaluasi berasal dari bahasa inggris, yaitu evaluation. Dalam buku Essentials
of Educational Evaluation karangan Edwin Wand dan Gerald W. Brown. Dikatan bahwa
Evaluation refer to the act or prosses to determining the value of something. Jadi, menurut
Wand and Borwn, evaluasi adalah suatu tindakan atau proses untuk menentukan nilai dari
sesuatu.
7
b. Tujuan Khusus dari evaluasi adalah
1. Merangsang kegiatan mahasiswa.
2. Menemukan sebab-sebab kemajuan atau kegagalan.
3. Memberikan bimbingan yang sesuai dengan kebutuhan, perkembangan dan
bakat siswa yang bersangkutan.
4. Memperoleh bahan, laporan tentng perkembangan siiswa yang diperlukan
orang tua dan lembaga pendidikan.
5. Untuk memperbaiki mutu pelajaran/ cara belajar dan metode mengajar. (Abu
Ahmad dan Widodo Supriyono, 1991: 189).
Istilah pembelajaran memiliki arti yang lebih luas dari pengajaran. Pengajaran sering
dikonotasikan “ sebagai proses aktivitas belajar di kelas pengajaran yang telah ditentukan
bersifat formal” (Ah. Rohani. HM, 1995: 63).
B. Karektiristik Pembelajaran
Kunci pokok pembelajaran itu ada pada seseorang guru. Tetapi ini bukan berarti
dalam proses pembelajaran hanya guru yang aktif , sedang peserta didik pasif.
8
Berikut adalah merupakan prinsif-prinsif pembelajaran adalah sebagai berikut :
1. Individualitas
Setiap manusia yang hidup memiliki pribadi/ jiwa sendiri. Kekhususan jiwa itu
menyebabkan individu yang satu berbeda dengan individu yang lain.
2. Lingkungan/ kemasyarakatan
Prinsip lingkungan dalam mengajar sangat menentukan integari anak dalam
lingkungannya. Apa yang dipelajari tidak terbatas pada apa yang ada dalam buku,
atau penjelasan guru di dalam kelas. Banyak hal yang dapat dipelajari dalam
lingkungan anak, seperti keadaan alam, cara hidup, peternakan, industri, dan
pasar.
3. Minat
Minat artinya kecenderungan jiwa yang tetap kepada sesuatu hal yang berharga
bagi seseorang.
4. Aktivitas
Thomas M. Risk mengemukakan “ Teaching is the guidance of learning
experiences” (mengajar adalah proses membimbing pengalaman belajar).
5. Motivasi
Motivasi berasal dari kata motif artinya kecenderungan hati pada dasarnya yang
mendorong seseorang untuk melakukan sutu tindakan.
6. Peragaan
Prinsif peragaan (visualisasi) dalam pembelajaran mengharuskan bagi setiap, guru
dalam menyajikan bahan pelajaran selalu menggunakan alat peraga sebagai alat
bantu. Dengan menggunakan alat peraga dalam pembelajaran diharapkan
pengetahuan, pengertian, tanggapan-tanggapan yang masuk ke dalam jiwa melalu
indra ( pendengaran, penglihatan, dan peradaban) dapat menjadi lebih jelas dan
bertahan lama dalam lingkungan anak didik.
7. Korelasi
Korelasi berarti menghubungkan bahan pelajaran kepada mata pelajaran lain yang
umum atau antar mata pelajaran pendidikan agama Islam.
D. Komponen Pembelajaran
1. Tujuan Pembelajaran
Tujuan adalah cita-cita yang ingin dicapai dari pelaksanaan suatu kegiatan atau
usaha. Dalam kegiatan pembelajaran tujuan berarti suatu cita-cita yang hendak dicapai dalam
9
dengan kegiatan pembelajaran, atau dengan kata lain rumusan keinginan yang akan dicapai
dalam kegiatan pembelajaran.
Dalam dunia pendidikan dikenal jenis tujuan pendidikan, yaitu tujuan pendidikan
nasional, tujuan institusional, tujuan kurikuler, dan tujuan istrksional (pembelajaran). Ke
empat jenis tujuan tersebut saling berhubungan satu sama lain.
Tujuan Pendidikan
Nasional
Tujuan
instutisional
Tujuan
Kurikuler
Tujuan
pembelajaran
2. Materi Ajar
Materi ajar atau bahan ajar adalah hal-hal yang menjadi isi proses pembelajaran
yang akan dikuasai oleh siswa. Pokok bahasan dari materi ajar tersebut tertuang dalam
standar standar kompetensi mata pelajaran.
3. Metode pembelajaran
Metode adalah salah satu cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan. Dalam arti cara yang ditempuh oleh guru dalam menyampaikan bahan
pelajaran.
10
a. Metode Proyek
Metode proyek atau unit adalah cara penyajian pelajaran yang bertititik tolak
dari suatu masalah, kemudian dibahas dari berbagai segi yang berhubungan,
sehingga pemecahannya secara keseluruhan.
b. Metode Eksperimen
Metode eksperimen adalah cara penyajian materi pelajaran yang menuntut
siswa untuk melakukan percobaan dengan mengalami dan membuktikan
sendiri sesuatu yang dipelajari.
c. Metode Pemberian Tugas dan Restitasi
d. Metode Simulasi
Simulasi berasal dari kata simulate yang artinya berpura-pura atau berbuat
seakan- akan.
e. Metode Drill ( Latihan)
Metode latihan pada umumnya digunakan untuk memperoleh suatu ke
tangkasan atau keterampilan dari apa yang telah dipelajari.
f. Metode Demonstrasi
Demonstrasi merupakan metode yang sangat efektif, sebab membantu siswa
untuk mencari jawaban dengan usaha sendiri berdasarkan fakta atau data yang
benar.
g. Metode problem Solving
h. Metode Diskusi
Metode diskusi adalah metode pembelajaran yng menghadapkan siswa pada
suatu permasalahan.
i. Metode Kerja Kelompok
Metode kerja kelompok atau bekerja dalam situasi kelompok mengandung
pengertian bahwa siswa dalam satu kelas dipandang sebagai satu kesatuan
(kelompok) tersendiri atau pun dibagi atas kelompok-kelompok kecil (sub-sub
kelompok).
j. Metode tanya jawab
Metode tanya jawab adalah metode mengajar yang memungkinkan terjadinya
komunikasi langsung yang bersifat two way traffic sebab pada saat yang sama
terjadi dialog antara guru dan siswa.
k. Metode Ceramah
11
Metode ceramah adalah penuturan bahan ajar secara lisan. Metode ini
senantiasa bagus bila penggunaannya betul-betul disiapkan dengan baik,
didukung oleh alat dan media serta memperhatikan batas-batas kemungkinan
penggunaannnya.
12
BAB III
PEMBAHASAN
Dalam Pembahasan Buku yang di review yang berjudul “Strategi Belajar Mengajar”
yang membahas bab tentang Hakikat, Ciri, dan Komponen Belajar Mengajar pada bab ini
pengkajian materi lebih sederhana dan topik materi cukup mencakup isi yang mudah
dipahami oleh pembaca.
13
Isi buku ini mudah dimengerti dan mudah dipahami.
Pada bab pembahasan yang dikaji buku ini sangat lengkap sehingga
buku ini dapat menambah wawasan yang lebih pada pembacanya.
2. Kelemahan
Kelamahan pada buku ini yaitu pembahasan materi sangat banyak, dan
detail sehingga pembaca mudah bosan.
14
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan kesimpulan hasil isi Critical Book Review ini matakuliah “Stretegi
pembelajaran” dapat kami simpulkan yaitu Dengan strategi pembelajaran mencakup
penggunaan komponen , metode dan teknik, bentuk media, sumber belajar, pengelompokan
peserta didik, untuk mewujudkan interaksi edukasi antara pendidik dengan peserta didik,
antar peserta didik, dan terhadap proses, hasil, dan/atau dampak kegiatan pembelajaran.
4.2 Saran
Demikianlah Critical Book Review “ Strategi Pembelajaran “, Critical Book Review
ini tentunya masih banyak kekurangan yang harus dilengkapi, untuk mencapai
kesempurnaan. Kami hanyalah manusia biasa yang penuh dengan kekurangan, untuk itukami
mohon dengan segala kerendahan hati, untuk memberikan Saran dan kritiknya yang bersifat
membangun, dengan harapan agar Critical Book Review yang kami buat lebih sempurna .
15
DAFTAR PUSTAKA
Roestiyah N.K., Strategi Belajar Mengajar, Bina Aksara, Jakarta, Cet. III, 1991.
16