Anda di halaman 1dari 3

Patofisiologi Anemia Pada Kehamilan

Absorbsi Fe, B12 & Asam Folat menurun

Kehilangan komponen pembentuk eritrosit

Eritrosit tidak sempurna

Eritrosit mudah pecah

Hemolisis

Anemia

Transport O2 menurun

Kebutuhan O2 tidak terpenuhi

Hipoksia sel dan jaringan

Metabolisme anaerob

Penumpukan asam laktat pada jaringan

Kelelahan

Perubahan hermatologi sehubungan dengan kehamilan adalah oleh karena perubahan


sirkulasi yang semakin meningkat terhadap plasenta dan pertumbuhan payudara. Volume
plasma meningkat 45-65% dimulai pada trimester II kehamilan dan maksimum terjadi pada
bulan ke-9 dan meningkat sekitar 1000 ml, menurun sedikit menjelang atern serta kembali
normal 3 bulan setelah partus. Stimulasi yang meningkatkan volume plasma seperti laktogen
plasma, yang menyebabkan peningkatan sekresi aldesteron (Rukiah, 2010).

Zat besi ada dua tipe yaitu heme dan non heme. Zat besi heme yang terkandung dalam
daging, ikan, unggas diabsorbsi dengan lebih mudah dibandingkan dengan zat besi non heme
yang terkandung dalam sayuran, buah, kacang-kacangan, dan padi-padian. Terjadinya anemia
pada ibu hamil salah satunya disebabkan oleh nutrisi yang kurang dari sumber makanan yang
mengandung zat besi heme seperti daging dan unggas. (Manuaba, 2010)

Persentase peningkatan volume plasma yang terjadi selama kehamilan, antara lain
plasma darah 30%, sel darah 18%, dan hemoglobin 19%. Pada awal kehamilan, volume
plasma meningkat pesat sejak usia gestasi 6 mg dan selanjutnya laju peningkatan melambat.
Jumlah eritrosit mulai meningkat pada trisemester II dan memuncak pada trisemester III.
(Pratami, 2016).

Kadar Hb Selama Kehamilan

Pada wanita hamil normal konsentrasi Hb menurun karena terjadi hemodilusi/


pengenceran darah. Hemodilusi ini terjadi karena volume darah yang beredar meningkat,
bahkan peningkatannya mencapai 2x lipat. Volume darah ibu hamil akan meningkat pada
trisemester I, peningkatan volume darah bertambah cepat selama trisemester II dan melambat
di trisemester III. Peningkatan volume darah pada waktu hamil:

1. Memenuhi kebutuhan metabolik uterus yang membesar dengan sistem vaskular yang
mengalami hipertropi hebat.
2. Menyediakan nutrien & elemen secara berlimpah untuk menunjang pertumbuhan
pesat plasenta & janin.
3. Melindungi ibu & janin terhadap efek buruk gangguan aliran balik vena pada posisi
berdiri dan duduk.
4. Melindungi terhadap efek buruk kehilangan darah selama proses persalinan
Volume darah meningkat plasma dan eritrosit meningkat, tapi volume plasma
peningkatannya lebih besar dari eritrosit hemodilusi keadaan seolah olah
volume eritrosit berkurang sehingga pengukuran Hb saat kehamilan akan cenderung
rendah.
Pengenceran darah yang terjadi pada ibu hamil dianggap sebagai penyesuai fisiologis.
1. Hemodilusi meringankan beban jantung yang harus bekerja lebih berat dalam
kehamilan
2. Mengurangi kehilangan zat besi pasca persalinan
Bertambahnya volume darah dalam kehamilan 10 mg dan mencapai
puncaknya 32-36 mg. Proses hemodilusi akan meningkatkan volume darah dan
menyebabkan konsentrasi Hb dalam darah.

Perubahan pada Ibu Hamil

Perubahan fisiologis

E
Sistem Kardiovaskuler Sistem respirasi

Gesekan uterus ke
Produksi hormon steroid oleh Peningkatan estrogen
diafragma
plasenta dan korteks adrenal menstimulasi adrenal

Rongga dada sempit


Sekresi aldosteron
Komplien paru terbatas
Retensi air dan Na+
Ventilasi meningkat
Volume darah meningkat
Pernapasan meningkat
Hemodilusi
Nafas pendek dan dangkal
Anemia relatif

Hb dan O2 menurun

Pusing
Sumber:

1. Manuaba. 2010. Ilmu kebidanan penyakit kandungan dan KB. Jakarta; EGC

Anda mungkin juga menyukai