Anda di halaman 1dari 12

KEJAKSAAN NEGERI SURABAYA

Jl. Raya Sukomanunggal Jaya No.1, Sukomanunggal, Kec.


Sukomanunggal, Kota SBY, Jawa Timur 60188
Telepon : (031) 7382299
Email : kejaksaan.surabaya@gmail.com

KEJAKSAAN NEGERI SURABAYA P-29

“UNTUK KEADILAN”

SURAT DAKWAAN

NOMOR REGISTER PERKARA: PDM-122 / SBY / II / 2020

I. IDENTITAS TERDAKWA :

Nama : FARHAN ADIN

Tempat/ tanggal lahir : Banyuwangi, 01 Januari 2000

Jenis Kelamin : Laki-laki

Kebangsaan : Indonesia

Alamat : Jalan Blimbingsari Nomor 20

Kel. Rogojampi Kec. Rogojampi Kab. Banyuwangi

Agama : Islam

Pekerjaan : Mahasiswa

Pendidikan : SMA

II. PENAHANAN :

Penyidik : 21 Februari 2020 - 12 Maret 2020

Perpanjangan oleh Penuntut Umum : 13 Maret 2020 - 21 April 2020

1
DAKWAAN

KESATU

PRIMAIR

-------- Bahwa ia Terdakwa FARHAN ADIN pada hari Sabtu 15 Februari 2020 atau setidak-
tidaknya pada waktu-waktu lain dalam bulan Februari 2020 yang bertempat di Jalan Kalidami
No. 11C, Surabaya atau setidak - tidaknya pada suatu tempat yang masih termasuk dalam
daerah hukum Pengadilan Negeri Surabaya, telah melakukan tindak pidana dengan sengaja
dan dengan rencana lebih dahulu merampas nyawa orang lain yang dilakukan dengan cara
sebagai
berikut:----------------------------------------------------------------------------------------------

- Bahwa pada tanggal 07 Januari 2020, Terdakwa FARHAN ADIN menyatakan cinta
kepada AZMIL MUFTAKHOR, namun ditolak dan terbilang cukup kasar oleh
AZMIL MUFTAKHOR dengan perkataan: “Kamu terlalu baper, udah tau jelek,
masa gatau diri!” sehingga akibat perkataan tersebut menimbulkan rasa dendam dan
benci dalam diri FARHAN
ADIN;-----------------------------------------------------------------------------
- Bahwa pada tanggal 04 Februari 2020, terjadi konflik antara AZMIL MUFTAKHOR
dengan GHEA AURELLIA terkait peristiwa hilangnya motor GHEA AURELLIA,
kemudian, FARHAN ADIN, ANANTHA WIKRAMA, dan DANIEL GLORI
mendatangi untuk melerai mereka. Ketika konflik sudah mereda, ANANTHA
WIKRAMA, dan DANIEL GLORI pamit untuk pulang ke kontrakan mereka,
sedangkan, FARHAN ADIN menghampiri GHEA AURELLIA untuk mengajak
berbincang berdua mengenai perilaku buruk AZMIL MUFTAKHOR ketika menolak
pernyataan cintanya dengan perkataan kasar hingga menimbulkan rasa kebencian
dalam diri FARHAN ADIN. Kemudian, FARHAN ADIN juga menceritakan
peristiwa hilangnya motor GHEA AURELLIA dan memprovokasi GHEA
AURELLIA terkait dengan menginapnya PUTU SANDHYA bersama AZMIL
MUFTAKHOR di kontrakan GHEA AURELLIA pada malam setelah motor GHEA
AURELLIA hilang. Setelah mendengar cerita tersebut, GHEA AURELLIA tersulut
amarahnya dan secara emosional mengungkapkan kebenciannya yang selama ini ia
pendam kepada AZMIL MUFTAKHOR. Melihat situasi tersebut, FARHAN ADIN

2
menawarkan kepada GHEA AURELLIA untuk bersekongkol dalam merencanakan
pembunuhan terhadap AZMIL MUFTAKHOR, GHEA AURELLIA yang
terprovokasi pun menyatakan setuju. Selanjutnya, GHEA AURELLIA mengusulkan
tanggal 15 Februari 2020 sebagai hari pembunuhan AZMIL MUFTAKHOR, sebab
setelah mengetahui bahwa PUTRI ATHAYA dan AVANY MAHMUDA akan
berakhir pekan di Malang pada tanggal 14 Februari 2020 yang secara kondisi, hanya
tersisa AZMIL MUFTAKHOR bersama GHEA AURELLIA di rumah kontrakan.
Namun, GHEA AURELLIA yang tidak ingin terlibat secara langsung dalam
pembunuhan sehingga ia menawarkan bantuan pasif kepada FARHAN ADIN berupa
penyediaan tempat, yang dalam hal ini GHEA AURELLIA pergi meninggalkan
AZMIL MUFTAKHOR seorang diri di rumah kontrakan, GHEA AURELLIA juga
menyiapkan alat untuk membunuh berupa pisau daging yang terletak di dapur, serta
karbol dan kain pel untuk menghilangkan jejak
pembunuhan;---------------------------------------------------------------------------------------
- Bahwa pada tanggal 14 Februari 2020, FARHAN ADIN pergi membeli obat bius
Chloroform di pasar gelap secara online sebanyak satu botol dengan isi 25 ml seharga
Rp 150.000,- (seratus lima puluh ribu rupiah) dengan bukti chat kepada seseorang
dengan nomor yang ter-enkripsi;----------------------------------------------------------------
- Bahwa pada tanggal 15 Februari 2020, GHEA AURELLIA beralasan pergi bersama
PUTU SANDHYA untuk merayakan hari valentine di Batu dengan menginap di Hotel
Singosari agar dapat meninggalkan AZMIL MUFTAKHOR sendirian di kontrakan.
Setelah mendapatkan informasi melalui sosial media via Whatsapp dari GHEA
AURELLIA bahwa AZMIL MUFTAKHOR telah sendirian, FARHAN ADIN
langsung mendatangi kontrakan AZMIL MUFTAKHOR dengan dalih ingin
berbincang - bincang mengenai perkuliahan dan kegiatan UKM Badminton.
FARHAN ADIN pun menjalankan rencananya. Dengan meminta AZMIL
MUFTAKHOR untuk menyediakan makanan dan minuman, akhirnya AZMIL
MUFTAKHOR mengambil makanan dan minuman di dapur. Ketika AZMIL
MUFTAKHOR kembali dari dapur, tiba - tiba dari arah belakangnya, FARHAN
ADIN membekap mulut dan hidung AZMIL MUFTAKHOR dengan kain yang telah
diberikan obat bius sehingga membuat AZMIL MUFTAKHOR tidak berdaya, serta
melihat perbandingan postur tubuh antara FARHAN ADIN dan AZMIL
MUFTAKHOR yang sangat berbeda jauh. hal tersebut menyebabkan AZMIL
MUFTAKHOR kehilangan kesadaran kurang dari 5 menit. Setelah memastikan

3
AZMIL MUFTAKHOR tidak sadarkan diri, FARHAN ADIN mengambil pisau
daging dari tempat yang telah diinformasikan oleh GHEA AURELLIA kepada
FARHAN ADIN dan menusukkan pisau tersebut di bagian dada kiri AZMIL
MUFTAKHOR. Setelah itu, FARHAN ADIN menaruh mayat AZMIL
MUFTAKHOR dalam bak mandi dan mengisi bak mandi tersebut dengan air, agar
menghilangkan bau busuk dari mayat AZMIL MUFTAKHOR. Setelah melakukan hal
tersebut, selanjutnya FARHAN ADIN mengambil beberapa peralatan untuk
membersihkan bercak dan menghilangkan bau darah di lantai dengan kain pel, karbol,
dan air bersih. Sesudah melakukan pembunuhan terhadap AZMIL MUFTAKHOR,
FARHAN ADIN melarikan diri ke rumahnya di Banyuwangi menggunakan mobil
miliknya;--------------------------------------------------------------------------------------------
- Bahwa pada tanggal 21 Februari 2020, pihak kepolisian Banyuwangi yang beraliansi
dengan Kepolisian surabaya tersebut, telah menangkap FARHAN ADIN, DANIEL
GLORI, dan ANANTHA WIKRAMA, lalu membawa mereka bertiga dan
mengamankan barang-barang hasil curian milik AZMIL MUFTAKHOR, flashdisk
yang memuat rekaman percakapan AZMIL MUFTAKHOR dan FARHAN ADIN
pada tanggal 07 Januari 2020, serta Handphone atau telepon genggam masing masing
dari mereka sebagai barang bukti ke dalam mobil untuk dibawa ke Polres
Banyuwangi.----

Bahwa berdasarkan surat keterangan pemeriksaan jenazah atas nama AZMIL


MUFTAKHOR dari Rumah Sakit Hayam Wuruk Nomor: 003/VRJ/II/2020 tanggal 25
Februari 2020 yang dibuat dan ditandatangani oleh dr. WIDYA FEBRIANI, dengan hasil
pemeriksaan sebagai berikut :
● Dada : Terdapat sebuah luka terbuka di dada kiri. Titik pusat luka lima
sentimeter dari tulang dada dan seratus tiga puluh sentimeter dari tumit. Luka
terdiri dari satu bagian, lebar luka tiga koma lima sentimeter, bagian dalam
berupa lubang mengerucut, kedalaman sepuluh sentimeter.------------------------
● Kepala: terdapat luka terbuka pada bagian belakang kiri kepala, dua sentimeter
di atas batas tumbuh rambut bawah, tepi tidak rata, dasar tulang kepala,
terdapat jembatan jaringan, bila dirapatkan berbentuk garis sepanjang tiga
sentimeter.---
● Paru-paru kanan: terdiri dari tiga bagian tiap bagian tidak ada perlekatan,
warna merah kecoklatan, konsistensi kenyal, tepi tajam, permukaan licin,
ukuran 8x5x2,8 cm, berat 46 gram, pada pengirisan: terindikasi senyawa
CHCl3
(Kloroform)3ml--------------------------------------------------------------------------

4
● Paru-paru kiri: terdiri dari dua bagian, tiap-tiap bagian tidak ada perlekatan,
warna merah kecoklatan, tepi tajam, permukaan licin ukuran 8,5x5x2 cm, berat
39 gram pada pengirisan: terindikasi senyawa CHCl3 (Kloroform) 5ml--------

Berdasarkan fakta-fakta yang ditemukan dari pemeriksaan atas jenazah tersebut maka
dapat simpulkan bahwa telah diperiksa jenazah adalah seorang perempuan, umur kurang
lebih dua puluh tahun, warna kulit sawo matang, kesan gizi cukup. Pada pemeriksaan luar
dan dalam ditemukan luka tusukan sedalam sepuluh sentimeter. Tidak ditemukan tanda-tanda
kekerasan lainnya. Sebab kematian pendarahan berat akibat luka tusuk pada paru-paru yang
menembus jantung sehingga menyebabkan kebocoran sirkulasi darah.

Perbuatan Terdakwa tersebut diatur dan diancam pidana dalam Pasal 340
KUHP

SUBSIDAIR

------ Bahwa ia terdakwa FARHAN ADIN pada hari Sabtu, 15 Februari atau setidak-
tidaknya pada waktu-waktu lain dalam bulan Februari 2020 yang bertempat di Jalan Kalidami
No. 11C, Surabaya atau setidak-tidaknya pada suatu tempat yang masih termasuk dalam
daerah hukum Pengadilan Negeri Surabaya, telah melakukan tindak pidana dengan sengaja
merampas nyawa orang lain yang dilakukan dengan cara sebagai
berikut:-------------------------------------

- Bahwa pada tanggal 07 Januari 2020, Terdakwa FARHAN ADIN menyatakan cinta
kepada AZMIL MUFTAKHOR, namun ditolak dan terbilang cukup kasar oleh
AZMIL MUFTAKHOR dengan perkataan: “Kamu terlalu baper, udah tau jelek,
masa gatau diri!” sehingga akibat perkataan tersebut menimbulkan rasa dendam dan
benci dalam diri FARHAN
ADIN;-----------------------------------------------------------------------------
- Bahwa pada tanggal 04 Februari 2020, terjadi konflik antara AZMIL MUFTAKHOR
dengan GHEA AURELLIA terkait peristiwa hilangnya motor GHEA AURELLIA,
kemudian, FARHAN ADIN, ANANTHA WIKRAMA, dan DANIEL GLORI
mendatangi untuk melerai mereka. Ketika konflik sudah mereda, ANANTHA
WIKRAMA, dan DANIEL GLORI pamit untuk pulang ke kontrakan mereka,
sedangkan, FARHAN ADIN menghampiri GHEA AURELLIA untuk mengajak
berbincang berdua mengenai perilaku buruk AZMIL MUFTAKHOR ketika menolak
pernyataan cintanya dengan perkataan kasar, hingga menimbulkan rasa kebencian

5
dalam diri FARHAN ADIN. Kemudian, FARHAN ADIN juga menceritakan
peristiwa hilangnya motor GHEA AURELLIA, dan memprovokasi GHEA
AURELLIA terkait dengan menginapnya PUTU SANDHYA bersama AZMIL
MUFTAKHOR di kontrakan GHEA AURELLIA pada malam setelah motor GHEA
AURELLIA hilang. Setelah mendengar cerita tersebut, GHEA AURELLIA tersulut
amarahnya dan secara emosional mengungkapkan kebenciannya yang selama ini ia
pendam kepada AZMIL MUFTAKHOR. Melihat situasi tersebut, FARHAN ADIN
menawarkan kepada GHEA AURELLIA untuk bersekongkol dalam merencanakan
pembunuhan terhadap AZMIL MUFTAKHOR, GHEA AURELLIA yang
terprovokasi pun menyatakan setuju. Selanjutnya, GHEA AURELLIA mengusulkan
tanggal 15 Februari 2020 sebagai hari pembunuhan AZMIL MUFTAKHOR, sebab
setelah mengetahui bahwa PUTRI ATHAYA dan AVANY MAHMUDA akan
berakhir pekan di Malang pada tanggal 14 Februari 2020 yang secara kondisi, hanya
tersisa AZMIL MUFTAKHOR bersama GHEA AURELLIA di rumah kontrakan.
Namun, GHEA AURELLIA yang tidak ingin terlibat secara langsung dalam
pembunuhan sehingga ia menawarkan bantuan pasif kepada FARHAN ADIN berupa
penyediaan tempat, yang dalam hal ini GHEA AURELLIA pergi meninggalkan
AZMIL MUFTAKHOR seorang diri di rumah kontrakan, GHEA AURELLIA juga
menyiapkan alat untuk membunuh berupa pisau daging yang terletak di dapur, serta
karbol dan kain pel untuk menghilangkan jejak
pembunuhan;---------------------------------------------------------------------------------------
- Bahwa pada tanggal 14 Februari 2020, FARHAN ADIN pergi membeli obat bius
Chloroform di pasar gelap secara online sebanyak satu botol dengan isi 25 ml seharga
Rp 150.000,- (seratus lima puluh ribu rupiah) dengan bukti chat kepada seseorang
dengan nomor yang ter-enkripsi;----------------------------------------------------------------
- Bahwa pada tanggal 15 Februari 2020, GHEA AURELLIA beralasan pergi bersama
PUTU SANDHYA untuk merayakan hari valentine di Batu dengan menginap di
Hotel Singosari, Agar dapat meninggalkan AZMIL MUFTAKHOR sendirian di
kontrakan. Setelah mendapatkan informasi melalui sosial media via Whatsapp dari
GHEA AURELLIA bahwa AZMIL MUFTAKHOR telah sendirian, FARHAN ADIN
langsung mendatangi kontrakan AZMIL MUFTAKHOR dengan dalih ingin
berbincang-bincang mengenai perkuliahan dan kegiatan UKM Badminton. FARHAN
ADIN pun menjalankan rencananya. Dengan meminta AZMIL MUFTAKHOR untuk
menyediakan makanan dan minuman, akhirnya AZMIL MUFTAKHOR mengambil

6
makanan dan minuman di dapur. Ketika AZMIL MUFTAKHOR kembali dari dapur,
tiba - tiba dari arah belakangnya, FARHAN ADIN membekap mulut dan hidung
AZMIL MUFTAKHOR dengan kain yang telah diberikan obat bius sehingga
membuat AZMIL MUFTAKHOR tidak berdaya, serta melihat perbandingan postur
tubuh antara FARHAN ADIN dan AZMIL MUFTAKHOR yang sangat berbeda jauh.
hal tersebut menyebabkan AZMIL MUFTAKHOR kehilangan kesadaran kurang dari
5 menit. Setelah memastikan AZMIL MUFTAKHOR tidak sadarkan diri, FARHAN
ADIN mengambil pisau daging dari tempat yang telah diinformasikan oleh GHEA
AURELLIA kepada FARHAN ADIN, dan menusukkan pisau tersebut di bagian dada
kiri AZMIL MUFTAKHOR. Setelah itu, FARHAN ADIN menaruh mayat AZMIL
MUFTAKHOR dalam bak mandi dan mengisi bak mandi tersebut dengan air, agar
menghilangkan bau busuk dari mayat AZMIL MUFTAKHOR. Setelah melakukan hal
tersebut, selanjutnya FARHAN ADIN mengambil beberapa peralatan untuk
membersihkan bercak dan menghilangkan bau darah di lantai dengan kain pel, karbol,
dan air bersih. Sesudah melakukan pembunuhan terhadap AZMIL MUFTAKHOR,
FARHAN ADIN melarikan diri ke rumahnya di Banyuwangi menggunakan mobil
miliknya;--------------------------------------------------------------------------------------------
- Bahwa pada tanggal 21 Februari 2020, pihak kepolisian Banyuwangi yang beraliansi
dengan Kepolisian surabaya tersebut, telah menangkap FARHAN ADIN, DANIEL
GLORI, dan ANANTHA WIKRAMA, lalu membawa mereka bertiga dan
mengamankan beberapa barang bukti meliputi pisau yang diduga digunakan saat
membunuh AZMIL MUFTAKHOR, barang hasil curian/kejahatan, Handphone
masing masing dari mereka ke dalam mobil untuk dibawa ke Polres
Banyuwangi.---------------

Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam dalam Pasal 338


KUHP;-- ----------------------------------------- DAN
----------------------------------------------------

KEDUA

PRIMAIR

---- Bahwa ia terdakwa FARHAN ADIN pada hari Sabtu 15 Februari 2020 atau setidak-
tidaknya pada waktu-waktu lain dalam bulan Februari 2020 yang bertempat di Jalan Kalidami

7
No. 11C, Surabaya atau setidak-tidaknya pada suatu tempat yang masih termasuk dalam
daerah hukum Pengadilan Negeri Surabaya, telah melakukan tindak pidana pencurian, yang
didahului, disertai, atau diikuti dengan ancaman kekerasan terhadap orang dengan
maksud untuk mempersiapkan atau mempermudah pencurian atau dalam hal tertangkap
tangan untuk memungkinkan melarikan diri sendiri atau peserta lainnya atau untuk tetap
menguasai barang yang dicuri dimana perbuatan tersebut mengakibatkan kematian. Serta
mereka yang melakukan, yang menyuruh lakukan, dan yang turut serta melakukan
perbuatan. Yang dilakukan dengan cara sebagai berikut:--------------------------------------------

- Bahwa pada tanggal 7 Januari 2020, FARHAN ADIN ditolak oleh AZMIL
MUFTAKHOR dengan kasar sehingga menimbulkan rasa dendam dalam diri FARHAN
ADIN. mengingat FARHAN ADIN membutuhkan uang untuk membiayai gaya hidupnya
yang tinggi sehingga ia ingin mencuri uang AZMIL MUFTAKHOR yang berada di
kontrakan AZMIL MUFTAKHOR;----------------------------------------------------------------
- Bahwa pada tanggal 4 Februari 2020, Ketika FARHAN ADIN, ANANTHA
WIKRAMA, DANIEL GLORI ingin pulang, tiba-tiba FARHAN ADIN menghampiri
GHEA AURELLIA untuk mengajak mengobrol berdua. FARHAN ADIN
mengungkapkan kebenciannya terhadap AZMIL MUFTAKHOR. Kemudian, FARHAN
ADIN menceritakan terkait di hari hilangnya motor GHEA AURELLIA, dan PUTU
SANDHYA menginap di kontrakan GHEA AURELLIA berdua saja. Setelah
memastikan kebencian GHEA AURELLIA terhadap AZMIL MUFTAKHOR ,
FARHAN ADIN mengajak GHEA AURELLIA untuk bersekongkol dalam
merencanakan pembunuhan dan pencurian terhadap AZMIL MUFTAKHOR. GHEA
AURELLIA yang tidak ingin terlibat secara langsung dalam rencana pembunuhan,
menawarkan bantuan pasif kepada FARHAN ADIN. GHEA AURELLIA memberikan
informasi mengenai tata letak kontrakan guna mempermudah jalannya pembunuhan dan
pencurian. Mereka berdua menetapkan tanggal 15 Februari 2020 sebagai hari
pembunuhan AZMIL MUFTAKHOR;------------------------
- Bahwa pada tanggal 15 Februari 2020, FARHAN ADIN menelpon DANIEL GLORI dan
ANANTHA WIKRAMA dengan maksud untuk membantu jalannya pencurian dengan
peran sebagai pembawa karung untuk menampung hasil curian FARHAN ADIN.
FARHAN ADIN langsung menuju kamar AZMIL MUFTAKHOR lalu mengambil
laptop, uang tunai sejumlah 25 juta rupiah, dan perhiasan. Sesampainya ANANTHA
WIKRAMA dan DANIEL GLORI sampai di kontrakan GHEA AURELLIA dan

8
langsung membantu FARHAN ADIN mengambil sisa-sisa perhiasan dengan karung
yang sudah disiapkan setelah proses pencurian selesai, mereka bertiga bergegas keluar
dari kontrakan dengan barang - barang yang telah diambilnya. FARHAN ADIN,
DANIEL GLORI, dan ANANTHA WIKRAMA melarikan diri ke rumah FARHAN
ADIN di Banyuwangi menggunakan mobil FARHAN
ADIN;-------------------------------------------------------------
- Bahwa pada 21 Februari 2020, aparat kepolisian lalu masuk dan memborgol; FARHAN
ADIN, DANIEL GLORI, dan ANANTHA WIKRAMA. Lalu membawa mereka bertiga
beserta barang bukti ke dalam mobil untuk dibawa ke Polres Banyuwangi.------------------

Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam dalam Pasal 365 ayat (3) jo.
pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP;---------------------------------------------------------------------

SUBSIDAIR

---- Bahwa ia terdakwa FARHAN ADIN pada hari Sabtu 15 Februari 2020 atau setidak-
tidaknya pada waktu-waktu lain dalam bulan Februari 2020 yang bertempat di Jalan Kalidami
No. 11C, Surabaya atau setidak-tidaknya pada suatu tempat yang masih termasuk dalam
daerah hukum Pengadilan Negeri Surabaya, telah melakukan tindak pidana pencurian,
diwaktu malam disebuah rumah atau perkarangan tertutup yang ada rumahnya, yang
dilakukan oleh orang yang ada di situ tidak diketahui atau tidak dikehendaki oleh yang
berhak Yang dilakukan dengan cara sebagai
berikut:------------------------------------------------------------------

- Bahwa pada tanggal 7 Januari 2020, FARHAN ADIN ditolak oleh AZMIL
MUFTAKHOR dengan kasar sehingga menimbulkan rasa dendam dalam diri FARHAN
ADIN. mengingat FARHAN ADIN membutuhkan uang untuk membiayai gaya hidupnya
yang tinggi sehingga ia ingin mencuri uang AZMIL MUFTAKHOR yang berada di
kontrakan AZMIL MUFTAKHOR;----------------------------------------------------------------
- Bahwa pada tanggal 4 Februari 2020, Ketika FARHAN ADIN menelpon DANIEL
GLORI, dan ANANTHA WIKRAMA ingin pulang, tiba-tiba FARHAN ADIN
menghampiri GHEA AURELLIA untuk mengajak mengobrol berdua. FARHAN ADIN
mengungkapkan kebenciannya terhadap AZMIL MUFTAKHOR. Kemudian, FARHAN
ADIN menceritakan terkait di hari hilangnya motor GHEA AURELLIA, PUTU
SANDHAYA menginap di kontrakan GHEA AURELLIA berdua saja. Setelah

9
memastikan kebencian GHEA AURELLIA terhadap AZMIL MUFTAKHOR, FARHAN
ADIN mengajak GHEA AURELLIA untuk bersekongkol dalam merencanakan
pembunuhan dan pencurian terhadap AZMIL MUFTAKHOR. GHEA AURELLIA yang
tidak ingin terlibat secara langsung dalam rencana pembunuhan, menawarkan bantuan
pasif kepada FARHAN ADIN. GHEA AURELLIA memberikan informasi mengenai tata
letak kontrakan guna mempermudah jalannya pembunuhan dan pencurian. Mereka
berdua menetapkan tanggal 15 Februari 2020 sebagai hari pembunuhan AZMIL
MUFTAKHOR.;--------------------------------------------------------------------------------------
-
- Bahwa pada tanggal 15 Februari 2020, FARHAN ADIN menelpon DANIEL GLORI,
dan ANANTHA WIKRAMA dengan maksud untuk membantu jalannya pencurian
dengan peran sebagai pembawa karung untuk menampung hasil curian FARHAN ADIN.
FARHAN ADIN langsung menuju kamar AZMIL MUFTAKHOR lalu mengambil
laptop, uang tunai sejumlah 25 juta rupiah, dan perhiasan. Sesampainya ANANTHA
WIKRAMA dan DANIEL GLORI sampai di kontrakan GHEA AURELLIA dan
langsung membantu FARHAN ADIN mengambil sisa-sisa perhiasan dengan karung
yang sudah disiapkan Setelah proses pencurian selesai, mereka bertiga bergegas keluar
dari kontrakan dengan barang - barang yang telah diambilnya. FARHAN ADIN,
DANIEL GLORI, ANANTHA WIKRAMA melarikan diri ke rumah FARHAN ADIN di
Banyuwangi menggunakan mobil FARHAN
ADIN;------------------------------------------------------------------------------
- Bahwa pada 21 Februari 2020, aparat kepolisian lalu masuk dan memborgol FARHAN
ADIN, DANIEL GLORI, dan ANANTHA WIKRAMA. Lalu membawa mereka bertiga
beserta barang bukti ke dalam mobil untuk dibawa ke Polres Banyuwangi.------------------

Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam dalam Pasal 363 ayat (1) ke-
3 jo. pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP----------------------------------------------------------------

LEBIH SUBSIDAIR

---- Bahwa ia terdakwa FARHAN ADIN pada hari Sabtu 15 Februari 2020 atau setidak-
tidaknya pada waktu-waktu lain dalam bulan Februari 2020 yang bertempat di Jalan Kalidami
No. 11C, Surabaya atau setidak-tidaknya pada suatu tempat yang masih termasuk dalam
daerah hukum Pengadilan Negeri Surabaya, telah melakukan tindak pidana pencurian,

10
mengambil sesuatu barang, yang seluruhnya atau sebagian kepunyaan orang lain, dengan
maksud untuk dimiliki dengan secara melawan hukum. Serta mereka yang melakukan,
yang menyuruh lakukan, dan yang turut serta melakukan perbuatan. Yang dilakukan
dengan cara sebagai
berikut:----------------------------------------------------------------------------------------------

- Bahwa pada tanggal 7 Januari 2020, FARHAN ADIN ditolak oleh AZMIL
MUFTAKHOR dengan kasar sehingga menimbulkan rasa dendam dalam diri FARHAN
ADIN. mengingat FARHAN ADIN membutuhkan uang untuk membiayai gaya hidupnya
yang tinggi sehingga ia ingin mencuri uang AZMIL MUFTAKHOR yang berada di
kontrakan AZMIL MUFTAKHOR;----------------------------------------------------------------
- Bahwa pada tanggal 4 Februari 2020, Ketika FARHAN ADIN, DANIEL GLORI, dan
ANANTHA WIKRAMA ingin pulang, tiba-tiba FARHAN ADIN menghampiri GHEA
AURELLIA untuk mengajak mengobrol berdua. FARHAN ADIN mengungkapkan
kebenciannya terhadap AZMIL MUFTAKHOR. Kemudian, FARHAN ADIN
menceritakan terkait di hari hilangnya motor GHEA AURELLIA, PUTU SANDHAYA
menginap di kontrakan GHEA AURELLIA berdua saja. Setelah memastikan kebencian
GHEA AURELLIA terhadap AZMIL MUFTAKHOR, FARHAN ADIN mengajak
GHEA AURELLIA untuk bersekongkol dalam merencanakan pembunuhan dan
pencurian terhadap AZMIL MUFTAKHOR. GHEA AURELLIA yang tidak ingin
terlibat secara langsung dalam rencana pembunuhan, menawarkan bantuan pasif kepada
FARHAN ADIN. GHEA AURELLIA memberikan informasi mengenai tata letak
kontrakan guna mempermudah jalannya pembunuhan dan pencurian. Mereka berdua
menetapkan tanggal 15 Februari 2020 sebagai hari pembunuhan AZMIL
MUFTAKHOR;-------------------------
- Bahwa pada tanggal 15 Februari 2020, FARHAN ADIN menelpon DANIEL GLORI dan
ANANTHA WIKRAMA dengan maksud untuk membantu jalannya pencurian dengan
peran sebagai pembawa karung untuk menampung hasil curian FARHAN ADIN.
FARHAN ADIN langsung menuju kamar AZMIL MUFTAKHOR lalu mengambil
laptop, uang tunai sejumlah 25 juta rupiah, dan perhiasan. Sesampainya DANIEL
GLORI dan ANANTHA WIKRAMA sampai di kontrakan GHEA AURELLIA dan
langsung membantu FARHAN ADIN mengambil sisa-sisa perhiasan dengan karung
yang sudah disiapkan. Setelah proses pencurian selesai, mereka bertiga bergegas keluar
dari kontrakan dengan barang - barang yang telah diambilnya. FARHAN ADIN,

11
DANIEL GLORI, dan ANANTHA WIKRAMA melarikan diri ke rumah FARHAN
ADIN di Banyuwangi menggunakan mobil FARHAN
ADIN;-------------------------------------------------------------
- Bahwa pada 21 Februari 2020, aparat kepolisian lalu masuk dan memborgol FARHAN
ADIN, DANIEL GLORI, dan ANANTHA WIKRAMA. Lalu membawa mereka bertiga
beserta barang bukti ke dalam mobil untuk dibawa ke Polres Banyuwangi.------------------
Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam dalam Pasal 362 jo. pasal 55
ayat (1) ke-1 KUHP.---------------------------------------------------------------------------------

Surabaya, 01 April 2020

PENUNTUT UMUM

KHARISMA PUTRI WARDANI, S.H., M.H. ISTIFAHANI NURIL F, S.H., M.


H.
JAKSA MADYA NIP. 197803212003022002 JAKSA MUDA NIP.198406032010012004

12

Anda mungkin juga menyukai