Laporan Praktikum Pembuatan Pati Alami
Laporan Praktikum Pembuatan Pati Alami
Abstrak
Pati adalah karbohidrat yang merupakan polimer glukosa yang terdiri dari amilosa
dan amilopektin dimana besarnya perbandingan amilosa dan amilopektin ini
berbeda-beda tergantung jenis patinya. Dalam bentuk aslinya secara alami pati
merupakan butiran-butiran kecil yang disebut granula. Amilosa dan amilopektin
dalam pati berpengaruh terhadap sifat fisik dan kimia pati. Amilosa memiliki
struktur lurus dengan ikatan α (1,4)-D-glikosidik, lebih mudah larut dalam air
karena banyak mengandung gugus hidroksil. Amilopektin memiliki ikatan α (1,4)
dan α (1,6) dengan struktur yang bercabang, memiliki sifat mudah mengembang
dan membentuk koloid dalam air. Pati dengan kandungan amilosa tinggi,
memiliki kemampuan menyerap air dan mengembang lebih besar karena amilosa
merniliki kemampuan membentuk ikatan hidrogen yang lebih besar daripada
amilopektin. Dari hasil praktikum dapat diketahui bahwa setelah di ekstrak
dengan cara basah pada sampel singkong didapatkan hasil berat pati 67g, sampel
ubi hasil berat pati 27,6g , sampel pati kentang dari hasil ekstrasi yaitu 26,0g ,
Dan pati jagung yang diperoleh dari praktikum kali ini sebesar 75,7g.
Kata kunci : Pati, amilosa, amilopektin
Abstract
Starch is a carbohydrate which is a glucose polymer consisting of amylose and
amylopectin where the magnitude of the ratio of amylose and amylopectin varies
depending on the type of starch. In its original form naturally starch is small
granules called granules. Amylose and amylopectin in starch affect the physical
and chemical properties of starch. Amylose has a straight structure with α (1,4)
-D-glycosidic bonds, more easily dissolved in water because it contains a lot of
hydroxyl groups. Amylopectin has α (1,4) and α (1,6) bonds with branched
structures, has the property of being easy to expand and forming colloids in water.
Starches with high amylose content, have the ability to absorb water and expand
more because amylose has the ability to form hydrogen bonds that are greater than
amylopectin. From the results of the practicum, it can be seen that after extracting
the wet method in the cassava sample we get 67g starch weight, cassava sample
starch weight 27.6g, potato starch sample from the extraction result is 26.0g, and
corn starch obtained from the practicum this time amounting to 75.7g.
Keywords: Starch, amylose, amylopectin
1. Pendahuluan
1.2 Tujuan
Mahasiswa mengetahui prosedur pembuatan pati (ekstraksi pati alami) dan tahapan
penting yang memerlukan pengendalian untuk memperoleh produk berkualitas
2. Metode Praktikum
Bahan:
- Singkong - Jagung
- Ubi Jalar Ungu - Na-bisulfit
- Kentang - Larutan NaOH 0,1%
2.3 Prosedur Kerja
Ekstraksi Pati Cara Basah
a) Umbi-umbian (singkong, ubi, kentang)
Sampel (ubi)
500 g
Penimbangan
Pemarutan/penyawutan
A
A
Pati kering
Sampel (jagung)
250 g
300 ml
air Pemindahan bubur ke bakom
Pati kering
Pada praktikum kali ini mengekstrak pati ubi, singkong, kentang dan jagung
dengan cara basah. Pati adalah karbohidrat yang merupakan polimer glukosa yang
terdiri dari amilosa dan amilopektin dimana besarnya perbandingan amilosa dan
amilopektin ini berbeda-beda tergantung jenis patinya. Berbagai macam pati tidak
sama sifatnya, tergantung dari panjang rantai karbonnya, serta lurus atau
bercabang. Dalam bentuk aslinya secara alami pati merupakan butiran-butiran
kecil yang disebut granula. Amilosa dan amilopektin dalam pati berpengaruh
terhadap sifat fisik dan kimia pati.
Amilosa memiliki struktur lurus dengan ikatan α (1,4)-D-glikosidik, lebih
mudah larut dalam air karena banyak mengandung gugus hidroksil. Kumpulan
amilosa dalam air sulit membentuk gel sehingga kurang kental dibandingkan
amilopektin serta lebih mudah membentuk senyawa komplek dengan asam lemak
dan molekul organik. Derajat Polimerisasi dari amilosa berkisar antara 500-6000
unit glukosa.
Amilopektin memiliki ikatan α (1,4) dan α (1,6) dengan struktur yang
bercabang, memiliki sifat mudah mengembang dan membentuk koloid dalam air.
DP amilopektin berkisar antara 105 sampai 3×106 unit glukosa. DP amilosa dan
amilopektin ini dipengaruhi oleh jenis-jenis pati. Selain amilosa dan amilopektin,
di dalam pati juga ditemukan komponen lain dalam jumlah yang sedikit, yaitu
lipid (sekitar 1%), protein, fosfor dan mineral-mineral. Bagian lipid ada yang
berikatan dengan amilosa dan ada yang bebas.
5. Kesimpulan
Dalam pembuatan ekstraksi pati dilakukan pretreatment terlebih dahulu
pada beberapa jenis umbi-umbian untuk menghilangkan kandungan racunnya.
Kemudian adanya perluasan ukuran untuk memudahkan proses ekstraksi
selanjutnya. Pati ada pula yang dimodifikasi dengan tujuan untuk memudahkan
pelarutan dalam air dingin dan memudahkan untuk proses pengolahan
selanjutnya. Pati dengan kandungan amilosa tinggi, memiliki kemampuan
menyerap air dan mengembang lebih besar karena amilosa merniliki kemampuan
membentuk ikatan hidrogen yang lebih besar daripada amilopektin. Perbandingan
rendemen pati dengan literature yang ada menunjukan bahwa pati yang didapat
memiliki rendemen lebih rendah.
Daftar Pustaka
Hidayat, B., Ahza, A.B. dan Sugiyono (2007). Karakterisasi tepung ubi jalar (Ipomea
batatas L) varietas shiroyutaka serta kajian potensi penggunaanya sebagai
sumber pangan karbohidrat alternatif. Jurnal Teknologi dan Industri Pangan
18(1): 32-39.
Nur Richana dan Titi Chandra Sunarti. 2004. “Karakterisasi Sifat Fisikokimia Tepung
Umbi dan Tepung Pati Dari Umbi Ganyong, Suweg, Ubi Kelapa dan Gembili”
dalam jurnal J.Pascapanen 1(1) 2004: 29-37.
Singh, R.P.,et al. (2000) Novel Biodegradable Flocculant based on polysaccharides.
Current Science.78, 798-802
Sofi, B. A., Wani, I. A., Masoodi, F. A., Saba, I., dan Muzaffar, S. 2013. 512 Effect of
gamma irradiation on physicochemical properties of broad bean (Vicia faba L.)
starch. LWT Food Sci. Technol. 54: 63– 513.
Suismono. 2002. Kajian teknologi pembuatan tepung dan pati umbi-umbian untuk
menunjang ketahanan pangan. Majalah pangan media komunikasi dan
informasi. 37, 37-49
Wirakartakusumah,1986. Isolation and Chasracterization of sago and its Utilization for
Prodution of Liquid Sugar, Jakarta