A. PENGERTIAN
Salah satu syarat seorang mahasiswa dapat menyelesaikan program studinya adalah
dengan menyelesaikan sebuah skripsi, tesis, maupun disertasi. Ketiganya merupakan karya
ilmiah penelitian. Penelitian itu sendiri merupakan suatu aktivitas ilmiah yang bertujuan
untuk menyelesaikan masalah maupun menelaah sebuah gejala baik yang ada bidang
pendidikan maupun sosial. Menurut beberapa ahli menyatakan definisi dari penelitian,
diantaranya oleh Suwondo (2011) yang menyatakan bahwa penelitian adalah suatu
penyelidikan atau suatu usaha pengujian yang dilakukan secara teliti, dan kritis dalam
mencari fakta-fakta atau prinsip-prinsip dengan menggunakan langkah-langkah tertentu.
Hillway dalam bukunya Introduction to Research mengemukakan bahwa penelitian adalah
suatu metode belajar yang dilakukan seseorang melalui penyelidikan yang hati-hati dan
sempurna terhadap suatu masalah sehingga diperoleh pemecahan yang tepat terhadap
masalah tersebut (Suwondo, 2011).
Berbicara tentang penelitian, ada dua istilah pendekatan yang sudah tidak asing lagi
bagi seorang peneliti, yaitu pendekatan kualitatif dan pendekatan kuantitatif. Keduanya tentu
memiliki perbedaan esensial yaitu menurut Haryati (2012) bahwa pendekatan kualitatif
memusatkan perhatiannya pada prinsip-prinsip umum yang mendasari perwujudan satuan-
satuan gejala yang ada dalam kehidupan sosial manusia, sedangkan pendekatan kuantitatif
memusatkan perhatian pada gejala-gejala yang mempunyai karakteristik tertentu dalam
kehidupan manusia yang biasa dinamakan variabel. Selanjutnya, Haryati juga
mengungkapkan bahwa sasaran kajian kuantitatif adalah gejala, sedangkan sasaran kajian
kualitatif adalah prinsip-prinsip umum perwujudan gejala-gejala. Akan tetapi, terlepas dari
perbedaan yang ada pada pendekatan kualitatif maupun pendekatan kuantitatif, terdapat
sebuah pendekatan yang menggabungkan atau mengkolaborasikan kedua pendekatan tersebut
yang kita kenal dengan istilah R & D atau Research and Development.
Putra (2015) dalam bukunya “Research and Development, Penelitian dan
Pengembangan : Suatu Pengantar” mengungkapkan bahwa R & D pertama kali dimulai di
departemen pertahanan Amerika Serikat, yang kemudian dimanfaatkan pada bidang industri
hingga akhirnya istilah R & D saat ini dikenal di bidang pendidikan. Oleh karena itu, R & D
sekarang ini sudah sangat banyak memberikan sumbangsi yang besar melalui berbagai
macam inovasi-inovasi dalam pendidikan baik itu inovasi dalam motode dan model
pembelajaran, rekayasa kurikulum, penyediaan peralatan atau tekhnologi pembelajaran dan
pengembangan alat atau instrumen pengukuran (Putra, 2015).
Ada berbagai macam definis dari R & D. Hal tersebut karena R & D banyak sekali
dimanfaatkan diberbagai bidang, sehingga ketika merumuskan definisi dari R & D akan ada
beberapa tekanan dan fokus yang berbeda berdasarkan bidang-bidang tertentu. Menurut Borg
and Gall (Sari dan Munoto, 2015), educational research and development is a process used
to develop and validate educational product, yang artinya adalah penelitian pengembangan
pendidikan merupakan sebuah proses yang digunakan untuk mengembangkan dan
memvalidasi sebuah produk pendidikan. Selanjutnya Sujadi (Noordyah, 2011) menyatakan
bahwa Penelitian dan Pengembangan atau Research and Development (R&D) adalah suatu
proses atau langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk baru, atau
menyempurnakan produk yang telah ada, yang dapat dipertanggungjawabkan.
Definisi lain dari R & D juga diungkapkan oleh Rasagama (2011) yang menyatakan
bahwa Penelitian dan Pengembangan Pendidikan atau Educational Research and
Development (R&D) adalah sebuah cara/ metode/ pendekatan/ strategi penelitian yang
digunakan untuk mengembangkan, yaitu merencanakan, merumuskan, memvalidasi, dan
merevisi suatu produk pendidikan, yang dilakukan secara terintegrasi dan komprehensif serta
berbasiskan masalah pendidikan nyata di lapangan. Dari ketiga defenisi tersebut dapat
disimpulkan bahwa metode Penelitian dan Pengembangan atau R & D merupakan suatu
metode ilmiah yang dapat digunakan dalam rangka untuk menghasilkan suatu produk atau
mengembangkan produk yang sudah ada sehingga menjadi sebuah produk yang lebih
sempurna dibanding sebelumnya atau dengan kata lain R & D merupakan metode ilmiah
yang menghasilkan sebuah inovasi. Produk dan inovasi yang dimaksudkan dalam hal ini
tidak hanya dalam bentuk nyata (perangkat keras) yang berupa buku, modul, perangkat
laboratorium dan sebagainya, akan tetapi dapat juga berupa perangkat lunak seperti program
pengolahan data dalam komputer, model dan metode pembelajaran, rekayasa kurikulum dan
lain sebagainya.
Salah satu contoh R & D dalam bidang pendidikan adalah seperti yang dilakukan oleh
Gibson, Alderich dan Prensky (Putra, 2015) yang mengintegrasikan games yang bersifat
edukatif kedalam pembelajaran. Oleh karena bisa diakses secara online maka inovasi tersebut
akan sangat membantu para pembelajar untuk belajar dengan cara yang menyenangkan.
Selanjutnya, judul penelitian yang menggunakan metode R & D sebaiknya mencerminkan
produk yang akan dihasilkan. Misalkan “Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Web
pada Materi Bangun Ruang Sisi Datar”, dari judul tersebut sudah dapat diketahui bahwa
produk yang akan dihasilkan peneliti yaitu berupa media pembelajaran yang berbasis web
dalam rangka untuk memudahkan siswa dalam memahami materi bangun ruang sisi datar.
B. MASALAH
C. KAJIAN TEORI
D. METODE PENELITIAN
Sumber : Nusyahidah
b) Sugiono
Sugiono (Emzir, 2007) juga mengemukan langkah-langkah penelitian dan
Pengembangan yang meliputi sepuluh langkah berikut.
a. Identifikasi masalah
Semua penelitian berangkat dari potensi atau masalah yang diajukan. Potensi atau
masalah adalah sesuatu yang apabila didayagunakan akan memiliki nilai tambah. Model
pembelajaran yang belum menghasilkan tujuan pembelajaran sesuai dengan yang
diinginkan adalah contoh masalah dalam pendidikan yang dapat diatasi melalui penelitian
dan pengembangan.
b. Pengumpulan informasi
Pengumpulan informasi sangat penting untuk mengetahui kebutuhan dari
masyarakat pemakai terhadap produk yang ingin dikembangkan melalui penelitian dan
pengembangan. Pada tahap ini yang penting dilakukan adalah analisis kebutuhan (need
analysis) terhadap produk yang akan dikembangkan.
c. Desain produk
Berdasarkan hasil analisis kebutuhan, langkah selanjutnya dalam penelitian dan
pengembangan membuat desain dari produk yang akan dikembangkan. Desain produk
harus diwujudkan dalam bentuk gambar maupun bagan, sehingga dapat digunakan
sebagai pegangan untuk menilai dan membuatnya.
d. Validasi desain
Validasi desain merupakan proses penilaian rancangan produk yang dilakukan
dengan memberi penilaian berdasarkan pemikiran rasional, tanpa diuji di lapangan.
Validasi produk dapat dilakukan dengan meminta beberapa orang pakar dalam bidangnya
untuk menilai desain produk yang kita buat. Validasi desain dapat pula dilakukan dengan
mengadakan forum diskusi, dengan terlebih dahulu peneliti mempresentasikan desain
produk yang dibuatnya.
e. Perbaikan desain
Setelah desain produk divalidasi melalui penilaian pakar atau forum diskusi,
peneliti melakukan revisi terhadap desain produk yang dibuatnya berdasarkan masukan-
masukan dari pakar dan dari forum diskusi.
f. Uji coba produk
Uji coba dilakukan untuk mengetahui efektivitas dari produk yang dikembangkan.
Uji coba dapat dilakukan pada kelompok terbatas.
g. Revisi produk
Revisi produk perlu dilakukan karena beberapa alasan, yaitu : (a) uji coba yang
dilakukan masih bersifat terbatas, sehingga tidak mencerminkan situasi dan kondisi yang
sesungguhnya, (b) dalam uji coba ditemukan kelemhan dan ekurngan dari produk yang
dikembangkan, (c) data untuk merevisi produk dapat dijaring melalui pengguna produk
atau menjadi sasaran penggunaan produk.
h. Uji coba pemakaian
Setelah revisi produk dilakukan, uji coba pemakaian produk dikembangkan. Uji
coba dilakukan pada kelompok yang lebih luas untuk mengetahui efektivitas produk yang
dikembangkan dan memperoleh masukan untuk melakukan revisi produk tahap akhir.
i. Revisi produk tahap akhir
Setelah melakukan uji coba produk pada kelompok yang lebih luas, dilakukan
revisi produk tahap akhir berdasarkan masukan yang diperoleh.
j. Produksi massal
Tahap ini merupakan tahap akhir dari penelitian dan pengembangan. Dalam
bidang pendidikan produksi massal dari produk yang dikembangkan merupakan suatu
pilihan yag berimplikasi pada pemanfaatan yang lebih luas.
Langkah-langkah penelitian dan pengembangan ini dapat digambarkan sebagai
berikut:
Sumber: Nursyahidah
2. Model Pengembangan
a. Model Dick & Carey
Model Dick and Carey adalah model desain Instruksional yang dikembangkan oleh
Walter Dick, Lou Carey dan James O Carey. Model ini merupakan salah satu dari model
prosedural, yaitu model yang menyarankan agar penerapan prinsip desain instruksional
disesuaikan dengan langkah-langkah yang harus di tempuh secara berurutan.
Model Dick and Carey terdiri dari sepuluh langkah. Setiap langkah sangat jelas
maksud dan tujuannya sehingga bagi perancang pemula sangat cocok sebagai dasar untuk
mempelajari model desain yang lain. Kesepuluh langkah pada model Dick and Carey
menunjukan hubungan yang sangat jelas dan tidak terputus antara langkah yang satu dengan
yang lainya.
Langkah–langkah Desain Pembelajaran menurut Dick and Carey adalah sebagai
berikut: (1) Mengidentifikasikan tujuan umum pembelajaran; (2) Melaksanakan analisis
pembelajaran; (3) Mengidentifikasi tingkah laku masukan dan karakteristik siswa; (4)
Merumuskan tujuan performansi; (5) Mengembangkan butir–butir tes acuan patokan; (6)
Mengembangkan strategi pembelajaran; (7) Mengembangkan dan memilih materi
pembelajaran; (8) Mendesain dan melaksanakan evaluasi formatif; (9) Merevisi bahan
pembelajaran; dan (10) Mendesain dan melaksanakan evaluasi sumatif.
Sumber : http://www.nwlink.com/~donclark/history_isd/carey.html
b. Model Four D
Metode pengembangan (development research) dengan menggunakan pendekatan
pengembangan model 4D (four-D model) mempunyai beberapa tahapan. Tahapan model
pengembangan meliputi tahap pendefinisian (define) : tujuan tahap ini adalah menentapkan
dan mendefinisikan syarat-syarat pembelajaran diawali dengan analisis tujuan dari batasan
materi yang dikembangkan perangkatnya; tahap perancangan (design) : tujuan tahap ini
adalah menyiapkan prototipe perangkat pembelajaran; tahap pengembangan (develop) :
tujuan tahap ini adalah untuk menghasilkan perangkat pembelajaran yang sudah direvisi
berdasarkan masukan dari pakar; dan tahap penyebaran (disseminate) : pada tahap ini
merupakan tahap penggunaan perangkat yang telah dikembangkan pada skala yang lebih
luas.
3. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah semua pihak yang akan diungkap dan dinilai kinerjanya
dalam situasi penelitian. Dari subjek ini dapat diperoleh informasi sesuai tujuan penelitian.
Pemilihan subjek penelitian ditentukan oleh ruang lingkup kajian dan rencana wilayah
diseminasi produk. Subjek penelitian dapat berupa populasi dan sampel. Populasi adalah
elemen atau unit yang menjadi sumber informasi sedangkan sampel merupakan bagian dari
populasi. Penentuan sampel ditentukan oleh karakteristik model penelitian sesuai dimensi
kegiatan pengembangan. Kegiatan harus dilakukan secara hati-hati agar resiko yang terjadi
minimal. Pola pengembangannya juga harus dimulai dari lingkup yang terbatas menuju
kepada yang lebih luas.
Penentuan sampel menggunakan teknik multistage (bertahap). Pada setiap tahap
penelitian sampelnya juga berbeda-beda yang ditentukan dengan teknik bola salju (snow
ball). Pada tahap uji coba awal jumlah sampelnya terbatas, kemudian diperluas pada tahap uji
coba utama, dan semakin banyak lagi ketika uji coba operasional. Sampel pada uji coba
operasional harus representatif karena diharapkan hasilnya benar-benar bisa
dimplementasikan dalam kondisi nyata di lapangan.
E. DAFTAR PUSTAKA
Haryati, Sri. 2012. Research And Development (R&D) sebagai Salah Satu Model Penelitian
dalam Bidang Pendidikan; Vol. 37 No. 1, hal.11-26
Masruri, Razikin. 2017. Penyusunan Latar Belakang-Penelitian dan Pengembangan (R & D).
http://www.academia.edu/23211436/Penyusunan_Latar_belakang-Penelitian_dan_
Pengembangan _R_and_D_ : diakses pada 19 Juli 2017
Prasetyo, Lis. Teknik Analisis Data dalam Research and Development. Universitas Negeri
Yogyakarta : Pendidikan Luar Biasa Fakultas Ilmu Pendidikan
Putra, Nusa. 2015. Research and Development, Penelitian dan Pengembangan : Suatu
Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers
Sari, K.R.J. & Munoto. 2015. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Teknik Elektronika
Menerapkan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams-Achievement
Division (Stad) dengan Bantuan Software Multisim Untuk Meningkatkan Aktivitas
Dan Hasil Belajar Siswa Di SMK Negeri 1 Kediri. Jurnal Pendidikan Teknik Elektro :
Volume 04 Nomor 01 Tahun 2015, 131-138
Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Pendidikan : Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R &
D. Bandung : Alfabeta
Suwondo. 2011. Penelitian Ilmiah dan Non Ilmiah. Diakses pada 10 Juli 2017.
http://skp.unair.ac.id/ repository/Guru-Indonesia/ PENELITIANILMIAHDA_
SUWONDO_ 15504. Pdf