Anda di halaman 1dari 3

I.

Signalment hewan

Nama : Bona
Jenis hewan/spesies : Kucing
Ras/breed : Domestik
Warna bulu & kulit : Coklat
Jenis kelamin : Betina
Umur : 2 tahun
Berat badan :-
Tanda khusus :-

II. Alat dan bahan

Alat yang digunakan yaitu mesin USG Chison color flow dopler, tranduser
konveks, transduser linier, bantal alas, dan alat cukur. Bahan yang digunakan yaitu
ultrasound ttransmission gel dan kucing yang tidak bunting.

III. Prosedur kerja

a. Persiapan dan posisi hewan


Hewan yang akan dilakukan USG dipuasakan terlebih dahulu agar tidak
menimbulkan gas yang akan menghasilkan gambar yang kabur. Hewan kemudian
dicukur pada bagian abdomen dengan batas xiphisternum hingga umbilikal. Hewan
yang sudah dicukur kemudian dibaringkan dengan posisi dorsal recumbency atau
lateral recumbency.

b. Pemilihan transduser
Tranduser merupakan komponen dalam USG yang ditempelkan pada bagian
tubuh yang akan diperiksa. Fungsi kristal pzioelektrik yang ada pada transduser yaitu
untuk menangkap gelombang elektronik yang disalurkan oleh transduser yang diubah
menjadi gelombang yang dapat diterjemahkan oleh komputer dalam bentuk gambar.
Transduser memiliki beberapa bentuk, yaitu sector atau curve, linear, dan phased
array probe.
Transduser yang terdapat dalam alat USG yang dipakai yaitu sector dan linear.
Gambaran yang dihasilkan oleh sector transduser yaitu menghasilkan lapang pandang
yang lebih kerucut, sedangkan linear transduser menghasilkan gambar yang
memanjang. Kelebihan dari sector transducer ini yaitu dapat melihat jaringan yang
lebih banyak serta lebih luas daripada linear transducer, sedangkan kelemahannya
yaitu resolusi gambar yang lebih rendah dibandingkan dengan linear transducer.
Frekuensi pada kisaran 7.5 mHz dapat melihat pada bagian mata, jantung,
abdomen kucing, abdomen anjing (<6kg), dan testis. Frekuensi 5 mHz dapat melihat
bagian jantung, abdomen kucing, dan abdomen anjing ukuran sedang (<13kg).
Frekuensi 3.5 mHz dapat melihat bagian jantung dan abdomen anjing ukuran besar.
Frekuensi 7.5 mhz umumnya digunakan untuk melakukan pemeriksaan pada rongga
abdomen dengan linear scanner untuk kucing, hal ini didasarkan pada ketebalan
dinding abdomen kucing.
c. Teknik posisi pemeriksaan USG
1. Ultrasonografi lambung dan usus
Pemeriksaan dilakukan dengan membaringkan hewan pada posisi dorsal
recumbency, lateral kanan, atau lateral kiri. Bagian fundus hewan diketahui dengan
membaringkan hewan ke kiri, sedangkan pylorus diketahui dengan membaringkan
hewan ke kanan. Pemindaian dengan transduser sebaiknya dilakukan baik secara
transversal maupun sagital untuk menjamin kesempurnaan pemeriksaan secara
menyeluruh terhadap adanya dugaan terjadinya lesio pada organ yang diamati.

2. Ultrasonografi hati dan empedu


Hewan diposisikan dorsal recumbency atau lateral baik kiri maupun kanan.
Transduser diposisikan tepat di kaudal xiphisternum dengan arah dorsocranial hingga
gambar hati terlihat. Pemindaian dilakukan dari sisi ventral ke dorsal hingga
pemeriksaan keseluruh bagian hati terpenuhi. Jika dicurigai adanya pembesaran hati,
sebaiknya transduser diposisikan lebih kaudal mendekati umbilical untuk memastikan
keseluruhan bagian hati. Transduser convex lebih cenderung digunakan karena
memiliki lapang pandang yang lebih luas. Frekuensi yang digunakan yaitu pada
kisaran 5-7 Mhz (Noviana et al. 2012)

3. Ultrasonografi limpa
Hewan diposisikan pada dorsal recumbency, kemudian pemindaian menggunakan
frekuensi 5-10 mhz tergantung oleh ukuran hewan. Ukuran limpa dapat bervariasi
tergantung dari ukuran lambung. Bagian kranial limpa biasanya ditemukan pada di
kraniodorsal abdomen sebelah kaudal dekat dengan abdomen. Transduser diposisikan
secara transversal kemudian dibelakang xiphisternum tegak lurus dengan kulit.
Perlahan-lahan digerakan sepanjang arah kostal bagian kiri sehingga mendapatkan
gambaran limpa (Noviana et al. 2012)

4. Ultrasonografi ginjal
Pemeriksaan ginjal dilakukan dengan membaringkan hewan pada posisi right atau
left lateral recumbency. Transduser diposisikan tegak lurus terhadap kulit. Ginjal
dapat dievaluasi dengan menempatkan transduser melalui dua ruang intercostal
terakhir. Pemindaian dengan transduser menggunakan frekuensi 7 mHz atau frekuensi
tinggi (Noviana et al. 2012). Ukuran ginjal normal pada kucing terdapat pada kisaran
3.2 – 4.2 cm (Widmer et al. 2004)

5. Ultrasonografi vesika urinaria


Vesika urinaria akan mudah diperiksa pada saat berisi uri, dan lebih mudah
diposisikan berdiri, dorsal recumbency, atau lateral recumbency. Transduser tipe
konveks atau linier menggunakan frekuensi 5-7.5 mHz dan diposisikan secara sagital
untuk melihat gambaran vesika urinaria.

IV. Pembahasan
1. hati
Pemindaian yang dilakukan pada organ abdomen dimulai dari mencari lobus pada
hati. Ditemukan tiga lobus pada hati yaitu lobus kanan, lobus kiri, dan lobus tengah.
Gambaran tekstur hati terlihat homogen. Pada lobus kanan hati, ditemukan kantung
empedu dengan tekstur permukaan yang homogen dan cairan yang bersifat anechoic.

2. Limpa
Selanjutnya pemindaian dilanjutkan pada limpa yang terletak di sebelah kiri
lateral abdomen. Limpa terdiri dari tiga bagian, yaitu kepala limpa yang berbentuk
segitiga, badan atau corpus limpa, dan ekor limpa yang berbentuk runcing. Tekstur
permukan limpa bersifat homogen dan tidak ditemukan perbesaran pada organ limpa.

A B
Gambar 1 gambaran hati (A) dan limpa (B)

3. Ginjal
Ginjal ditemukan di sebelah kanan dan kiri lateral abdomen. Ginjal kanan
letaknya lebih kranial daripada ginjal kiri. Ginjal memiliki beberapa bagian yaitu
kapsula, bagian yang bersifat hiperechoic yang menyelubungi ginjal, korteks yang
bersifat hipoechic, medulla yang bersifat anechoic, dan pelvis yang bersifat
hipoechoic. Untuk mengetahui adanya perbesaran pada ginjal, maka dilakukan
pengukuran pada ginjal. Didapatkan pengukuran ginjal pada bona yaitu 3.129 cm
pada ginjal kanan dan 3.558 cm pada ginjal kiri.

V. Simpulan
Berdasarkan pemeriksaan abdomen, kucing Bona dinyatakan normal dan tidak
memiliki kelainan pada organ-organ yang berada pada rongga abdomen.

VI. Daftar pustaka

Anda mungkin juga menyukai