Skenario Role Play Jiwa Bencana Banjir 1
Skenario Role Play Jiwa Bencana Banjir 1
Kelompok : 1
Tema : Bencanabanjir
Anggota :
Hasbullah ( kepaladesa)
Mufidah (korban)
Umi islamiah(korban)
M. dandi (timsar)
*Prolog
Pada hari rabu tanggal 21 maret 2007, jam 03.00 dini hari terjadi suatu peristiwa banjir di
daerah bogor tepatnya di desa wringin. Disaat warga masih terlelap salah satu warga yang
rumahnya dekat dengan sungai terbangun karna mendengar suara air yang sangat deras dari
sungai tersebut dan warga tersebut keluar dari rumah untuk melihat keadaan. Setelah melihat
kejadian di luar warga tersebut terkejut dari arah sungai air hampir meluap akhirnya warga
tersebut lari kerumah kepala desa sambil berteriak untuk melapor kejadian tersebut.
Semua warga pun akhirnya bangun dan berlari tergesa-gesa berlari ketempat yang aman.
Keesokan harinya timsar dan tenaga kesehatan datang untuk memberi bantuan setelah kepala
desa mengkonfirmasikan kejadia tersebut. Dan mereka pun melakukan tugasnya masing-masing.
Ulfa : “ Baik bapak ibuk sekalian perkenalkan nama saya dokter “ULFA” saya tidak
sendiri, disini juga ada perawat yang akan membantu saya untuk mengobati
sodara-sodara kita yang terluka…”
Nisaul : “ Perkenalkan nama saya “ NISA’UL ” sebagai perawat 1...”
Arifin : “korban pertama“ ibuk..ibuk masih sadar..? saya bantu ibuk ketempat
pengobatan ya..!!”
Timsar Dendi : “ Mbak …..ini korban pertama…..tolong cepat ditangani.” Ucap timsar
Dokter : “ Baik bapak akan kami tangani secepatnya, Perawat rini tolong bantu
saya mengobati korban yang baru datang.”
Perawat nisaul : “iyaiya ibu sabar ya,,,akan saya obati luka ibu,,mungkin ini akan sedikit
sakit,,,jika sakit nanti ibu bisa tarik nafas ya buk..”
Timsar sofi : “dokter…dokter….tolong ini pasien tidak sadarkan diri dan terdapat luka
pada kaki kiri..”
Dokter : “iya makasih bak,,,,tolong perawat rini di periksa dulu pasien yang di
sebelah kiri”
Dokter : “kalau sudah cepat beritahu saya,,,,dan perawat nisaul tolong periksa
korban yang di sebelah kanan”
Perawat rini : “dokter,,,korban atas nama umi islamiah mengalami luka pada kaki kiri
dan pasien tidak sadarkan diri karena syok,,untuk Td 130/80 Nadi 110 RR
18 Suhu 38,0 dokter,,,selanjutnya tindakan apa yang harus
dilakukan dokter??”
Perawat Nisaul : “dokter…pasien sebelah kanan menalami luka ditangan kanan, dahi dan
tidak sadarkan diri dok, untuk ttv Td 120/80 Nadi 70 RR 16 Suhu 38,0
sudah dilakukan perwatan luka dan pemasangan infuse dok.”
Setelah hari ke 3 terdapat pasien atas nama fida yang kondisinya sedikit pulih dan perawat
mendatanginya dan mulai mengkaji / berkomunikasi dengan nya atas apa yang dialaminya
perawat nisaul : “Assalamualaikum wr wb.. selamat pagi ibu, perkenalkan nama saya
nisaul karimah saya perawat dari STIKES hafshawaty dan rekan saya
yulia fatmila rini dan ini dokter ulfa, apakah benar disini dengan ibu
fida umur 30 tahun?” {mungucapkan salam sambil berjabat tangan}
korban fida : “benarr.. saya fida umur 30 tahun, termasuk konban bencana banjir 2 hari
yang lalu, ada apa yaa ibu”
korban fida : “saya masih sedikit gelisah buk, akan tetapi Alhamdulillah untuk kondisi
fisik saya sudah mendingan, hanya sakit sedikit di bagian kaki sebelah kiri
saya bu..”
perawat nisaul : “baik ibu, tujuan kami disini ingin membantu ibu agar beban yang
dialami ibu bisa terkurangi. dalam waktu 15 – 20 menit kami akan
mengkaji ibu dan untuk tempatnya di ruangan ini saja yaa ibu.. apakah ibu
bersedia?”
perawat nisaul : “ baik ibu.. coba ceritakan apa yang dirasakan atau dialami ibu selama
kejadian yang menimpa ibu kemarin?”
korban fida : “jadi begini bu.. 2 hari yang lalu di desa kami mengalami musibah yaitu
banjir dikarenakan rumah kami dekat sungai dan banyak warga yang
membuang tumpukan sampah langsung ke sungai sehingga
mengakibatkan banjir, tapi untungnya pada waktu itu ada warga yang
membangunkan kami pertama kali kalau ada banjir dan kami langsung
berbondong bondong bergegas ke rumah kepala desa yaitu tempat yang
jauh dari kejadian, akan tetapi ketika saya berlari saya terjatuh dan
mengalami luka dibagian kaki sebelah kiri dan selah itu saya hilang
kendali akhirnya saya ikut terseret oleh banjir.
perawat nisaul : “baik ibu sambil kita berkomunikasi, dokter ulfa akan memeriksa
keadaan ibu hari ini kemudian dilanjutkan dengan perawat rini yang akan
mengganti perban ibu yang terpasang dikaki sebelah kiri ibu”
perawat nisaul : “baik ibu terimakasih ibu sudah menceritakan kejadian yang menimpa
ibu kemarin, lalu apa yang dikeluhkan ibu?”
korba fida : “saya sangat gelisah bu.. mulai kemarin saya sulit tidur, malas
melakukan ibadah dikarenakan saya selalu memikirkan harta saya, usaha
toko saya semua ludes akibat tertimpanya musibah banjir kemarin, semua
barang – barang terbawa arus air, saya sangat menyesal karna saya sering
membuang sampah di sungai tersebut bu, tapi alhamdulillah anggota
keluarga saya selamat dalam kejadian itu”
perawat nisaul : “oh.. jadi begitu ya ibu. alhamdulillah ibu mulai sadar dan menyesal,
seharusnya ibu jangan selalu memikirkan harta saja, ibu memiliki harta
yang sangat berharga yaitu keluarga, ibu seharusnya jangan membuang
sampah lagi di sungai jangan tinggalkan ibadah seperti sholat, semoga ini
dibuat pelajaran saja sama ibu yaa.
perawat rini : “benar kata perawat nisaul, ibu jangan selalu memikirkan harta, ibu
selalu berdoa kepada allah agar nanti bebannya diberikan keringanan dan
ibu jangan lupa sabar dan kalau bisa ibu memulai hidup yang baru dengan
merencanakan usaha kecil kecilan supaya nanti bisa dibuat untuk biaya
kebutuhan hidup maupun biaya sekolah anak anak ibu.
perawat nisaul : “baik ibu, coba ibu mengulang apa yang seharusnya ibu lakukan setelah
kejadian yang menimpa ibu ini”
korba fida : “saya harus selalu berdoa meminta kepada allah, harus sabar, jangan lagi
membuang sampah sembarangan, jangan selalu memikirkan harta”
perawat nisaul : “baguus ibu... baik terimakasih atas waktunya ibu, kami mohon izin
pamit dulu, besok kita bertemu lagi di tempat ini juga kurang lebih
sekitar 10 – 15 menit ya ibu.Wassalamualikum wr.wb” {berpamitan
sambil berjabat tangan}