Behavior Therapy PDF
Behavior Therapy PDF
Historical Context
• Ivan Pavlov Clasical Conditioning
1. Unconditioned Stimulus (US)
2. Unconditioned Response (UR)
3. Conditioned Stimulus (CS)
4. Conditioned Response (CR)
• J.B. Watson Bapak Behaviorism
1. Membawa psikologi yg introspektif ke paradigma behaviorisme radikal
(hanya percaya pada perilaku yg overt)
2. Menerapkan clasical conditioning pada anak percobaan Little Albert
(membentuk phobia pada tikus)
3. Dilanjutkan oleh Orval Hobart Mowrer utk mengatasi masalah enuresis
pada anak (menggunakan alarm)
Lanjutan....
• B.F. Skinner Operant Conditioning • Joseph Wolpe Counterconditioning
1. Seorang behavioris kontemporer 1. Mendorong respon yg menyenangkan
2. Operant behavior atas stimulus yg dianggap mengganggu
3. Reinforcement (Positive atau Negative) 2. Melakukan percobaan pada kucing
• John Dollard & Neal Miller o Kucing dikagetkan dg bel di
1. Melakukan reinterpretasi konsep psikoanalisi kandangnya ketika makan, kucing
ke dalam perspektif stimulus-respon menjadi kaget & berhenti makan.
2. Hipotesisnya: kecemasan sulit dihilangkan o Counter diberikan dg memberi
karena scr natural manusia selalu makan kucing di kandang lain yg
menghindari situasi yg dianggap akan tidak ada bel nya, sehingga kucing
mengasilkan perasaan tsb diberi kesempatan mengalami
3. Menggunakan kecemasan sebagai alarm utk kondisi yg menyenangkan atas satu
menjauhi situasi yg menyebabkannya. stimuli yg sebelumnya mengganggu
Membangkitkan kecemasan shg perasaan
takut terhadap suatu situasi dapat ter- 3. Memperkenalkan model terapi
represi Systematic Desensitzation sukses
Key Concept
1. Behavior
• Normal Behavior
• Abnormal Behavior
2. Scientific approach
3. Clasical Conditioning
4. Operant Conditioning
5. Obervational Learning Model
Behavior
1. Sesuatu yg dilakukan oleh manusia/hewan
2. Aksi yg muncul sebagai respon atas stimuli
3. Manusia adalah apa yg ia lakukan
4. Perilaku sbg rangkaian yg kompleks antara pengkondisian operan dan respon,
serta aktifitas kognitif di dalamnya
5. Perilaku dapat:
• Overt : berjalan, bicara, berlari, dll yg mudah diamati
• Covert : perasaan, pikiran/ide, sikap, self-talk yg sulit diamati tp dapat diukur
(behavioris radikal menolak studi pada perilaku covert)
6. Terapis behavior saat ini sangat mempertimbangkan sikap, beliefs, maupun
ekspektasi klien sbg bagian dalam upaya mencapai kesejahteraan hidup
Scientific Approach
1. Semua perilaku, baik normal atau abnormal, diperoleh, dibentuk,
maupun berubah melalui proses belajar yg sama
2. Kepribadian merupakan kumpulan perilaku yg berulang-ulang,
terdiri dari perilaku spesifik atau apa yg dilakukan, dipikirkan,
maupun dirasakan individu
3. Proses asesmen terhadap perilaku klien adalah proses yg teliti,
terus-menerus, dan detail.
4. Asesmen perilaku klien fokus kepada perilaku pada situasi tertentu
dan mengamati determinan perilaku pada saat sekarang, bukan di
masa lampau
Perilaku Normal dan Abnormal
Tiga kategori perilaku maladaptif
1. Behavioral excess
• Perilaku spesifik muncul terlalu sering, intens, dan terlalu lama
• Co: banyak bicara, boros, menyetir ugal-ugalan, atau tidur yg kurang dari 3 jam setiap
malam
2. Behavioral deficit
• Seseorang menunjukkan perilaku spesifik yg terlalu sedikit (sangat jarang, tidak
cukup intens, atau hanya sebentar)
• Co: jarang melakukan kontak dg orang lain, tidur tidak teratur, lesu, tidak nafsu
makan, menangis, sedih, malas-malasan
3. Inapproriate stimulus control
• Perilaku ditampilkan dalam waktu atau tempat yg tidak tepat
• Co: phobia
Observational Learning Model
Pembentukan perilaku yg baru merupakan proses belajar dengan
melibatkan aktifitas modeling
Empat komponen dalam OLM:
1. Proses Atensi
2. Proses Retensi
3. Motor reproduction process
4. Motivational process
Models of Behavior Therapy
Exposure Therapies
Systematic Desensitization*
Assertiveness training
Flooding
Implosive Therapy
Eye Movement Desensitization and Reprocessing (EMDR)
Contingency Management and Behavior
Modification Therapies
Self-Direction*
Self-Control
Token Economies
Aversive Conditioning
Obervational and Modeling Therapies
Modeling
Stress Inoculation
Problem Solving*
Social Skill Training
Anxiety
Hierarchies
Wolpe’s Systematic
Desensitization* Relaxation
Training
Desensitization
Wolpe’s Systematic Desensitization
Airplane angles down & descends for 100 Airplane takes off for flight 50
final landing
Putting on seat belt 45
Airplane landing gear goes down 95 Boarding the plane 40
Airplane approaches landing field 90 Checking luggage 35
Pilot announces final descent is 85 Walking up to counter 30
beginning
Saying good-bye to relatives 25
Airplane begins to descned for landing 80
Arriving at airport 20
Airplane shakes in turbulence 75
Driving to airport 15
Pilot announce some turbulence 70
Calling and purchasing ticket 2 10
Plane is in air at flying attitudes 65 months before flying
Airplane ascends into sky 60
Making decision to travel by air in a 5
Captain announces altitude of 10,000 55 month
Wolpe’s Systematic Desensitization
• Klien mulai dilatih utk menghadapi rasa takutnya
• Deep muscle relaxation (Edmund Jacobson) Melalui
menegangkan dan melemaskan kumpulan otot tertentu, yakni :
• Otot tangan dan lengan yang dominan
Consequents:
The environmental
events that follow a
behavior
(reinforcers/punishers)
Self-Direction*
Klien : self- 3. Antisipasi
administers untuk hambatan yg 4. Self-monitoring
dirinya sendiri mungkin muncul
2. Tentukan target
Terapis berperan perubahan perilaku 5. Evaluasi action
sbg coach yg spesifik, simpel, plan
dan realistis
Melakukan
analisis cost-
Mendorong benefit dari
klien memilih solusi yg
Mengidentifik atau diambil
asi langkah- mengimpleme
Memecah langkah yg ntasikan
suatu masalah mungkin langkah
Melibatkan menjadi ditempuh
peningkatan tertentu
beberapa
Mengajarkan kapasitas komponen
klien cara kognisi klien
pemecahan (cara berpikir)
masalah yg
efektif
Identifikasi problem klien
PRACTICE OF
BEHAVIOR THERAPY
Edukasi klien ttg terapi
BEHAVIOR THERAPY
Terapis : menentukan jenis terapi dg tetap
menawarkan pd klien kesiapan melaluinya