Anda di halaman 1dari 6

Makalah Sanad Dan Matan Hadist

DiSusun Oleh Kelompok 4;

Febri Antoni

Dita Puspita Maharani


Dosen Pengampu:

MAIMUN,LC,M.A

Ilmu Komunikasi S1
Semester 1/ Kelas 1P
Fakultas Dakwah Dan Komunikasi
Universitas Islam Negri Sultan Syarif Qasyim Riau
Pekanbaru
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Alhamdulillahirabbilalamin, segala puji bagi Allah atas segala berkat, rahmat, taufik, serta
hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
dengan judul “pengertian dan kedudukan matan hadis.”Makalah ini disusun agar pembaca
dapat memperluas ilmu tentang qur’an dan hadis, makalah ini kami sajikan berdasarkan
pengamatan dari berbagai sumber informasi, baik dari internet maupun dari buku
langsung.Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi
sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya para mahasiswa Universitas Islam Negeri
Sunan Kalijaga, program studi Perbankan Syariah. kami sadar bahwa makalah ini masih
banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk itu, kepada para pembaca kami
mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan pembuatan makalah ini.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Pekan Baru, Desember 2020

Penulis
DAFTAR ISI
Contents
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang
A. RUMUSAN MASALAH
BAB II PEMBAHASAN
1. Pengertian sanad dan matan hadis
2. Kedudukan sanad dan matan hadis
BAB III PENUTUP
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Sanad dan matan merupakan dua unsur pokok hadits yang harus ada pada setiap hadist,
antara keduanya memiliki kaitan yang sangat erat dan tidak dapat dipisakan. Suatu berita
tentang rasulullah SAW (matan) tanpa ditemukan rangkaian atau susunan sanadnya, yang
demikian tidak dapat disebutkan hadits, sebaliknya suatu susunan sanad, meskipun
bersambung sampai rasul, jika tidak ada berita yang dibawanya, juga tidak bisa disebut
hadist.
Pembicaran dua istilah diatas, sebagai dua unsur pokok hadist, matan dan sanad diperlukan
setelah rasul wafat. Hal ini karna berkaitan dengan perlunya penelitian terhadap otentisitas isi
berita itu sendiri apakah benar sumbernya dari rasul atau bukan.Upaya ini akan menentukan
bagaimana kualitas hadits tersebut, yang akan dijadikan dasar dalam penetapan syari’at islam.

A. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian sanad dan matan hadis?
2. Apa kedudukan sanad dan matan hadis?
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian sanad dan matan hadis


1. Pengertian sanad
Sanad menurut bahasa adalah sandaran atau tempat bersandar. Sedangkan sanad
menurut istilah adalah jalan yang menyampaikan kepada jalan hadits. Dikutip dalam
buku "Memahami Ilmu Hadits" oleh Asep Herdi, secara historis, penggunaan sanad
sudah dikenal sejak sebelum datangnya Islam. Akan tetapi mayoritas penerapan sanad
digunakan dalam mengutip hadits-hadits Nabawi, yaitu segala hal yang disandarkan
(idlafah) kepada Nabi SAW.

2. Pengertian matan hadis


“Matan" atau "al-matn" menurut bahasa adalah mairtafa'a min al-ardi atau tanah yang
meninggi. Sedangkan menurut istilah adalah "kalimat tempat berakhirnya sanad".

Berkenaan dengan matan atau redaksi hadits, maka ada beberapa yang perlu
dipahami:

- Ujung sanad sebagai sumber redaksi, apakah berujung pada Nabi Muhammad atau
bukan.
- Matan hadits itu sendiri dalam hubungan dengan hadits lain yang lebih kuat
sanadnya (apakah ada yang melemahkan atau menguatkan) dan selanjutnya dengan
ayat dalam Al-Qur'an (apakah ada yang bertolak belakang).

B. Kedudukan sanad dan matan hadis


Kedudukan sanad dan matan dalam hadis sangat penting, karena hadis yang diperoleh
/ diriwayatkan akan mengikuti siapa yang meriwayatkannya. Dengan sanad suatu
periwayatan hadis dapat diketahui mana yang dapat diterima atau ditolak dan mana
hadis yang sahih atau tidak, untuk diamalkan.Sanad merupakan jalan yang mulia
untuk menetapkan hukum-hukum Islam.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN

 Sanad menurut bahasa adalah sandaran atau tempat bersandar. Sedangkan sanad
menurut istilah adalah jalan yang menyampaikan kepada jalan hadits.
 “Matan" atau "al-matn" menurut bahasa adalah mairtafa'a min al-ardi atau tanah yang
meninggi. Sedangkan menurut istilah adalah "kalimat tempat berakhirnya sanad".
 Kedudukan sanad dalam hadis sangat penting, karena hadis yang diperoleh /
diriwayatkan akan mengikuti siapa yang meriwayatkannya. Dengan sanad suatu
periwayatan hadis dapat diketahui mana yang dapat diterima atau ditolak dan mana
hadis yang sahih atau tidak,

DAFTAR PUSTAKA
M. Alfatih Suryadi. 2014. Jakarta. Pengantar Studi Qur’an Hadist
Prof.Dr.Muh.Zuhri. 2003. Yogyakarta. Telaah Matan Hadist : Sebuah Tawaran
Metodologis

Anda mungkin juga menyukai