Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PENGERTIAN DAN KEBERADAAN SANAD


Di susun untuk memenuhi tugas mata kuliah Ulumul Quran Dan Hadits
Dosen Pengampu : Pak Zainal Arif Pujiwantoro, M.Pd

oleh :

NURUL AFIQAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA


KEBUMEN KAMPUS 2 2024
KATA PENGANTAR

Pertama-tama kami panjatkan puji syukur atas rahmat dan ridho Allah
SWT, karena tanpa rahmat dan ridhoNya, penyusun tidak dapat menyelesaikan
makalah ini dengan baik dan selesai tepat waktu.

Tidak lupa penyusun mengucapkan terimakasih kepada bapak Zainal Arif


Pujiwantoro M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah Ulumul Quran Dan Hadits
yang membimbing kami dalam pengerjaan tugas makalah ini . Kami juga
mengucapkan terimakasih kepada teman-teman penyusun yang selalu setia
membantu dalam hal mengumpulkan data-data dalam pembuatan makalah ini.

Mungkin dalam pembuatan makalah ini terdapat kesalahan yang belum


penyusun ketahui. Maka dari itu penyusun mohon saran dan kritik dari teman-
teman maupun dosen. Demi tercapainya makalah yang sempurna.

Kebumen, 9 April 2024

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1
A Latar Belakang...........................................................................................1
B Rumusan Masalah......................................................................................1
C Tujuan Makalah.........................................................................................1
Bab II Pembahasan.............................................................................................2
A Pengertian sanad........................................................................................2
B Fungsi dan Manfaat Sanad.......................................................................2
C Macam-Macam Sanad ..............................................................................3
D Kedudukan dan Unsur Hadist .................................................................3
Bab III Penutup...................................................................................................8
Daftar Pustaka.....................................................................................................9

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sanad adalah sesuatu yang sangat penting dalam mempelajari ilmu agama
Islam. Sebab sanad adalah sesuatu yang menjaga validitas informasi yang
disampaikan dari guru ke murid, sejak masa Rasulullah SAW hingga guru kita
atau dari penulis kitab hingga kita yang memelajari kitab tersebut. Tanpa
sanad, ilmu seseorang terutama yang terkait agama Islam dapat diragukan.
Sebab dengan adanya sanad yang jelas, kita bisa mengetahui bahwa ilmu yang
disampaikan oleh seorang ulama memang benar-benar berasal dari Rasulullah
SAW.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, sanad memiliki fungsi untuk
menguji apakah suatu ilmu atau dalil benar-benar berasal dari Rasulullah SAW
atau tidak. Namun sebelum membahas lebih dalam mengenai fungsi dan
manfaat sanad, sangat penting bagi kita untuk memahami apa yang dimaksud
dengan sanad. Secara bahasa, sanad berarti sandaran, yang kita bersandar
padanya, dan berarti dapat diperpegangi, dipercayai. Sedangkan secara istilah,
sanad adalah jalan yang bersambung sampai kepada matan, rawi-rawi yang
meriwayatkan matan hadits dan menyampaikannya.

B. Rumusan Masalah
1. apa yang di maksud sanad?
2. apa saja fungsi dan manfaat sanad?
3. ada berapa macam sanad?
4. bagaimana kedudukan dan unsur sanad pada hadist?
C. Tujuan Makalah
1. mengetahui pengertian sanad.
2. mengetahui apa itu fungsi dan manfaat sanad.
3. mengetahui macam-macam sanad.
4. mengetahui kedudukan dan unsur pada hadist.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Sanad

Secara bahasa, sanad berarti sandaran, yang kita bersandar padanya, dan
berarti dapat diperpegangi, dipercayai. Sedangkan secara istilah, sanad adalah
jalan yang bersambung sampai kepada matan, rawi-rawi yang meriwayatkan
matan hadits dan menyampaikannya. Berdasarkan penjelasan tersebut dapat
dipahami bahwa sanad adalah sesuatu yang berfungsi untuk menguji validitas
sebuah informasi berupa hadits, dengan melihat hubungan rawi-rawi hingga
kepada Nabi Muhammad SAW.
Sekarang, sanad tidak hanya memiliki fungsi untuk menguji validitas
informasi berupa hadits, melainkan juga kualitas keilmuan seseorang mengenai
agama Islam. Dengan mengetahui sanad, kita bisa mengetahui dari siapa
seseorang belajar ilmu agama, yang jika ditelusuri apakah berujung pada Nabi
Muhammad SAW atau tidak. Tanpa sanad, kualitas dan otentisitas keilmuan
dalam Islam tidak dapat dijamin keabsahannya.
Dari serangkaian penjelasan singkat tersebut dapat diketahui bahwa ada
dua pengertian dari sanad. Yang pertama, sanad adalah jalan yang bersambung
sampai kepada matan, rawi-rawi yang meriwayatkan matan hadits dan
menyampaikannya. Yang kedua, sanad adalah silsilah keilmuan, mulai dari murid
ke guru, hingga berujung pada Nabi Muhammad SAW.

B. Fungsi dan Manfaat Sanad


Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, sanad adalah keterkaitan
antara orang-orang yang meriwayatkan hadis dari tingkatan sahabat hingga
hadis itu sampai kepada kita. Adapaun fungsi sanad adalah untuk
mengetahui derajat kesahihan suatu hadis. Apabila ada cacat dalam
sanadnya baik itu karena kefasikannya, lemahnya hafalan, tertuduh dusta
atau selainnya maka hadits tersebut tidak dapat mencapai derajat sahih.
Selain Alquran, sanad inilah yang menjadi ukuran sebuah hadis

2
benar dan valid, shahih, hasan, dhaif atau palsu. Inilah keunggulan ajaran
Islam. Demi menjaga keutuhan umat dari kesesatan, setiap yang diajarkan
harus selalu ada rujukannya sampai kepada Rasulullah shallallahu alaihi
wa sallam. Dalam dunia akademis disebut ilmiah. Tak boleh satupun
pernyataan dalam tesis atau disertasi tanpa referensi.

C. Macam-Macam Sanad
sanad adalah alan yang bersambung sampai kepada matan, rawi-
rawi yang meriwayatkan matan hadits dan menyampaikannya. Dengan
kata lain, sanad adalah hal yang terkait dengan penyampaian informasi
terutama hadits.
Sekarang makna sanad menjadi lebih meluas. Selain terkait dengan
penyampaian hadits dan menguji kebenarannya, sanad juga dipahami
sebagai silsilah keilmuan dari murid ke guru, hingga ke Nabi Muhammad
SAW.
Dengan perluasan makna tersebut, sanad kini dapat dibedakan
menjadi tiga, yakni Sanad Riwayah atau Ijazah; Sanad Fikrah; dan Sanad
Tarbiyah dan Sulȗk (rohani dan akhlak).

1) Sanad Riwayah
Sanad Riwayah adalah sanad berupa ijazah yang diberikan guru
kepada muridnya, baik berupa kitab atau ilmu, sebagaimana yang
diperolah sang guru dari guru sebelumnya. Peran sanad riwayah
sangat penting untuk menghindari tadlȋs (keterputusan sanad
secara tersembunyi).
2) Sanad fikrah
Sanad fikrah adalah sanad yang disebut juga sanad pemikiran.
Sanad ini tersambung dengan cara talaqqi atau belajar langsung,
baik secara formal seperti di sekolah, kampus, pondok pesantren,
maupun secara informal seperti di pengajian, majelis taklim, dan
kursus.
3) Sanad Tarbiyah

3
sanad yang terjadi akibat interaksi langsung antara guru
dan murid, sehingga murid dapat mewarisi kualitas spiritual.
Sanad dalam kategori ini lebih baik dari kategori
sebelumnya, sebab dengan sanad inilah seseorang dapat
mengubah akhlaknya sebagaimana akhlak Nabi, para
sahabat, dan ulama salaf al-shalih.

D. Kedudukan dan Unsur-Unsur Sanad pada Hadist

Para sahabat Nabi saw., tidak pernah saling meragukan sesudah


wafat beliau, begitu pula para tabi’in tdak pernah ragu dalam
menerima hadis yang diturunkan oleh seorang sahabat. Tetapi
keadaan berubah dengan adanya fitnah atau kebohongan sudah
menyebar maka para tabi’in mulailah menuntut adanya Isnad. Abu
al Aliyah mengatakan “ Dulu kami mendengar hadis dari sahabat,
sehingga kami tidak merasa puas sebelum kami pergi menemui
mereka sehingga kita mendengarkannya secara langsung dari mereka
itu.”Sanad adalah sesuatu yang bersifat eksternal atau di
luar matan hadis. Berita tentang cara yang menyambungkan antara
kita dengan matan hadis, maka sudah barang tentu keberadaannya
sangat penting. Dengan demikian mustahil mendapatkan hadis tanpa
melalui sanad, bahkan sebagian ulama berpendapat bahwa sanad
hadis merupakan bagian dari agama. Berikut ini, dipaparkan
pendapat sebagian pendapat ulama misalnya :

1. Muhammad ibn Sirrin (w. 110 H./728 M ), ia menyatakan


“Sesungguhnya pengetahuan hadis adalah agama maka perhatikanlah dari
siapa kamu mengambil agamamu itu,” maksudnya dalam menghadapi
suatu hadis maka sangat penting diteliti terlebih dahulu para periwayat
yang terlibat dalam sanad hadis yang bersangkutan.

4
2. Abdullah bin al-Mubarak (W. 181 H/797 M.), menyatakan ; “ Sanad
hadis merupakan bagian dari agama. Sekiranya sanad hadis tidak ada,
niscaya siapa saja akan bebas menyatakan apa yang dikehendakinya”.
Pernyataan itu memberi peringatan bahwa sanad hadis merupakan bagian
penting dari riwayat hadis. Keberadaan suatu hadis yang tercantum dalam
berbagai kitab hadis ditentukan juga oleh keberadaan dan kualitas
sanadnya.
3. Nur al-Din Itr, sistim sanad itu merupakan salah satu keistimewaan
ummat islam yang tidak dimiliki umat lain. Pernyataan ulama tersebut
cukup memberikan gambaran betapa pentingnya sanad dalam suatu hadis.
Hadis Nabi merupakan salah satu sumber ajaran agama Islam yang harus
dijaga periwayatannya dan dipertanggung jawabkan. Karena pentingnya
peranan sanad dalam hadis tersebut, maka para ulama ulumul hadis
mengklasifikasikan hadis, baik dari segi shahih dan maudhu’nya, maqbul
dan mardudnya maupun tingkat dan kualitas hadis lebih banyak didasarkan
pada kualitas sanadnya

Unsur-unsur Sanad hadis


Berdasarkan defenisi dan batasan sanad yang telah dipaparkan dalam
pengertian terdahulu, maka ada tiga unsur penting dalam sanad hadis yang
harus dijaga kevalidannya yaitu :
1. Rijal al Sanad
2. Ittishal al Ruwat
3. Tahammul wa al Adaa
Ketiga unsur sanad ini merupakan satu kesatuan yang mengantarkan
kepada matan hadis, sehingga tanpa adanya jaminan kevadilan ketiganya,
maka matan hadis yang kita terima tidak dapat dipertanggung jawabkan
apakah matan hadis tersebut benar-benar dari Nabi. Dan inilah jawaban
pertanyaan dasar mengapa sanad hadis itu penting.
Rijal al-sanad adalah perawi-perawi yang ada dalam sanad dari yang
pertama sampai dengan yang terakhir. unsur utama dalam sanad yang

5
harus diperhatikan, apakah semuanya layak dipercaya sebagai periwayat
hadis (tsiqah) atau tidak.
Kelayakan seorang perawi dalam periwayatan hadis ini didasarkan
pada dua standar, yaitu segi kualitas pribadi dan moralnya serta kapasitas
intelektual. Dari sisi kepribadian dan kualitas moralnya, seorang periwayat
hadis yang dipercaya harus dimiliki kualitas yang adil yang menurut
jumhur ulama hadis adalah seorang yang memenuhi syarat-syarat sebagai
berikut: 1. Islam, 2. Baligh, 3. Berakal, 4. Memelihara muru’ah, 5. Tidak
berbuat dosa besar, misalnya syirk, 6. Tidak berbuat dosa kecil, 7.
Menjahui hal-hal yang dapat merusak muru’ah.
Sedangkan parameter atas kapasitas intelektualnya (dhabith), tidak ada
batasan dari para ulama hadis kecuali dari batasan umum yang bersifat
kualitatif seperti kuat hafalannya, dapat menyampaikan hadis tersebut
sesuai apa yang diterimanya serta memahami maksud hadis yang sedang
diriwayatkan dengan baik.
Unsur kedua dalam sanad hadis adalah silsilah sanad (ittishal al-ruwat),
dalam analisa rijal al-sanad pada kajian al Jarh wa al ta’dil pembahasan ini
ditempatkan dalam suatu pembahasan yang sangat penting.
Yang dimaksudkan dengan bersambungnya sanad adalah tidak terputusnya
mata rantai periwayat dari Rasulullah saw. sampai kepada mukharrij (yang
mengeluarkan/penghimpun riwayat hadis dalam sebuah kitab) hadis. Setiap
perawi telah mengambil hadis secara langsung dari gurunya mulai dari permulaan
sampai akhir sanad hanya yang menjadi perbedaan diantara para ulama hadis
adalah jenis persambungan itu, apakah persambungan dalam setiap perawi pernah
bertemu dengan perawi terdekat, atau bersambung karena adanya kesezamanan.
Maka pada unsur ini seseorang yang ingin mengetahui kevalidan sanad harus
menganlisa biografi periwayat hadis yang ditelitinya berdasarkan kesejarahannya,
termasuk hubungannya antara dua perawi yang berdekatan itu.
Unsur ketiga dalam sanad hadis adalah metode periwayatan dan lambang-
lambang periwayatan (al-Tahammul wa al Adaa) jumhur ulama menyepakati
delapan metode yang dianggap akurat dalam proses periwayatan. Selain dari

6
delapan metode periwayatan tersebut, ada juga perlu dipahami oleh seorang
pengkaji hadis pada unsur sanad yang merupakan bagian tak terpisahkan dari
sanad yaitu lambang-lambang periwayatan dan Singkatan-singkatannya.
Ibnu al-Salāh mengemukakan defenisi mengenai hadis shahih sebagai
berikut:ُ
Hadis shahih adalah hadis yang bersambung sanadnya dengan penukilan hadis
dari (periwayat yang) 'adil (dan) dhābit} dari (periwayat yang) adil dan dhābit}
bersumber dari periwayat yang berkualitas yang sama (sampai jalur) terakhirnya,
dan tidak (mengandung) syāż dan ’illat.
Berdasarkan defenisi tersebut di atas maka hadis dikatakan berkualitas
shahih apabila memenuhi kriteria yaitu sanadnya bersambung, periwayatnya
bersifat adil, dan dhabit serta terhindar dari syaz dan illat

BAB III
Penutup

A. Kesimpulan

7
Sanad adalah sesuatu yang sangat penting dalam mempelajari ilmu agama
Islam. Sebab sanad adalah sesuatu yang menjaga validitas informasi yang
disampaikan dari guru ke murid, sejak masa Rasulullah SAW hingga guru kita
atau dari penulis kitab hingga kita yang memelajari kitab tersebut. Tanpa
sanad, ilmu seseorang terutama yang terkait agama Islam dapat diragukan.
Sebab dengan adanya sanad yang jelas, kita bisa mengetahui bahwa ilmu yang
disampaikan oleh seorang ulama memang benar-benar berasal dari Rasulullah
SAW.
B. Saran

Bagi pembaca, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi pengetahuan


tentang sanad. Khususnya bagi orang yang suka atau senang mempelajari tentang
ilmu hadist itu akan mempermudah.

8
DAFTAR PUSTAKA

www.academia.edu.com

journal.iain-manado.ac.id

mynida.stainidaeladabi.ac.id

www.media.neliti.com

Anda mungkin juga menyukai