(As-Sunnah)
Dosen Pengampu:
Tiara Rochmawati, M.E. (1008089301)
Disusun Oleh:
Kelompok 3
1. Indri Selvia (2125132)
2. Weni Nindithya Nurani (2125116)
3. Chanda Rio (2125096)
Segala puji hanya milik Allah SWT. Yang tak pernah berhenti memberikan
limpahan ilmu, kesehatan serta waktu kepada kami (penyusun), sehiingga dapat
mengerjakan makalah yang diberikan dalam mata kuliah Pendidikan Agama di
Universitas Pasir Pengaraian dengan baik dan selesai tepat waktu.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
A. As-Sunnah
1. Pengertian As-Sunnah
2. Macam-Macam Hadits
3. Landasan Sunnah Selaku Sumber Syariah
4. Manfaat Sunnah
5. Pedoman Pemakaian Hadist/Sunnah
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Segala kehidupan umat Islam dalam seluruh aspek sudah diatur oleh Al- Qur’ an serta pula
As- sunnah ataupun yang biasa diucap pula Al- Hadist. Kala sesuatu ajaran yang ada dalam Al-
Qur’ an masih bertabiat global, As- Sunnah mejelaskan ajaran- ajaran tersebut secara khusus
serta lebih terperinci. Tidak hanya Al- Qur’ an, kalangan muslimian semenjak masa Rasulullah
saw. hingga saat ini, mematuhi as- Sunnah serta senantiasa menjadikannya selaku sumber hukum
serta penuntun akhlak disamping al- Qur’ an. Hadis Nabi ialah sumber ajaran Islam yang kedua,
sehabis AlQur’ an. Perihal ini disebabkan hadis menggambarkan pengertian Al- Qur’ an dalam
aplikasi ataupun pelaksanaan ajaran Islam secara faktual serta sempurna. Mengingat kalau
individu Nabi ialah perwujudan dari Al- Qur’ an yang ditafsirkan buat manusia, dan ajaran Islam
yang dijabarkan dalam kehidupan seharihari. Dilihat dari periwayatannya, hadis berbeda dengan
Al- Qur’ an.
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian As-sunnah
2. Untuk mengetahui macam-macam As-Sunnah
3. Untuk mengetahui apa saja yang termasuk dalam landasan As-Sunnah sebagai sumber
hukum islam
4. Untuk mengetahui fungsi dari As-Sunnah
5. Untuk mnegetahui pedoman dalam menggunakan As-Sunn
BAB II
PEMBAHASAN
A. As-Sunnah
1. Pengertian As-Sunnah
Guna menyebut apa yang berasal dari nabi Muhammad, paling tidak terdapat 2 sebutan
terkenal di golongan warga Islam ialah al- sunah serta al- hadith. 2 sebutan ini terkadang masih
dikira kurang definitif, sehingga masih butuh dipertegas lagi jadi hadith nabi serta sunah nabi
ataupun rasul. Di luar 2 sebutan itu masih ada sebutan lain ialah khabar serta atsar. Hanya saja
2 sebutan terakhir ini nampaknya kurang berkembang.
Ditinjau dari sudut kebahasaan, kata al- sunah serta al- hadith mempunyai makna yang
berbeda. Al- hadith secara bahasa berarti al- jadid( baru), lawan kata(antonim) dari kata al-
qadim( lama). Sebaliknya kata al- sunnah berarti al- thariqah( jalur), baik yang terpuji ataupun
juga yang tercela.
Berikutnya secara terminologis pada ulama pula berbeda komentar dalam membagikan
batas ataupun penafsiran sunah serta hadith.
Sebagian ulama‘ mengidentikkan antara hadith dengan sunah, sebaliknya sebagian yang
lain membedakan keduanya.
Para pakar hadith ataupun muhaddisun pada biasanya mengidentikkan penafsiran hadith
serta sunah. Mereka mendefinisikan sunah dengan rumusan berikut ini:“ Seluruh suatu yang
dinukil dari Nabi Muhammad saw baik berbentuk perkataan, perbuatan, taqrir, watak
moral( khuluqiyah), watak khalqiyah( jasmani) maupun ekspedisi hidupnya semenjak saat
sebelum dinaikan jadi rasul ataupun setelah dinaikan menjadi rasul”
Merujuk kepada definisi tersebut terlihat bahwa sunah ataupun hadith memiliki penafsiran
yang sangat lingkungan ialah mencakup seluruh riwayat yang berasal dari Rasulullah berbentuk
perkataan( hadist fi`liyah), perbuatan( hadist qauliyah), taqrir( hadist taqririy), sifat- sifat serta
tingkah laku dia, baik pada masa saat sebelum diangkatnya dia selaku rasul ataupun
sesudahnya( qabla nubuwwat ataupun ba'da mubuwwat).
Bagi ushuliyyun( ulama ushul), hadith serta sunah ialah 2 sebutan yang berlainan
pengertiannya. Untuk pakar ushul penafsiran sunah merupakan“ Seluruh suatu yang datang dari
Nabi saw tidak hanya al- Qur‟an al- Karim, baik berbentuk perkataan, perbuatan ataupun taqrir
yang dapat dijadikan selaku dasar menetapkan hukum syara”
Fuqaha‘ mempergunakan sebutan sunah guna menunjukkkan salah satu wujud ataupun
watak dari hukum Islam, yaitu sesuatu perbuatan yang hukumnya boleh ditinggalkan tetapi
lebih utama dilaksanakan. Bagi mereka, sunah merupakan―semua perbuatan yang diresmikan
rasul tetapi hukum penerapannya tidak hingga ke tingkatan harus ataupun fardu.
Ada pula ulama fikih yang mengkaji permasalahan wujud ataupun watak hukum terkait
perbuatan- perbuatan dari manusia, mereka memakai sebutan sunah guna iktikad melaporkan
salah satu dari watak hukum. Bagi mereka sunah merupakan jennis perbuatan yang disarankan
untuk mengerjakannya, tetapi tidak tercantum ke dalam jenis yang fardu ataupun harus.
Ataupun bagi tipe lain, sunah merupakan sesuatu perbuatan apabila dikerjakan bisa pahala serta
ditinggal tidak disiksa.
2. Macam-Macam Hadist
a. Bersumber pada Kualitas&Mutunya
1) Sunnah/ Hadist Shahih
Ialah hadist/ sunnah yang diriwayatkan oleh orang- orang adil( baik), kokoh
hafalannya, sempurna ketelitiannya, sanadnya bersambung kepada Rasul, tidak cacat,
serta tidak berlawanan dengan dalil ataupun periwayatan yang lebih kokoh.
b. Al- Quran.
Dalam Al- Quran banyak ayat- ayat yang memerintahkan manusia biar menjajaki jejak
Rasul( SunnahNya).
c. Sunnah.
Nabi pemah mengatakan di hadapan khalayak ramai di Padang Arafah kala dia
melakukan ibadah hajinya yang terakhir( haji wada), dia bersabda:" Sudah saya tinggalkan
bagimu 2 masalah yang dengan berpegang kepada keduanya, kalian tidak hendak sesat
selamanya ialah Kitabullah serta Sunnah Rasulullah"
d. Ijma.
Umat Islam sudah berijma( bersepakat) buat mengamalkan Sunnah sebagaimana mereka
menerima AIQuran.
4. Manfaat Sunnah
Imam Syafii dalam sebagian kitabnya meletakkan Al- Quran serta Hadits dalam satu
martabat atas bawah kalau Hadits ialah kelengkapan untuk AI- Quran. Oleh sebab itu
baginya, sebagairnana dilansir Taufiqullah( 1991: 55), guna Sunnah dalarn syariah
merupakan sebagai berikut:
1) Selaku penjelas dari AI- Quran yang masih bertabiat global, mengkhususkan yang
masih bertabiat universal, serta menjabarkan yang masih absolut.
2) Memastikan hukum tertentu. Semacam Nabi menetapkan kalau seseorang Muslim
tidak boleh mewariskan kepada orang kafir serta kebalikannya orang kafir tidak
boleh mewariskan kepada orang Islam.
A. Kesimpulan
Sunnah merupakan segala sesuatu yang datangnya dari Rasul. Baik itu perkataan,
perbuatan maupun sikap diamnya Rasulullah.
As-sunnah dijadikan sumber ajaran Islam kedua Setelah Al-Qur’an. Hal ini sejalan
dengan salah satu firman Allah SWT. dalam Al-Qur’an Surat An-Nisaa’[4]:59.
As-sunnah sendiri, dibagi menjadi beberapa sumber yaitu yang bersumber pada kualitas
dan mutu, ujung sanad, keutuhan rantai sanad serta jumlah penutur.
B. Saran
Demikianlah makalah dari kelompok kami, semoga dapat bermanfaat untuk kita
semua. Terlepas dari itu, kami segenap penyusun makalah ini juga sadar bahwa makalah ini
masih sangat jauh dari kata sempurna. Maka untuk itu, kritik dan saran membangun yang
diberikan sangat kami harapkan demi perbaikan lebih lanjut.
DAFTAR PUSTAKA
https://m.liputan6.com/hot/read/4605910/13-macam-macam-hadist-dan-penjelasannya-
dalam-islam-penting-diketahui-umat-muslim
Rohodin.(2016).Pengantar Hukum Islam.DI Yogyakarta. Lintang Raksi Aksara Books
Muniron dan Ni`am, Syamsun dan Asror, ahidul.(2010).Studi Islam Di Perguruan Tinggi.
Jl.Jum`at Mangli 94 Jember.STAIN Jember Press