Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH JENIS-JENIS HADIST

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Al-Qur’an dan Hadist

DISUSUN OLEH :

1. Aditya Hermawan NIM : 2395114066

KELAS KARYAWAN 2023


UNIVERSITAS HASYIM ASY’ARI
TEBUIRENG JOMBANG, JAWA TIMUR
Kata Pengantar
Puji Syukur Kami Panjatkan atas keharibaan dan kemuliaan Allah SWT. Yang dimana dalam
kesempatan ini telah memberikan kesempatakn kepada Kami untuk membuat Makalah ini, Sholawat
serta salam senantiasi kami Berikan kepada Manusia Agung dan Mulia yang jasa nya tidak dapat kami
balas dengan apapun yaitu Nabi Muhammad Saw. Atas perjuangan beliau lah kami dapat menikmati
belajar tanpa harus merasakan ketakutan terhadap apapun melainkan kebodohan.
Berdasarkan tugas pembuatan makalah yang diberikan kepada Kami untuk memenuhi tugas
harian Pelajaran Al-Qur’an dan Hadist, Alhamdulillah Kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini
dengan baik, Kami menyadari dalam pembuatan makalah ini mampu mengasah dan meningkatkan
skill Kami untuk terus berkembang, dalam pembuatan makalah ini Kami menyadari pula banyak
kesalahan dan kekeliruan yang terdapat dalam makalah ini. Oleh karena itu, kritik, saran, maupun
nasehat sangat berguna bagi penyusunan dan pembuatan makalah atau tugas yang lain.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua Pihak yang terlibat dalam pembuatan
makalah ini, terlebih kepada dosen kami. Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan mendapatkan
nilai yang baik. Aamiin Ya Rabbal Alamin.

2
I. Pendahuluan

A. Latar Belakang
Makalah ini dilatarbelakangi oleh kebutuhan mendalam untuk memahami dan mengapresiasi
keberagaman jenis-jenis hadis dalam Islam. Hadis, sebagai sumber kedua setelah Al-Qur'an,
memegang peranan penting dalam membimbing kehidupan umat Islam. Dengan mengenali
jenis-jenis hadis, diharapkan umat dapat membedakan tingkat keabsahan dan kepentingan setiap
hadis dalam konteks kehidupan sehari-hari.

B. Tujuan Penulisan
1. Menjelaskan dan mendefinisikan jenis-jenis hadis, seperti Hadis Qudsi, Hadis Nabawi, dan
Hadis Mursal, dengan fokus pada karakteristik masing-masing.
2. Menganalisis secara mendalam teks hadis untuk mengungkap struktur matan dan implikasi
makna.
3. Melakukan evaluasi terhadap kualitas sanad (rawi) hadis dengan menggali komponen-
komponen penting seperti adil, dhabit, dan kehidupan moral perawi.

II. Jenis-Jenis Hadis

A. Hadi Qudsi

Hadis Qudsi adalah hadis yang meriwayatkan perkataan, perbuatan, atau persetujuan Allah
SWT, tetapi disampaikan melalui lisan atau kata-kata Rasulullah SAW. Artinya, materi wahyu
berasal dari Allah, tetapi penyampaian secara verbal melibatkan Rasulullah.

Karakteristik Khusus. Hadis ini berada di antara Al-Qur'an dan hadis-hadis Nabawi.
Kata-kata hadis ini bersumber langsung dari Allah, tetapi tidak termasuk dalam teks Al-Qur'an.

Unsur Khas Hadis Qudsi Sebagai berikut :


Sumber Materi Wahyu. Wahyu dalam Hadis Qudsi datang dari Allah sendiri, namun
disampaikan melalui perantaraan Rasulullah.
Keterikatan dengan Rasulullah. Hadis ini memiliki keterikatan yang erat dengan Rasulullah
sebagai perantara atau utusan Allah.
Karakteristik Bahasa dan Gaya Pemaparan. Penyampaian materi wahyu dalam bahasa
Rasulullah, tetapi dengan gaya bahasa yang khas dan berbeda dari Al-Qur'an.

Dengan memahami pengertian, unsur khas, dan contoh hadis Qudsi, umat Islam dapat
mendapatkan wawasan tambahan mengenai wahyu Allah yang disampaikan melalui Rasulullah.
Kehadiran Hadis Qudsi memberikan dimensi spiritual dan hikmah yang mendalam dalam
pemahaman ajaran Islam.

B. Hadis Nabawi

Hadis Nabawi adalah hadis yang meriwayatkan perkataan, perbuatan, atau persetujuan
Rasulullah SAW. Hadis ini memiliki sumber wahyu, tetapi penyampaian materi wahyunya
menggunakan kata-kata dan gaya bahasa Rasulullah.

Fungsi Hadis Nabawi sebagai berikut :


 Menjelaskan perincian ajaran Islam yang tidak terdapat dalam Al-Qur'an.
 Memberikan contoh konsep-konsep abstrak Islam melalui tindakan dan perkataan Rasulullah.
 Membimbing umat Islam dalam menjalani kehidupan sehari-hari sesuai dengan tuntunan Allah.

Dengan memahami definisi, fungsi, dan kategori-kategori Hadis Nabawi, umat Islam dapat

3
menggali lebih dalam hikmah dan petunjuk yang terkandung dalam hadis tersebut. Analisis yang
cermat terhadap kualitas sanad dan matan hadis juga diperlukan untuk memastikan keabsahan
dan keandalannya sebagai sumber ajaran Islam.

C. Hadis Mursal

Hadis Mursal adalah hadis yang sanadnya tidak mencakup seluruh rantai perawi dan terdapat
kekosongan dalam sanadnya, langsung menyambung ke Rasulullah tanpa menyebutkan perawi
di antara pembicara dan Rasulullah. Asal Kata "Mursal" berasal dari bahasa Arab "mursal" yang
berarti "terlontar" atau "dilemparkan."

Celah dalam Sanad :


 Terdapat celah atau kekosongan dalam rantai perawi hadis.
 Tidak mencantumkan semua perawi yang menyampaikan hadis tersebut.
Sambungan Langsung ke Rasulullah :
 Sanad langsung menyambung ke Rasulullah tanpa menyertakan perawi di antara Rasulullah
dan perawi terakhir.

Signifikansi Hadis Mursal. Menggambarkan Kepentingan Perawi dalam Menyampaikan Hadis.


Menunjukkan bahwa perawi yang melontarkan hadis tersebut sangat berupaya untuk
menyampaikannya secara langsung ke Rasulullah.

Penting dalam Pengumpulan Hadis. Memberikan kontribusi dalam pengumpulan dan


penyebaran hadis, terutama di masa awal Islam ketika sistem perawi-an belum sepenuhnya
terstruktur.

Beberapa Kritik Terhadap Hadis Mursal :

Ketidakpastian Sanad. Kekosongan dalam sanad meninggalkan ketidakpastian terkait


keabsahan dan keandalan hadis.
Rentan terhadap Kesalahan atau Pemalsuan. Celah dalam sanad dapat menyebabkan hadis
rentan terhadap kesalahan, manipulasi, atau pemalsuan.
Memerlukan Penilaian Lebih Lanjut. Memerlukan kajian kritis terhadap konteks dan
keandalan perawi untuk menilai keabsahan hadis.

Dengan pemahaman mendalam terhadap pengertian, ciri-ciri, signifikansi, dan kritik terhadap
Hadis Mursal, para ahli hadis dan peneliti dapat menggali lebih lanjut tentang peran dan
keberartian hadis ini dalam sejarah Islam serta menyusun kriteria kritis untuk menilai
validitasnya.

III. Analisis Teks Hadis

A. Teks Matan Hadis


1. Pengertian Teks Matan Hadis
- Teks matan hadis mencakup kata-kata dan frasa-frasa yang membentuk isi hadis, termasuk
perkataan atau perbuatan Rasulullah SAW yang diwariskan kepada umat Islam.
2. Struktur Teks Matan Hadis
- Pembahasan mengenai struktur teks matan, termasuk identifikasi unsur-unsur penting seperti
isim (kata benda), fi'il (kata kerja), dan hubungan antar kalimat.

B. Teks Sanad Hadis


1. Pengertian Teks Sanad Hadis
- Teks sanad hadis mencakup daftar perawi yang meriwayatkan hadis tersebut dari satu generasi
ke generasi berikutnya.

4
2. Pentingnya Sanad dalam Kritik Hadis - Penjelasan mengenai peran kritis sanad dalam
menentukan keabsahan hadis, dengan meneliti integritas dan keandalan perawi.

IV. Evaluasi Kualitas Sanad (Rawi) Hadis

A. Pengertian Sanad
1. Definisi Sanad
- Sanad adalah rantai perawi yang menghubungkan hadis dengan Rasulullah SAW.
- Komponen-komponen sanad termasuk nama-nama perawi, keshahihan moral, dan keandalan
mereka.

B. Kriteria-Kriteria Kualitas Sanad


1. Adalah (Integritas)
- Penjelasan mengenai kriteria integritas perawi, di mana kejujuran dan kredibilitas moral perawi
menjadi faktor penting.
2. Dhabit (Kecakapan)
- Pembahasan tentang kriteria kecakapan perawi dalam menghafal dan menyampaikan hadis.
3. 'Adalah (Kehidupan Moral)
- Signifikansi kehidupan moral perawi dalam menilai keabsahan sanad.

C. Metode Kritik Sanad


1. Ilmu Jarh wa Ta'dil
- Penjelasan tentang metode penilaian perawi melalui konsep jarh (kritik) dan ta'dil
(pengesahan).
2. Rijal (Biografi Perawi)
- Pentingnya memahami biografi perawi sebagai bagian dari kritik sanad.

V. Hubungan antara Teks dan Sanad dalam Hadis

A. Pentingnya Keterkaitan antara Teks dan Sanad


1. Keabsahan Hadis
- Penjelasan tentang bagaimana keterkaitan antara teks dan sanad berkontribusi pada
menentukan keabsahan sebuah hadis.
2. Perlindungan dari Kesalahan Penyimpangan
- Mengapa keterkaitan yang baik dapat melindungi dari kesalahan penyelewengan atau
penyimpangan pemahaman hadis.

VI. Kesimpulan

A. Ringkasan Jenis-Jenis Hadis


1. Hadis Qudsi, Nabawi, dan Mursal
- Ringkasan singkat karakteristik masing-masing jenis hadis.
2. Pentingnya Pemahaman Terhadap Teks dan Sanad
- Penekanan kembali pada pentingnya memahami baik teks maupun sanad dalam konteks studi
hadis.

B. Implikasi Hasil Analisis terhadap Pemahaman Keagamaan


1. Pengaruh Pemahaman Hadis Terhadap Praktik Keagamaan
- Bagaimana pemahaman terhadap teks dan sanad hadis dapat memengaruhi praktik keagamaan
umat Islam.
2. Tantangan dan Prospek Kedepan dalam Studi Hadis
- Refleksi singkat tentang tantangan dan prospek studi hadis ke depan.

Anda mungkin juga menyukai