Disusun Oleh :
Alhamdulillah. Puji syukur kehadirat Allah SWT senantiasa kita ucapkan atas
karunia-Nya berupa nikmat iman dan kesehatan ini akhirnya kami bisa menyelesaikan
makalah yang berjudul Model Konsep Keperawatan Keluarga. Tidak lupa shawalat serta
salam tercurahkan bagi Baginda Agung Rasulullah SAW yang syafaatnya akan kita nantikan
kelak.
Adapun penulisan makalah bertema Model Konsep Keperawatan Keluarga ini dibuat untuk
memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Keluarga. Penulis mengucapkan terima kasih
kepada pihak yang telah mendukung serta membantu penyelesaian makalah. Harapannya,
semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca.
Wassalamualaikum wr.wb
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………..……………………………………………...........................................i
DAFTAR ISI………………..………………………………………………………............................ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang………………………………………………………………………………….1
1.2 Rumusan masalah…………………………………………………………………...................2
1.3 Tujuan…………………………………………………………………………….....................2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Gambaran Model Konseptual………………………………...………………………..............3
2.2 Model Konseptul Keperawatan Keluarga……………………………………..….....................3
A. Orientasi Pada Sistem…………………………………………………………………….3
1. Model Praktik Keperawatan Menurut Betty Neuman ………………………….…...3
B. Orientasi Perkembangan…………………………………………………………………..4
1. Model Self Care Menurut Dorothe E. Orem (Teori Orem)………………........4
C. Orientasi Sistem dan Interaksi…………………………………………………......7
1. Model Konseptual Adaptasi Roy……………………………………………...7
2. Imogene M.King……………………………………………………………..11
D. Orientasi Sistem dan Perkembangan……………………………………………..12
1. Definisi Keperawatan Menurut Martha E. Rogers…………………………...12
2. Teori Umum Florence Nightingale…………………………………………..14
3. Marilyn M.Friedman…………………………………………………………15
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan…..................…………………………………………………………………..18
3.2 Saran……………………………………………………………………………………….....18
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………...............................19
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
B. Orientasi Perkembangan
1. Model Self Care Menurut Dorothe E. Orem (Teori Orem)
Dari beberapa model konsep, salah satu diantaranya adalah modelself care
yang diperkenalkan oleh Dorothea E. Orem. Orem mengembangkan model
konsep keperawatan ini pada awal tahun 1971 dimana dia mempublikasikannya
dengan judul "Nursing Conceps of Practice Self Care". Model ini pada awalnya
berfokus pada individu, kemudian edisi kedua tahun 1980 dikembangkan pada
multi person's unit(keluarga, kelompok dan komunitas). Self care merupakan
suatu pelaksanaan kegiatan yang diprakarsai dan dilakukan oleh individu sendiri
untuk memenuhi kebutuhan guna mempertahankan kehidupan, kesehatan dan
kesejahteraannya sesuai dengan keadaan, baik sehat maupun sakit (Orem's,
1980) Pada dasarnya diyakini bahwa semua manusia itu mempunyai kebutuhan-
kebutuhan self care dan mereka mempunyai hak untuk mendapatkan kebtuhan
itu sendiri, kecuali bila tidak mampu.
Teori ini mengacu kepada bagaimana individu memenuhi kebutuhan dan
menolong keperawatannya sendiri, maka timbullah teori dari Orem tentang Self
Care Deficit of Nursing. Dari teori ini oleh Orem dijabarkan ke dalam tiga teori
yaitu :
a. Self Care (Perawatan Diri)
Teori self care berisi upaya tuntutan pelayanan diri yang sesuai dengan
kebutuhan. Perawatan diri sendiri adalah suatu langkah awal yang dilakukan
oleh seorang perawat yang berlangsung secara continue sesuai dengan
keadaan dan keberadaannya , keadaan kesehatan dan kesempurnaan.
Perawatan diri sendiri merupakan aktifitas yang praktis dari seseorang dalam
memelihara kesehatannya serta mempertahankan kehidupannya. Terjadi
hubungan antar pembeli self care dengan penerima self care dalam
hubungan terapi. Orem mengemukakan tiga kategori / persyaratan self care
yaitu : persyaratan universal, persyaratan pengembangan dan persyaratan
kesehatan. Penekanan teori self care secara umum :
1) Pemeliharaan intake udara;
2) Pemeliharaan intake air;
3) Pemeliharaan intake makanan;
4) Mempertahankankan hubungan perawatan proses eliminasi dan eksresi;
5) Pemeliharaan keseimbangan antara aktivitas dan istirahat;
6) Pemeliharaan keseimbangan antara solitude dan interaksi social
7) Pencegahan resiko-resiko untuk hidup, fungsi usia dan kesehatan
manusia
8) Peningkatan fungsi tubuh dan pengimbangan manusia dalam kelompok
sosial sesuai dengan potensinya
b. Self Care Deficit (Defisit Perawatan Diri)
Defisit perawat diri terjadi bila tindakan perawatan diri tidak adekuat dalam
memenuhi kebutuhan perawatan diri yang disadari. Teori defisit perawatan
diri Orem menjelaskan bukan hanya saat keperawatan dibutuhkan saja,
melainkan cara membantu orang lain dengan menerapkan lima metode
bantuan, yakni melakukan untuk, memandu, mengajarkan, mendukung dan
menyediakan lingkungan yang dapat meningkatkan kemampuan individu
untuk memenuhi tuntutan akan perawatan diri saat ini atau di masa yang
akan datang.
Teori yang membahas bagaimana kebutuhan "Self Care" pasien dapat
dipenuhi oleh perawat, pasien atau keduanya. Nursing system ditentukan /
direncanakan berdasarkan kebutuhan "Self Care" dan kemampuan pasien
untuk menjalani aktifitas "Self Care". Orem mengidentifikasikan klasifikasi
Nursing System :
1) The Wholly compensatory system
Merupakan bantuan secara keseluruhan, dibutuhkan untuk klien yang
tidak mampu mengontrol dan memantau lingkungannya dan berespon
terhadap rangsangan.
2) The Partly compensantory system
Merupakan bantuan sebagian, dibutuhkan bagi klien yang mengalami
keterbatasan gerak karena sakit atau kecelakaan.
3) The supportive - Educative system
Merupakan dukungan pendidikan dibutuhkan oleh klien yang
memerlukannya untuk dipelajari, agar mampu melakukan perawatan
mandiri.
4) Metode bantuan
Perawat membantu klien dengan menggunakan system dan melalui lima
metode bantuan yang meliputi :
a) Acting atau melakukan sesuatu untuk klien;
b) Mengajarkan klien;
c) Mengarahkan klien;
d) Mensupport klien.
Model Orem's menyebutkan ada beberapa kebutuhan self care yang
disebutkan sebagai keperluan self care (self care requisite), yaitu :
1) Universal self care requisite ; keperluan self care universal dan ada pada
setiap manusia dan berkaitan dengan fungsi kemanusiaan dan proses
kehidupan, biasanya mengacu pada kebutuhan dasar manusia. Universal
requisite yang dimaksudkan adalah :
a) Pemeliharaan kecukupan intake udara;
b) Pemeliharaan kecukupan intake cairan;
c) Pemeliharaan kecukupan makanan;
d) Pemeliharaan keseimabangan antara aktifitas dan istirahat;
e) Mencegah ancaman kehidupan manusia, fungsi kemanusiaan dan
kesejahteraan manusia;
f) Persediaan asuhan yang berkaitan dengan proses- proses eliminasi;
g) Meningkatkan fungsi human fungtioning dan perkembangan ke
dalam kelompok sosial sesuai dengan potensi seseorang,
keterbatasan seseorang dan keinginan seseorang untuk menjadi
normal.
2) Developmental self care requisite : terjadi berhubungan dengan tingkat
perkembangan individu dan lingkungan dimana tempat mereka tinggal
yang berkaitan dengan perubahan hidup seseorang atau tingkat siklus
kehidupan.
3) Health deviation self care requisite : timbul karena kesehatan yang tidak
sehat dan merupakan kebutuhan-kebutuhan yang menjadi nyata karena
sakit atau ketidakmampuan yang menginginkan perubahan dalam
perilaku self care.
Tujuan keperawatan pada model Orem's yang diterapkan kedalam praktek
keperawatan keluarga adalah :
1) Menolong klien dalam hal ini keluarga untuk keperawatan mandiri
secara terapeutik;
2) Menolong klien bergerak kearah tidakan-tidakan asuhan mandiri;
3) Membantu anggota keluarga untuk merawat anggota keluarganya yang
mengalami gangguan secara kompeten.
Dengan demikian maka fokus asuhan keperawatan pada model orem's
yang diterapkan pada praktek keperawtan keluaga/komunitas adalah
sebagai berikut:
a) Aspek interpersonal : hubungan didalam kelurga;
b) Aspek sosial : hubungan keluarga dengan masyarakat disekitarnya;
c) Aspek prosedural : melatih ketrampilan dasar keluarga sehingga
mampu mengantisipasi perubahan yang terjadi;
d) Aspek tehnis : mengajarkan kepada keluarga tentang tehnik dasar
yang dilakukan di rumah, misalnya melakukan tindakan kompres
secara benar.
2. Imogene M.King
Tujuan perawat adalah "untuk membantu individu menjaga atau mendapatkan
kembali kesehatan." Ranah keperawatan adalah mempromosikan, memelihara,
memulihkan kesehatan dan merawat orang sakit, terluka atau sekarat. Fungsi
perawat profesional adalah untuk menafsirkan informasi secara mendalam, yang
biasa dikenal sebagai proses keperawatan, untuk merencanakan, melaksanakan,
dan mengevaluasi asuhan keperawatan bagi individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat. King menyatakan bahwa perhatian keperawatan adalah membantu
orang berinteraksi dengan lingkungan mereka dengan cara yang akan
mendukung pemeliharaan kesehatan dan pertumbuhan menuju pemenuhan
diri. King telah memberikan asumsi khusus untuk interaksi perawat-klien:
1) Persepsi perawat dan klien mempengaruhi proses interaksi.
2) Tujuan, kebutuhan, dan nilai-nilai perawat dan klien mempengaruhi proses
interaksi.
3) Individu memiliki hak untuk mengetahui tentang diri mereka sendiri.
4) Individu memiliki hak untuk berpartisipasi dalam keputusan yang
mempengaruhi kehidupan mereka, kesehatan mereka, dan layanan
masyarakat.
5) Individu memiliki hak untuk menerima atau menolak perawatan kesehatan.
6) Tujuan dari profesional kesehatan dan tujuan penerima perawatan kesehatan
mungkin kongruen.
Bentuk macam-macam kebutuhan manusia menurut imogene king :
1) Kesehatan
King mendefinisikan kesehatan sebagai "pengalaman hidup yang dinamis
dari seorang manusia, yang berarti penyesuaian terus menerus terhadap
stressor dalam lingkungan internal dan eksternal melalui penggunaan yang
optimal dari sumber daya seseorang untuk mencapai potensi maksimal
untuk hidup sehari-hari". King menegaskan bahwa kesehatan bukan hal
yang berkelanjutan, melainkan suatu keadaan holistik dan mengidentifikasi
karakteristik kesehatan sebagai "genetik, subjektif, relatif, dinamis,
lingkungan, fungsional, budaya dan persepsi". King mendefinisikan
penyakit sebagai penyimpangan dari atau ketidakseimbangan dalam fungsi
seseorang yang normal. Penyimpangan ini mungkin berhubungan dengan
struktur biologis, hubungan psikologis, atau sosial.
2) Lingkungan
Lingkungan dan Masyarakat yang diindikasikan sebagai konsep utama
dalam sistem konseptual King tetapi tidak secara khusus didefinisikan
dalam pekerjaannya. Masyarakat dapat dipandang sebagai bagian sistem
sosial dari sistem konseptualnya. King mendefinisikan bahwa lingkungan
yang sehat adalah lingkungan yang baik secara internal dan eksternal,
King juga menyatakan bahwa' lingkungan adalah fungsi dari
keseimbangan antara interaksi internal dan eksternal.
3) Keperawatan
Keperawatan didefinisikan sebagai tindakan perawat dan klien, reaksi dan
interaksi dalam situasi perawatan kesehatan untuk berbagi informasi
tentang persepsi mereka satu sama lain dan dalam situasi
tertentu. Komunikasi ini memungkinkan mereka untuk menetapkan tujuan
dan memilih metode untuk mencapai tujuan. Tindakan didefinisikan
sebagai urutan perilaku yang melibatkan aktivitas mental dan fisik.
3. Marilyn M.Friedman
Menurut friedman struktur keluarga :
a. Pola dan Proses Komunikasi
Komunikasi dalam keluarga ada yang berfungsi dan ada yang tidak, hal ini
bisa disebabkan oleh beberapa faktor yang ada dalam komponen komunikasi
seperti : pengirim, media, pesan, lingkungandan penerima.
b. Struktur peran
Peran adalah serangkaian perilaku yang diharapkan sesuai dengan posisi
sosial yang diberikan. Yang dimaksud dengan posisi atau status adalah
posisi individu dalam masyarakat, misalnya status sebagai istri/suami atau
anak.
1) Peranan ayah : pencari nafkah, pelindung dan pemberi rasa aman,
kepala keluarga, sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta
sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya.
2) Peranan ibu : mengurus rumah tangga, pengasuh dan pendidik anak-
anaknya, pelindung dan sebagai salah satu anggota kelompok dari
peranan sosialnya, sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya,
serta bisa berperan sebagai pencari nafkah tambahan dalam keluarga.
3) Peranan anak : melaksanakan peranan psikososial sesuai dengan
tingkat perkembangannya baik fisik, mental, sosial dan spiritual.
c. Struktur kekuatan
Kekuatan merupakan kemampuan (potensial atau aktual) dari individu untuk
mengendalikan atau mempengaruhi untuk merubah perilaku orang lain ke
arah positif. Tipe struktur kekuatan:
1) Legitimate power/authority (hak untuk mengontrol, seperti orang tua
terhadap anak)
2) Referent power (seseorang yang ditiru)
3) Resource or expert power (pendapat ahli)
4) Reward power (pengaruh kekuatan karena adanya reward yang akan
diterima)
5) Coercive power (pengaruh yang dipaksakan sesuai keinginannya)
6) Informational power (pengaruh yang dilalui melalui proses persuasi)
7) Affective power (pengaruh yang diberikan melalui manipulasi dengan
cinta kasih misalnya hubungan seksual).
d. Nilai-nilai keluarga
Nilai merupakan suatu sistem, sikap dan kepercayaan yang secara sadar atau
tidak, mempersatukan anggota keluarga dalam satu budaya. Nilai keluarga
juga merupakan suatu pedoman perilaku dan pedoman bagi perkembangan
norma dan peraturan. Norma adalah pola perilaku yang baik, menurut
masyarakat berdasarkan sistem nilai dalam keluarga. Budaya adalah
kumpulan dari pola perilaku yang dapat dipelajari, dibagi dan ditularkan
dengan tujuan untuk menyelesaikan masalah.
Menurut friedman fungsi keluarga
Friedman (1992) menggambarkan fungsi sebagai apa yang dilakukan keluarga.
Fungsi keluarga berfokus pada proses yang digunakan oleh keluarga untuk
mencapai tujuan keluarga tersebut. Proses ini termasuk komunikasi diantara
anggota keluarga, penetapan tujuan, resolusi konflik, pemberian makanan, dan
penggunaan sumber dari internal maupun eksternal.
Tujuan yang ada dalam keluarga akan lebih mudah dicapai apabila terjadi
komunikasi yang jelas dan secara langsung. Komunikasi tersebut akan
mempermudah menyelesaikan konflik dan pemecahan masalah. Fungsi keluarga
menurut Friedman (1992) adalah:
a. Fungsi afektif dan koping
Keluarga memberikan kenyamanan emosional anggota, membantu anggota
dalam membentuk identitas dan mempertahankan saat terjadi stress.
b. Fungsi sosialisasi
Keluarga sebagai guru, menanamkan kepercayaan, nilai, sikap, dan
mekanisme koping, memberikan feedback, dan memberikan petunjuk dalam
pemecahan masalah.
c. Fungsi reproduksi
Keluarga melahirkan anak, menumbuh-kembangkan anak dan meneruskan
keturunan.
d. Fungsi ekonomi
Keluarga memberikan finansial untuk anggota keluarganya dan kepentingan
di masyarakat
e. Fungsi fisik
Keluarga memberikan keamanan, kenyamanan lingkungan yang dibutuhkan
untuk pertumbuhan, perkembangan dan istirahat termasuk untuk
penyembuhan dari sakit.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan di atas penulis menyimpulkan bahwa model konseptual
keperawatan merupakan suatu cara untuk memandang situasi dan kondisi pekerjaan
yang melibatkan perawat di dalamnya. Model konseptual keperawatan memperlihatkan
petunjuk bagi organisasi dimana perawat mendapatkan informasi agar mereka peka
terhadap apa yang dengan apa yang terjadi pada suatu saat juga dan tahu apa yang harus
perawat kerjakan.
Konsep dan model keperawatan yang dikembangkan oleh Orem menekankan pada
kemampuan individu dalam keluarga untuk memenuhi kebutuhan perawatan dirinya
tanpa ada ketergantungan dengan orang lain(mandiri). Untuk dapat menerapkan model
konsep atau teori keperawatan ini diperlukan suatu pengetahuan dan ketrampilan yang
mendalam terhadap teori keperawatan sehingga diperoleh kemampuan tehnikal dan
sikap yang terapeutik.
Model model konseptual keperawatan adalah sebagai berikut :
a. Self care (Orem)
b. Human beings (rogers’)
c. Adaptasi (Roy)
d. Praktek keperawatan (Neuman’s)
3.2 Saran
Berdasarkan uraian pada pembahasan di atas penulis ingin memberikan saran
pentingnya penggunaan model konseptual keperawatan menuntut perawat agar mampu
melakukan praktik keperawatan keluarga dan menyelesaikan masalah keperawatan
klien.
DAFTAR PUSTAKA
https://mahasiswakesehatan11.blogspot.com/2018/11/model-konseptual-keluarga.html?m=1
https://mydefiandiselan.blogspot.com/2017/09/odel-konseptual-praktek-keperawatan.html
https://rumah-perawat.blogspot.com/2016/11/aplikasi-teory-betty-neuman.html?m=1
https://nursingscience-2008.blogspot.com/2014/12/riwayat-hidup-imogene-m-king.html?m=1
https://docplayer.info/163242890-Model-konseptual-keperawatan-keluarga-menurut-
dorothea-e-orem-latar-belakang-dorothea-e-orem-dorothea-e-orem.html
https://slideplayer.info/slide/12047970/