Anda di halaman 1dari 3

P-4

Kalorimeter

A. Tujuan Percobaan
1. Menganalisis pengaruh kalor terhadap suatu zat
2. Menganalisis cara perpindahan kalor
3. Menerapkan Asas Black dalam pemecahan masalah
4. Menentukan kalor jenis suatu logam mengunakan kalorimeter
B. Dasar Teori
Bila benda yang bersuhu lebih tinggi dicampur dengan benda yang bersuhu lebih
rendah, kalor akan mengalir dari benda yang suhunya tinggi ke sbenda bersuhu rendah. Kalor
yang diberikan sama dengan kalor yang diterima. Asas ini pertama kali ditemukan oleh
Joseph Black (1728-1799). Sekarang setelah orang mengetahui bahwa kalor adalah salah satu
bentuk energi, asas Black dianggap tidak lain adalah hukum konservasi energi diterapkan
pada kalor.
Kalorimeter adalah alat yang sengaja dirancang untuk mengukur kalor, dan sudah
digunakan sejak Black. Pada dasarnya kalorimeter adalah wadah bejana dari logam yang
diselimuti agar kalor sukar pindah ke udara sekitar bejana. Bejana ditutup dengan tutup yang
terbuat dari bahan yang kalor jenisnya rendah, sehingga kalor yang diambil dapat diabaikan.
Pada tutupnya terdapat lubang untuk memegang thermometer dan pengaduk.
Pada percobaan ini, kalorimeter diisi air. Benda yang kalor jenisnya hendak
ditentukan dimasukkan ke dalam kalorimeter. Bila benda yang dimasukkan itu suhunya lebih
tinggi diri dari suhu kalorimeter, benda tersebut memberikan kalor kepada kalorimeter.
Misalkan massa benda yang hendak diukur kalor jenisnya adalah mb, kalor jenisnya cb, suhu
awalnya T. Misalkan massa kalorimeter mk, kalor jenisnya ck, massa pengaduk mp, kalor
jenisnya T0, dan T0 < T, setelah benda dan kalorimeter dicampurkan, misalkan suhu akhirnya
Ta, suhu kalorimeter beserta isinya naik sebesar (Ta - T0). Suhu benda yang ditentukan kalor
jenisnya turun (T - Ta)
Jadi :
Kalorimeter beserta isinya menerima kalor sebesar
𝑄𝑘 = (𝑚𝑘 𝑐𝑘 + 𝑚𝑝 𝑐𝑝 + 𝑚𝑎 𝑐𝑎 )(𝑇𝑎 − 𝑇0 )

Benda yang kalor jenisnya hendak ditentukan memberikan kalor sebesar


𝑄𝑏 = 𝑚𝑏 𝑐𝑏 (𝑇 − 𝑇𝑎 )
Karena 𝑄𝑘 = 𝑄𝑏 maka kalor jenis benda adalah
(𝑚𝑘 𝑐𝑘 + 𝑚𝑝 𝑐𝑝 + 𝑚𝑎 𝑐𝑎 )(𝑇𝑎 − 𝑇0 )
𝑐𝑏 =
𝑚𝑏 (𝑇 − 𝑇𝑎 )
C. Alat-alat Percobaan
1. Termometer
2. Kalorimeter
3. Kubus materi
4. Gelas kimia
5. Neraca
6. Klem universal
7. Pembakar spirtus
8. Statif
9. Batang gelas
10. Boss-head
11. Tali nilon
D. Metode Percobaan
1. Timbang kalorimeter kosong dan pengaduknya.
2. Isi kalorimeter kurang lebih separuhnya dengan air bersih, lalu timbang.
3. Pasang kalorimeter dan perlengkapannya seperi pada gambar

4.
5. Tunggu sekitar 1 menit lalu baca suhu kalorimeter. Catat sebagai T 0
6. Timbang balok besi, catat sebagai m b, kemudian ikatkan dengan benang.
7. Isi gelas kimia sampai ¾ penuh dan ukur suhunya
8. Masukkan balok besi ke dalam gelas kimia, lalu tempatkan pemanas uap di atas kasa
pada kaki tiga.
9. Nyalakan pembakar spirtus dan pasang di bawah gelas kimia untuk dididihkan.
10. Teruskan memanaskan gelas kimia sampai mendidih dan biarkan air mendidih selama
1 menit
11. Catat suhu air di dalam gelas kimia tersebut, inilah suhu awal benda yang dipanaskan.
Catat sebagai Tb.
12. Buka penutup kalorimeter, pegang beserta jaketnya sedekat mungkin dengan gelas
kimia, lalu angkat balok besi dari dalam gelas kimia kemusian cepat-cepat masukkan
ke dalam kalorimeter.
13. Cepat-cepat tutup kembali kalorimeter dan aduk-aduk lah sambil mengamati suhu
thermometer pada kalorimeter. Tunggu sampai suhu tidak berubah. Inilah suhu akhir
kalorimeter, catat sebagai Ta.
14. Dengan menggunakan persamaan di atas hitunglah kalor jenis besi
E. Tugas Pendahuluan
1. Apa perbedaan suhu dan kalor?
2. Bagaimana proses perpindahan suhu dan kalor?
3. Apa kaitan asas Black dengan hukum konservasi energi?
F. Tugas Praktikum
1. Bandingkan hasil perhitungan dengan hasil yang lebih teliti yaitu 460 J/kgK
2. Pada suhu berapa air mulai mendidih dan bagaimana suhu ketika air sudah mendidih?
3. Apakah pemanasan menyebabkan suhu naik?

Anda mungkin juga menyukai