Anda di halaman 1dari 5

Nama : Wulan Shinta Prastanti

Nim : 170005101

Tugas : UAS Bimbingan Konseling di SD

1. A. Kompetensi guru di SD dalam pelaksanaan BK


 guru bimbingan dan konseling harus dibekali berbagai keahlian, seperti menguasai
esensi pelayanan bimbingan dan konseling, kemampuan mengimplementasikan
kolaborasi intern di tempat kerja, menguasai konsep dan praksis assessment untuk
memahami kondisi, kebutuhan dan masalah konseli; menguasai kerangka teoritik dan
praksis bimbingan dan konseling, keterampilan merancang program bimbingan dan
konseling, keterampilan dalam mengimplementasikan program bimbingan dan
konseling secara komprehensif, dan menilai proses dan hasil kegiatan layanan
bimbingan dan konseling (Setyoningtyas, Mugiarso, & Nusantoro, 2014).
 Setiap Sekolah Dasar idealnya harus memiliki seorang guru bimbingan dan konseling
atau konselor.
 Dengan begitu, guru bimbingan dan konseling atau konselor tersebut dapat
bekerjasama dengan guru kelas dan guru mata pelajaran dalam membantu peserta
didik mencapai perkembangan optimal.
 Namun, pada kondisi belum tersedianya guru bimbingan dan konseling atau konselor
di Sekolah Dasar maka penyelenggaraan bimbingan dan konseling dapat ditugaskan
pada guru kelas terlatih atau kompeten (Farozin et al., 2016)

B. strategi guru kelas dalam melaksanakan bimbingan dan konseling

(a) memadukan materi BK dengan materi pelajaran,

(b) memilih metode dan media pembelajaran yang sesuai,

(c) melaksanaksanakan remedial,

(d) membangun komunikasi empatik dengan peserta didik,

(e) memberikan teladan,

(f) memberikan apresiasi dan penguatan terhadap perilaku peserta didik yang positif,

 (g) bekerjasama dengan berbagai pihak dalam mengidentifikasi dan memilih berbagai
alternative bantuan yang dapat diberikan kepada peserta didik

(h) melakukan alih tangan


2. PERENCANAAN PENGORGANISASIAN

Manajemen Bimbingan

PELAKSANAAN

EVALUASI

HASIL PENDUKUNG / PENGHAMBAT


Penjelasan :

1. Perencanaan bimbingan konseling adalah langkah penting untuk merumuskan


mengenai apa yang akan diharapkan dan apa yang harus dilakukan. Perencanaan ini
harus dilakukan secara matang mulai dari program yang akan dilaksanakan hingga
disusun secara matang dan sistematis hingga evaluasi programnya.

Maka berikut ini adalah langkah-langkah yang dilakukan dalam menyusun


program Bimbingan Konseling di sekolah maupun madrasah.

 Menentukan karakteristik siswa. Penentuan karakteritik siswa merupakan hal yang sangat
penting karena layanan bimbingan konseling diadakan adalah untuk membantu siswa.
Jadi layanan tersebut harus disesuaikan dengan karakteristik siswa.
 Penyusunan program. Setelah identifikasi karakteristik siswa barulah dapat dilakukan
penyusunan program yang meliputi
 Identifikasi kebutuhan. Yakni penyusunan program harus disesuaikan dengan kebutuhan
nyata siswa secara lengkap dan mneyeluruh.
 penyusunan rencana kegiatan yakni bentuk kegiatan yang seperti apa saja yang akan
dilakukan, pelaksanaan  kegiatan yang telah disusun serta penilaian kegiatan agar dapat
dijadikan feedback dalam kegiatan layanan berikutnya.

Tahap perencanaan yang dilakukan di SD Muhammadiyah Sangonan 2 yakni


dengan program bimbingan dan konseling yang sudah disusun dengan tujuan untuk
mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh peserta didik secara sistematis dan terarah.
Penyusunan program bimbingan konseling di SD Muhammadiyah Sangonan 2 dibahas
melalui agenda rapat yang dilaksanakan seminggu sekali oleh guru-guru kelas, terutama
oleh wali kelas.

2. Tahap pelaksanaan memiliki peran penting dalam pencapaian tujuan layanan


bimbingan dan konseling. Pada tahap ini, guru harus memperhatikan berbagai hal yang
dapat mendukung tercapainya program layanan bimbingan dan konseling.
Di SD Muhammadiyah Sangonan 2 rahap pelaksanaannya dilakukan oleh guru
kelas. Guru mengamati baik itu sikap maupun prestasi siswa. Seperti melakukan
pendekatan ketika siswa sedang bermain perosotan, guru biasanya mengajak berbicara
santai. Terkadang ada juga peserta didik yang langsung masuk ke ruang guru untuk
menceritakan semua permasalahan yang ia alami, contohnya seperti timbul masalah
dengan pihak A baik itu sikap maupun prestasi. Selain itu juga dari guru krlas, bimbingan
konseling juga dilaksanakan pada saat kegiatan “pembinaan” . Di SD Muhamadiyah
Sangonan 2, setiap hari Rabu setelah shalat dhuhur dan hari Sabtu pukul 07.00
dilaksanakan kegiatan pembinaan yang disi oleh Bapak Nanang. Biasanya pembinaan
tersebut diawali dengan membaca Al-Quran dan dilanjut membaca dongeng, berceramah,
dll. Bapak Nanang pun sering memanggil siswa yang sedang bermasalah untuk
menemuinya dikantor guru dan member motivasi

3. Tahap evaluasi merupakan tahap selanjutnya dalam proses layanan bimbingan


dan konseling setelah tahap pelaksanaan. Evaluasi atau penilaian diperlukan untuk
memperoleh informasi terkait dengan keefektifan layanan yang dilaksanakan.
Aspek yang dinilai baik dalam proses maupun hasil salah satunya adalah
kesesuaian antara program dengan pelaksanaan. Selain itu, keterlaksanaan program
juga menjadi aspek yang dinilai dalam proses maupun hasil kegiatan. Hambatan-
hambatan yang dijumpai dan dampak layanan terhadap kegiatan belajar mengajar
juga termasuk didalam aspek yang dinilai. Kemudian respon peserta didik, personel
sekolah, orang tua, serta masyarakat terhadap layanan termasuk aspek yang dinilai
dalam proses maupun hasil kegiatan. Selanjutnya, aspek yang dinilai dalam tahap
evaluasi menyangkut tentang perubahan kemajuan peserta didik dilihat dari
pencapaian tujuan. Tugas-tugas perkembangan dan hasil belajar termsuk
didalamnya. Hal lain yang menjadi aspek penilaian yaitu keberhsilan peserta didik
setelah menamatkan sekolah baik pada studi lanjutan ataupun kehidupan di
masyarakat.
Tahap evaluasi di SD Muhammadiyah Sangonan 2 yaitu biasanya guru
memanggil wali murid mengenai masalah yang dihadapi oleh siswa. Jika permasalahan
tersebut bisa di selesaikan dengan wali murid tersebut, selanjutnya pihak wali kelas
hanya memberikan arahan dan motivasi kepada siswa. Untuk permasalahan yang besar
seperti mencuri, memukul dan lainnya, di SD Muhammadiyah Sangonan 2 belum ada.
Permasalahan-permasalahan yang muncul seperti ejek-ejekan, bercanda yang kelewatan,
malas-malasan dikelas, jarang mengerjakan PR biasanya diselesaikan dengan cara
ngobrol santai kepada siswa akibatnya akan seperti apa semisal tidak mengerjakan PR
dan lainnya. Guru kelas selalu memberikan motivasi kepada siswa untuk rajin didalam
pembelajaran dan guru juga selalu memberikan contoh positif dan negatifnya dari
pemasalahan yang siswa hadapi.

Anda mungkin juga menyukai