DENGAN PARKINSON
Makalah
Diajukan Oleh :
Kelompok 7
1
LEMBAR PERSETUJUAN
Makalah
Diajukan Oleh
Kelompok 7
Pembimbing
2
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT atas segala
rahmat dan hidayahnya yang tercurahkan sehingga penulis dapat menyelesaikan
mkalah ini. Sholawat dan salam semoga dilimpahkan olehNya kepada suri
tauladan Nabi Muhammad SAW, para sahabat, dan semua pengikutnya yang
setia hingga akhir zaman.
Penulis
3
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
LEMBAR PERSETUJUAN .......................................................................... ii
KATA PENGANTAR.................................................................................... v
DAFTAR ISI .................................................................................................. vii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................... 1
A. Latar Belakang............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah....................................................................... 3
C. Tujuan Penelitian......................................................................... 3
BAB IV PENUTUP....................................................................................... 21
A. Kesimpulan.................................................................................. 21
B. Saran............................................................................................ 21
DAFTAR PUSTAKA
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
ditandai dengan gejala seperti resting tremor (tremor pada saat istirahat),
gerakan di tubuh) dan gejala yang lain seperti kedipan mata berkurang,
gangguan motorik, wajah tanpa ekspresi maupun gangguan daya ingat oleh
sebelum usia 40 tahun terjadi kurang dari 5%. Onset yang lebih awal bisa
penyakit ini berkisar 100-200 per 100.000 orang dan insiden tahunannya
yang berlokasi di area otak lain yang saling terkoneksi. Fase pre-motor atau
5
prodromal dimulai sekitar 12-14 tahun sebelum PD terdiagnosis.
Kerusakan awalnya terjadi pada sistem saraf otonom perifer dan atau
2016, terdapat 6,1 juta orang dengan penyakit Parkinson di seluruh dunia.
berjumlah hanya 2,5 juta orang di seluruh dunia. Penderita Parkinson yang
berjumlah 3,2 juta orang dan wanita berjumlah 2,9 juta orang. Di antara
seluruh jumlah penderita Parkinson pada 2016, 2,1 juta orang berasal dari
negara dengan indeks sosiodemografik tinggi, 3,1 juta berasal dari negara
dengan indeks sosiodemografik menengah, dan 0,9 juta berasal dari negara
yaitu umur 85-89 tahun dan menurun setelah umur 89 tahun. ( GDB, 2016)
6
Parkinson menyebabkan 211.296 kematian dan 3,2 juta orang
hidup dengan disabilitas di seluruh dunia pada tahun 2016. Total kasus
menempati peringkat ke-12 di dunia atau peringkat ke-5 di Asia pada tahun
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
parkinson.
2. Tujuan Khusus
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian parkinson
2012)
B. Etologi
sel- sel saraf pada basal ganglia sehingga pembentukan serta sumber
2. parkinsonisme sekunder
1) post infeksi
5) neurosyphilis
C. Patofisiologi
dalam substansi anigra dan korpus striatum. Penipisan kadar dopamin dalam
9
D. Klasifikasi
stadium yaitu :
perasa, tetapi seluruh ADL setiap hari dapat di lakukan dengan baik.
4. Stadium IV : pasien tidak bisa lagi berjalan namun masih dapat duduk
trauma, iskemik.
10
6. Pseudoparkinson (parkinson semu), merupakan gabungan dari beberapa
E. Manifestasi Klinis
refleks postural. Tanda awal meliputi kaku ekstremitas dan menjadi kaku
seringkali pada salah satu tangan dan lengan, kemudian ke bagian yang
lain, dan akhirnya bagian kepala, walaupun tremor ini tetap unilateral.
supinasi) pada lengan bawah dan telapak tangan, dan gerakan ibu jari
Akhirnya ekstremitas kaku dan menjadi terlihat lemah. Karena hal ini
dimana saat bicara wajah seperti topeng (sering mengedipkan mata), raut
11
Terdapat kehilangan refleks postural, dan pasien berdiri dengan
5. Berdiri kaku.
7. Akinesia.
F. Komplikasi
Menurut Tarwoto dkk, 2007 Komplikasi yang mungkin terjadi
pada pasien dengan parkinson adalah:
1. Gangguan motorik
2. Kerusakan berjalan, keseimbangan dan postur
3. Gangguan autonom
12
4. Dimensia
5. Depresi
G. Pemeriksaan diagnostik
Tidak ada test diagnostik khusus pada pasien parkinson, pada
pasien parkinson test diagnostik umumnya untuk mengetahui efek samping/
komplikasi seperti adakah skoliosis, kelemahan otot. Analisis yang spesifik
melalui pemeriksaan cairan serebrospinalis yang menunjukkan adanya
penurunan kadar dopamin. (Tarwoto,dkk:2007)
Penegakan diagnostik hanya didasarkan pada tanda dan gejala
klinis serta pemeriksaan neurologis. Gejala khas yang ditemukan pada
pasien parkinson adalah: tremor, kekakuan, bradikinesia, dan ketidak
setaibilan postur. Gambar pemindaian PET (positon Emission Tomografi)
dan SPECT (Single Proton Emision Theraphy) dapat menunjukkan
penurunan aktifitas dopamin, sedangkan CT scan dan MRI dapatdigunakan
untuk menyingkirkan kemungkinan kelainan neurologi akibat penyakit
vaskular ataupun atropi serebri. (Hartono, A, 2010)
H. Pengobatan
Beberapa obat yang diberikan pada penderita penyakit parkinson
(Hartono, A, 2010) :
1. Antikolinergik.
Benzotropine(Cogentin), trihexyphenidyl (Artane). Berguna
untuk mengendalikan gejala dari penyakit parkinson. Untuk
menghaluskan pergerakan, mengontrol tremor dan kekakuan.
2. Carbidopa/levodopa.
Merupakan preparat yang paling efektif untuk menghilangkan gejala
Derivat dopamin-agonis-ergot berguna jika ditambahkan kedalam
levodopa untuk mempelancar fluktasi klinis.
13
3. Obat-obat antihistamin
Untuk menghilangkan tremor. Preparat antivirus, Amantandin
hidroklorida, digunakan untuk mengurangi kekakuan, tremor dan
bradikinestesia.
4. Inhibitor MAO untuk menghambat pemecahan dopamine.
14
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
1. Anamnesis
Identitas klien meliputi nama, umur, jenis kelamin, pendidikan,
alamat, pekerjaan, agama, suku bangsa, tanggal dan jam masuk rumah
sakit, nomor register, dan diagnosa medis. Keluhan utama yang sering
menjadi alasan klien dan keluarga untuk meminta pertolongan kesehatan
adalah penurunan daya ingat, hipersalivasi, dan gangguan gerak
ekstremitas.
2. Riwayat penyakit saat ini
Pada anamnesa, klien mengeluhkan adanya gangguan gerak,
tremor, kesulitan melakukan ADL.. Pada beberapa kasus, keluarga sering
mengeluhkan bahwa klien sering mengalami gemetaran, gangguan
berjalan, serta resiko terjatuh.
3. Riwayat Penyakit Dahulu
Pengkajian yang perlu ditanyakan meliputi adanya riwayat
hipertensi, diabetes mellitus, penyakit jantung, penggunaaan obat-obatan
anti ansietas dalam jangka waktu yang lama.
4. Riwayat Penyakit Keluarga
Penyebab penyakit Parkinson ditemukan memiliki hubungan
genetik yang jelas. Adanya riwayat penyakit parkinson pada keluarga
meningakatkan faktor resikomenderita penyakit parkinson sebesar 8,8 kali
pada usia kurang dari 70 tahundan 2,8 kali pada usia lebih dari 70 tahun.
Meskipun sangat jarang, jika disebabkan oleh keturunan, gejala
parkinsonisme tampak pada usia relatif muda.
5. Pengkajian Psiko Sosio Spiritual
Pengkajian mekanisme koping yang digunakan klien untuk
menilai respons emosi klien terhadap penyakit yang dideritanya dan
perubahan peran klien dalam keluarga dan masyarakat serta respons atau
15
pengaruhnya dalam masyarakat. Adanya perubahan hubungan dan peran
kerana klien mengalami kesulitan untuk berkomunikasi akibat gangguan
bicara. Pola persepsi dan konsep diri didapatkan klien merasa tidak
berdaya, tidak ada harapan, mudah marah, dan tidak kooperatif.
6. Pemeriksaan fisik
Setelah melakukan anamnesis yang mengrah pada keluhan-
keluhan klien, oemeriksaan fisik sangat berguna untuk mendukung data
dari pengkajian anamnesis. Pemeriksaan fisik sebaiknya dilakukan per
sistem dan terarah(B1-B6) dengan fokus pemeriksaan pada B3(Brain) dan
dihubungkan dengan keluhan-keluhan klien serta B6 (Bone) yang spesifik
pada ekstrimitas.
a. Keadaan Umum
Klien dengan penyakit Parkinson umumnya mengalami
gangguan motorik, terjadi tremor, kekakuan, hipersalivasi.
b. B1 (Breathing)
Gangguan fungsi pernapasan berkaitan dengan hipoventilasi,
inaktivitas, aspirasi , makanan atau saliva, dan berkurangnya fungsi
pembersihan saluran napas.
1) Inspeksi, didapatkan klien batuk atau penurunan kemampuan
untuk batuk efektif, peningkatan produksi sputum, sesak napas,
dan penggunaan otot bantu napas.
2) Palpasi, taktil premitus seimbang kanan dan kiri.
3) Perkusi, adanya suara resonan pada seluruh lapangan paru.
4) Auskultasi, bunyi napas tambahan seperti napas berbunyi, ronkhi
pada klien dengan peningkatan produksi sekret dan kemampuan
batuk yang menurun yang sering didapatkan pada klien dengan
inaktivitas.
c. B2 (Blood)
Hipotensi postural berkaitan dengan efek samping pemberian
obat dan juga gangguan pada pengaturan tekanan darah oleh sistem
saraf otonom.
16
d. B3 (Brain)
Pengkajian B3(brain) merupakan pemeriksaan fokus dan lebih
lengkap dibandingkan pengkajian pada sistem lainnya.Inspeksi umum
didapatkan berbagai manifestasi akibat perubahan status kognitif
klien.
1) Pemeriksaan Fungsi Serebri
a) Status mental
Biasanya status mental klien mengalami perubahan yang
berhubungan dengan penurunan status
b) Tingkat kesadaran
Tingkat kesadaran klien biasanya apatis dan juga bergantung
pada perubahan status kognitif klien.
2) Pemeriksaan saraf cranial
a) Saraf I. Biasanya pada klien dengan penyakit Parkinson tidak
ada kelainan dan fungsi penciuman tidak ada kelainan.
b) Saraf II. Hasil tes ketajaman penglihatan mengalami perubahan
sesuai tingkat usia. Klien dengan penyakit Parkinson
mengalami penurunan ketajaman penglihatan.
c) Saraf III, IV, VI. Pada beberapa kasus penyakit Parkinson
biasanya tidak ditemukan adanya kelainan pada nervus ini.
d) Saraf V. Wajah simetris dan tidak ada kelainan pada nervus
ini.
e) Saraf VII. Persepsi pengecapan dalam batas normal.
f) Saraf VIII. Adanya tuli konduktif dan tuli persepsi
berhubungan proses senilis dan penurunan aliran darah
regional.
g) Saraf IX dan X. Didapatkan kesulitan dalam menelan makanan
yang berhubungan dengan perubahan status kognitif.
h) Saraf XI. Tidak ada atrofi otot sternokleidomastoideus dan
trapezius.
17
i) Saraf XII. Lidah simetris, tidak ada deviasi pada satu sisi dan
tidak ada fasikulasi. Indra pengecapan normal.
3) Sistem Motorik
a) Inspeksi umum, pada tahap lanjut, klien akan mengalami
perubahan dan penurunan pada fungsi motorik secara umum.
b) Tonus otot didapatkan meningkat.
c) Keseimbangan dan koordinasi, didapatkan mengalami
gangguan karena adanya perubahan status kognitif dan
ketidakkooperatifan klien dengan metode pemeriksaan.
4) Pemeriksaan Refleks
Pada tahap lanjut penyakit Parkinson, sering didapatkan
bahwa klien kehilangan refleks postural , apabila klien mencoba
untuk berdiri klien akan berdiri dengan kepala cenderung ke depan
dan berjalan dengan gaya berjalan seperti di dorong. Kesulitan
dalam berputar dan hilangnya keseimbangan(salah satunya ke
depan atau ke belakang) dapat menimbulkan sering jatuh.
5) Sistem Sensorik
Sesuai berlanjutnya usia, klien dengan penyakit Parkinson
mengalami penurunan terhadap sensorik secara progresif.
Penurunan sensorik yang ada merupakan hasil dari neuropati yang
dihubungkan dengan disfungsi kognitif dan persepsi klien secara
umum.
e. B4 (Bladder)
Pada tahap lanjut, beberapa klien sering berkemih tidak pada
tempatnya, biasanya yang berhubungan dengan penurunan status
kognitif pada klien Parkinson. Penurunan refleks kandung kemih yang
bersifat progresif dan klien mungkin mengalami inkontinensia urin,
ketidak mampuan mengkomunikasikan kebutuhan, dan ketidak
mampuan untuk menggunakan urinal karena kerusakan kontrol
motorik dan postural.
f. B5 (Bowel)
18
Pemenuhan nutrisi berkurang yang berhubungan dengan asupan
nutrisi yang kurang karena kelemahan fisik umum dan perubahan
status kognitif. Karena penurunan aktifitas umum, klien sering
mengalami konstipasi
g. B6 (Bone)
Pada tahap lanjut biasanya didapatkan adanya kesulitan untuk
beraktivitas karena gangguan koordinasi gerak, kelemahan umum dan
penurunan status kognitif menyebabkan masalah pada pola aktifitas
dan pemenuhan aktivitas sehari-hari. Adanya gangguan keseimbangan
dan koordinasi dalam melakukan pergerakan disebabkan karena
perubahan pada gaya berjalan dan kaku seluruh gerakan akan
memberikan risiko pada trauma fifik bila melakukan aktivitas
B. Diagnosa Keperawatan
19
C. Intervensi Keperawatan
20
2. Resiko cedera berhubungan dengan resiko kelemahan, ketidakmampuan
untuk mengenali / mengidentifikasi bahaya dalam lingkungan. (00035)
21
3. Gangguan pola tidur berhubungan dengan gangguan konsep neuro
psikiatrik, ketidakmampuan mengontrol tidur. (00198)
22
4. Defisit perawatan diri berhubungan dengan gangguan kognitif,
keterbatasan fisik.
23
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penyakit parkinson merupakan suatu gangguan neurologis
progresif yang mengenai pusat otak yang bertanggung jawab untuk
mengontrol dan mengatur gerakan. Karakteristik yang muncul berupa
bradikinesia (perlambatan gerakan), tremor, dan kekakuan otot (Smeltzer
dan Bare, 2012)
. Etiologi yang mendasarinya mungkin berhubungan dengan virus,
genetik, toksisitas, atau penyebab lainnya yang tidak diketahui. Pada
penyakit Parkinson dopamin menipis dalam subtansia nigra dan korpus
stratum. Penipisan kadar dopamin dalam basal ganglia berhubungan dengan
adanya bradikinesia, kekakuan, dan tremor. Aliran darah serebral regional
menurun pada klien dengan penyakit Parkinson, dan ada kejadian demensia
yang tinggi.
Klasifikasi penyakit Parkinson adalah Sindrom paraparkinson
( parkins plus ), Parkinsonismus sekunder/ simtomatik , dan Parkinsonismus
primer/idiopatik paralysis agitans.
Ada beberapa terapi yang digunakan untuk pengobatan penyakit
Parkinson, diantaranya terapi obat (farmokologi), deep brain simulations
(DBS), terapi fisik, terapi suara, terapi gen, pencangkokan syaraf, operasi,
terapi neuroprotekstif, nutrisi, qigong dan botox.
Penatalaksanaan medis meliputi pemberian Antihistamin, terapi
anti koligenergik, amantadin hidrokhlorida, terapi levodopa, Derivat Ergoet-
Angonis Dopamin, Inhibitor MAO, dan antidepresan.
B. Saran
Setelah membaca makalah ini diharapkan mahasiswa mampu
melakukan asuhan keperawatan secara komprehensif pada klien Parkinson
dan mampu menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
24
DAFTAR PUSTAKA
25
Maurice Victor, Allan H. Ropper, Raymond D, (2000). Adams & Victor's
Principles Of Neurology 7th edition. Parkinson Disease (Paralysis
Agitans)
Nurarif, A. H. & Kusuma, H., 2015. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan
Diagnosa Medis & NANDA NIC-NOC. Yogyakarta: Mediaction
Publishing.
Price, S. A. & Wilson, L. M., 2006. Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses
Penyakit. Jakarta: EGC.
Sjamsuhidajat, R. & Jong, W. d., 2011. Buku Ajar Ilmu Bedah. Jakarta: EGC.
Smeltzer, S. C., Bare, B. G., Hinkle, J. L. & Cheever, K. H., 2010. Brunner &
Suddarth's Textbook of Medical-Surgical Nursing 12th Edition.
Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins.
Sudoyo, A. W., 2007. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: EGC.
Tarwoto, dkk. 2007. Keperawatan Medikal Bedah Gangguan Sistem Persarafan.
Jakarta: CV.Sagung Seto.
Tortora, G. J. & Derrickson, B., 2014. Principles of Anatomy and Physiology.
USA: John Wiley and Son Inc.
26