1. Single Coil
Jenis single coil atau coil tabung menjadi komponen yang populer untuk
sistem pengapian konvensional dan sistem pengapian transistor. Sesuai
namanya, coil ini hanya berjumlah satu untuk mensuplai energi listrik
bertegangan tinggi ke masing-masing busi.
Dual coil pack, memiliki bentuk yang lebih kecil dibandingkan coil jenis
tabung. Dual coil pack hampir sama dengan individual coil pack namun
jumlah coil pada dual coil pack berjumlah dua buah yang bekerja secara
bergantian.
Sehingga saat salah satu coil bekerja, maka akan menghasilkan output
yang dikirimkan ke dua silinder. Sehingga dua busi akan bekerja bersama
saat langkah kompresi dan langkah buang.
Untuk jumlah lilitan, kumparan primer memiliki jumlah lilitan kawat lebih
sedikit dibandingkan jumlah lilitan kawat kumparan sekunder. Didalam
ignition coil, kumparan primer terletak diluar kumparan sekunder. Hal ini
akan membuat induksi elektromagnetik lebih maksimal.
Kumparan primer memiliki dua buah terminal yaitu terminal positive dan
terminal negative. Terminal positif terhubung dengan arus listrik yang
berasal dari baterai, sementara terminal negative terhubung dengan
kontak point (platina).
Advertisement
2. Kumparan Sekunder
3. Komponen Penyekat
Pada ignition coil biasa atau tabung, terdapat isolator penyekat berupa
kertas khusus yang terletak diantara kedua kumparan. Kertas ini
berbahan khusus sehingga dapat menahan terjadinya hubungan arus
listrik pada tegangan yang tinggi.
Sedangkan pada ignition coil modern, model lilin lebih populer digunakan
sebagai penyekat. Karena lebih fleksibel dan dapat memenuhi ruangan
kosong pada coil yang berbentuk lebih kecil.
Saat mesin mulai bekerja, maka platina juga akan mulai membuka dan
menutup. Saat platina terbuka, arus listrik dari terminal negative coil juga
terputus. Sehingga terjadi pergerakan medan magnet pada coil sebelum
akhirnya menghilang.
Pergerakan itu diarahkan menuju kumparan sekunder berkat desain
penempatan coil yang berlapis. Sehingga saat arus primer terputus
medan magnet akan bergerak kedalam mengenai kumparan sekunder
dengan cepat sebelum menghilang.
Koil pengapian (ignition coil) berfungsi untuk menaikkan tegangan baterai (12 volt) menjadi sumber
tegangan tinggi 10 kilo volt atau lebih yang dibutuhkan untuk menghasilkan loncatan bunga api pada
busi. Kenapa membutuhkan tegangan tinggi? karena untuk menghasilkan percikan, listrik harus
melompati celah udara antara dua elektroda busi, sedangkan udara adalah isolator (penghantar
listrik jelek) sehingga dibutuhkan tegangan listrik yang tinggi agar listrik dapat meloncati celah udara
tersebut sehingga terbentuk percikan bunga api pada busi.
Pada koil pengapian terdapat dua kumparan yaitu kumparan primer dan kumparan sekunder yang
digulung pada inti besi. Kumparan-kumpuran tersebut terbuat dari baja silikon tipis dan bertugas
menaikkan tegangan rendah dari baterai (12 volt) menjadi tegangan tinggi (10 kv atau lebih) melalui
proses induksi elektromagnetik.
Untuk mencegah adanya hubungan singkat maka diantara kedua kumparan tersebut disekat kertas
khusus yang memiliki tahanan sekat tinggi. Ujung kumparan primer dihubungkan pada terminal
negatif primer sedangkan ujung satunya lagi dihubungkan pada terminal positif primer. Sedangkan
kumparan sekunder juga dihubungkan pada terminal positif primer dan pada ujung satunya
dihubungkan dengan tegangan tinggi.
Medan magnet dibangkitkan katika ada arus yang mengalir pada kumparan primer. Garis gaya
magnet yang ditimbulkan pada inti besin berlawanan arah dengan garis gaya manget pada kumparan
primer. Arus yang mengalir di rangkaian primer tidak dapat langsung mencapai maksimum, karena
ada perlawanan oleh induksi diri di kumparan primer. Sehingga membutuhkan jeda agar tercapai
arus yang maksimum.
Jika ada arus yang mengalir pada kumparan primer lalu arus tersebut diputuskan secara tiba-tiba
(platina membuka) maka akan dihasilkan tegangan tinggi secara induksi sendiri pada kumparan
primer sebesar 300 sampai dengan 400 volt dengan arah arus yang searah arus yang mengalir
sebelumnya. Arus ini lalu disimpan sementara pada kondensor. Jika platina menutup lagi maka listrik
yang ada pada kondensor tadi diteruskan ke rangkaian sehingga arus primer menjadi penuh. Lalu
apa yang terjadi pada kumparan sekunder?
Karena kumparan sekunder terletak dalam satu garis atau pada satu inti besi dengan kumparan
primer, maka ketika arus pada kumparan primer diputuskan akan dihasilkan tegangan yang tinggi (10
kv atau lebih) pada kumparan sekunder berupa induksi, dengan arah yang berlawanan garis gaya
magnet di kumparan primer.
Koil pengapian dapat menghasilkan atau membangkitkan tegangan tinggi jika arus primer
diputuskan secara tiba-tiba dengan jalan membuka kontak platina. Arus listrik yang dihasilkan pada
kumparan primer dan sekunder dapat digambarkan dalam diagram sebagai berikut:
Dari gambar di atas kita dapat melihat bahwa besarnya arus yang mengalir pada kumparan primer
tidak bisa langsung maksimum ketika platina terhubung (menutup), hal ini karena arus tidak
langsung mengalir menuju kumparan primer. Dengan adanya tahanan pada kumparan primer
mengakibatkan terjadnya perubahan gaya maget yang terjadi secara bertahap. Lalu tegangan tinggi
pada kumparan sekunder terjadi dalam waktu yang singkat. Dan besarnya tegangan yang ada di
kumparan sekunder ini ditentukan oleh beberapa faktor ini:
1. Banyaknya jumah garis gaya magnet, semakin banyak jumah garis gaya magnet yang
terbentu pada kumparan, maka semakin besar pula tegangan yang dihasilkan melalui
induksi.
2. Banyaknya kumparan, semakin banyak jumlah lilitan yang ada pada kumparan, maka
semakin tinggi tegangan yang dihasilkan. Pada poin ini mungkin sobat lebih tahu jika pernah
bermain tamiya dan mensetting dinamo tamiya.
3. Yang terakhir yaitu perubahan garis gaya magnet, semakin cepat berubahnya garis gaya
magnet pada kumparan, maka semakin tinggi tegangan yang dihasilkan pada kumparan
sekunder.
Dan pada intinya atau kesimpulannya adalah untuk membangkitkan tegangan pada kumparan
sekunder, maka arus yang mengalir pada kumparan primer sebisa mungkin harus besar dan
pemutusan arusnya harus terjadi secepat mungkin. Itulah prinsip cara kerja koil pengapian (ignition
coil).