Karakteristik Pemegang Amânah Dalam Al Q b506098d
Karakteristik Pemegang Amânah Dalam Al Q b506098d
*) Coresponding Author
Abstract
There are three important components in amâna. Of course amâna itself, giver and receiver or holder.
Man is an ultimate receiver in amâna. However, not all can maintain and fulfill amâna but also a
competent holder of amâna who have doing this. Based on the Josef, Moses and Thalut stories. There are
three clasifications characteristics that must be owned by the holder of amâna, that is spiritual
characteristics, operational characteristics and emotional characteristics.
Keyword: amâna,holder; Quran; characteristic
Abstrak
Ada tiga komponen penting dalam konsep amânah, yaitu amânah, pemberi dan penerima atau
pemegang. Manusia adalah penerima amânah yang hakiki. Namun tidak semuanya mampu menjaga dan
menunaikannya secara baik, melainkan pemegang amânah yang kompeten yang mamapu melakukannya.
Berdasar pada kisah Nabi Yusuf, Musa dan Thalut. Terdapat tiga klasifikasi karakteristik yang harus
dimiliki oleh pemegang amânah: karakteristik spiritual, karakteristik operasional dan karakteristik
emosional.
Kata kunci: amânah; pemegang; al-Qur’an; karakteristik
185
186 | Mashdar : Jurnal Studi al-Quran dan Hadis, Vol.1, No.2, (2019)
َضي َاَّلل َعنه َقال َقال َرسول َاَّلله …عن َأهِب َهري رة َر ه research), dengan metode tematik
Artinya: … dari Abu Hurairah r.a mengatakan; yang terkandung di dalam data yang
Rasulullah shallallahu 'alaihi dihimpun melalui riset kepustakaan.
wasallam bersabda: "Jika amanat
telah disia-siakan, tunggu saja
PEMBAHASAN
kehancuran terjadi." Ada seorang
sahabat bertanya; 'bagaimana
maksud amanat disia-siakan? 'Nabi A. Makna Karakteristik
menjawab:"Jika urusan diserahkan
bukan kepada ahlinya, maka Karakteristik berasal dari kata
tunggulah kehancuran itu." (H.R. al-
Bukhâri).3 karakter yang diberi imbuhan istik. Karakter
(Inggris: character) berasal dari bahasa
2
M. Dawam Raharjo, Ensiklopedi al-Qurân: Yunani, yaitu charasein yang berarti to
Tafsir Sosial Berdasarkan Konsep-Konsep Kunci,
(Jakarta: Paramadina, 1998), h. 189. engrave. Kata to engrave bisa diartikan
3
Muhammad bin Ismâ’îl al-Bukhâri, Shahîh
dengan mengukir, melukis, memahatkan
al-Bukhâri, (CD ROM Lidwa Pustaka) hadis No:
6015
Abdul Halim, dkk, Karakteristik Pemegang Amânah dalam... | 187
4
dan ‘ain fi’il mudharinya, yaitu َيمن َ َ* ام َنlihat M.
John M Echols dan Hassan Shadily, Kamus
Quraish Shihab, ed, Ensiklopedi al-Qur’ân: Kajian
Inggris Indonesia, (Jakarta: Gramedia, 1987), h.
Kosakata, (Jakarta: Lentera Hati, 2007), j. 1, h. 83.
214.
5
9
Ahmad bin Fâris, Mu’jam Maqâyîs al-
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus
Lugah, (Beirut: Dâr al-Jail, 1991), jilid 1, h. 133.
Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Pusat Bahasa 10
Al-Râghib al-Ashfahâni, Al-Mufradât fî
Departemen Pendidikan Nasional, 2008), h. 682.
6 Gharîb al-Qur’ân (Beirut: Dâr al-Ma’arif, t.tt), h.
Soejono Soekanto, Kamus Sosiologi,
25.
(Jakarta: Rajawali Pers, 1993), h. 74. 11
7 Ahmad Warson, Kamus al-Munawir,
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, op.cit,
h. 682. (Surabaya: Pustaka Progresif, 1997), h. 41.
12
Lihat firman Allah ( فإه َن َأ همن َب عضكم َب عضاQ.S
8
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa,
Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Pusat
al-Baqarah: 283). Selain itu ada juga yang Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, 2008), h.
membacanya dengan didhammahkan ‘ain fi’il madhi 48.
188 | Mashdar : Jurnal Studi al-Quran dan Hadis, Vol.1, No.2, (2019)
bahwa amânah adalah segala sesuatu baik Qashash (28): 26), adil (Q.S Yusuf (12):
bersifat materi maupun non-materi yang 59), berintegritas atau jujur (Q.S Yusuf
dipercayakan pemberi kepada penerima (12): 46, 51, ), disiplin dan tegas (Q.S al-
untuk selalu dijaga dan ditunaikan dengan Baqarah (2): 54, 249, Thâhâ (20): 97),
sebaik-baiknya. bertanggung jawab (Q.Sal-Baqarah: 249),
C. Tiga Komponen Amânah totalitas atau ihsan (Q.S Yusuf (12): 22, 36,
Ada tiga unsur atau komponen 56, 78,90 ), ahli strategi (Q.S Yusuf (12):
dalam sebuah amânah, yaitu pemberi, 37-40, 50, 59-60,70, 76), bijaksana (Q.S al-
penerima dan amânah itu sendiri. Untuk Baqarah(2): 249), bersabar (Q.S Yusuf
amânah ada dua bentuk, yaitu materi dan (12): 20, 23-25, 35, 53, 90) bersyukur (Q.S
non materi. Person pemberi amânah al-A’raf (7): 144, Yusuf (12): 100-101),
adalah Allah, rasul dan manusia (Q.S al- pemaaf (Q.S Yusuf (12): 92).
)َ81َ:ىَِبَّللهَوكهيًلَ(النساء
َوت وكلَعلىَاَّللهَوكف ه... Allah berfirman dalam Q.S al-Nisâ (5):
58
Artinya: .... dan bertawakallah kepada
Allah. Cukuplah Allah menjadi
24
Fakhr al-Dîn al-Râzi, op.cit, J. 8, h. 227.
Abdul Halim, dkk, Karakteristik Pemegang Amânah dalam... | 191
(keinginan mulia untuk berbuat baik), Nabi Samuel tentang alasan Allah
memilih Thalut sebagai pemimpin bani
mentalitas etis dan mentalitas pembelajar
Israil.
atau berusaha mendapatkan ilmu dan
Seorang pemegang amânah yang
pengalaman.26
akan memelihara dan menjalankannya
25
Abu al-Qasim Sulaiman bin Ahmad Al- Lajnah Pentashih Mushaf al-Qurân, 2010), h. 156-
Thabarâni, al-Mu’jam al-Aushat, (CD ROM al- 160.
27
Maktabah al-Syâmilah), J. 6, h. 99. Lihat Q.S al-Qashash (28): 26.
26 28
Lihat Badan Litbang dan Diklat Lihat Q.S al-Baqarah (2): 247.
Kementrian Agama RI. Tafsir al-Qur’ân Tematik: 29
Wahbah al-Zuhailai, al-Tafsîr al-Munir fî
Pendidikan, Pembangunan Karakter, dan al-‘Aqîdah wa al-Syari’ah wa al-Manhaj,
Pengembangan Sumber Daya Manusia, (Jakarta: (Damaskus: Dâr al-Fikr, 2009), J. 10, h. 444-448.
192 | Mashdar : Jurnal Studi al-Quran dan Hadis, Vol.1, No.2, (2019)
mengambil sebuah keputusan yang tepat berlaku adil terhadap amânah yang
beberapa bidang, tubuh kuat dan kekar menjalankannya dengan cara terbaik
kemampuan olah tangan atau kehalian keadaan utuh tanpa kurang dan cacat
31
Ahmad bin Fâris, op.cit, J. 4, h. 346.
Kata ini diulang dalam al-Qur’ân sebanyak
30 32
Al-Râghib al-Ashfahâni, op.cit, h. 325.
33
28 kali dengan berbagai derivasinya. Lihat Ahmad Musthafa al-Marâghi, op.cit, J. 14,
Muhammad Fu’ad Abdul Baqi, al-Mu’jam al- h. 129.
34
Mufahras li al-Alfâz al-Qurân, (Beirut: Dâr al-Fikr, Ahmad Musthafa al-Marâghi, op.cit, J. 5,
1992), h. 448-449 h. 69.
Abdul Halim, dkk, Karakteristik Pemegang Amânah dalam... | 193
َوماَآَتكم َالرسول َفخذوه َوماَنَاك َم َعنه َفان ت هوا masing, termasuk amânah. Rasulullah
dengan perasaan seorang pemegang amânah harus sabar atau tabah dalam
amânah dalam menjaga dan menerima dan menjalankannya sebagai
menunaikannya. Karakter-karakter tersebut salah satu sarana beribadah kepada
adalah sebagai berikut: Allah. Ia harus sabar ketika menghadapi
cemoohan orang-orang yang tidak suka
dengan kedudukannya sebagai
pemegang amânah. Ia harus sabar dalam
a. Bersabar
menahan berbagai godaan hawa nafsu
Sabar atau الصربadalah mashdar yang mendorong diri untuk berkhianta,
dari َصرب َ– َيصهرب َ– َصربا. Secara bahasa
atau menyelewengkannya. Selain itu
berarti menahan kesulitan. Kata ini
juga ia harus sabar ketika tidak mampu
berbentuk umum yang memiliki makna
menjaga dan menjalankan amânah
yang berbeda-beda sesuai dengan objek
tersebut secara maksimal setelah
yang dihadapinya. Sabar dalam
berusaha dengan sebaik-baiknya.
menghadapi musibah yang menimpanya
dinamai sabar (َ )الصربlawan dari gelisah b. Bersyukur
(َ)اْلزع. Sabar dalam peperangan disebut Secara bahasa syukur adalah
berani (َ)الشجعة, lawan dari takut (َ)اْلب. bentuk masdar dari kata َ -َشكر َ– َيشكر
Sabar dalam menahan sesuatu yang شكرا yang mengandung empat makna
mengkhawatirkan disebut lapang dada dasar. Pertama. Pujian karena adanya
()رحب َالصد هَر lawan dari cemas (َ)اْلب. kebaikan yang diperoleh, yaitu rida dan
Dan Menahan bicara disebut ()كهتمان, puas sekalipun hanya sedikit. Kedua.
lawan dari terbuka (َ)المذل. Semua makna Kepenuhan dan ketabahan terhadap
44
tersebut Allah namai dengan sabar. sesuatu. Ketiga. Tumbuh, yaitu sesuatu
Sebagai mana dalam Q.S al-Baqarah (2): yang tumbuh dari tangkai pohon.
177 terdapat redaksi yang berbunyi: Keempat. Pernikahan atau alat
َ َوالصابه هرين هَِف َالبأس هاء َوالضر هاء َو هحني َالبأس... kelamin.45
)َ177َ:َ(البقرة... Seseorang yang senantiasa
Artinya: ... dan orang-orang yang sabar bersyukur tidak akan mengkhianati
dalam kesempitan, penderitaan
dan dalam peperangan ....(Q.S al- amânah apapun yang dipercayakan
Baqarah (2): 247). kepadanya, besar atapun kecil. Ia akan
44 45
Raghib al-Ashfahani, op.cit, h. 273. Ahmad bin Fâris, op.cit, J. 3, h. 207-208.
Abdul Halim, dkk, Karakteristik Pemegang Amânah dalam... | 197
bentuk syukur dan terima kasih atas amânah yang dipegangnya berkaitan
kepercayaan yang telah diberikan dengan orang yang ia benci atau orang
kepadanya. Ia akan dicintai Allah yang pernah menyakitinya. Dengan
sehingga akan mendapatkan bimbingan karakter ini ia akan terdorong untuk
Allah dalam menjalankan amânah menunaikan amânah tanpa memandang
tersebut. Bahkan akan semakin banyak kepada siapa amânah tersebut ia
orang yang mempercayainya sebagai tunaikan. Karena ia tidak menganggap
pemegang amânah yang ideal atau orang yang telah melakukan tindakan
kompeten. Ini sesuai dengan firman tidak baik kepadanya sebagai seorang
Allah dalam Q.S Ibrâhîm (14): 7 yang musuh. Ia juga akan terhindar dari
berbunyi: mengontrol diri dari berlaku khianat
َوإهذ ََتذن َربُّكم َلَئهن َشكرُت َْل هزيدنكم َولئهنَكفرُت terhadap amânah yang dipegangnya.
Atinya: dan (ingatlah juga), tatkala pada ketakwaan (salah satu maknanya
Tuhanmu memaklumkan; adalah menjaga diri) sebagi mana firman
"Sesungguhnya jika kamu
bersyukur, pasti Kami akan Allah yang berbunyi: