Anda di halaman 1dari 2

STRATEGI PELAKSANAAN

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi klien
Karin berusia 13tahun memiliki aktivitas yang padat mulai dari sekolah, ekstra kulikuler,
les, dan bermain dengan teman sebayanya. Oleh sebab itu, ia sering telat makan bahkan
lupa untuk makan. Setelah diperiksa oleh dokter, ternyata Karin terkena penyakit
gastritis.
DS : Klien mengatakan sering telat makan dan pola makannya tidak teratur
DO : Klien mengalami anoreksia, mual, dan membran mukosa kering
2. Diagnosa keperawatan
Pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan ketidakteraturan
pola makan
3. Rencana tindakan keperawatan
Pembelajaran mengenai penyakit Gastritis.
 Tujuan umum :
Klien memahami tentang penyakit gastritis
 Tujuan Khusus :
a. Klien memahami definisi penyakit gastritis
b. Klien memahami faktor penyebab penyakit gastritis
c. Klien memahami diet untuk penyakit gastritis
B. Fase orientasi
1. Memberi salam
“Selamat siang”
2. Memperkenalkan diri
“Perkenalkan nama saya suster rika, sebelumnya dipanggil dengan sebutan apa?”
3. Validasi
“Baik Karin, hari ini kita akan membahas tentang gastritis atau yang sering disebut
maag”
4. Kontrak waktu dan tempat
“Waktunya selama 30 menit, apakah Karin sudah nyaman disini atau kita di ruang lain ?”
5. Menjelaskan tujuan
“Baik Karin, kita akan membahas tentang gastritis agar lebih memahami tentang gastritis,
faktor penyebab, dan diet untuk penyakit gastritis. Apakah Karin sudah siap ?”

C. Fase Kerja
“Karin, apakah sebelumnya tahu tentang penyakit gastritis”
“Menurut Karin penyakit gastritis itu seperti apa ?”
“Penyakit gastritis atau dikenal dengan penyakit maag adalah penyakit yang disebabkan oleh
adanya asam lambung yang meningkat yang mengakibatkan lambung meradang”
“Penyakit gastritis disebabkan oleh gangguan fungsional kerja lambung, gangguan struktur
anatomi berupa adanya luka, dan stress.”
“Diet gastritis adalah sebagai berikut pertama pola makan dan tidur secara teratur, kedua
makan secara perlahan dan kunyah dengan baik, ketiga konsumsi makanan gizi seimbang
dan kaya serat, dan terakhir perbanyak minum air putih.”

D. Fase Terminasi
1. Evaluasi
 Subjektif :
“Adik tadi sudah nonton video apa ?”
“Bagaimana perasaannya ?”
“Coba kasih tau dong kapan aja waktu nya gosok gigi ?”
 Objektif :
“Adik, coba suster mau lihat dong bagaimana cara menggosok gigi yang benar”
2. Reinforcement positif
“Wah hebat ya sekarang adik sudah tau cara menggosok gigi yang benar, mulai sekarang
adik gosok giginya setelah bangun tidur dan sebelum tidur ya supaya giginya tidak
berlubang dan sakit”
3. Rencana Tindak Lanjut
“Ibu jangan lupa ya mulai sekarang adiknya diingatkan untuk menggosok gigi dua kali
sehari sesudah bangun tidur dan sebelum tidur dan diperhatikan juga ya bu cara adik
menggosok gigi”
4. Kontrak yang akan datang

“Baik ibu, waktu kita telah selesai. Minggu depan kita akan membahas tentang perkembangan
kebersihan gigi adik ya. Untuk waktu dan tempat pertemuan yang akan datang, ibu maunya
bagaimana ?”

Anda mungkin juga menyukai