NTB1
NTB1
Disusun oleh:
SIMÃO DE JESUS
NIM : 00147068
ATRO
2017
HALAMAN PENGESAHAN
Telah diperiksa dan disetujui laporan Kasus Praktek Kerja Nyata (PKN) dengan
judul : “Analisis Reject dan Repeat Film Radiograf di Instalasi Radiologi RSUD
Nim : 0114706
Barat
Diketahui :
Pembimbing
ii
KATA PENGANTAR
Puja dan Puji syukur penulis panjatakan kehedapan Tuhan yang Maha
Esa, karena atas berkat dan rahmat-Nyalah penulis dapat menyelesaikan Makalah
yang berjudul, ‘‘Analisis Reject dan Repeat Film Radiograf di Instalasi Radiologi
RSUD Provinsi Nusa Tenggara Barat” tepat pada waktunya. Makalah ini
berisikan materi tentang Riject dan Repeat Analisis Film Radiograf. Penyajian
materi ini penulis dapatkan melalui media masa internet dan teori yang sudah di
ajarkan dari kampus.
Laporan ini dibuat guna menyelesaikan tugas Praktek Kerja Nyata (PKN)
di RSUD Provinsi Nusa Tenggara Barat, dalam menyelesaikan Makalah ini
penulis telah banyak mendapat bantuan, bimbingan, dan dukungan dari berbagai
pihak, dan untuk itu penulis mengucapakan terimakasih kepada :
1. Ibu dr. Dewi Anjarwati, M.Kes, Sp.Rad selaku kepala Instalasi Radiologi
RSUD Nusa Tenggara Barat, serta dr. H. Hasan Amin, Sp.Rad dan dr. Triana
Dyah c., Sp.Rad.,MSc
2. Ibu Novi Setyawati Pratiwi Amd.Rad. S,ST selaku dosen pembimbing yang
telah bersedia meluangkan waktunya untuk membimbin penulis
3. Staf Radiologi Rumah Sakit Umum Daearah Nusa Tenggara Barat yang telah
bersedia meluangkan waktunya untuk membantu Penulis sehingga Makalah
ini dapat terselesaikan
4. Serta semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan
Makalah ini.
Penulis menyadari bahwa Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan dan tak
lepas dari kesalahan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
dapat membangun kesempurnaan Makalah ini.
Mataran, Maret 2017
Penulis
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..........................................................................................
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................
KATA PENGANTAR........................................................................................
DAFTAR ISI.......................................................................................................
DAFTAR TEBEL...............................................................................................
DAFTAR BAGAN.............................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN......................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
iv
BAB IV HASIL DAN PEMBAHSAN
5.1 Kesimpulan....................................................................................
5.2 Saran..............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
masing dalam periode tertentu Maret 2017 Instalasi Radiologi RSUD Provinsi
DAFTAR BAGAN
v
BAB I
berkualitas dapat dilihat dari 4 kriteria antara lain Densitas, Kontas, Detail
menentukan kualitas radiograf antara lain factor teknik (X-ray unit, Kaset,
Processing), factor Sumber Daya Manusia dan Pasien. Upaya menjamin agar
(quality assuance) dan kendali mutu (quality control), dengan demikian akan
evaluasi data yang sistematik. Sedangkan Kendali Mutu merukan bagian dari
2011).
nilai diagnostic. Hal ini disebut reject fim (film yang ditolak) yang diuraikan
v
diagnostic karena mutu dari gambar tersebut kurang dan harus dilakukan
pasien menjadi lebih lama, penambahan beban kerja kepada petugas radiologi
Quality Assurance (QA) untuk mempertahnkan bahkan meningkatkan
pelayanan pasien dan interpretasi gambar dengan tepat waktu. Yang termasuk
yang ditolak dan menetukan penyebab penolakan film yang terjadi sehingga
dengan jumlah pengulangan film dalam periode tertentu dangan jumlah film
yang terbuang sebagai sebuah presentasi dari total film yang digunakan,
pelatihan untuk staf dan untuk mendeteksi dini dari perubahan reject analysis
v
dan menidentifikasi kemungkinan dari penyebabnya. Factor-faktor yang
(Rahman, 2007),
kerugian.
foto radiograf dan belum pernah dilakukan pencatatan serta belum dilakukan
pengujian sehingga tidak dapat di antisipasi jumlah reject dan repeat yang
terjadi.
mengkaji dan ingin mengetahi tentang pengulangan foto radiograf dan tertarik
v
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Berapakah persentasi angka reject film di Insalasi Radiologi RSUD
1.2.2 Berapaka persentasi angka repeat film di Insalasi Radiologi RSUD
Provinsi Nusa Tenggara Barat?
1.3.1 Untuk mengetahui persentasi angka reject film di Insalasi Radiologi
1.3.2 Untuk mengetahui persentasi angkan repeat film di Insalasi Radiologi
1.4.1 Manfaat bagi Rumah Sakit Umum Daerah Nusa Tenggara Barat
v
1.4.3 Manfaat bagi kampus ATRO BALI
BAB I : Pendahuluan
BAB V : Penutup
Daftar Pustaka
v
Lampira
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
timbul oleh peralatan yang dinilai terhadap film yang terbuang sia-sia.
2011)
film yang ditolak dan menentukan penyebab penolakan film yang terjadi
v
penggunaannya. Program analysis ini adalah menekan penolakan dan
ditekankan pada factor manusia, dalam hal ini adalah radiographer yang
bukan berarti petugas harus takut. Namun hal ini merupakan langkah
v
2.1.2 Kaset Radiografi
sebagai tempat meletakan film saat film itu hendak di ekposi oleh sinar-
tidak ada satupun cahaya yang bias masuk kedalam kaset. (Nova
Rahman, 2009).
dilihat melalui film. Bahan film radiografi yang paling utama adalah
emulsi. Emulsi film radiografi terbuat dari senyawa yang bernama perak
film yang umum digunakan adalah berukuran 18×24 cm, 24×30 cm,
2.1.4 Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 129/Menkes
SK/II/2008
v
pelayanan dasar yang merupakan urusan wajib daerah yang berhak
2.1.5 Analisis pengulangan film radiograf dapat dilakukan dalam beberapa
tahapan metode adalah sebagai berikut. (Lloyd, 2011):
c. Hitung semua jumlah film yang digunakan untuk dapat di
ketahui jumlah pemakai film pada suatu periode.
v
2.1.5.2 Analisis Pengulangan
d. Lakukan perhitungan presentasi pengulangan film dan
bandingan dengan presentasi pengulangan film peiode
sebelumnya.
2.1.5.3 Tindakan
a. Buat urutan peningkat terhadap hasil perhitungan penolakan
film.
d. Mulailah program tindakan perbaikan untuk referensi dimasa
yang akan datang
v
a. Angka reject film keseluruhan adalah angka kerusakan film dengan penyebab
yang spesifik
b. Angka repeat film adalah jumlah pengulangan film yang terjadi akibat
v
Perhitungan presentasi pengulangan radiograf berdasarkan factor
a
×100% Keterangan :
z
a : jumlah film yang ditolak
2. Kesalahan posisioning
karena factor pergerakan
b
×100%
z obkek
3. Artefak b : jumlah film yang ditolak
c
×100% karena factor posisioning
z
c : jumlah film yang ditolak
4. Kesalahan Faktor Ekposi
karena factor artefak
d
×100%
z d : jumlah film yang ditolak
5. Faktor penyebab pengolahan film karena factor eksposi
e e : jumlah film yang ditolak
×100%
z
karena factor pengolahan
film
v
2.1.6.1 Object movement
(Bushong, 2001)
2.1.6.2 Posisioning
2.1.6.3 Artefak
yang tidak dalam kondisi baik seperti grid dan roller pada
v
tingkat densitas, kontras, detail dan ketajaman pada gambar
radiograf. Penggunaan factor eksposi yang tepat sangat
diperlukan agar penolakan film radiograf dapat dihindari.
b. Over expose
bintik/artefak.
v
2.2 Kerangka Teori
Radiologi
Reject Repeat
Faktor-faktor
Objek movement
Posisining
Artefak
Faktor ekposi
Double eksposi
Prosessing
Perhitungan Reject ≤ 2%
2.3 Hipotesis
v
Ho : Tidak ada angka reject dan repeat film Radiorafi di Instalasi Radiologi
Ha : Ada angka reject dan repeat film Radiorafi di Instalasi Radiologi RSUD
BAB III
METODE IDENTIFIKASI
v
Sampel dalam makalah ini adalah jumlah film radiograf yang
mengalami reject dan repeat pada bulan Pebruari 2017 di Instalasi
Radiologi RSUD Provinsi Nusa Tenggara Barat.
3.4.1 Pergerakan objek adalah factor penyebbab reject film radiograf yang
disebabkan oleh objek yang bergerak sehingga mengakibatkan
gambaran tidak jelas atau kabur dan tidak dapat menampakan anatomi
secara jelas sehingga terjadi pengulangan.
3.4.2 Posisioning adalah factor penyebab reject dan repeat film radiograf
yang disebabkan karena pengaturan pesawat atau pengaturan pasien
yang kurang tepat.
v
3.4.3 Faktor eksposi adalah factor penyebab reject dan repeat film radiograf
yang di sebabkan karena pengaturan factor eksposi yang tidak tepat.
3.4.5 Reject film radiograf adalah keseluruhan foto radiograf yang ditolak
dikarenakan tidak dapat menghasilkan kualitas yang baik dan tidak
dapat menegakan diagnose suatu penyakit.
3.4.6 Repeat film radiograf adalah keseluruhan foto radiograf yang diulang
dikareakan tidak dapat menghasilkan kualitas yang baik dan tidak dapat
menegakan diagnose suatu penyakit.
1. Pedoman observasi
4. Check list
5. Dokumentasi
3.6.1 Membuat pedoman observasi, yang akan dilakukan di Instalasi radiologi
v
3.6.2 Mancatat dn menghitung keseluruhan pengulangan film radiograf dalam
survey dan check list tentang faktor-faktor penyebab sehingga dapat diketahui
Jumlah
Jumlah film yang dihasilkan
pengulangan pada
film pada periode
periode tertentu
tertentu
berdasarkan penyebab.
v
Perhitungan presentasi pengulangan radiograf berdasarkan factor
a
×100% Keterangan :
z
a : jumlah film yang ditolak
2. Kesalahan posisioning
karena factor pergerakan
b
×100%
z obkek
3. Artefak b : jumlah film yang ditolak
c
×100% karena factor posisioning
z
c : jumlah film yang ditolak
4. Kesalahan Faktor Ekposi
karena factor artefak
d
×100%
z d : jumlah film yang ditolak
5. Faktor penyebab pengolahan film karena factor eksposi
e e : jumlah film yang ditolak
×100%
z
karena factor pengolahan
film
v
3.7 Metode Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan objektivitas dan validitas data dari Makalah ini, maka
penulis menggunakan beberapa netode dalam pengumpulan data, yaitu
sebagai berikut;
3.7.1 Observasi
3.7.2 Perhitungan
stardar Kemenkes.
v
3.8 Pengolahan dan Analisa Data
menggunakan rumus:
v
Penulis membuat kesimpulan dari semua data yang telah di dapat dengan
batas ≤ 2%. Data dari perhitungan kemudian dibuat diagram untuk dilakukan
Apabila presentase reject ≤ 2% maka masih dalam batas normal dan jika
Film exposed
Posisioning
Movement
Faktor eksposi
Atefak
Processing
Data dikumpulkan
Analisis
Pembahasan
Kesimpulan
v
Gambar 3.1 Alur identifikasi
BAB IV
Nusa Tengga Barat dengan waktu pengambilan data bulan Pebruari 2017.
radiograf pada bulan Pebruari 2017 ditampilkan seperti table 4.1 dibawa
ini:
v
film PO KP A FE P
1 30×40 cm Abd R 3
35×35 cm Thx R
35×35 cm Thx R
2 30×40 cm Cru/Abd R 2
3
4 30×40 cm LS R 2
35×35 cm Thx R
5
6
7 30×40 cm Abd R 2
30×40 cm Femur R
8 30×40 cm Pelvis R 1
9 30×40 cm TL R 2
30×40 cm LS R
10 35×35 cm Thx R 3
35×35 cm Thx R
24×30 Shoulder R
11 24×30 cm Skull R 1
12
13 30×40 cm LS R 5
30×40 cm Abd R
35×35 cm
Thx R
35×35 cm Thx R
35×35 cm Thx R
14
15
16 30×40 cm R 2
30×40 cm R
17 35×35 cm R 2
35×35 cm R
18 30×40 cm R 3
30×40 cm R
30×40 cm R
19
20 35×35 cm R 2
35×35 cm R
21 30×40 cm R
22
23 30×40 cm R R 2
30×40 cm R
24
25 30×40 cm R 4
30×40 cm R
v
30×40 cm R
30×40 cm R
26
27 30×40 cm R 3
30×40 cm R
30×40 cm R
28 30×40 cm R 5
30×40 cm R
35×35 cm R
35×35 cm R
35×35 cm R
TOTAL
Keterangan : JP = Jenis Pemeriksaaan
A = Artefak
P = Processing
v
11 1 2 8 12 5 6 4 11 54 1
12 2 2 4 2 6 16
13 2 2 6 44 2 3 5 18 82 5
14 4 22 9 2 2 12 51
15 5 3 1 14 23
16 2 4 30 8 6 10 2 22 84 2
17 2 2 8 34 6 2 2 15 71 2
18 2 2 7 32 11 3 4 18 79 3
19 1 2 4 2 1 2 12
20 1 2 4 26 6 5 7 3 20 76 2
21 2 2 6 27 5 6 8 11 74 1
22 2 2 7 31 6 3 4 2 23 74
23 1 2 5 24 6 4 5 2 9 64 2
24 1 4 14 6 3 2 10 35
25 4 13 7 2 3 13 55 4
26 1 2 2 2 2 1 2 12
27 2 2 6 34 8 2 16 2 10 86 3
28 1 2 8 36 7 2 14 11 84 5
Total 1657 45
Keterangan: S = Skull, C = Cervical, E = Extremitas, CT = CT Scan
v
radiograf dalam masing-masing faktor yang meliputi pergerakan
terjadi 3 pengulangan.
v
Persentase pengulangan karena faktor posisi pasien di Instalasi Radiologi
Radiologi RSUD Provinsi Nusa Tenggara Barat pada bulan Pebruari 2017
11,1%, artefak 28,9%, faktor eksposi 37,8%, dan processing 6,7%, data ini
diperoleh dari angka pengulangan tertinggi terdapat pada faktor ekspois yaitu
37,8%.
4.2. Pembahasan
4.2.1 Untuk mengetahui presentase angka reject film di Instalasi Radiologi
v
Berdasarkan identifikasi dan pengumpulan data yang telah
Dengan hasil dari data kerusakan foto yang terkumpul tersebut maka
data presentase total dari kerusakan foto yang terjadi setiap bulannya
4.2.2 Untuk mengetahui presentase angka repeat berdasarkan penyebabnya
v
BAB V
5.1 Kesimpulan
5.1.1 Presentase angka reject film radiograf di Instalasi Radiologi RSUD
Pebruari 2017. Jumlah presentase tersebut dikatakan telah melewati bats
roentgen yang merupakan kerusakan foto yang terjadi yaitu sebesar ≤2%
5.2 Saran
v
5.2.2 Bagi Radiographer, sebaiknya sebelum dilakukan pemeriksaan harus
129/Menkes/SK/II/2008.
v
DAFTAR PUSTAKA
Bushong, C.S., 2001, Radiologic Science for technologist Physics, Biology and
Papp, Jeffry. 2001. Quality management in the imaging Science, Fourth Edition
St Louis Missouri.
Lloyd, Peter J., 2001, Quality Assurance Work Book for Radiographers and
Republik Indonesia 2008.Keputusan Menteri KesehataNo.129/Menkes/SK/2008
ST.Louis,Missouri
Jakarta.