Anda di halaman 1dari 6

BAB V

HASIL PENELITIAN

5.1 Gambaran Demografi Data

Data dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang mana dilakukan

pengambilan data dengan cara pengamatan pada rekam medis pasien rawat inap

yang dilakukan rekonsiliasi obat pada tahap pasien masuk di Rumah Sakit Swasta

Siloam Bali. Pengumpulan data dilakukan mulai 29 Agustus 2020 sampai dengan

1 Oktober 2020 bertempat di rekam medis Rumah Sakit Swasta Siloam Bali.

Pengumpulan data dilakukan dengan cara melakukan pengamatan rekam medis

pasien rawat inap yang dilakukan rekonsiliasi.

Pengamatan dilakukan dengan membandingkan formulir rekonsiliasi obat,

catatan pengobatan pasien dan SOAP dokter. Secara rinci deskripsi demografi

data dapat dilihat pada tabel 5.1 dibawah ini sebagai berikut:

Tabel 5.1
Hasil Pengambilan Sampel Rekonsiliasi Obat Pasien Rawat Inap Siloam Bali
Pada Tahap Pasien Masuk
No. Keterangan Jumlah Persentase
(%)
1. Sampel Total 218 100
2. Formulir Lengkap 150 68,8
Rekonsiliasi Obat
Tidak Lengkap 68 31,2
3. Kejadian Obat Ketidak Sesuaian 45 20,6
Kesesuaian 173 79,4
Sumber: Lampiran
5.2 Gambaran Rekonsiliasi Obat
Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah 218 sampel pasien

rawat inap yang mendapatkan rekonsiliasi obat pada tahap pasien masuk di

Rumah Sakit Swasta Siloam Bali. Gambaran rekonsiliasi obat akan dipaparkan

lebih jelas dengan melihat kelengkapan formulir rekonsiliasi obat yang dapat

dilihat pada tabel 5.2 dibawah ini sebagai berikut:

Tabel 5.2 Jumlah gambaran rekonsiliasi obat pada tahap pasien masuk di rawat
inap Rumah Sakit Swasta Siloam Bali
NO. Keterangan Jumlah Presentase
(%)
1. Pengisian Formulir Rekonsiliasi Obat 150 68,8
dengan Lengkap
2. Pengisian Formulir Rekonsiliasi Obat 68 31,2
dengan Tidak Lengkap
Total Sampel 218 100
Sumber: Lampiran
Total sampel dalam penelitian ini yaitu 218 yang didapatkan dari proses

rekonsiliasi obat pada tahap pasien masuk yang memenuhi kriteria inklusi, dari

total sampel didapatkan hasil bahwa 150 (68,8%) sampel yang formulir

rekonsiliasi telah diisi dengan lengkap sedangkan 68 sampel (31,2%) yang

formulir rekonsiliasi tidak diisi dengan lengkap. Jumlah formulir rekonsiliasi obat

yang lengkap lebih tinggi jika dibandingkan dengan formulir rekonsiliasi obat

yang tidak lengkap.

Formulir rekonsiliasi obat yang tidak dilakukan pengisian dengan lengkap

juga akan dipaparkan bagian pengisian formulir yang paling sering tidak diisi

pada tabel 5.3 dibawah sebagai berikut:


Tabel 5.3 Jumlah Pengisian Formulir Rekonsiliasi Obat yang Tidak
Lengkap
NO. Keterangan Jumlah Presentase
(%)
1. Keterangan Tambahan 31 44,9
2. Riwayat Alergi 8 11,6
3. Sumber Informasi Obat 29 42,1
4. Jumlah Obat tersisa 11 15,9
5. Tgl Masuk/Stop 1 1,5
Sumber: Lampiran

Berdasarkan tabel di atas tabel 5.3 dapat dilihat bahwa jumlah pengisiian

formulir rekonsiliasi obat yang tidak lengkap paling sering untuk tidak diisi

adalah keterangan tambahan sebanyak 31 (44,9%) dan sumber informasi obat 29

(42,1%) sampel jika dibandingkan dengan bagian pengisiian formulir rekonsiliasi

obat yang lainnya.

5.2 Gambaran Kejadian Ketidak Sesuaian Obat (Discrepancy)


Gambaran kejadian ketidak sesuaian obat akan dipaparkan dengan melihat

jumlah kejadian kesesuaian obat dan ketidak sesuaian obat yang didapatkan dari

pengamatan rekam medis pasien rawat inap yang mendapatkan rekonsiliasi di

rumah sakit Swasta Siloam Bali. Sampel total yang didapatkan pada penelitian ini

sebanyak 218 sampel. Dari total sampel yang telah mendapatkan rekonsiliasi obat

akan diketahui kejadian obat meliputi kejadian kesesuaian obat dan kejadian

ketidak sesuaian obat. Jumlah kejadian kesesuaian obat dan ketidak sesuai obat

akan dilihat lebih jelas pada tabel 5.4 dibawah sebagai berikut:
Tabel 5.4 Jumlah Kejadian Ketidak Sesuaian Obat Dan Kesesuaian Obat
Di Rawat Inap Rumah Sakit Swasta Siloam Bali
NO. Keterangan Jumlah Presentase (%)
1. Kejadian Kesesuaian Obat 173 79,4
2. Kejadian Ketidak Sesuaian Obat 45 20,6
Total Sampel 218 100
Sumber: Lampiran

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 218 sampel yang

mendapatkan rekonsiliasi obat pasien rawat inap pada tahap pasien masuk. Dari

218 sampel didapatkan sebanyak 173 sampel (79,4%) yang ditemukan kejadian

kesesuaian obat lebih tinggi jika dibandingkan dengan kejadian ketidak sesuaian

obat (discrepancy).

Selain itu, kejadian ketidak sesuaian obat (discrepancy) yang dibagi

menjadi 3 tipe telah dipaparkan sebelumnya yaitu Intentional Discrepancy atau

perbedaan yang disengaja, Undocumented Intentional Discrepancy atau

perbedaan yang disengaja tanpa dokumentasi, dan Unintentional discrepancy atau

perbedaan yang tidak disengaja.

Dari total keseluruhan kejadian ketidak sesuaian obat (discrepancy)

sebanyak 45 sampel akan di bagi menjadi 3 tipe diatas sesuai dengan temuan yang

telah didapatkan dapat dilihat pada tabel 5.5 dibawah ini sebagai berikut:
Tabel 5.5 Jumlah Tipe Kejadian Ketidak Sesuaian Obat
NO. Keterangan Jumlah Presentase
(%)
1. Intentional Discrepancy 18 40
2. Undocumented Intentional Discrepancy 5 11,1
3. Unintentional discrepancy 22 49
Total Sampel 45 100
Sumber: Lampiran

Berdasarkan tabel 5.5 di atas dapat dijelaskan bahwa kejadian ketidak

sesuaian obat tipe untitentional discrepancy atau ketidak sesuaian tanpa disengaja

lebih tinggi sebesar 18 (49%) jika dibandingkan dengan dua tipe yang lainnya.

5.3 Hubungan Rekonsiliasi Obat dengan Kejadian Ketidak Sesuaian Obat

(Discrepancy)

Pengisian formulir rekonsiliasi obat dengan lengkap memberikan hasil

bahwa kejadian kesesuaian obat sebanyak 129 sampel (59,2%) sedangkan

pengisian formulir rekonsiliasi obat yang tidak lengkap menghasilkan kejadian

ketidak sesuaian obat sebanyak 24 sampel (11,0%). Hubungan rekonsiliasi obat

dengan kejadian ketidak sesuaian obat (discrepancy) dengan metode Chi-Square

Tests yang dapat dilihat pada tabel 5.6 dibawah sebagai berikut:
Tabel 5.6 Hubungan rekonsiliasi obat dengan kejadian ketidak sesuaian obat

Kelengkapan Kejadian Ketidak Sesuaian Obat


Formulir (Discrepancy)
Rekonsiliasi
Obat Kesesuaian Ketidak Total P Coefficient
Obat Sesuaian Value Contingency
Obat
F % F % F %
Lengkap 129 86 21 14 150 100
Tidak Lengkap 44 64.7 24 35.3 68 100 .000 0.237
Total 173 79.4 45 20.6 218 100
Sumber: Lampiran

Berdasarkan tabel 5.6 menunjukan bahwa nilai P-value adalah sebesar

0.000 < 0.05 hasil tersebut menyatakan bahwa Ha diterima yang artinya adanya

hubungan signifikan terhadap rekonsiliasi obat dengan kejadian ketidak sesuaian

obat (discrepancy).

Sedangkan untuk melihat kekuatan hubungan antara rekonsiliasi obat

dengan kejadian ketidak sesuaian obat (discrepancy) dapat dilihat pada tabel 5.6

dibawah ini sebagai berikut;Tabel 5.6 menunjukan bahwa nilai sebesar 0.237

dengan total jumlah sampel 218. Nilai 0.237 masuk ke dalam kriteria tingkat

hubungan yang rendah karena berkisaran nilai tersebut berada dalam kisaran 0.21

sampai dengan 0.41 yang merupakan kriteria tingkat hubungan yang rendah.

Anda mungkin juga menyukai