HASIL PENELITIAN
Data dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang mana dilakukan
pengambilan data dengan cara pengamatan pada rekam medis pasien rawat inap
yang dilakukan rekonsiliasi obat pada tahap pasien masuk di Rumah Sakit Swasta
Siloam Bali. Pengumpulan data dilakukan mulai 29 Agustus 2020 sampai dengan
1 Oktober 2020 bertempat di rekam medis Rumah Sakit Swasta Siloam Bali.
catatan pengobatan pasien dan SOAP dokter. Secara rinci deskripsi demografi
data dapat dilihat pada tabel 5.1 dibawah ini sebagai berikut:
Tabel 5.1
Hasil Pengambilan Sampel Rekonsiliasi Obat Pasien Rawat Inap Siloam Bali
Pada Tahap Pasien Masuk
No. Keterangan Jumlah Persentase
(%)
1. Sampel Total 218 100
2. Formulir Lengkap 150 68,8
Rekonsiliasi Obat
Tidak Lengkap 68 31,2
3. Kejadian Obat Ketidak Sesuaian 45 20,6
Kesesuaian 173 79,4
Sumber: Lampiran
5.2 Gambaran Rekonsiliasi Obat
Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah 218 sampel pasien
rawat inap yang mendapatkan rekonsiliasi obat pada tahap pasien masuk di
Rumah Sakit Swasta Siloam Bali. Gambaran rekonsiliasi obat akan dipaparkan
lebih jelas dengan melihat kelengkapan formulir rekonsiliasi obat yang dapat
Tabel 5.2 Jumlah gambaran rekonsiliasi obat pada tahap pasien masuk di rawat
inap Rumah Sakit Swasta Siloam Bali
NO. Keterangan Jumlah Presentase
(%)
1. Pengisian Formulir Rekonsiliasi Obat 150 68,8
dengan Lengkap
2. Pengisian Formulir Rekonsiliasi Obat 68 31,2
dengan Tidak Lengkap
Total Sampel 218 100
Sumber: Lampiran
Total sampel dalam penelitian ini yaitu 218 yang didapatkan dari proses
rekonsiliasi obat pada tahap pasien masuk yang memenuhi kriteria inklusi, dari
total sampel didapatkan hasil bahwa 150 (68,8%) sampel yang formulir
formulir rekonsiliasi tidak diisi dengan lengkap. Jumlah formulir rekonsiliasi obat
yang lengkap lebih tinggi jika dibandingkan dengan formulir rekonsiliasi obat
juga akan dipaparkan bagian pengisian formulir yang paling sering tidak diisi
Berdasarkan tabel di atas tabel 5.3 dapat dilihat bahwa jumlah pengisiian
formulir rekonsiliasi obat yang tidak lengkap paling sering untuk tidak diisi
jumlah kejadian kesesuaian obat dan ketidak sesuaian obat yang didapatkan dari
rumah sakit Swasta Siloam Bali. Sampel total yang didapatkan pada penelitian ini
sebanyak 218 sampel. Dari total sampel yang telah mendapatkan rekonsiliasi obat
akan diketahui kejadian obat meliputi kejadian kesesuaian obat dan kejadian
ketidak sesuaian obat. Jumlah kejadian kesesuaian obat dan ketidak sesuai obat
akan dilihat lebih jelas pada tabel 5.4 dibawah sebagai berikut:
Tabel 5.4 Jumlah Kejadian Ketidak Sesuaian Obat Dan Kesesuaian Obat
Di Rawat Inap Rumah Sakit Swasta Siloam Bali
NO. Keterangan Jumlah Presentase (%)
1. Kejadian Kesesuaian Obat 173 79,4
2. Kejadian Ketidak Sesuaian Obat 45 20,6
Total Sampel 218 100
Sumber: Lampiran
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 218 sampel yang
mendapatkan rekonsiliasi obat pasien rawat inap pada tahap pasien masuk. Dari
218 sampel didapatkan sebanyak 173 sampel (79,4%) yang ditemukan kejadian
kesesuaian obat lebih tinggi jika dibandingkan dengan kejadian ketidak sesuaian
obat (discrepancy).
sebanyak 45 sampel akan di bagi menjadi 3 tipe diatas sesuai dengan temuan yang
telah didapatkan dapat dilihat pada tabel 5.5 dibawah ini sebagai berikut:
Tabel 5.5 Jumlah Tipe Kejadian Ketidak Sesuaian Obat
NO. Keterangan Jumlah Presentase
(%)
1. Intentional Discrepancy 18 40
2. Undocumented Intentional Discrepancy 5 11,1
3. Unintentional discrepancy 22 49
Total Sampel 45 100
Sumber: Lampiran
sesuaian obat tipe untitentional discrepancy atau ketidak sesuaian tanpa disengaja
lebih tinggi sebesar 18 (49%) jika dibandingkan dengan dua tipe yang lainnya.
(Discrepancy)
Tests yang dapat dilihat pada tabel 5.6 dibawah sebagai berikut:
Tabel 5.6 Hubungan rekonsiliasi obat dengan kejadian ketidak sesuaian obat
0.000 < 0.05 hasil tersebut menyatakan bahwa Ha diterima yang artinya adanya
obat (discrepancy).
dengan kejadian ketidak sesuaian obat (discrepancy) dapat dilihat pada tabel 5.6
dibawah ini sebagai berikut;Tabel 5.6 menunjukan bahwa nilai sebesar 0.237
dengan total jumlah sampel 218. Nilai 0.237 masuk ke dalam kriteria tingkat
hubungan yang rendah karena berkisaran nilai tersebut berada dalam kisaran 0.21
sampai dengan 0.41 yang merupakan kriteria tingkat hubungan yang rendah.